You are on page 1of 8

JENDERAL PARK CHANYEOL POV :

KEESOKANHARINYA..

Pagi ini aku sudah duduk di bangku ruang makan, rapat bersama seluruh
perdana mentri korea selatan pagi ini sangat mendadak.. Agenda rapat kali
ini adalah tentang permasalahan negara.. Tidak ada rapat yang tidak di
rencanakan sebelumnya..

kecuali..

jika rapat itu begitu sangat penting..

Begitu ahreum memasuki ruang makan dan bergabung bersamaku..


wajahnya hanya menunduk terlihat sedih dan murung.. Setelah kemarin
aku mengizinkan letnan jongin untuk bertemu dengan sang putri di istana
utama, dan mencabut tugas nya untuk menjaga sang putri di negara ini..
mengembalikan ke negara asalnya korea selatan.. sang putri terlihat
sangat murung..

Dengan cepat kepala pelayan koki istana memberikan semangkuk sup


rumput laut hangat untuknya diatas meja untuk menu sarapan nya..

Sang putri duduk disamping bangku ku.. mengambil sendok yang


tergeletak di samping mangkuk miliknya.. ia menyuapkan sesendok kuah
dan sesuap nasi pada mulutnya.. tapi.. sang putri kembali meletakan
sendok nya di samping mangkuk miliknya..

"Ada apa?" ucapku menyentuh punggung tangan nya diatas meja..

"..." sang putri hanya menggelengkan kepalanya dan menunduk..

"Apa makanan ini tidak enak?"

"..." tiba-tiba sang putri mengangguk.. tidak biasanya.. sang putri selalu
mengatakan makanan yang pelayan koki siapkan selalu enak.. karena
takut jika aku harus membunuh kepala koki untuk kedua kalinya..
dengan cepat aku mengangkat tubuhku dan berlutut disamping bangku
miliknya.. mengusap pipinya dengan ibu jariku..

"apa kau sakit ahreum?"

"..." sang putri menoleh dan tersenyum.. sesekali mengusap rambutku..

Wajahnya terlihat pucat..

"kau sakit ahreum.. kita harus ke rumah sakit.. letnan siapkan helikopter.."

"baik jenderal.." ucap letnan sehun dengan cepat membungkuk dan


berjalan dengan mantap menuju parkiran helikopter..

tapi...

"tidak perlu letnan.. aku baik-baik saja.." ucap sang putri tersenyum
menatapku..

"lalu kenapa kau tidak menghabiskan makanan mu?"

"sepertinya aku tidak mau makan sup rumput laut pagi ini.. aku akan
meminta kepala pelayan untuk memasak yang lain saja.."

"tapi wajahmu terlihat sangat pucat ahreum.." ucap ku dengan cepat


mengelus rambutnya.. dan masih berlutut di samping bangku miliknya..

"aku baik-baik saja.. sepertinya aku terlalu lelah mengurus kebun


bunga lily karena sangat bersemangat akhirnya aku lupa untuk
beristirahat.."

"mmm.. kau harus istirahat.. aku akan memanggilkan dokter untuk datang
kemari.."

"mmm.. pergilah.. bukankah rapat penting itu akan mulai sebentar lagi?"
ucap sang putri merapihkan rambutku dengan jemari-jemari kecilnya..
"kau yakin membiarkanku pergi meninggalkanmu sendiri? atau.. letnan
sehun kau tidak perlu ikut dengan ku untuk rapat.. temanilah putri disi.....

belum sempat aku menyelesaikan perkataanku.. telunjuk mungil sang putri


menyentih bibirku.. dan memintaku untuk berhenti..

"sssst... aku baik-baik saja.. letnan sehun harus ikut bersamamu.. kau
adalah pemimpin negara ini.. apa yang terjadi padamu jika terjadi sesuatu?
aku baik-baik saja jenderal.. aku hanya perlu istirahat.. sungguh.."

"baiklah jika kau memaksa.. aku akan pergi sekarang.." dengan cepat aku
berdiri dan mencium pucuk kepala sang putri yang masih duduk di bangku
ruang makan..

"pergilah.. kau akan telat.." ucap sang putri tersenyum lemas..

"aku akan pulang cepat.." ucapku dan mencium bibir mungil sang putri
dengan lembut..

Dan akhirnya dengan perasaan penuh kekhawatiran aku pergi


meninggalkannya di dalam istana.. dengan langkap mantap aku bersama
letnan sehun berjalan menuju parkiran istana dan menaiki mobil limosine
hitam milikku dan duduk di bangku belakang..

Aku akan segera pulang ahreum..

Tidak lama aku dan letnan sudah sampai di kantor pemerintahan korea
selatan.. semua perdana mentri yang seumuran dengan mendiang aboeji
membungkuk padaku dengan hormat di ruang rapat.. aku membalasnya
dengan membungkuk dan duduk di bangku megah di dalam ruang rapat..

Tentara berpakaian militer lengkap menutup pintu rapat.. menandakan


rapat penting akan dimulai..

Sang letnan sehun berdiri di sampingku.. berdiri dengan tegap tanpa rasa
lelah..
Jadi apa yang ingin kalian bicarakan? ucapku langsung masuk pada inti
permasalahan..

... semua perdana mentri hanya saling melirik dan memandang satu
sama lain.. dan menunduk terlihat takut..

ada apa? Apa terjadi sesuatu pada negara ini? ucapku mengerutkan
kening..

... kepala-kepala perdana mentri masih terlihat sangat takut dan hanya
diam membungkam..

Kalian tidak akan mengatakan sesuatu?

