You are on page 1of 8

VII.

Analisa data
DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS: Resiko untuk jatuh Umur > 65 tahun

Klien mengatakan pernah jatuh di tangga


depan pintu kamarnya 2 kali
Ny S mengatakan bahwa klien sudah tidak
pernah pergi-pergi dari kamarnya, kecuali
untuk BAB saja
Ny S mengatakan klien sudah tidak bisa
berjalan sendiri, apabila pergi BAB harus
dituntun

DO:

Usia klien 75 tahun


Penglihatan klien terganggu, visus 0/6
Tremor
Kondisi rumah sempit dan ada tangga yang
tinggi tepat di pintu kamar

DS: Immobilisasi Penurunan fungsi


sistem tubuh pada
Klien tidak pernah keluar kamar kecuali kalau proses menua
BAB di sungai
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari hanya
di tempat tidur
Ny S mengatakan bahwa klien masih mampu
berdiri sendiri, tetapi sudah tidak bisa berjalan
sendiri, sehingga lebih banyak tiduran

DO:

Saat kunjungan, klien sedang berbaring di


tempat tidur
Klien mampu duduk di tempat tidur
DS: Konstipasi Penurunan
motilitas traktus
Klien mengatakan sulit BAB gastrointestinal
Klien mengatakan, , BAB 1 minggu sekali
keras.

DO:

Perut bagian bawah teraba keras

DS: Ketidakseimbangan Ketidakmampuan


nutrisi : kurang dari pemasukan atau
Klien mengatakan makan hanya 3-5 suap, kebutuhan tubuh mencerna
kalau lebih dari itu makanan terasa tidak enak makanan atau
mengabsorbsi zat-
zat gizi
DO:
berhubungan
dengan proses
BB : 27 kg, TB : 142 cm menua
IMT : 13,39 (dibawah ideal >20%)
Intake makanan kurang
Mudah merasa kenyang sesaat setelah
mengunyah makanan
Keengganan untuk makan

DS: Gangguan pola tidur Pergantian tidur


yang berhubungan
Klien mengatakan sulit untuk tidur dengan usia
Klien mengatakan tidur hanya 2-3 jam dalam
sehari
Klien mengatakan tidak dapat tidur siang

DO:

Saat perawat datang, klien sedang tiduran


tetapi tidak tidur

DS: Resiko untuk Isolasi fisik


kesepian
Klien mengatakan, Ngak apa, meskipun saya
tinggal di kolong tikus seperti ini, tetapi saya
lebih senang di sini, karena lebih luas, dapat
melihat suasana di luar dan kalau di sana, saya
perkewuh (tidak enak) dengan banyak
orang
Ny S mengatakan bahwa sewaktu klien berada
di rumah induk, pernah terjadi pencurian, oleh
karena itu klien meminta untuk pindah kamar
di belakang rumah agar rumah induk dapat
dikunci pada saat semua orang pergi kerja.

DO:

Klien berada di sebuah kamar sempit dan


berada di belakang rumah
Kamar klien terpisah dari rumah induk
Keluarga jarang menemani klien, kontak
sering dilakukan bila memberi makan dan
menyiapkan air hangat untuk mandi

VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas


1. Resiko untuk jatuh berhubungan dengan umur >65 tahun
2. Immobilisasi berhubungan dengan penurunan fungsi sistem tubuh pada proses menua
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zat-zat gizi
berhubungan dengan proses menua
4. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pergantian tidur yang berhubungan dengan
usia
6. Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik
IX. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAW
ATAN TUJUAN INTERVENSI

