You are on page 1of 10

The Sell On May Myth

By Ellen May

Sell on May and ao away for holiday adalah sebuah frase


yang cukup sering didengar memasuki bulan Mei ini.

Ungkapan Sell on May ini seringkali menimbulkan sebuah


kekuatiran tersendiri buat para investor dan trader saham.
Mengapa ? Karena timbul sebuah kekuatiran ketika
memasuki bulan Mei, apakah pasar saham akan turun
dikarenakan aksi jual besar-besaran. Benarkah demikian ?

Sejak kapan dan apa sih yang sebenarnya menjadi pencetus


utama dari munculnya istilah tersebut ? Benarkah setiap
bulan Mei pasar saham ditutup turun ?

Istilah Sell on May ini mirip dengan January Effect, Halloween Indicator, dan
Santa Claus Rally, dimana para investor meyakini bahwa pada bulan-bulan
tersebut pasar saham cenderung naik atau turun. Pada bulan Januari pasar
saham diyakini naik, demikian pula pada masa halloween yaitu pada akhir
Oktober, dan di penghujung tahun pasar saham diyakini menguat dikarenakan
aksi Window Dressing.

Sell on May sendiri sebenarnya bukanlah seperti yang dibayangkan banyak


orang di mana pasar saham jatuh di bulan Mei, atau jual saham Anda di bulan
Mei, dan beli lagi di bulan Juni. Bukan seperti itu ... !

Istilah Sell on May ini muncul setelah dilakukan penelitian terhadap pasar
saham Amerika, indeks S&P dan indeks Dow Jones, yang membuahkan sebuah
pemikiran / strategi investasi yang pada akhirnya disebut strategi Sell On May,
and back at Halloween. Artinya apa ?

Berdasarkan statistik, ditemukan fakta bahwa pasar saham Amerika cenderung


turun / melemah memasuki pertengahan tahun dan mencapai level bottom
pada bulan Oktober. Pada bulan Oktober / November pasar saham mulai

www.ellen-may.com Page 1
menguat kembali seingga investor disarankan untuk kembali berinvestasi di
pasar saham pada bulan tersebut.

Oleh karena itu, dalam strategi investasi Sell On May, investor di Amerika
disarankan untuk menjual investasi di saham dan mengalihkan investasinya ke
obligasi selama periode Mei sampai Oktober, dan kembali lagi ke pasar saham
selama periode Oktober sampai April 2016.

Benarkah ? Adakah statistik yang membuktikan ?

Sumber yang saya dapat dari CNBC, di University of Miami, professor Sandro
Andrade dan Vichi Chhaochharia melakukan penelitian tentang fenomena ini
pada sebuah makalah di tahun 2012. Yang menarik, penelitian ini dilakukan
terhadap 37 pasar saham di seluruh dunia dan bukan hanya pasar saham
Amerika saja. Apa hasilnya ?

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada periode Mei sampai Oktober,
imbal hasil investasinya jauh lebih kecil daripada November sampai April.

Sumber : CNBC

Rata-rata imbal hasil pasar saham yang diperoleh pada bulan Mei sampai
Oktober pada 37 pasar saham itu, hanya berkisar 0.95 % saja. Sementara itu
imbal hasil yang didapat pada bulan November sampai April berkisar 10.69 %.

www.ellen-may.com Page 2
Dalam penelitian yang lain [Sumber : Motley Fool, Ned Davis Research]
ditemukan pula fakta yang mendukung akan terjadinya fenomena Sell on May
ini. Apa hasil penelitian tersebut ?

Ada seorang analis di Amerika yang sengaja melakukan sebuah percobaan


terhadap indeks S&P 500 untuk menguji kebenaran fenomena ini. Ia
menempatkan uang $ 1000 dengan 2 cara.

Yang pertama ia menginvestasikan uang $ 1000, membeli pada tanggal 1 Mei


dan menjualnya pada 31 Oktober dan strategi itu diulang terus setiap tahun
dari tahun 1950 sampai 2012.

Yang kedua, ia menginvestasikan uang $ 1000, dengan membeli saham-


sahamm di tanggal 1 November dan menjualnya di tanggal 30 April, diulang
terus setiap tahun dari 1950 sampai 2012 selama 62 tahun.

Hasilnya ?

Cukup menarik !

Dengan cara pertama, ia mendapatkan total keuntungan hanya sebesar $ 32


saja selama 62 tahun ! Dengan cara kedua, ia mendapatkan total keuntungan $
74.539, atau 74 kali lipat hanya dengan membeli saham di bulan November
dan menjualnya di bulan April.

