You are on page 1of 4

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PADA Tn. A DENGAN TUBERKOLOSIS PARU


DI UGD RSU Dr M. HAULUSSY AMBON

A. Identitas pasien
Nama : Tn A
Umur : 47 Tahun
Alamat : Waiheru
Pekerjaan : Sopir
Hari/Tgl masuk : Selasa 06-06-2011 Pukul 09.00 WIT
Hari/tgl pengkajian : Selasa 06-06-2011 Pukul 09.00 WIT
Agama : Islam
No. reg : 010509
Diagnosis : Suspek tuberkolosis paru
Penanggungjawab : Ny T

B. Data pengkajian
1. Keluhan utama masuk rumah sakit : Sesak napas
2. Riwayat keluhan utama :
hampir sebulan pasien merasakan ulu hati terasa sakit ,hingga membuat pasien
merasakan sesak dan nyeri dada yang hebat namun pasien tidak menggiraukan
sakit yang di .Pasien menggangap hal tersebut hanya masalah sepele, namun pada
tanggal 06-06-2011 rasa sakit tersebut berulang lagi dan bertambah hebat hingga
pasien merasa lemas , sesak napas dan nyeri dada, hingga oleh keluarga pasien di
bawah ke rumah sakit Dr M. haulussy ambon , pasien tiba di UGD pukul 09.00
wit.
Keluhan yang menyertai :Nyeri dada, batuk berlendir 2 tahun, pasien merasa
lemas .
Pemeriksaaan fisik :
A. Airway : ada sumbatan jalan napas oleh lendir
B. Breathing : Sesak napas
C. Circulation: Nadi cepat
D. Disability : Compos Mentis
E. Exposure : Tidak ada trauma
F. Full vital sign
N : 112 x / menit
R : 24x /menit
S : 37 0c
Td : 120/70 mmhg
G. Gift Comfort : Mengatur posisi tidur pasien semi fowler
H. Inpection : Tidak ada trauma pada daerah npunggung.

Had to to
I. KU : Lemah
J. Kepala : tidak ada kelainan
K. Dada : tidak ada kelainan
L. Abdomen : Tidak ada pembesaran abdomen
M. Kuku danKulit : tampak pucat

C. Data
Ds :
Nyeri dada,
Batuk berlendir 2 tahun ,
pasien merasa lemas
sesak napas
Do :
KU lemah
Nadi cepat
Kuku pucat
Kulit tampak pucat
Tanda- tanda vital:
N : 112x / menit
R : 24x /menit
S : 370c
TD : 120/70 mmHg

D. Diagnose Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret
E. Prinsip Tindakan dan Rasional
1. Mengatur posisi pasien dengan kepala lebih tinggi dari badan (semi fowler )
Rasional: Posisi semi fowler membantu pasien dalam membuka jalan napas
Hasil :
Pasien tampak nyaman dengan posisi semi fowler
2. Melakukan Pemasangan EKG
Rasional : memantau konduksi jantung
Hasil : pemasangan EKG di lakukan dan hasil telah di sertakan pada status pasien
3. Kaji TTV pasien..
Rasional : untuk membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya
berhubungan dengan pola napas pasien.
Hasil :

N : 112 x / menit
R : 24 x /menit
S : 370c
TD : 120/70 mmHg

4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy IVFD


Hasil:
Terpasang IVFD RL 20 tts / menit
Tetesan lancar
5. Pemberian therapy obat
Hasil:
Drip sohobion 1 ampul
Ranitidin 1 ampul / IV
Cefotaxim 1 flakon /IV
6. Lakukan skin test
Rasional : mengetahui reaksi allergen terhadap therapy antibotik
Hasil :
Skin test di lakukan
Pasien tidak menunjukan reaksi alergi terhadap obat
F. Tujuan:
Pola napas pasien kembali efektif
Tidak batuk

G. Hasil yang di harapkan:


TTV dalam batas normal
Pasien tidak cemas
KU Baik

H. Evaluasi diri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka hasil evaluasi yang di harapkan
adalah :
IVFD terpasang dengan baik , tetesan lancar
Pasien tampak lebih tenang setelah di berikan tindakan kenyamanan dan
therapy obat.
DAFTAR PUSTAKA

Baughman, D.C& Hackley, J.C.2000. Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta : EGC

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Balai Penerbit FKUI, Jakarta

2000

Mills, John & Luce, John M.1993. Gawat Darurat Paru-Paru. Jakarta :

EGC

Perhimpunan Dokter Sepesialis Penyakit Dalam Indonesia. Editor Kepela :

Prof. Dr. H. Slamet Suryono Spd,KE

You might also like