Link
http://video.metrotvnews.com/pl
ay/2016/02/05/480167/polsri-
ciptakan-teknologi-mesin-
pencair-batu-bara-ini-c
http://video.metrotvnews.com/pl
ay/2016/02/05/480157/seorang-
dosen-berhasil-ubah-plastik-
jadi-bbm
http://video.metrotvnews.com/pl
ay/2016/09/08/580560/mobil-
berbahan-bakar-hidrogen-akan-
meluncur-di-jakabaring
Sinopsis
Pencairan batubara (Coal Liqeufaction) adalah proses
mengubah wujud batubara dari padat menjadi cair. Proses pencairan
batubara dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode langsung
dan metode tidak langsung. Pada proses tidak langsung batubara
difragmentasi menjadi CO, CO2, H2, dan CH4 yang kemudian
direkombinasikan menghasilkan produk cair, prosesnya melalui
gasifikasi dan kondensasi. Pada proses langsung batubara cair
diproduksi dengan melarutkan dalam suatu pelarut organik lalu
dilanjutkan dengan proses hidrogenasi pada suhu dan tekanan
tinggi. Proses pencairan batubara sercara langsung dapat dilakukan
melalui pirolisis, ekstraksi pelarut dan hidrogenasi katalitik.
Pencairan batubara yang dilakukan ini menggunakan proses
tidak langsung dimana pemanasnya menggunakan metode induksi.
Pada satu kali proses dibutuhkan 300 gram batubara dengan ukuran
200 mesh dengan waktu 2 jam. Produk yang dihasilkan berupa
bahan bakar cair yang sama dengan minyak mentah sebanyak 100
ml. Teknologi pemanasan induksi menggunakan gelombang
elektromagnetik lebih efisien dan lebih murah dikarenakan panas
yang dihasilkan lebih merata pada permukaan reaktor
Hidrogen menjadi salah satu energi alternatif yang terus dikembangkan
untuk mendapatkan keoptimalan proses produksi. Salah satu cara
memperoleh hidrogen adalah melalui proses elektrolisis air. Penelitian
terkait elektrolisis air ini terus berkembang untuk mendapatkan konsumsi
energi seminimal mungkin, dan umumnya gas hidrogen dan oksigen yang
dihasilkannya masih pada kondisi bercampur. Perlu dilakukan proses
pemisahan sebelum dilakukannya proses pembakaran dikarenakan dapat
terjadinya pelepasan energi secara cepat atau ledakan apabila
konsentrasi hidrogen lebih dari 18.3 % dengan udara. Untuk menghindari
hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk memisahkan hidrogen dan
oksigen menggunakan gaya elektromagnetik. Sehingga hidrogen yang
terpisah tidak dalam keadaan kelebihan oksigen dan dapat dibakar
langsung di udara bebas. Alat ini difungsikan sebagai pengurai molekul air
dalam membentuk gas hidrogen dan oksigen yang telah dalam keadaan
terpisah dikarenakan momen dipol positif dan negatif yang terbentuk pada
anoda dan katoda. Proses penguraian (elektrolisis) ini menggunakan arus
searah (DC) dari accu dengan memanfaatkan sel photovoltaic (sel surya)
sebagai sumber energi. Arus listrik direct current (DC) divariasikan denga
pengaturan tegangan sebesar 11 15 Volt dan dialirkan ke anoda dan
katoda yang berupa pipa stainless steel yang menyebabkan terjadinya
beda potensial yang mengionisasi molekul air menjadi ion H+ dan ion O-.