Hal ini menunjukkan bahwa memang ada, siklus setengah tahunan, di mana
pasar saham melemah di bulan Mei sampai Oktober, dan menguat di bulan
November sampai April.

Kok bisa sihh ... ? Kenapa bisa begitu ?

Pertanyaan mengapa bisa terjadi fenomena ini sebenarnya masih belum


terjawab secara pasti. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Sell on
May ini terjadi karena di Amerika masuk libur musim panas, sehingga banyak
investor memilih untuk cari aman, menjual investasi sahamnya dan kembali
pada musim gugur yaitu sekitar Oktober.

Namun jika memang demikian penyebabnya, maka Sell on May tidak akan
terjadi di Rio de Janeiro misalnya, di mana musim panas terjadi pada bulan
Desember, dan juga di Indonesia yang tidak mengenal 4 musim.

www.ellen-may.com Page 3
Nah, lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Berikut ini merupakan imbal hasil / kinerja IHSG dibandingkan dengan imbal
hasil Obligasi pada bulan Oktober dan April dari tahun 2001 sampai 2011.

Beberapa kali nampak bahwa imbal hasil / return IHSG pada bulan April
memang selalu lebih baik daripada bulan Oktober. Hal ini menunjukkan bahwa
secara historis pasar saham di bulan April seringkali menjadi puncak dalam
setahun. Sebaliknya, imbal hasil IHSG di bulan Oktober selalu lebih rendah
daripada imbal hasil IHSG di bulan April. Hal ini menunjukkan bahwa seringkali
April menjadi bulan tertinggi dan Mei merupakan bulan reversal (awal
turunnya harga saham) sampai mencapai level terendah di bulan Oktober.

Bagaimana jika dibandingkan dengan obligasi ?

Jika dibandingkan dengan obligasi, ternyata imbal hasil IHSG di bulan Oktober
seringkali masih lebih baik dari obligasi meski pada beberapa kesempatan lebih
rendah dari IHSG.

www.ellen-may.com Page 4
Namun data di atas belum memberikan sebuah penjelasan yang memuaskan
bagi saya, mengenai siklus Sell on May itu sendiri.

Cara paling masuk akal untuk menguji tentang siklus Sell On May adalah
dengan menempatkan uang pada periode Mei sampai Oktober dan November
sampai Desember.

Mengapa demikian ?

Ya, karena siklus Sell on May itu sendiri tidak hanya berbicara tentang bulan
Mei, namun menjadi awal dari siklus 6 bulan ke depan. Demikian pula siklus
Halloween indicator tidak hanya berbicara tentang bulan Oktober saja, namun
menjadi awal dari menghijaunya pasar pada 6 bulan ke depan.

Dari data yang saya peroleh dari Bursa Efek Indonesia, berikut ini merupakan
rata-rata kinerja IHSG pada bulan Mei, selama beberapa tahun :

- Mei 1984 sampai 2012 kinerja IHSG pada bulan Mei naik 2.44 %.
- Mei 1988 sampai 2012 rata-ratanya juga naik 2.84 %.
- Mei 1989 sampai 2012 rata-rata imbal hasil di bulan Mei naik 2.32 %.
- Mei 2013 IHSG naik 0,69 %.
- Mei 2015 IHSG naik 2,55 %
- Mei 2014, IHSG juga naik 1,11 %

Ah lagi lagi saya masih belum puas dengan data di atas yang hanya
menunjukkan pergerakan per bulan, bukan 6 bulan ke depan. Kenapa ?

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, bicara tentang Sell on May ini
bukan sekedar bicara tentang bulan Mei, tapi bicara tentang awal dari sebuah
siklus 6 bulanan ke depan. Jadi mari kita lihat return IHSG tiap bulan, selama
tahun 1989 2012.

www.ellen-may.com Page 5
Sumber : Amibroker, finance.yahoo, diolah

Pada periode 1989 2012 nampak bahwa memasuki bulan Mei pasar saham
mulai kehilangan kekuatannya dan terus turun sampai bulan Agustus,
September, dan pada bulan Oktober.

Setelah itu, memasuki bulan November pasar saham mulai kembali bergairah
dan mencapai puncaknya di bulan Desember dan Januari.

Bagaimana dengan tahun 2013 sampai 2015 ?

www.ellen-may.com Page 6
Sumber : Amibroker, diolah

Dari grafik di atas nampak bahwa pada tahun 2013, pasar saham mulai turun
pada bulan Mei dan mencapai titik terendah pada bulan September, dan mulai
menguat di bulan Oktober.