1. TIU: 1. Kaji pengetahuan


klien terhadap
Resiko untuk Setelah dilakukan perawatan selama 1 perubahan fisik
jatuh b.d minggu klien Ny Wt tidak mengalami pada lanjut usia dan
umur >65 jatuh. akibatnya
tahun 2. Berikan pujian atas
pengetahuan positif
yang disampaikan
oleh klien
TIK:
3. Diskusikan dengan
klien mengenai
Setelah dilakukan 2 x kunjungan klien perubahan pada
dapat mengenal adanya resiko jatuh lanjut usia; proses
kembali dengan kriteria : menua, batasan
usia lanjut;
1. Dapat menjelaskan perubahan perubahan pada
fisik yang terjadi pada lanjut sistem tubuh,
usia akibat perubahan
2. Mampu menyebutkan akibat 4. Minta klien untuk
perubahan fisik tersebut mengulangi hal-hal
3. Mampu menjelaskan cara yang telah
pencegahan agar tidak jatuh dijelaskan dan
4. Dapat mendemonstrasikan cara didiskusikan
pencegahan 5. Beri pujian atas
5. Keluarga menyatakan akan hasil yang dicapai
memodifikasi lingkungan 6. Gali pengetahuan
sehingga menjadi lebih aman klien mengenai
6. Tampak adanya modifikasi upaya pencegahan
terhadap lingkungan rumah agar tidak jatuh
7. Monitor sumber-
sumber dalam
keluarga yang ada
dan dapat
digunakan;
peralatan, biaya,
tenaga
8. Kaji faktor
pendukung
terjadinya jatuh
ulangan; kondisi
rumah, kondisi
penderita
9. Diskusikan dan
ajarkan cara-cara
pencegahan jatuh
pada klien
10. Evaluasi
pelaksanaan cara
pencegahan sesuai
dengan yang telah
diajarkan
11. Beri motivasi klien
untuk
mempraktekkan
cara pencegahan
12. Beri pujian atas
usaha yang
dilakukan
13. Gali pengetahuan
keluarga terhadap
lingkungan aman
14. Diskusikan
mengenai keadaan
rumah yang
sekarang dan
keterkaitannya
dengan kesehatan
klien
15. Diskusikan dan
jelaskan
lingkungan yang
aman bagi usia
lanjut
16. Minta klien
menjelaskan ulang
lingkungan yang
aman
17. Tanyakan pada
klien
kesanggupannya
untuk menciptakan
lingkungan yanga
aman
18. Evaluasi keadaan
rumah setelah
diskusi.
2. TIU: 1. Kaji pengetahuan klien tentang imobilisasi :
pengertian, penyebab, akibat, dan upaya
Immobilisasi Setelah dilakukan perawatan selama 1 pencegahan
b.d minggu klien mampu melakukan 2. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang
penurunan mobilisasi sesuai kemampuan imobilisasi
fungsi sistem 3. Berikan contoh dan demonstrasi mobilisasi
tubuh pada TIK: yang aman dan dapat dilakukan oleh klien
proses manua 4. Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi
Setelah 2 kali kunjungan, klien dan sesuai kemampuan
keluarga mampu melakukan perawatan 5. Libatkan keluarga untuk membantu mobilisasi
pada lansia yang imobilisasi dengan klien
kriteria : 6. Beri reinforcement atas upaya pemahaman
informasi dan usaha mobilisasi yang dilakukan
1. Mampu
menjelaskan
pengertian,
penyebab,
akibat dan
upaya
pencegahan
imobilisasi
2. Mampu
memotivasi
diri untuk
melakukan
mobilisasi
sesuai
kemampuan

3. TIU: 1. Diskusikan dengan klien dan keluarganya


Ketidakseimb kondisi kurang nutrisi
angan nutrisi: Setelah dilakukan perawatan selama 1 2. Jelaskan pada klien dan keluarga cara
kurang dari minggu klien dapat memahami pengaturan diet seimbang
kebutuhan mengenai keseimbangan nutrisi .
tubuh b.d
3. Beri motivasi agar meningkatkan makan porsi
pengetahuan klien bertambah kecil tapi sering (ngemil)
4. Anjurkan klien dan keluarga untuk lebih
ketidakmamp
banyak mengkonsumsi bauh dan sayur
uan
pemasukan 5. Jelaskan komplikasi dari kurang nutrisi
atau TIK: 6. Tingkatkan kesadaran klien tentang tindakan-
mencerna tindakan yang mendukung masukan makanan
makanan atau Setelah 2 kali kunjungan, klien dan 7. Ajarkan teknik-teknik modifikasi jenis
mengabsorbsi keluarga dapat melakukan perawatan makanan dan cara penyajian
zat-zat gizi anggota keluarga dengan nutrisi yang 8. Instruksikan kepada keluarga untuk
berhubungan kurang dengan kriteria: menyajikan makanan selagi hangat
dengan proses 9. Anjurkan keluarga untuk melakukan
menua 1. Klien dapat menjelaskan alasan penimbangan BB klien secara periodik
mengapa ia berada pada nutrisi 10. Beri reinforcement atas pemahaman informasi
yang kurang dan partisipasi keluarga dalam peningkatan
2. Klien dan keluarga dapat nutrisi klien
menyebutkan nutrisi seimbang

