depan pintu kamarnya 2 kali Ny S mengatakan bahwa klien sudah tidak pernah pergi-pergi dari kamarnya, kecuali untuk BAB saja Ny S mengatakan klien sudah tidak bisa berjalan sendiri, apabila pergi BAB harus dituntun
DO:
Usia klien 75 tahun
Penglihatan klien terganggu, visus 0/6 Tremor Kondisi rumah sempit dan ada tangga yang tinggi tepat di pintu kamar
DS: Immobilisasi Penurunan fungsi
sistem tubuh pada Klien tidak pernah keluar kamar kecuali kalau proses menua BAB di sungai Klien mengatakan aktivitas sehari-hari hanya di tempat tidur Ny S mengatakan bahwa klien masih mampu berdiri sendiri, tetapi sudah tidak bisa berjalan sendiri, sehingga lebih banyak tiduran
DO:
Saat kunjungan, klien sedang berbaring di
tempat tidur Klien mampu duduk di tempat tidur DS: Konstipasi Penurunan motilitas traktus Klien mengatakan sulit BAB gastrointestinal Klien mengatakan, , BAB 1 minggu sekali keras.
DO:
Perut bagian bawah teraba keras
DS: Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
nutrisi : kurang dari pemasukan atau Klien mengatakan makan hanya 3-5 suap, kebutuhan tubuh mencerna kalau lebih dari itu makanan terasa tidak enak makanan atau mengabsorbsi zat- zat gizi DO: berhubungan dengan proses BB : 27 kg, TB : 142 cm menua IMT : 13,39 (dibawah ideal >20%) Intake makanan kurang Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan Keengganan untuk makan
DS: Gangguan pola tidur Pergantian tidur
yang berhubungan Klien mengatakan sulit untuk tidur dengan usia Klien mengatakan tidur hanya 2-3 jam dalam sehari Klien mengatakan tidak dapat tidur siang
DO:
Saat perawat datang, klien sedang tiduran
tetapi tidak tidur
DS: Resiko untuk Isolasi fisik
kesepian Klien mengatakan, Ngak apa, meskipun saya tinggal di kolong tikus seperti ini, tetapi saya lebih senang di sini, karena lebih luas, dapat melihat suasana di luar dan kalau di sana, saya perkewuh (tidak enak) dengan banyak orang Ny S mengatakan bahwa sewaktu klien berada di rumah induk, pernah terjadi pencurian, oleh karena itu klien meminta untuk pindah kamar di belakang rumah agar rumah induk dapat dikunci pada saat semua orang pergi kerja.
DO:
Klien berada di sebuah kamar sempit dan
berada di belakang rumah Kamar klien terpisah dari rumah induk Keluarga jarang menemani klien, kontak sering dilakukan bila memberi makan dan menyiapkan air hangat untuk mandi
VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas
1. Resiko untuk jatuh berhubungan dengan umur >65 tahun 2. Immobilisasi berhubungan dengan penurunan fungsi sistem tubuh pada proses menua 3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan proses menua 4. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal 5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pergantian tidur yang berhubungan dengan usia 6. Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik IX. RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN KEPERAW ATAN TUJUAN INTERVENSI
1. TIU: 1. Kaji pengetahuan