Pada tahun 2014, IHSG turun di bulan Mei dan mencapai level terendahnya di
bulan Juni. Pada taun 2015, IHSG turun di bulan Mei dan mencapai level
terendah di bulan Oktober, tepatnya pada 29 Oktober.

Jadi apa kesimpulan yang saya ambil ?

Saya menyimpulkan bahwa, memasuki pertengahan tahun (bulan April sampai


Juni, bukan hanya Mei), kita harus lebih waspada akan perubahan siklus
setengah tahunan yang memang terbukti terjadi selama bertahun-tahun
sebelumnya, meskipun terjadi sekali anomali namun jarang.

Saham-saham yang perlu diwaspadai untuk perubahan siklus setengah


tahunan ini lebih condong pada saham penggerak indeks / index mover. Saat
ini (2016 )yang menjadi saham penggerak indeks adalah saham-saham sektor
perbankan, yang memang pada pertengahan 2016 ini, mendapatkan sentimen
negatif dari tingginya NPL (tingkat risiko kredit macet) dan juga penurunan NIM
(keuntungan yang didapat bank dari selisih bunga kredit dan deposito).

www.ellen-may.com Page 7
Apa yang harus dilakukan trader dan investor ?

Trader, meski harus waspada terhadap perubahan siklus ini, namun tidak perlu
terlalu galau atau kuatir. Mengapa ?

Karena siklus ini wajar ! dan masih selalu ada peluang meskipun kinerja IHSG
tidak memuaskan.

Bahkan, banyak sekali alumni dari pelatihan saya (Training Trading Profits) dan
juga pengguna ebook Saham Pilihan Terbaik (periode Februari Maret April
2016) yang lalu, yang mengaku mendapatkan keuntungan puluhan sampai
ratusan persen, sementara retuuurn IHSG dari awal Januari sampai akhir April
2016 hanyalah sekitar 6.9 % saja.

Bagaimana caranya ? Caranya mudah saja ... carilah sektor yang bergerak
positif dan juga saham-saham yang bukan menjadi penggerak indeks di kala
IHSG sedang lesu ataupun stagnan. Ya ... kita nggak harus kok cari saham-
saham yang menjadi penggerak indeks alias saham blue chips.

Nah, diskusi selanjutnya tentang Strategi Trading Bulan Mei ini akan saya ulas
dalam webinar 3 Mei 2016 jam 12 siang. Daftar di sini ya ...
bit.ly/strategimay

Sedangkan pilihan sahamnya serta ulasan kinerja emiten kuartal 1 tahun


2016 ini saya tulis lengkap di ebook Strategi Trading Bulan Mei 2016 yang akan
dirilis 9 Mei 2016 nanti. Infonya ada di sini bit.ly/ebookmei2016 [Ebook ini
limited edition yah seperti biasa].

Untuk yang mau belajar cara menjala ikan dan bukan hanya menikmati
ikan di meja, belajarnya di Training Trading Profits ... namun sayangnya bulan
Mei ini (21-22 Mei 2016) sudah full. Untuk bulan Juni saya libur dulu dari
pelatihan mungkin sampai Lebaran. Buat yang berminat bisa waiting list ke sini
bitl.ly/trainingtradingprofits

Stay in touch with me ... follow my snapchat @pakarsaham dan like fanpage
saya on.fb.me/ellen_may untuk mendapatkan banyak sharing dari saya.

I want to hear from you !

www.ellen-may.com Page 8
Please leave yout comment (and likes) di postingan terbaru fanpage saya
tentang apa aja yang Anda ingin dengar atau ketahui dari saya. Feedback dari
Anda dan respon positif dari Anda akan membuat saya lebih bersemangat
untuk membagikan banyak hal.

Follow juga instagram saya @ellenmay_official , yang ini lebih ke personal life
saya ^_^

Sudah subscribe ke webiste saya kan ? www.ellen-may.com kalau belum ayo


subscribe sekarang ! Akan ada banyak sekali hal yang akan Anda dapatkan
melalui newsletter.

Akhir kata ... udah ngga takut lagi kan dengan istilah Sell on May ? Karena
sekarang sudah jelas semuanya.

By the way saya justru senang pada bulan May ini , coz I will celebrate my
holiday and my birthday too !! ^_^

Terima kasih sudah baca ebook Sell on May ini yah ... terima kasih buat
kepercayaan Anda.... saya senang bisa berbagi dengan Anda.

Salam profit !

Ellen May

@pakarsaham

www.ellen-may.com Page 9
www.ellen-may.com Page 10

You might also like