Professional Documents
Culture Documents
2
Lingkungan kerja yang digunakan dalam
praktik profesi manajemen keperawatan
mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura
adalah ruang Rawat Inap Bedah dan
Syaraf RS Universitas Tanjungpura
PENGKAJIAN
Gambaran umum, Hasil pengkajian
Manajemen Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap Bedah dan Syaraf
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint thepopp.com
Gambaran Umum Ruangan
Lokasi
Ruang rawat Inap Bedah dan Syaraf terletak di lantai 3 RS Universitas Tanjungpura
Denah Ruangan
VISI DAN MISI
MISI
1. Memberikan asuhan keperawatan secara
holistik
2. Meningkatkan keterampilan sumberdaya
Mempercepat proses recovery melalui manusia
pelayanan keperawatan yang profesional 3. Mengembangkan standar operasional
prosedur perawatan berdasarkan
Visi evidance base practice
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi
pasien dalam mendorong proses recovery
5. Mengurangi hari rawat pasien
6
Gambaran SDM
7
Struktur Organisasi
8
PENAMPILAN KINERJA PELAYANAN
10
M1 MAN (SDM)
Diruang Rawat Inap Bedah dan Saraf terdapat 17 orang perawat, 7 orang berpendidikan S1
Ners, 2 orang berpendidikan D4 Keperawatan, dan 8 orang berpendidikan D3 Keperawatan.
Lokasi ruangan rawat inap Bedah dan Saraf terletak dilantai 3 (tiga) Rumah
Sakit Universitas Tanjungpura
Sebelah utara berdekatan dengan Ruang Rawat Nifas
Sebelah Barat berdekatan dengan Ruang Akreditasi, Aula Rumah Sakit
Universitas Tanjungpura, serta Lift
Desain Klasifikasi Pelayanan Ruang Rawat Inap Bedah dan Saraf Rumah
Sakit Universitas Tanjungpura
12
M3- Methode
Timbang terima berdasarkan hasil wawancara Belum pernah dilakukannya ronde keperwatan Supervisi ada dilakukan oleh pihak manajemen
sudah dilakukan diruangan, namun terkadang diruangan Rawat Inap Bedah dan Saraf rumah sakit. Didalam ruangan sudah juga
timbang terima tidak dilakukan sesuai prosedur dikarenakan susahnya menyatukan waktu untuk dilakukan supervisi namun tidak terdapat laporan
yang berlaku. melakukan ronde keperawatan dengan tenaga tertulis dalam supervisi yang dilakukan oleh kepala
kesehatan yang lain. ruangan.
15
M5 Marketing
S W
O T
17
HASIL PENGKAJIAN
M1 MAN (SDM)
4 columns
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruang Rawat Inap Bedah dan Saraf terdapat 17 Penggorganisasian perawat di ruangan
orang perawat., 7 orang berpendidikan S1 Ners, 2
orang berpendidikan D4 Keperawatan, dan 8 orang
berpendidikan D3 Keperawatan.
ANALYZE CONTROLLE
Diruang Rawat Inap Bedah dan Saraf semua perawat Kepala Ruangan sering memotivasi perawat
telah mengikuti pelatihan BTCLS, 3 orang perawat ruangannya untuk melakukan pelatihan seperti
telah mengikuti pelatihan CDWCN, dan 1 orang pelatihan CWCS ataupun CDWCN.
perawat telah mengikuti pelatihan CWCS.
19
M2 Material
PATIENT SAFETY
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruang rawat inap sudah memiliki tempat tidur yang Perawat sudah menerapkan aturan puasa sebelum
memiliki pagarnya, setiap lorong ruangan ruang Bedah pasien melakukan tindakan operasi, perawat sudah
dan Saraf sudah memiliki pegangan tangan untuk menerapkan penggunaan pagar tempat tidur pada
pasien berjalan, ruangan sudah memiliki tanda untuk pasien pascaoperasi dan pasien dengan resiko jatuh.
menunjukan pasien untuk puasa sebelum dilakukan
operasi dan setiap toilet pasien sudah terdapat bel
untuk memanggil perawat.
ANALYZE CONTROLLE
Diruangan terdapat bel yang ada didalam toilet pasien Untuk meningkatkan pasien safety perawat memiliki
namun tidak dapat digunakan, belum adanya tanggung jawab di setiap shift.
pengkajian resiko jatuh untuk pasien.
20
M2 Material
PROFESIONAL SAFETY
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Ruangan sudah memiliki alat pelindung diri seperti Ruangan sudah menggunakan alat pelindung diri
handscoon, masker, dan scort. setiap melakukan tindakan ke pasien seperti
menggunakan handscoon, masker, dan scort.