4. TIU: 1. Kaji faktor penyebab konstipasi


2. Tingkatkan tindakan korektif :
Konstipasi Setelah dilakukan perawatan selama 1
b.d minggu klien tidak mengalami konsipasi Tinjau ulang diet seimbang
penurunan
Diskusikan pilihan diet
motilitas
Dorong penggunaan buah dan sayuran
traktus gastro
intestinal Dorong pemasukan cairan adekuat kira-kira 2
TIK: liter (8-10 gelas).
Anjurkan untuk minum segelas air hangat
Setelah dilakukan 2 kali kunjungan sebelum sarapan yang bisa menstimulus
klien dapat: pengosongan usus.
Anjurkan waktu yang teratur untuk eliminasi.
1. Menggambarkan aturan usus
terapeutik 3. Libatkan keluarga dalam
2. Menjelaskan secara rasional penyediaan diet
untuk intervensi 4. Jelaskan risiko bila
3. BAB secara lancar dan feses konstipasi terjadi
lembek berkelanjutan.
5. Anjurkan klien untuk
meningkatkan aktifitas fisik
sesuai kemampuan
6. Beri reinforcement atas
upaya pemahaman informasi
maupun upaya perawatan
terhadap konstipasi

5. TIU: 1. Kaji pengetahuan klien tentang pola tidur


fisiologis dan patologis
Gangguan Setelah dilakukan perawatan selama 1 2. Ber penjelasan tentang pergantian pola tidur
pola tidur minggu klien dapat memenuhi yang berhubungan dengan usia lanjut
berhubungan kebutuhan tidurnya (tidur 4-5 jam dalam 3. Diskusikan dengan klien cara-cara efektif
dengan sehari) pengantar tidur
pergantian
4. Anjurkan klien untuk memulai tidur pada saat
tidur yang klien sudah mulai mengantuk
berhubungan
dengan usia 5. Anjurkan klien untuk memanfaatkan waktu
TIK: dimana klien tidak dapat tidur untuk
melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti
Setelah dilakukan 2 kali kunjungan mengajak ngobrol anak atau cucunya
klien dapat: 6. Anjurkan klien untuk menghindari stress atau
banyak pikiran
1. Menggambarkan pergantian 7. Libatkan keluarga dalam aktivitas sehari-hari
pola tidur yang berhubungan klien
dengan usia 8. Anjurkan keluarga meluangkan waktu untuk
2. Menjelaskan secara rasional menemani klien bercerita pada saat-saat klien
untuk intervensi tidak dapat tidur
3. Memenuhi kebutuhan tidurnya 9. Beri reinforcement atas upaya yang telah
setiap hari dilakukan oleh klien dan keluarga

6. TIU: 1. Kaji persepsi klien tentang kesepian dan


faktor-faktor penyebab
Resiko untuk Setelah dilakukan perawatan selama 1 2. Temani klien dan terima apa adanya
kesepian minggu klien tidak mengalami kesepian 3. Motivasi klien untuk mengungkapkan
berhubungan perasaan kepada orang lain
dengan isolasi
4. Dengarkan cerita-cerita klien dan bersikap
fisik
empati
TIK: 5. Tunjukkan sikap interes terhadap
perbincangan dengan klien
Setelah dilakukan 2 kali kunjungan 6. Berikan umpan balik setiap tindakan yang
klien dapat: dilakukan klien
7. Beri reinforcement untuk upaya perawatan diri
1. Menggambarkan kesepian yang positif
karena isolasi fisik 8. Konfrontasi klien untuk keputusan yang tidak
2. Menjelaskan secara rasional tepat, jika perlu
untuk intervensi 9. Motivasi kesadaran klien untuk berhubungan
3. Menyebutkan upaya mengatasi dengan orang lain
kesepian 10. Fasilitasi klien untuk keinginan/ aktivitas yang
positif

You might also like