Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tugas mata kuliah Sistem manajemen yang berjudul sentralisasi obat adalah
merupakan salah satu syarat untuk dapat lulus dalam mata kuliah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Yunus Adi Wijaya.S.Kep.,Ns selaku dosen
mata kuliah Sistem manajemen yang telah memberikan pedoman dalam pembuatan makalah
ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna, oleh karena itu,
penulis sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi
kesempurnaan makalah ini dan tugas-tugas berikutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat
kondusif dengan mempelajari langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya (Nursalam,
2002). Salah satunya adalah dalam pengelolaan obat pasien. Teknik pengelolaan obat secara
sentralisasi merupakan pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada
pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat juga
sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
Sentalisasi obat diharapkan dapat diberikannya terapi farmakologi (pengobatan) secara tepat
pasien, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara pemberian sehingga akan memperpendek waktu
rawat inap. Sentralisasi obat di ruang Irna 2 dilaksanakan pada obat injeksi yang disimpan
oleh petugas ditempat khusus di ruang perawat dan diberikan menurut jadwal pemberian,
sedangkan obat oral diberikan kepada pasien/keluarganya dan perawat hanya
memberitahukan cara pemberiaannya. Resep dari dokter diberikan keluarga pasien untuk
dibelikan di apotek, setelah mendapatkan obatnya diserahkan ke perawat untuk dicatat pada
buku penerimaan obat. Karena hal tersebut diatas, kelompok 2 berencana akan mensosialikan
dan melaksanakan sentralisasi obat yang mencakup obat injeksi maupun oral karena
pengelolaan sentralisasi yang optimal merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian pada pasien.
Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit dapat terjadi jika
konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik. Kerugian lain yang bisa terjadi
adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang tidak
diharapkan. Selain itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian pasien
secara ekonomi. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang sistematis sehingga penggunaan
obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat dan pasien/keluarga serta resiko kerugian baik
secara material maupun non material dapat dihindari, pada akhirnya kepercayaan pasien
terhadap perawat juga semakin meningkat. Berdasarkan hal tersebut, untuk lebih
mengoptimalkan pelaksanaan sentralisasi keperawatan di Ruang Irna 2, kami akan
melaksanakan sentralisasi obat oral di ruangan tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan mendokumentasikan
hasil pengelolaan sentralisasi obat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu meningkatkan pemahaman perawat Ruang Irna 2 dan mahasiswa dalam menerapkan
pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan prinsip 6 T dan 1 W ( tepat pasien,
tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara pemberian, tepat dokumentasi dan waspada
efek samping obat) serta mendokumentasikan hasil pengelolaan.
b. Mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan perawat Ruang Irna 2 dan
mahasiswa dalam mengelola sentralisasi obat
c. Mampu meningkatkan kepatuhan pasien di Ruang irna 2 dalam penggunaan obat sesuai
dengan program terapi..
d. Mampu meningkatkan kepuasan dan pasien dan keluarga atas asuhan keperawatan yang
diberikan.
e. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
C. Manfaat
1. Bagi Klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
b. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
2. Bagi perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
c. Meningkatkan kepercayaan klien dan keluarga kepada perawat.
3. Bagi institusi
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
b. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada
pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat ( Nursalam, 2007 )
D. PERAN
1. Kepala Ruangan
a. Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan malpraktek.
b. Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.
c. Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.
2. Katim
a. Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.
b. Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
c. Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
3. Anggota Tim
Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama klien dirawat.
E. Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu pertama sampai dengan minggu kedua
selama mahasiswa praktek di ruang anak. Ruangan yang digunakan dalam mengelola
sentralisasi obat adalah ruang nurse station dan ruang perawatan. Metode yang digunakan
adalah ODD (One Day Dose), dengan melibatkan depo farmasi ruangan.
F. Instrumen
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki\
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
G. Mekanisme Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. katim mengucapkan salam 10 Nurse Katim
dan melaporkan kegiatan menit Station
sentralisasi kepada Karu
2. Karu menanyakan Karu
persiapan sentralisasi obat
oral dan injeksi Katim
3. Katim menyebutkan hal-hal
yang sudah disiapkan Karu
4. Karu memeriksa
kelengkapan administrasi
sentralisasi obat (meliputi :
informed consent, formulir
pemberian obat oral dan
injeksi, lembar serah terima
obat)
Pelaksanaan
5. Katim menerima obat dari Nurse Katim
depo farmasi, dengan model station
one day dose.
6. Katim melakukan Nurse Katim
pencatatan pada format station
penerimaan obat oral dan
injeksi, yang meliputi :
a. Identitas pasien
b. Nama obat, dosis dan cara
pemberiannya
c. Jumlah obat yang diterima
dari farmasi Bed Katim, anggota tim
d. Jam dan nama penerima obat pasien
7. Katim dan anggota tim Katim, anggota tim
menjelaskan informed
consent sentralisasi obat Bed Katim dan anggota
8. Katim dan anggota tim pasien tim
Menyiapkan kartu serah
terima obat oral.
9. Katim memberikan Bed Anggota tim
penjelasan pada pasien dan pasien
keluarga mengenai nama obat
yang akan diberikan, manfaat, Anggota tim
dosis, cara pemberian, efek
samping dan kontra- Bed Anggota tim
indikasinya. pasien
10. Katim dan anggota tim
memberikan obat oral kepada
pesien sesuai dengan jadwal Bed
yang sudah ditentukan. pasien Karu,katim,anggota
tim
11. Anggota tim memberikan
obat kepada pasien dengan Nurse
melibatkan keluarga. station
12. Kemudian anggota tim
menandatangani format
pemberian obat oral maupun
injeksi serta mengobservasi
efek samping dari obat yang Nurse
station
telah diberikan.
13. Karu mengecek kembali
keleng-kapan
pendokumentasian sen-
tralisasi obat
Saksi-saksi
1. .. 2..
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
DI RUANG
Nama Pasien : No. Kamar :
Umur : No. Reg. :
No. Tanggal Nama Obat Jumlah TTD / TTD/ Keterangan
nama terang nama
perawat terang
keluarga
pasien
1
5
FORMULIR PEMBERIAN OBAT
Nama Pasien : Umur : Ruang : No. Reg :
Tgl
Nama Obat Terima
: (jumlah)
Penerima
Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Dosis :
Cara Sisa
Pemberian
(rute) :
Tgl
Nama Obat Terima
: (jumlah)
Penerima
Dosis : rina Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Cara
Pemberian Sisa
(rute) :
Tgl
Nama Obat Terima
: (jumlah)
Penerima
Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Dosis :
Sisa
Cara
Pemberian
(rute) :
Tgl
Nama Obat Terima
: (jumlah)
Penerima
Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Dosis : Sisa
Cara
Pemberian
(rute) :
Tgl
Nama Obat Terima
: (jumlah)
Penerima
Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf Jam Paraf
Dosis :
Sisa
Cara
Pemberian
(rute) :
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktek Keperawatan
Profesional, Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam (2001) Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan praktek. Jakarta :
Salemba Medika.