ANALYZE CONTROLLE
Diruangan terdapat scort namun terdapat beberapa Untuk meningkatkan pemakaian alat pelindung diri
perawat yang masih belum menggunakan scort. kepada setiap perawat.
21
M3 metode
Model Pemeberian Asuhan Keperawatan
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruangan menerapkan metode pemberian asuhan Pengorganisasian perawat ruangan yang terdiri dari 1
keperawatan yaitu metode Tim. Yang terdiri dari 3 orang kepala ruangan, 3 ketua tim dan 3-4 angota pada
ketua tim. setiap tim
ANALYZE CONTROLLE
Penerapan metode tim diruangan belum berjalan Untuk meningkatkan jumlah tenaga perawat yang ada
dengan baik hal ini menurut kepala ruangan ini perawat dan meningkatkan kemampuan perawat
dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia diruangan.
yang ada.
22
M3 metode
Ronde Keperawatan
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruangan Rawat Inap Bedah dan Saraf belum pernah -
melakukan ronde keperawatan
ANALYZE CONTROLLE
Belum ada dilakukannya ronde keperawatan hal ini Untuk melakukan ronde keperawatan sehingga
karena terdapat keterbatasan waktu untuk melakukan perawat dapat beripikir secara kritisdalam menangani
ronde keperawatan. pasien dan meningkatkan kemampuan untuk
memodifikasi rencana keperawatan.
23
M3 metode
Supervisi Keperawatan
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruangan Rawat Inap Bedah Saraf dan manajemen Manajemen rumah sakit dan ruangan sudah
rumah sakit pernah melakukan supervise keperawatan menerapkan supervise keperawatan namun masih
belum berjalan secara optimal
ANALYZE CONTROLLE
Supervise keperawatan dilakukan oleh pihak Supervise keperawatan dilakukan agar dapat
manajemen rumah sakit setiap enam bulan meningkatkan kedisiplinan dan kinerja perawat serta
sekali,sedangkan dari rungan sudah dilakukan namun meningkatkan pengembangan staf untuk tenaga kerja
tidak dilaporkan secara tertulis. yang ada.
24
M3 metode
Sentralisasi Obat
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruangan sudah memiliki sentralisasi obat. Pihak Sudah diterapkan memisahkan obat untuk masing
keluarga memberikan semua obat yang telah masing pasien, tempat obat emergency dan non
diresepkan dan diambil ke apotik lalu memberikan emergency sudah dipisahkan, dan semua obat pasien
semua obat yang diambil ke perawat. Ruangan sudah diberikan ke perawat.
memiliki setiap loker masing - masing pasien. Terdapat
tempat khusus obat emergency dan non emergency.
ANALYZE CONTROLLE
Belum adanya pemberian etiket khusus untuk setiap Untuk meningkatkan sentralisasi obat sebagai
infus. tanggung jawab setiap PJ shift.
25
M3 metode
Discharge Planning
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Pada ruangan bedah dan syaraf sudah terdapat Manajemen keperawatan rumah sakit sudah
discharge planning, setiap pasien yang sudah membuatkan standar dan format discharge planning
diperbolehkan pulang akan diberikan lembar discharge sehingga dapat diterapkan secara optimal oleh
planning . dimana lembar discharge planning berfungsi perawat diruangan
juga sebagai lembar untuk melakukan kontrol ulang
ANALYZE CONTROLLE
Berdasarkan hasil observasi, perawat ruangan sudah Kepala ruangan selalu memotivasi dan
melakukan discharge planning kepada setiap pasien mengharuskan perawat ruangannya untuk selalu
yang diperbolehkan pulang (rawat jalan) memberikan discharge planning kepada pasien yang
diperbolehkan pulang .
26
M3 metode
Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Dokumentasi
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN
Diruangan belum ada standar Asuhan Keperawatan, Diruangan sudah menerapkan standar dokumentasi
namun sudah terdapat standar dokumentasi yang menggunakan SOAP.
menggunakan SOAP (subjectif, obejctif, analisis,
planing)
ANALYZE CONTROLLE
Standar dokumentasi yang ada diruangan belum Meningkatkan cara mendokumentasi yang benar
sesuai dengan standar dokumentasi yang ada. sesuai standar yang berlaku, dan menerapkan satuan
asuhan keperawatan.
27
IDENTIFIKASI MASALAH
POA
Thank You for
Watching!
Any Questions?