Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia pada ibu hamil adalah jika kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl
atau hematokrit kurang dari 33% dimana konsentrasi Hb < 11 g/dl pada akhir
trimester pertama dan 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan
dimana nilai ini kurang lebih sama dengan nilai Hb terendah pada ibu hamil
yang mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan
10,5 g/dl pada trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2010). Penyebab
paling umum dari anemia adalah kekurangan zat besi, kurang konsumsi folat
dan vitamin B12 (Irianti, dkk, 2014). Penyebab lain anemia kehamilan yaitu
ibu hamil yang aktif, amat sibuk, dan punya keterbatasan waktu sehingga
tidak bisa memenuhi kebutuhan zat besi yang menyebabkan anemia (Arief,
2008).
Anemia pada ibu hamil ini dapat berdampak terhadap ibu yaitu gejala
kekebalan tubuh dan kelelahan. Selain pada ibu, anemia pada ibu hamil ini
rahim, prematuritas, kematian janin dalam rahim dan ketuban pecah dini,
cacat pada persyarafan dan berat badan lahir (Irianti, dkk, 2014). Berdasarkan
penelitian Wijaya (2013) menunjukan angka kejadian anemia pada ibu hamil
1
2
(57,7%). Angka kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD dan dapat
disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara anemia pada ibu hamil
dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Raden Mattaher Jambi
Periode 19 April 31 Mei 2013. Gejala yang timbul pada ibu hamil yang
mengalami anemia adalah cepat lelah, kulit pucat, sering gemetar, badan
kepala sering pusing bahkan sering merasa limbung rasanya ingin pingsan.
sehingga tidak akan muncul gejala dan tidak mudah sakit. Zat besi ini
tubuh. Ketika oksigen ini tidak dapat diangkut keseluruh tubuh maka akan
bekerja baik secara fisik maupun mental pada tingkat yang lazim. Faktor yang
yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gr/dl dengan proporsi yang
menunjukkan ibu hamil yang mengalami anemia pada 3 bulan terakhir ini
sebanyak 19 dan pada trimester tiga sebanyak 18 ibu hamil. Hasil kunjungan
mengalami kelelahan.
Untuk mencegah keletihan pada ibu hamil yang mengalami anemia maka
mengkaji riwayat diet dan memberikan informasi tentang diet dan aktivitas
fisik yang tepat. Peran perawat disini sangat penting terutama dalam hal
Penanganan yang tepat untuk anemia pada ibu hamil adalah tablet tambah
darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg ferro
sulfat dan 0,25 mg asam folat. Perawatan diarahkan untuk mengatasi anemia.
Transfusi darah biasanya dilakukan untuk setiap anemia jika gejala yang
dialami cukup parah (Proverawati, 2011). Terapi zat besi ini dapat
(Vitahealth, 2006). Terapi komplementer yang tepat untuk ibu hamil dengan
anemia sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Merida (2014)
peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia yaitu bahwa
pemberian terapi kombinasi jus bayam dan tomat dapat meningkatkan kadar
datar karena ini akan memberikan tekanan vena cava yang akan membuat
setelah trimester pertama dengan berdiri tak bergerak dalam waktu lama
harus dihindari sebisa mungkin dan ibu hamil yang sangat aktif dan sibuk
harus mendapatkan pengawasan yang ketat serta ibu hamil juga perlu
sehari atau minimal sekali dalam seminggu dimana olahraga ini harus
2005).
5
studi kasus Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil yang mengalami Anemia
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada ibu
intervensi pemberian jus bayam dan tomat dan manajemen aktivitas fisik.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penulisan
kesehatannya.
7
Semarang.