...

Baiklah. Rapat ini berakhir. Ucapku berdiri sedikit kesal..

Tiba-tiba..

Yang Mulia... ucap seseorang..

... saat aku menoleh dan melihat nya..

Kore-a.. Utara.. ucap salah satu kepala perdana mentri sedikit terbata-
bata..

Korea utara? Ada apa?

Aku kembali duduk dan mendengarkan rapat kepala pemerintahan korea


selatan..

Kepala negara korea utara menghubungi kantor pemerintahan malam tadi.


Mereka bertanya apakah pesanan mereka sudah selsai? Mereka meminta
hasil perjanjian yang dibuat pada tahun 2013. Jika.....

Kemudian salah satu perdana mentri itu menghentikan perkataannya..


Jika? ucapku..

Jika hasil perjanjian itu tidak ada. Maka perjanjian tahun 2013 akan
hangus. Lalu berakhir dengan perang dan pemboman nuklir yang akan
dikirim pihak korea utara.

... tidak ada sebuah kalimat dan sepotong kata yang keluar dari mulutku..
pikiran ku kosong.. rasa bersalah akibat hal ceroboh yang aku lakukan
pada tahun 2013 silam..

Dan.. berarti mereka akan membawa ahreum kembali?

Tiba-tiba..

BEEP BEEP BEEP..

Ponsel sang letnan sehun yang berdiri disampingku berdering.. saluran


telepon terhubung pada seseorang di luar sana..

Sudah kau bawa ke rumah sakit? Ya. Saya akan beritahu jenderal. Kami
akan segera menuju kesana. Ucap sang letnan menutup ponsel miliknya..

... saat aku menoleh sang letnan yang berdiri di sampingku.. sang letnan
membungkuk..

Ahreum sudah dibawa ke Rumah Sakit.. ucap sang letnan..

Dengan cepat kami berlari.. menyiapkan helikopter milik pemerintah dan


berangkat menuju rumah sakit seoul.. Tidak lama setelah helikopter
terparkir diatas atap rumah sakit, aku dan letnan sehun berlari menuju
ruang perawatan.. Dengan langkap cepat kulihat sebuah ruangan yang
begitu besar.. dibatasi oleh dinding berbahan kaca..

Aku bisa melihat ahreum dari arah sini.. tubuh mungil sang putri terbaring
di sebuah ranjang..

Selamat.. ucap seseorang..


... saat aku menoleh kearah kanan.. kulihat dokter baekhyun tersenyum
dan mengulurkan tangannya..

Selamat? Atas apa?

Sang dokter membawa kami masuk kedalam ranjang sang putri yang
berbaring diatasnya..

Hemoglobin dalam darah nya 9 g/dl.. tuan putri tidak makan tablet
penambah darah dan vitamin selama ini.. Kista nya pun sudah mulai
mengecil.. ini karena perubahan hormon yang sekarang tidak seimbang..
hormon estrogen pada tubuhnya mulai meningkat.. dan kista pada sel telur
nya mulai mengecil.. Mulai sekarang karena usia nya sudah berumur 16
minggu saya akan ketat untuk mengawasinya.. ucap sang dokter
membuka tirai ranjang..

16 minggu?

Kulihat sang putri yang berbaring tersenyum.. dengan cepat aku


menggenggam tubuhnya.. dan mencium pucuk kepalanya..

Aku baik-baik saja.. ucap sang putri menggenggam lenganku..

Sudah aku katakan kau tidak baik sejak tadi pagi!! Jangan keras kepala
ahreum! rasa kesal bercampur rasa khawatir.. takut jika ahreum
mengalami kesakitan..

Rasa trauma masih menghantuiku.. saat ahreum mencoba bunuh diri.. dan
membuatku merasa sangat bersalah..

Beberapa dokter dan perawat membawa mesin berukuran sedang kedalam


ruangan sang putri.. menghidupak sebuah layar.. apa yang mereka akan
lakukan?

Baiklah.. kita akan mengetahui denyut jantung nya sekarang.. ucap


dokter baekhyun membuka selimut yang menutupi perut sang putri..
APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN!! KAU MAU MATI?!! dengan cepat
aku kembali menutup perut sang putri dengan selimut putih..

... sang putri menggenggam lenganku dan menggelengkan kepalanya..


memintaku untuk membiarkannya..

Apa yang sedang mereka lakukan sebenarnya?

Dokter baekhyun kembali membuka selimut yang menutup perutnya.. dia


mengoleskan gel berwarna bening pada perut sang putri.. dan......

Sesuatu yang menakjubkan aku lihat.. sebuah kantung kecil berbentuk


seperti kacang yang terlihat di mesin ultrasonografi..

Apakah dia dapat tumbuh dengan baik di dalam sini? ucap sang putri
tersenyum masih menggenggam lenganku dan sesekali melihat layar
mesin ultrasonografi di sampingnya..

Dia? Tumbuh.. dengan baik?

Tiba-tiba..

Aku mendengar suara yang terdengar aneh.. suara kecil yang terdengar
dari speakter mesin ultrasonografi..

Dup.. dup.. dup.. dup.. dup..

suara? ucapku melihat wajah ahreum yang masih tersenyum melihat


layar..

suara denyut jantung anak kita jenderal.. ucap ahreum tersenyum..


kulihat matanya berlinang air mata..

...

Denyut.. jantung.. anak.. kita..


Kita akan menjadi seorang ayah.. dan ibu.. ucap ahreum tersenyum.. dan
kulihat tetesan air mata yang mengalir begitusaja di pipi nya..

TBC

You might also like