Professional Documents
Culture Documents
Menurut Juanita dalam tulisannya tahun 2002, Pelayanan kesehatan dibedakan dalam
dua golongan, yakni :
C. Akuntabilitas Manajemen
Konsep tentang Akuntabilitas secara harfiah dalam bahasa inggris biasa disebut
dengan accoutability yang diartikan sebagai yang dapat
dipertanggungjawabkan. Atau dalam kata sifat disebut sebagai accountable. Lalu apa
bedanya dengan responsibility yang juga diartikan sebagai tanggung
jawab. Pengertian accountability dan responsibility seringkali diartikan
sama. Padahal maknanya jelas sangat berbeda. Beberapa ahli menjelaskan bahwa dalam
kaitannya dengan birokrasi, responsibility merupakan otoritas yang
diberikan atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan. Sedangkan accountability
merupakan kewajiban untuk menjelaskan bagaimana realisasi otoritas
yang diperolehnya tersebut.
Berkaitan dengan istilah akuntabilitas, Sirajudin H Saleh dan Aslam
Iqbal berpendapat bahwa akuntabilitas merupakan sisi-sisi sikap dan
watak kehidupan manusia yang meliputi akuntabilitas internal
dan eksternal seseorang. Dari sisi internal seseorang akuntabilitas
merupakan pertanggungjawaban orang tersebut kepada Tuhan-nya. Sedangkan
akuntabilitas eksternal seseorang adalah akuntabilitas orang tersebut
kepada lingkungannya baik lingkungan formal (atasan-bawahan) maupun lingkungan
masyarakat.
Machine (mesin atau teknologi),
Method (metode atau proses),
Material (termasuk raw material, consumption, dan informasi),
Man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power (pekerjaan
pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
Milieu / Mother Nature (lingkungan).
o Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
Product (produk/jasa),
Price (harga),
Place (tempat),
Promotion (promosi atau hiburan),
People (orang),
Process (proses),
Physical Evidence (bukti fisik), dan
Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).
o Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa:
Surroundings (lingkungan),
Suppliers (pemasok),
Systems (sistem),
Skills (keterampilan), dan
Safety (keselamatan).
Kategori di atas hanya sebagai saran, kita bisa menggunakan kategori lain yang
dapat membantu mengatur gagasan-gagasan. Jumlah kategori biasanya sekitar 4
sampai dengan 6 kategori. Kategori pada contoh ini lihat Gambar 2.
Gambar 2. Pembuatan Fishbone Diagram Mengidentifikasi Kategori-Kategori
Departemen Kesehatan RI. Buku Saku Diare Edisi 2011. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
(2011).
Azwar, Azrul. 1994. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Yayasan
Penerbitan IDI. Brown L. D. et al
Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Edisi Kedua, Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia, Jakarta, 2004
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
CV Rajawali, Jakarta, 1985.
Sirajudin H Saleh & Aslam Iqbal, Accountability, Chapter I in a Book Accountability The
Endless Prophecy edited by Sirajudin H Saleh and Aslam Iqbal, Asian and Pacific
Develompent Centre, 1995.
http://kebunhadi.blogspot.co.id/2012/11/konsep-manajemen.html
DitjenNak. (2000). Panduan pelatihan total quality management dan meningkatkan sistem-
sistem organisasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Purba, H.H. (2008, September 25). Diagram fishbone dari Ishikawa. Retrieved
from http://hardipurba.com/2008/09/25/diagram-fishbone-dari-ishikawa.html
Tague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality
Press. Available from http://asq.org/quality-press/display-item/index.html?item=H1224