Professional Documents
Culture Documents
Jul28
Pencegahan adalah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan sama sekali atau
mengurangi ancaman.
Contoh:
Mitigasi
Mitigasi atau pengurangan adalah upaya untuk mengurangi atau meredam risiko.
Contoh :
Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan adalah upaya menghadapi situasi darurat serta mengenali berbagai sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan pada saat itu. Hal ini bertujuan agar warga mempunyai persiapan
yang lebih baik untuk menghadapi bencana
Contoh tindakan kesiapsiagaan:
Tanggap darurat
Tanggap darurat adalah upaya yang dilakukan segera setelah bencana terjadi untuk mengurangi
dampak bencana, seperti penyelamatan jiwa dan harta benda.
Contoh tindakan tanggap darurat:
Evakuasi
Pencarian dan penyelamatan
Penanganan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
Pengkajian cepat kerusakan dan kebutuhan
Penyediaan kebutuhan dasar seperti air dan sanitasi, pangan, sandang, papan, kesehatan,
konseling
Pemulihan segera fasilitas dasar seperti telekomunikasi, transportasi, listrik, pasokan
air untuk mendukung kelancaran kegiatan tanggap darurat
Prioritas Nol (Hitam) : Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin
diresusitasi.
Prioritas Pertama (Merah) : Pasien cedera berat yang memerlukan penilaian cepat serta
tindakan medik dan transport segera untuk tetap hidup (misal : gagal nafas, cedera
torako-abdominal, cedera kepala atau maksilo-fasial berat, shok atau perdarahan berat,
luka bakar berat).
Prioritas Kedua (Kuning) : Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera yang
kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.
Pasien mungkin mengalami cedera dalam jenis cakupan yang luas (misal : cedera
abdomen tanpa shok, cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktura mayor tanpa shok,
cedera kepala atau tulang belakang leher tidak berat, serta luka bakar ringan).
Prioritas Ketiga (Hijau) : Pasien dengan cedera minor yang tidak membutuhkan
stabilisasi segera, memerlukan bantuan pertama sederhana namun memerlukan penilaian
ulang berkala (cedera jaringan lunak, fraktura dan dislokasi ekstremitas, cedera maksilo-
fasial tanpa gangguan jalan nafas, serta gawat darurat psikologis).
Prioritas Keempat (Biru): Kelompok korban dengan cedera atau penyakit kritis dan
berpotensi fatal yang berarti tidak memerlukan tindakan dan transportasi
Metode Triase
Pendekatan yang dianjurkan untuk memprioritasikan tindakan atas korban. Resusitasi ditempat.
Berupa penilaian pasien 60 detik dengan mengamati ventilasi, perfusi, dan status mental (RPM :
R= status Respirasi ; P = status Perfusi ; M = status Mental) untuk memastikan kelompok korban
(lazimnya juga dengan tagging) yang memerlukan transport segera atau tidak, atau yang tidak
mungkin diselamatkan atau mati. Ini memungkinkan penolong secara cepat mengidentifikasikan
korban yang dengan risiko besar akan kematian segera atau apakah tidak memerlukan transport
segera. Resusitasi diambulans.
Sistem METTAG atau sistem tagging dengan kode warna yang sejenis bisa digunakan sebagai
bagian dari Penuntun Lapangan START.Resusitasi di ambulans atau di Area Tindakan Utama
sesuai keadaan.
Jenis2 bencana/ancaman
Gempa bumi
Tsunami
Banjir
Gunung meletus
Longsor
Kekeringan
Kebakaran hutan dan gedung
Cuaca ekstrim
Teroris
Lembaga lain yang berperan penting dalam penanggulangan bencana di Indonesia adalah
Lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, misalnya UNICEF, UNESCO, WHO,
UNDP, UNHCR, UN-OCHA/UNORC, WFP), LSM lokal dan internasional dan organisasi
seperti PMI (Palang Merah Indonesia), Yayasan IDEP, MPBI (Masyarakat Penanggulangan
Bencana Indonesia), Oxfam,CARE.
SEMOGA BERMANFAAT..
^____^
Manajemen Bencana
Manajemen Bencana
Oleh : Fallah Adi Wijayanti, NPM.0806457035
Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
I. Pendahuluan
Indonesia adalah negara tersering mengalami gempa bumi se-Asia Tenggara berdasarkan Natural
Disaster Reduction (2007). Hal ini menunjukan Indonesia adalah negara rentan terhadap gempa. Melihat
fenomena itu tentu banyak permasalahan fisik, psikologis, spiritual, sosial, dan ekonomi yang terjadi.
Manajemen bencana yang cepat perlu dilakukan dalam mengatasi hal yang terjadi karena bencana.
Manajemen bencana mencakup interdisiplin, usaha tim kolaborasi, dan jaringan lembaga dan individual
untuk mengembangkan perencanaan bencana yang meliputi elemen kebutuhan untuk perencanaan
yang efektif. Manajemen bencana memilki beberapa fase, fase dalam manajemen bencana merupakan
hal penting yang harus diketahui. Oleh karena itu, pada laporan tugas mandiri ini akan dibahas
manajemen bencana dan dikaitkan dengan kasus gempa yang terjadi di padang.
IV. Penutup
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bencana dapat engakibatkan masalah fisik, psikologis, sosial,
spiritual, dan ekonomi. Manajemen bencana perlu dilakukan secara cepat dalam mengatasi bencana.
Manajemen yang dilakukan dapat dilakukan sesuai fase. Manajemen yang cepat dan tepat dapat
meminimalisir masalah dan kerugian yang terjadi akibat bencana. Peranan pelayanan medis juga
penting dalam manajemen bencana. Perawat memilki peranan dan kontribusi pada setiap fase dalam
manajemen bencana. Oleh karena itu, manajemen bencana merupakan hal penting yang harus
dilakukan dalam mengatasi bencana.
V. Referensi
Anneahira. Korban gempa bumi. http://www.anneahira.com/korban-gempa-bumi.htm diunduh pada 2
Mei 2011
Clark, M.J. (1999). Nursing in the community: dimension of community health nursing. 3rd edition.
Stamford, Connecticut: Appleton & Lange.
Efendi, F & Makfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Nies, M.A & McEwen, M. (2007). Community/public health nursing: promoting the health of population.
4th edition. St.Louis, Missouri: Elselvier.
Palang Merah Indonesia. (2009). Keperawatan bencana.
Science. Manajemen bencana. http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/1932953-
manajemen-bencana/ diunduh pada 2 Mei 2011
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Pengikut
Arsip Blog
Mengenai Saya
2011 (4)
o Agustus (1)
o Juni (2)
Donor darah
fallah Manajemen Bencana
o Januari (1)
Lihat profil lengkapku
2010 (3)