You are on page 1of 2

Matrikulasi Umum PPs UNM, Prof.

Jasruddin: Kalau Mau Sukses Bergaul Dengan Orang Sukses

Dalam sambutannya pada martikulasi umum Program Pascasarjana (PPs) UNM yang berlangsung, Jumat
(10/3), Direktur PPs UNM, Prof. Jasruddin mengatakan, untuk menjadi orang sukses salah satu kuncinya
adalah memiliki pergaulan dengan orang yang sudah sukses.

"Kalian yang berhasil masuk di PPs UNM adalah orang-orang sukses, karena nantinya kalian akan banyak
berinteraksi dengan orang yang sudah berhasil disini," tuturnya.

Tak hanya itu, Prof. Jasruddin juga mengungkapkan, mahasiswa yang masuk pada semester ganjil ini
merupakan orang yang beruntung. Hal tersebut karena pada semester ini uang Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP) belum mengalami penyesuaian. "Kalian ini orang beruntung, karena uang SPP kalian
belum mengalami penyesuaian, karena jika kalian mendaftar pada semster berikutnya, maka SPP kalian
akan mengalami penyesuaian atau kenaikan," ungkapnya.

Sejalan dengan itu, dihadapan 658 orang mahasiswa baru, Rektor UNM, Prof. Husain Syam yang turut
memberikan sambutan mengatakan, penerimaan pada semester ini merupakan sebuah hal langka.
Menurutnya, selama 19 tahun PPs UNM berdiri ini untuk pertama kalinya penerimaan mahasiswa pada
semester ganjil.

"Nantinya PPs UNM akan melakukan penerimaan sebanyak tiga kali tiap tahunnya, bukan karena kita
kekurangan mahasiswa, tapi kita ingin memberikan ruang pada mahasiswa untuk lanjut kuliah," jelasnya.

Prof. Husain Syam juga menghimbau agar mahasiswa belajar dengan baik sehingga bisa selesai dengan
cepat. Tak hanya itu, dirinya juga berharap tidak menjadikan kuliah ini sebagai beban, dengan begitu bisa
belajar dengan tenang. "Kita tidak ingin membebani mahasiswa, jadi jika ditengah jalan ada yang
kesulitan ekonomi, maka segera menghadap pimpinan agar bisa nantinya ditindaklanjuti untuk diberikan
keringanan pada pembayaran," himbaunya.

Sebelumnya, tidak hanya pimpinan kampus UNM, martikulasi umum ini juga dihadiri Walikota Makassar,
Danny Pomanto yang turut memberikan kuliah umum terkait pendidikan kota Makassar.
Danny Pomanto Bawa Kuliah Umum Di PPs UNM

Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang kerap disapa Danny Pomanto,
memberikan kuliah umum dihadapan 658 mahasiswa baru, Program Pascasarjana (PPs) Universitas
Negeri Makassar (UNM), Jumat (10/3). Pada kesempatan tersebut Danny Pomanto memberikan kuliah
umum terkait revolusi pendidikan.

Menurutnya, saat ini dirinya tengah merancang sebuah sistem yang dinamakan revolusi pendidikan.
Danny Pomanto mengatakan, penggunaan kata revolusi sendiri karena kecepatan pada perkembangan
zaman saat ini. Menurutnya zaman terus berkembang dan tidak statis, namun kita cenderung tertinggal
dari perkembangan terutama pada perkembangan teknologi Dengan ini diperlukan Inovasi pendidikan
untuk mempercepat proses pendidikan, tuturnya.

Selain itu menurut Danny Pomanto, kita harus memiliki kemampuan beradaptasi agar bisa menang
dalam mengadapi perkembangan zaman. Danny Pomanto sendiri menjelaskan jika model adaptasi saat
ini adalah dengan melihat kecepatan perkembangan zaman. Paradigma adaptasi saat ini sudah
berubah, saat ini yang unggul adalah mereka yang cepat, jelasnya.

Tak hanya itu, banyak yang melihat pendidikan dari kacamata yang sempit, sehingga menganggap
pendidikan hanya pada sekolah. Padahal menurut Danny Pomanto, pendidikan terbagi menjadi tiga,
yaitu pendidikan di rumah tangga, di sekolah dan di lingkungan sosial.

Di rumah menjadi pondasi dasar pendidikan, di sekolah pengisian secara formal, dan lingkungan social
sendiri adalah pendidikan dari kehidupan secara langsung, terangnya.

Lanjut Danny, banyaknya remaja yang saat ini menyimpang, seperti halnya geng motor, merupakan salah
satu ketidaksiapan dan kurangnya pendidikan yang bisa mengarahkan remaja tersebut yang sebenarnya
memiliki bakat yang sangat baik.

Pendidikan keluarga yang tidak baik, ditambah dengan tidak dterimanya pada pendidikan formal, dan
mendapat lingkungan yang kurang baik, sehingga tidak ada tempat penyaluran bakat, maka itulah yang
membuat anak-anak remaja kita menjadi tidak terarah, ungkapnya.

Dengan demikian untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman kedepan, masyarakat harus mampu
memperbaiki tiga lingkungan pendidikan tadi, sehingga pendidikan tidak berdiri sendiri pada pendidikan
formal saja.

You might also like