You are on page 1of 10

IV.

ANALISA DATA
N Hari/ Data Fokus Problem Etiologi T
o. Tanggal T
/ D
Jam
1. Rabu, DS : - Ketidakefektifan Gangguan
07-10- DO :
pola napas muskuloskeletal
2015 -Pasien bernafas
15.00 reguler, cepat,
WIB dalam, ada retrkasi
diding dada, ada
penggunaan bantuan
nafas 02
menggunakan
headbox 8 L/menit.
HR : 110 x/menit
RR : 88 x/ menit
irreguler
T : 36,5 C

2. Rabu, DS : - Ketidakseimbangan faktor biologis


07-10- DO : nutrisi kurang dari
2015 Pasien tampak kebutuhan tubuh
15.00
kurang aktif, jarang
WIB
menangis, menangis
kurang kuat.
BBL : 1250 g,
panjang badan 34
cm, lingkar dada 26
cm, lingkar kepala
22 cm.

V. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor biologis
VI. RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi T
. T
Dx D
.
1. Setelah dilakukan tindakan Nutrition management
keperawatan selama 3x24 jam Kaji adanya alergi makanan
pasien menunjukkan perbaikan Berikan makanan yang terpilih

nutrisi dengan kriteria hasil : (sudah dikonsultasikan dengan


Nutritional Status : food and fluid ahli gizi)
Intake Anjurkan pasien untuk
Nutritional Status : Nutrien Intake meningkatkan intake Fe
Weight Control Kolaborasi dengan ahli gizi
Adanya peningkatan berat
untuk menentukan jumlah
badan
Berat badan ideal sesuai kalori dan nutrisi yang

dengan tinggi badan dibutuhkan pasien.


Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
2. Setelah dilakukan tindakan Oxygen Therapy
keperawatan selama 3x24 jam Obsevasi adanya tanda-tanda
diharapkan masalah keperawatan hipoventilasi
dapat teratasi dengan kriteria Atur peralatan oksigen
Pertahankan posisi pasien
hasil : Pertahankan jalan nafas yang
Respiratory status: Ventilation paten
Respiratory status: Airway Patency .
Menunjukkan jala nafas
yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan
dalam rentan normal, tidak
ada suara nafas abnormal)
Tanda-tanda vital dalam
rentan normal (tekanan
darah,nadi dan pernafasan )
VII. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Hari/ Implementasi Respon T
T
Dx Tanggal/
D
Jam
1. Rabu, mengkaji adanya DS :
DO :
07/10/2015 alergi makanan
18.00 WIB
1. Rabu, Memberikan makanan DS :
DO :
07/10/2015 yang terpilih (sudah
18.00 WIB dikonsultasikan
dengan ahli gizi)

1. Rabu, Menganjurkan pasien DS :


DO :
07/10/2015 untuk meningkatkan
16.10 IB intake Fe

1. Rabu, Mengkolaborasikan DS :
07/10/2015 dengan ahli gizi untuk DO :
16.30 WIB menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
2. Rabu, Mengobsevasi adanya DS :
DO :
07/10/2015 tanda-tanda
18.00 WIB hipoventilasi

2. Rabu, Mengatur peralatan DS :


07/10/2015 oksigen DO
18.00 WIB
2. Rabu, Mempertahankan DS :
07/10/2015 posisi pasien DO
18.00 WIB
2. Rabu, Mempertahankan jalan DS
07/10/2015 nafas yang paten DO :
18.00 WIB
1. Kamis, mengkaji adanya DS
08/10/2015 alergi makanan DO :
13.30 WIB TD :
Nadi :
RR :
1. Kamis, Memberikan makanan DS :
08/10/2015 yang terpilih (sudah DO :
16.00 WIB dikonsultasikan
dengan ahli gizi)

1. Kamis, Menganjurkan pasien DS :


08/10/2015 untuk meningkatkan DO :
16.00 WIB intake Fe

1. Kamis, Mengkolaborasi DS :
DO :
08/10/2015 dengan ahli gizi untuk
16.00 WIB menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
2. Kamis, Mengobsevasi adanya DS :
08/10/2015 tanda-tanda DO :
16.00 WIB hipoventilasi

2. Kamis, Mengatur peralatan DS :


08/10/2015 oksigen DO :
16.00 WIB
2. Kamis, Mempertahankan DS :
08/10/2015 posisi pasien DO :
16.00 WIB
2. Kamis, Mempertahankan DS :
08/10/2015 jalan nafas yang paten DO :
16.00 WIB
1. Jumat, mengkaji adanya DS :
08/10/2015 alergi makanan DO :
16.00 WIB
1. Jumat, Memberikan makanan DS :
08/10/2015 yang terpilih (sudah DO :
16.00 WIB dikonsultasikan
dengan ahli gizi)

1. Jumat, Menganjurkan pasien DS :


08/10/2015 untuk meningkatkan DO :
16.00 WIB intake Fe

1. Jumat, Mengkolaborasi DS :
08/10/2015 dengan ahli gizi untuk DO :
16.00 WIB menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
2. Jumat, Mengobsevasi adanya DS :
08/10/2015 tanda-tanda DO :
16.00 WIB hipoventilasi