klien terhadap Resiko untuk Setelah dilakukan perawatan selama 1 perubahan fisik jatuh b.d minggu klien Ny Wt tidak mengalami pada lanjut usia dan umur >65 jatuh. akibatnya tahun 2. Berikan pujian atas pengetahuan positif yang disampaikan oleh klien TIK: 3. Diskusikan dengan klien mengenai Setelah dilakukan 2 x kunjungan klien perubahan pada dapat mengenal adanya resiko jatuh lanjut usia; proses kembali dengan kriteria : menua, batasan usia lanjut; 1. Dapat menjelaskan perubahan perubahan pada fisik yang terjadi pada lanjut sistem tubuh, usia akibat perubahan 2. Mampu menyebutkan akibat 4. Minta klien untuk perubahan fisik tersebut mengulangi hal-hal 3. Mampu menjelaskan cara yang telah pencegahan agar tidak jatuh dijelaskan dan 4. Dapat mendemonstrasikan cara didiskusikan pencegahan 5. Beri pujian atas 5. Keluarga menyatakan akan hasil yang dicapai memodifikasi lingkungan 6. Gali pengetahuan sehingga menjadi lebih aman klien mengenai 6. Tampak adanya modifikasi upaya pencegahan terhadap lingkungan rumah agar tidak jatuh 7. Monitor sumber- sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan; peralatan, biaya, tenaga 8. Kaji faktor pendukung terjadinya jatuh ulangan; kondisi rumah, kondisi penderita 9. Diskusikan dan ajarkan cara-cara pencegahan jatuh pada klien 10. Evaluasi pelaksanaan cara pencegahan sesuai dengan yang telah diajarkan 11. Beri motivasi klien untuk mempraktekkan cara pencegahan 12. Beri pujian atas usaha yang dilakukan 13. Gali pengetahuan keluarga terhadap lingkungan aman 14. Diskusikan mengenai keadaan rumah yang sekarang dan keterkaitannya dengan kesehatan klien 15. Diskusikan dan jelaskan lingkungan yang aman bagi usia lanjut 16. Minta klien menjelaskan ulang lingkungan yang aman 17. Tanyakan pada klien kesanggupannya untuk menciptakan lingkungan yanga aman 18. Evaluasi keadaan rumah setelah diskusi. 2. TIU: 1. Kaji pengetahuan klien tentang imobilisasi : pengertian, penyebab, akibat, dan upaya Immobilisasi Setelah dilakukan perawatan selama 1 pencegahan b.d minggu klien mampu melakukan 2. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang penurunan mobilisasi sesuai kemampuan imobilisasi fungsi sistem 3. Berikan contoh dan demonstrasi mobilisasi tubuh pada TIK: yang aman dan dapat dilakukan oleh klien proses manua 4. Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi Setelah 2 kali kunjungan, klien dan sesuai kemampuan keluarga mampu melakukan perawatan 5. Libatkan keluarga untuk membantu mobilisasi pada lansia yang imobilisasi dengan klien kriteria : 6. Beri reinforcement atas upaya pemahaman informasi dan usaha mobilisasi yang dilakukan 1. Mampu menjelaskan pengertian, penyebab, akibat dan upaya pencegahan imobilisasi 2. Mampu memotivasi diri untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan
3. TIU: 1. Diskusikan dengan klien dan keluarganya
Ketidakseimb kondisi kurang nutrisi angan nutrisi: Setelah dilakukan perawatan selama 1 2. Jelaskan pada klien dan keluarga cara kurang dari minggu klien dapat memahami pengaturan diet seimbang kebutuhan mengenai keseimbangan nutrisi . tubuh b.d 3. Beri motivasi agar meningkatkan makan porsi pengetahuan klien bertambah kecil tapi sering (ngemil) 4. Anjurkan klien dan keluarga untuk lebih ketidakmamp banyak mengkonsumsi bauh dan sayur uan pemasukan 5. Jelaskan komplikasi dari kurang nutrisi atau TIK: 6. Tingkatkan kesadaran klien tentang tindakan- mencerna tindakan yang mendukung masukan makanan makanan atau Setelah 2 kali kunjungan, klien dan 7. Ajarkan teknik-teknik modifikasi jenis mengabsorbsi keluarga dapat melakukan perawatan makanan dan cara penyajian zat-zat gizi anggota keluarga dengan nutrisi yang 8. Instruksikan kepada keluarga untuk berhubungan kurang dengan kriteria: menyajikan makanan selagi hangat dengan proses 9. Anjurkan keluarga untuk melakukan menua 1. Klien dapat menjelaskan alasan penimbangan BB klien secara periodik mengapa ia berada pada nutrisi 10. Beri reinforcement atas pemahaman informasi yang kurang dan partisipasi keluarga dalam peningkatan 2. Klien dan keluarga dapat nutrisi klien menyebutkan nutrisi seimbang
