Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. L
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Agama :-
Pekerjaan :-
Pend. Terakhir :-
Suku/Bangsa :-
gol. Darah :-
Alamat :-
Diagnose mendis : Luka Dekubitus dan Stroke Hemoragik
Tanggal masuk RS : Rabu, 29 September 2016
Tgl. pengkajian :-
b. Identitas penanggung jawab
Nama :-
Umur :-
Alamat :-
Pekerjaan :-
2. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan
Tampak luka dekubitus
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan perawat didapatkan tampak luka dekubitus diarea
bokong dengan kedalaman luka 3-4 Cm, tulang terlihat jelas, luka tampak kotor, berbau dan
penuh dengan pus. Tampak jaringan nekrotik sekitar luka. Pasien tampak meringis kesakitan
saat perawatan luka. Pada saat diauskultasi bunyi nafas, terdapat ronkhi dan bunyi jantung lub
dub, tampak paralisis wajah sebelah kanan, dan tubuh bagian kanan sulit digerakkan. Hasil
pemeriksaan TTV didapatkan nadi : 90 x/menit, TD : 170/100 mmHg, RR : 25 x/menit, Suhu
38,50C. Hasil pemeriksaan penunjang diperoleh Hb ; 10 gr/dL, Leukosit ; 15.000 mm,
Trombosit ; 175.000 mm.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Hasil wawancara dengan keluarga diperoleh keterangan bahwa pasien punya riwayat
hipertensi sudah lama.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
-
6. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum : tampak paralisis wajah sebelah kanan
b. Tanda-Tanda Vital :
1) Tekanan Darah : 170/100 mmhg
2) Nadi : 90x/menit
3) Suhu : 38,5C
4) CRT :-
7. Riwayat Psikososial
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
-
b. Konsep diri
-
c. Sumber stress
-
d. Mekanisme koping
-
e. Kebiasaan dan pengaruh budaya
-
8. Dukungan emosional
a. Emosional
-
b. Finansial
-
9. Pola aktifitas
No Jenis Aktivitas Saat di Rumah Di RS
1. Nutrisi :
a. Frekuensi dan porsi - -
b. Jenis makanan - -
c. Pola makan - -
d. Nafsu makan - -
e. Pantangan - -
f. Alergi - -
g. Kesulitan/hambatan - -
2. Minum :
a. Jenis air minum - -
b. Frekuensi dan porsi - -
c. Kesulitan - -
3. Personal hygine :
a. frekuensi mandi - -
b. frekuensi keramas - -
c. oral hygine - -
4. Eliminasi :
a. Eliminasi fecal
1) Frekuensi BAB - -
2) Warna feces - -
3) Konsistensi - -
b. Eliminasi Urin :
1) Frekuensi BAK - -
2) Warna urin - -
3) Konsistensi - -
5. Istirahat/tidur :
a. Kualitas - -
b. Kuantitas - -
c. Konsistensi - -
6. Latihan/olah raga
a. Jenis kegiatan - -
b. Sikap - -
10. Pemeriksaan Head to toe (berfokus pada salah satu organ yang terdapat gangguan)
No Jenis Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
1 Kepala - - - -
2 Wajah Tampak paralisis - - -
wajah bagian
kanan
3 Leher
- - -
4 Dada - - Terdapat -
ronkhi
5 Abdomen - - - -
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No Masalah Etiologi Data
nyeri akut
5. Hambatan mobilitas faktor tekanan DS :
fisik -
hipoksia
keterbasan gerak
hipoksia
infeksi
hipertermi
Membersihkan ,
memantau dan
meningkatkan proses
penyembuhan pada luka
Monitor tanda dan gejala
infeksi pada area insisi
Bersihkan area sekitar
jahitan atau staples,
menggunakan lidi kapas
steril
Ganti balutan pada
interval waktu yang
sesuai atau biarkan luka
tetap terbuka (tidak
dibalut) sesuai program.
2 Kerusakan integritas NOC NIC :
jaringan berhubungan Tissue integrity : skin and
Pressure ulcer prevention
dengan faktor mekanik mucous
wound care
(tekanan) ditandai Wound healing : primary and
dengan kerusakan secondary intention
Anjurkan pasien
jaringan
menggunakan pakaian
Kriteria Hasil :
yang longgar
Jaga kebersihan kulit
Perfusi jaringan normal
agar tetap bersih dan
Tidak ada tanda-tanda infeksi
kering
Ketebalan dan teksture
Mobilisasi pasien (ubah
jaringanmenunjukan proses
posisi pasien) setiap dua
terjadinya penutupan luka
jam sekali
Monitor kulit adanya
kemerahan
Monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien pada
daerah yang tertekan
Temperature regulation
Dx. 3
Temperature regulation
E. Evaluasi
Diagnosa Waktu Evaluasi TTD/Nama
Perawat
Dx. 1 S:-
O:
P : intervensi dilanjutkan
Dx. 2 S:-
O:
P :Intervensi dilanjutkan
Dx.3 S:-
O:
P : intervensi dilanjutkan
Dx. 4 S:-
P : intervensi dilanjutkan
Dx. 5 S:-
O:
GCS 13
Adanya luka dekubitus
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Dx. 6 S:
P : intervensi dilanjutkan
Dx. 7 S:
P : intervensi dilanjutkan