You are on page 1of 3

Arti Kepemimpinan

Seorang pemimpin adalah juga seorang dalam suatu perkumpulan yang diharapkan
menggunakan pengaruhnya dalam mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok. Pemimpin
yang jujur ialah seorang yang memimpin dan bukan seorang yang menggunakan
kedudukannya untuk memimpin.
Kepemimpinan dan Pemimpin dan dalam suatu organisasi atau lembaga, dalam tulisan
pemimpin dan kepemimpinan , oleh Kartini Kartono,diterbitkan PT Raja Grapindo
persada, jakarta 2008 mendefenisikan pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan kelebihan disatu bidang, sehingga dia
mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Maka pemimpin dapat dikatakan sebagai
seorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai predisposisi( bakat yang dibawa
sejak lahir), dan merupakan kebutuhan dari satu situasi atau zaman, sehingga dia mempunyai
kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbung bawahan. Dia juga
mendapatkan pengakuan serta dukungan dari bawahannya dan mampu menggerakan
bawahan kearah tujuan tertentu.
Konsepsi mengenai persyaratan kepeimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal
penting, yaitu: kekuasaan, kewibawaan dan kemampuan. Kriteria pemimpin dalam suatu
organisasinya adalah: pribadi yang harus memiliki kelebihan, yaitu:
1. kapasitas: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau Verbal Facility,
keaslian, kemampuan menilai.
2. Prestasi( achicvement): gelar sarjana, ilmu pengetahuan, perolehan dalam olah raga.
3. Tanggung jawab: mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif dan punya
asrat untuk unggul.
4. Partisipasi: aktif, memiliki soaiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka
bekerja sama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5. Status: meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar.
Konsep kepemimpinan islam
Perihal kepemimpinan dalam Islam ini sudah ada dan berkembang, tepatnya pasca Rasulullah
SAW wafat. Wacana kepemimpinan ini timbul karena sudah tidak ada lagi Rasul atau nabi
setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Dalam firman allah SWT dikatakan bahwa al-quran
itu sudah bersifat final dan tidak dapat diubah-ubah lagi. Sehingga Rasulullah SAW adalah
pembawa risalah terakhir dan penyempurna dari risalah-risalah sebelumnya
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tak
ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya.(QS: al-anam, 115)
Manusia sebagai pelaksana kepemimpinan yang mana harus, memiliki kemampuan dalam
mempengaruhi orang-orang untuk mencapai suatu tujuan. Al-quran menyebut manusia
sebagai khalifah dimuka bumi. Perkataan khalifah dipakai setelah rasulullah SAW wafat, para
sahabat rasul yang dikenal dengan dengan sebutan khalifahur-Rasyidin atau dengan perkataan
lain yaitu Amir disebut juga penguasa. Dengan maksud allah SWT untuk menyatakan
pemimpin yang bersifat non formal.
Diskursus diatas menggambarkan bahwa memimpin adalah ibadah, maka pemimpin dapat
pula disebut dengan abid. Tetapi, seperti apa kerangka kepemimpinan yang bernilai ibadah
itu. Bagaimana konsep dan karakternya, serta bagaimana penjabaran konsep itu dalam
pembuatan kebijakan atau program.
Hukum memilih pemimpinan

Sifat-Sifat Kepemimpinan
Sifat yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin mungkin Anda akan menjadi sorotan banyak orang. Sifat dan
perilaku Anda akan dinilai benar oleh orang-orang. Salah sedikit, rusak sudah citra yang
Anda bangun. Bukan hanya citra Anda yang hancur, tapi juga perusahaan yang Anda bangun
akan berkurang kredibilitasnya, apabila Anda tidak meperhatikan sifat Anda. Sebagai seorang
pemimpin sebenarnya ada sifat-sifat khusus yang harus dijaga dan dikembangkan dalam diri
Anda.
Selalu buka forum setelah membuat dan menyampaikan rencana
Menjadi pendengar yang baik mungkin bukan hal yang mudah bagi seorang pemimpin. Tapi
memulai dari hal kecil seperti ini akan membawa dampak besar bagi perusahaan Anda. Tak
ada salahnya mendengarkan pendapat dari pihak lain, termasuk bawahan Anda sendiri.
Biasakan juga untuk mendengarkan dengan seksama ide-ide yang muncul. Jika merasa tak
cocok dengan ide tersebut, setidaknya Anda mendapatkan sudut pandang baru. Namun jika
Anda justru menerima banyak ide-ide baik, langsung tindak lanjuti tanpa perlu merasa
gengsi.
Sabar dan mendengarkan pendapat
Tekanan dari berbagai macam pihak mungkin sudah cukup menguji mental Anda, tapi jangan
jadikan ini alasan untuk berhenti bersikap sabar. Lagi pula pemimpin yang tidak sabaran dan
ingin apapun yang serba instan malah akan membawa kerugian pada perusahaan. Jangan lupa
untuk selalu berusaha mendengarkan pendapat orang lain. Hal ini akan meningkatkan
kewibawaan Anda di depan bawahan.
Tidak bersikap diktator
Anda memang punya kekuasaan, tapi bukan berarti Anda bebas bersikap diktator. Jika Anda
ingin memiliki karyawan yang loyal maka jauhi sifat diktator. Akibat bersikap diktator
biasanya para bawahan cenderung tak berani untuk menyampaikan pendapatnya yang bisa
jadi membawa pengaruh positif untuk perusahaan.
Pahami sifat orang di dalam perusahaan
Semua orang memiliki sifat yang berbeda dan itu berarti Anda tak bisa memperlakukan
semua orang dengan sistem pukul rata. Bisa-bisa terjadi salah paham antara Anda dan
karyawan karena Anda tidak memahami watak bawahan Anda. Dengan memahami sifat
mereka Anda juga jadi lebih leluasa memberikan tugas dan tak perlu khawatir tugas yang
Anda berikan memiliki hasil yang kurang optimal.
Menunjukkan perhatian pada bawahan
Ini adalah kunci utama untuk mendapatkan seseorang yang loyal dan selalu ada di pihak
Anda. Dengan memberikan perhatian pada bawahn mereka akan merasa lebih dihargai dan
dianggap penting untuk Anda. Tak perlu terlalu berlebihan, cukup menyapa dan bertanya soal
makan siang atau sapaan hangat seperti have a nice weekend ke semua bawahan kala hari
Jumat datang.

You might also like