4. TIU: 1. Kaji faktor penyebab konstipasi
2. Tingkatkan tindakan korektif : Konstipasi Setelah dilakukan perawatan selama 1 b.d minggu klien tidak mengalami konsipasi Tinjau ulang diet seimbang penurunan Diskusikan pilihan diet motilitas Dorong penggunaan buah dan sayuran traktus gastro intestinal Dorong pemasukan cairan adekuat kira-kira 2 TIK: liter (8-10 gelas). Anjurkan untuk minum segelas air hangat Setelah dilakukan 2 kali kunjungan sebelum sarapan yang bisa menstimulus klien dapat: pengosongan usus. Anjurkan waktu yang teratur untuk eliminasi. 1. Menggambarkan aturan usus terapeutik 3. Libatkan keluarga dalam 2. Menjelaskan secara rasional penyediaan diet untuk intervensi 4. Jelaskan risiko bila 3. BAB secara lancar dan feses konstipasi terjadi lembek berkelanjutan. 5. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktifitas fisik sesuai kemampuan 6. Beri reinforcement atas upaya pemahaman informasi maupun upaya perawatan terhadap konstipasi
5. TIU: 1. Kaji pengetahuan klien tentang pola tidur
fisiologis dan patologis Gangguan Setelah dilakukan perawatan selama 1 2. Ber penjelasan tentang pergantian pola tidur pola tidur minggu klien dapat memenuhi yang berhubungan dengan usia lanjut berhubungan kebutuhan tidurnya (tidur 4-5 jam dalam 3. Diskusikan dengan klien cara-cara efektif dengan sehari) pengantar tidur pergantian 4. Anjurkan klien untuk memulai tidur pada saat tidur yang klien sudah mulai mengantuk berhubungan dengan usia 5. Anjurkan klien untuk memanfaatkan waktu TIK: dimana klien tidak dapat tidur untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti Setelah dilakukan 2 kali kunjungan mengajak ngobrol anak atau cucunya klien dapat: 6. Anjurkan klien untuk menghindari stress atau banyak pikiran 1. Menggambarkan pergantian 7. Libatkan keluarga dalam aktivitas sehari-hari pola tidur yang berhubungan klien dengan usia 8. Anjurkan keluarga meluangkan waktu untuk 2. Menjelaskan secara rasional menemani klien bercerita pada saat-saat klien untuk intervensi tidak dapat tidur 3. Memenuhi kebutuhan tidurnya 9. Beri reinforcement atas upaya yang telah setiap hari dilakukan oleh klien dan keluarga
6. TIU: 1. Kaji persepsi klien tentang kesepian dan
faktor-faktor penyebab Resiko untuk Setelah dilakukan perawatan selama 1 2. Temani klien dan terima apa adanya kesepian minggu klien tidak mengalami kesepian 3. Motivasi klien untuk mengungkapkan berhubungan perasaan kepada orang lain dengan isolasi 4. Dengarkan cerita-cerita klien dan bersikap fisik empati TIK: 5. Tunjukkan sikap interes terhadap perbincangan dengan klien Setelah dilakukan 2 kali kunjungan 6. Berikan umpan balik setiap tindakan yang klien dapat: dilakukan klien 7. Beri reinforcement untuk upaya perawatan diri 1. Menggambarkan kesepian yang positif karena isolasi fisik 8. Konfrontasi klien untuk keputusan yang tidak 2. Menjelaskan secara rasional tepat, jika perlu untuk intervensi 9. Motivasi kesadaran klien untuk berhubungan 3. Menyebutkan upaya mengatasi dengan orang lain kesepian 10. Fasilitasi klien untuk keinginan/ aktivitas yang positif