Professional Documents
Culture Documents
Kompetensi Dasar:
Materi Pembelajaran :
Indikator :
Fakta :
Fakta adalah hal atau keadaan yang benar-benar terjadi . fakta dapat
berbentuk gambar, tanggal peristiwa, dan statistic, table, peristiwa dan grafik .
Opini :
Opini adalah perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal. Pendapat
orang mengenai suatu hal berbeda-beda. Pendapat dapat berupa saran, kritik,
Fakta :
Opini
Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu
media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau
kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi
diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi
Tajuk rencana berisi permasalahan yang sedang hangat dalam masyarakat dan
opini redaksi atas permasalahan tersebut, yang meliputi topik berita, tujuan redaksi,
pandangan atau visi dan harapan-harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Masalah yang disoroti dalam tajuk rencana dapat dinyatakan secara eksplisit
atau implisit. Masalah yang disoroti dapat berupa kebijakan pemerintah,
perkembangan situasi sosial dan politik, peristiwa tertentu dalam masyarakat, atau
tokoh berpengaruh. Dalam menyoroti sebuah masalah, redaksi mungkin menyetujui,
menolak, memberikan alternatif, atau memberikan bahan renungan bagi pembaca.
Setiap surat kabar terbit hampir selalu menyajikan tajik rencana yang menjadi
berita hangat dalam masyarakat, baik secara nasional maupun internasional. Tajuk
rencana mengungkapkan visi dan pandangan redaksi atas topik yang dibahas.
Pandangan tersebut berisi ulasan dari tim redaksi surat kabar atau majalah berkaitan
dengan berita yang sedang aktual atau hangat dibicarakan dalam masyarakat.
1. Fakta, yaitu kejadian nyata. Benar-benar terjadi yang ditandai dengan bukti-
bukti yang dipercaya.
2. Opini, yaitu pendapat yang belum pasti, belum nyata belum terjadi tanpa
ditandai dengan bukti nyata.
Kendati masih menduduki peringkat kedua terbesar dunia, posisi Jepang akan segera
tergusur oleh China. Demikian laporan harian ini, Selasa (16/02).
Sebenarnya hal itu tidak terlalu mengejutkan. Dengan pertumbuhan rata-rata hampir
10 persen per tahun dalam tiga decade terakhir, hanya soal waktu bagi China untuk
menyalip, bukan hanya Jepang, tetapi juga AS sebagai Negara dengan perekonomian
terbesar di dunia.
Bagi dunia, hari-hari ke depan ini adalah moment of the truth. China masih akan
bertumbuh dengan pesat menggusur posisi semua negara maju. Kemunduran
negara-negara maju termasuk Jepang, sudah di depan mata.
Tanda-tandanya sudah muncul beberapa tahun terakhir. Daya saing ekonomi Jepang
runtuh dan pangsa pasarnya tergerus. Industri, di mana Jepang semula adalah
pemain kuat dunia, kolaps. Korporasi multinasional Jepang tergusur dari jajaran
terbesar dunia oleh pemain-pemain baru, khususnya dari China.
Kudeta posisi Jepang oleh China semakin dipercepat oleh stagnasi ekonomi selama
lebih dari satu decade yang dialami Jepang awal 1990-an sehingga muncul istilah
decade hilang. Sebaliknya China terus mencatat pertumbuhan ekonomi spektakuler
sejak negara itu menerapkan sistem ekonomi pasar akhir 1970-an, mencapai dua digit
per tahun, tertinggi di dunia.
Pergeseran kekuatan ini mengubah pula pola geoekonomi dan geopolitik global.
Posisi strategis China ini membuat tak satu Negara pun mengabaikan pengaruh
China sebagai produsen sekaligus pasar terbesar dunia. Bukan hanya Jepang, ini
peringatan bagi semua negara untuk lebih serius mengantisipasi perubahan peta
baru global ini, karena konsekuensinya bukan hanya ekonomi, tetapi juga sosial
politik.
Krisis pangan dan melonjaknya harga komoditas dunia pada tahun 2008, yang antara
lain juga akibat faktor China, hanya salah satu contoh. Kita juga sudah merasakannya
lewat gempuran produk-produk China di pasar dalam negeri, yang bakal semakin
intens degan berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN China.
Fakta :
Opini :
- China sekarang ini ibarat pelari marathon yang melibas satu per satu pesaing
dan negara-negara pendahulunya
Pernah disebut-sebut sebagai salah satu calon macan Asia, perekonomian Vietnam
kini berada di bawah tekanan berat. Angka inflasi tahun lalu, misalnya, mencapai 11,8
persen, sementara defisit perdagangan mencapai 12 miliar dollar AS dan defisit
anggaran 7,4 persen atau melampaui perkiraan semula 6,2 persen.
Gambaran kerapuhan ekonomi semakin terlihat jelas dalam nilai tukar mata uang
dong yang didevaluasi sampai tiga kali dalam 14 bulan terakhir. Sebagai dampaknya,
masyarakat memburu dollar dan emas karena tidak terlalu percaya lagi kepada dong.
Para pemimpin Partai Komunis di China justru berada di garis depan dalam
kampanye memberantas korupsi dan menegakkan efisiensi. Pengalaman China
memperlihatkan, pertumbuhan ekonomi melesat dengan cepat sejak praktik korupsi
mulai diberantas secara serius dan tata kelola pemerintahan bersih dijalankan.
Para analis berkesimpulan, praktik korupsi dan inefisiensi tidak hanya menghambat,
tetapi juga mengancam kemajuan ekonomi Vietnam. Pemerintah Vietnam kini
berjuang keras untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 7 persen per
tahun. Kongres lima tahunan Partai Komunis yang diadakan pekan ini akan dijadikan
ajang mengevaluasi perekonomian, tetapi tampaknya jauh lebih penting bagaimana
mencari terobosan bagi pembangunan yang lebih cepat, bebas korupsi, dan lebih
efisien.
FAKTA DAN OPINI yang terdapat dalam tajuk diatas adalah :
Fakta :
Opini :
*
Tugas kelompok
Hasrah haris
Aulia Puspa Nurarsy
Nurima
Ratih Qashrina
Nur Indah Sari