Professional Documents
Culture Documents
ASMA BRONKHIAL
1. Defenisi
yang lebih normal (Silvia A. Price dalam Nanda NIC NOC 2015, Jilid 1).
terangsang oleh factor resiko tertentu, jalan nafas menjadi tersumbat dan aliran
terjadi pada siapa saja dan dapat timbul di segala usia, tetapi umumnya asma
lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dn orang dewasa pada
1) Asma Bronkial
adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap berbagai
tersebar luas diseluruh paru dan derajatnya dapat berubah secara spontan
dan hiperaktif terhadap rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu
sangat mendadak, sehingga gangguan asma bias dating secara tiba-tiba. Jika
Gangguan asma bronchial juga bisa muncul lantaran adanya radang yang
berlebihan.
2) Asma Kardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma
kardial biasanya terjadi pada malam hari, disertai seak nafas yang hebat.
3) Status asmatikus
asmatikus yang di alami penderita asma dapat berupa asma dapat berupa
4) Athmatic Emergency
3. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan factor timbulnya serangan asma bronchial
yaitu :
1) Faktor Genetik
keluarga dekat yang juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat
alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronchial jika
2) Alergen.
obatan.
3) Perubahan Cuaca
4) Stress
Stress atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus asma dan
aktivitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah
4. Manifetasi Klinik
gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan
dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, seta tanpa otot-otot bantu
pernafaan bekerja dengan keras. Gejala klasik : sesak nafas, mengi (Wheezing),
batuk, dan pada sebagian penderita adayang merasa nyeri di dada. Pada
serangan asma yang lebih berat, gejala yang timbul makin banyak, antara lain :
5. Patofisiologi
Tiga unsur yang ikut serta pada obstruksi jalan udara penderita asma
adalah spasme otot polos, edema dan inflamasi membrane mukosa jalan udara,
dan eksudasi mucus intramiliminal, sel-sel radang dan debris selular. Obstruksi
menyebabkan pertbedaan satu bagian paru tidak cukup mendapat ventilasi dan
hiperventilasi
Pada respon alergi di saluran nafas, antibody IgE berikatan dengan alergen
Individu yang mengalami asma mungkin memilik respon IgE yang sensitif
berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel-sel mast-nya yang terlalu mudah
6. Penatalaksanaan
Pengobatan asthma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non
a. Penyuluhan
tim kesehatan.
c. Fisioterapi
Ini dapat di lakukan dengan draignase postural, perkusi dan fibrasi dada.
2) Pengobatan Farmakologik
- Oksigen
beta agonis.
setara prednisone
dipulangkan
- Bila diobservasi 1 3 jam tidak ada perbaikan atau pasien masuk
golongan risiko tinggi; pemerikaan fisik tambah berat APE > 50%
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan sputum
Kristal eosonofil.
2) Pemeriksaan darah
asma
komplikasi asma
3) Foto rontgen
Pada umumnya, pemeriksaan foto rontgen pada asma normal. Pada serangan
4) Elektrokardiografi
a. Pneumotoraks
b. Pneumonediatinum
c. Gagal nafa
d. Bronkitis
B. Asuhan Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan
a. Aktivitas / istirahat
massa otot.
b. Sirkulasi
d. Makanan/cairan
e. Pernapasan
(emfisema).
f. Keamanan
zat/faktor lingkungan.
g. Seksualitas
h. Penyuluhan / pembelajaran
sebagai berikut :
(spasme bronkus).
dan muntah.
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Buku Kedokteran