2. Jumat, Mengatur peralatan DS :


08/10/2015 oksigen DO :
16.00 WIB
2. Jumat, Mempertahankan DS :
08/10/2015 posisi pasien DO :
16.00 WIB
2. Jumat, Mempertahankan DS :
08/10/2015 jalan nafas yang paten DO :
16.00 WIB
VIII. CATATAN KEPERAWATAN
No Hari/ Evaluasi TT
Dx Tanggal/ D
Jam
1. Rabu, 07/10/2015 S:
O:
15.00 WIB
A:
P:

2. Rabu, 08/10/2015 S:
15.00 WIB O:
A:
P:

3. Rabu, 09/10/2015 S:
15.00 WIB O:
A:
P:

1. Kamis, 07/10/2015 S:
18.00 WIB O:
A:
P:
-
2. Kamis, 08/10/2015 S:
18.00 WIB O:
A:
P:

3. Kamis, 09/10/2015 S:
18.00 WIB O:
A:
P:

1. Jumat, 09/10/2015 S:
15.00 WIB O:
A:
P:

2. Jumat, 09/10/2015 S:
16.00 WIB O:
A:
P:

3. Jumat, 09/10/2015 S:
10.00 WIB O:
A:
P:
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan Praktik Klinik Koprehensif III Keperawatan Medikal Bedah I di RSUD
Ungaran, kami menemukan kasus sistem Neurobeavior yaitu Vertigo. Dalam melakukan
pengkajian lebih mudah melaksanakan pengkajian secara head to toe daripada melakukan
pengkajian per sistem. Pada saat mengkaji riwayat kesehatan klien, peran keluarga klien lebih
dominan daripada klien sendiri, peran keluarga sangat kooperatif dalam memberikan berbagai
informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa. Disamping itu berbagai dukungan
penulis dikatakan baik dari perawat ruangan, dokter, maupun petugas kesehatan lainnya di Ruang
Dahlia. Sedangkan dalam diagnosa teori, terdapat diagnososa Resiko jatuh berhubungan dengan
pusing ketika menggerakan kepala, Nausea berhubungan dengan penyakit meniere, labirintitis,
defisit self care: toileting, bathing, feeding. Berdasarkan pengkajian penulis menemukan diagnosa
nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis, hipertermia berhubungan dengan
peningkatan metabolisme, gangguan pola tidur berhungan dengan ansietas. Pada intervensi
penulis mengacu pada buku NANDA, NOC, dan NIC. Selanjutnya penulis melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Beberapa faktor
mendukung terlaksananya implementasi keperawatan diantaranya peranan klien dan keluarga
yang mendukung tersedianya alat-alat serta adanya bimbingan dari perawat ruangan, CI,
pembimbing dari akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan diagnosa medis. Alat-
alat di lapangan ada seperti sesuai teori. Di lapangan kami juga mendapatkan pengetahuan baru
yaitu tentang perawatan kateter. Tetapi di lapangan perawatan kateter menggunakan betadine,
sedangkan secara teori betadine sudah tidak boleh digunakan. Maka kami menyimpulkan ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Vertigo adalah sensasi atau perasaan yang mempengaruhi orientasi ruang dan
mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu ilusi gerakan. Keluhan ini merupakan
gejala yang sifatnya subyektif dan karenanya sulit dinilai. Walupun pengobatan
sebaiknya langsung pada penyebab yang mendasari penyebab atau kelainannya, asal
atau penyebab vertigo sering tidak diketahui ataupun tidak mungkin diobati.
Pelaksanaan asuhan keperawatan yang penulis laksanakan pada Tn. S dengan
gangguan sistem neurobavior : Vertigo di ruang Dahlia RSUD Ungaran diperoleh
kesimpulan bahwa dalam proses asuhan keperawatan dengan gangguan sistem
neurobeavior : Vertigo dibutuhkan suatu koordinasi yang tepat serta menunjang ke
arah tercapainya tujuan. Salah satu koordinasi ini merupakan bentuk kerjasama tim
antara perawat, dokter, staf ruangan demi peningkatan status kesehatan klien disertai
dengan dukungan penuh dari keluarga.

B. SARAN
1. Klien dan Keluarga
a. Diharapkan klien mau memotivasi dirinya sendiri untuk pola hidup yang
menuju kearah berulangnya Vertigo misalnya, berolahraga secara teratur,
relaksasi dan mengendalikan stress, serta istirahat dengan cukup. Anjurkan
untuk selalu cek status kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Diharapkan keluarga memberikan support yang positif bagi klien demi
peningkatan status kesehatan klien dan diharapkan keluarga ikut waspada
terhadap risiko pada keluarga klien sendiri.

2. Mahasiswa
a. Diharapkan mahasiswa dapat lebih mempersiapkan diri baik dari segi teori,
skill, maupun mental dalam menghadapi klien agar dapat memberikan
kontribusi yang maksimal bagi peningkatan status kesehatan klien.
Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi klien melihat aspek bio, psiko,

You might also like