Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Pembangunan nasional yang diiringi dengan pembangunan kesehatan demi mewujudakan kualitas manusia Indonesia yang
tinggi, maju, sejahtera serta menjadi bangsa berdaya saing tinggi sedang digencarkan. Pembangunan kesehatan menuntut
peningkatan akan kuantitas dan kualitas fasilitas kesehatan. Peningkatan kuantitas akan memudahkan masyarakat dalam
mengakses serta menimbulkan pesaingan sehat antar fasilitas kesehatan. Peningkatan kualitas fasilitas kesehatan akan
menghasilkan 1) kepuasan serta 2) kesetiaan (loyalitas) pasien yang kemudian dapat memenangkan persaingan. Kualitas suatu
fasilitas kesehatan dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan, sehingga pelayanan fasilitas kesehatan merupakan faktor
penentu kepuasan dan loyalitas pasien. Kepuasan merupakan hasil perbandingan pelayanan didapat dan harapan setiap pasien,
sehingga pelayanan yang sama memungkinkan menghasilkan kepuasan yang berbeda setiap pasien, begitu pula sebaliknya.
Pelayanan fasilitas kesehatan yang baik dan kepuasan pasien yang tinggi akan menghasilkan loyalitas pasien. Loyalitas pasien
membuat pasien akan datang pada fasilitas yang sama, memanfaatkan setiap pelayanan yang ada, merekomendasikan pada
yang lain, dan menolak tawaran pesaing yang ada. Kepuasan dan loyalitas pasien yang dipengaruhi oleh kualitas pelayanan
fasilitas kesehatan telah banyak dibuktikan dalam penelitian di fasilitas kesehatan tingkat pertama, tingkat lanjut maupun
Negara lain.
Korespondensi: Ivani Ridwan, alamat Jl. Kramat, Gg. Binawarga1 No. 4 Cipayung Jakarta Timur, HP 085694678788, email
ivaniridwan11@gmail.com
jumlah fasilitas kesehatan yang pada tahun 2005, pasien pengguna jasa kesehatan untuk menilai
Indonesia memiliki Puskesmas sebanyak 7.669 sebuah fasilitas kesehatan dan kembali ke
unit, dan Rumah Sakit (RS) 1.268 unit, meningkat fasilitas kesehatan yang sama ketika mereka
pada tahun 2009, Indonesia memiliki Puskesmas membutuhkan fasilitas kesehatan. Sehingga,
sebanyak 8.737 unit, dan RS sebanyak 1.521 unit dewasa ini dapat dikatakan bahwa pemberian
dengan tempat tidur sebanyak 164.492, dan data pelayanan oleh fasilitas kesehatan kepada
terakhir, Indonesia memiliki 9.799 unit pengguna jasa kesehatan yang berkualitas
Puskesmas tahun 2015 dan 2.368 unit RS tahun sangatlah penting, selain dari tuntutan Undang-
2014. Data tersebut tidak termasuk fasilitas Undang juga untuk memberikan kepuasan dan
kesehatan lainnya, seperti Puskesmas menentukan loyalitas dari pasien pengguna jasa
perawatan, Puskesmas pembantu atau Pustu kesehatan tersebut. 9, 10, 11
Puskesmas keliling atau Pusling, pos kesehatan
desa (Poskesdes), klinik pratama, praktek dokter Isi
bersama, praktek dokter mandiri, praktek Konsep pelayanan kesehatan
kebidanan, dan balai pengobatan lainnya. 2,3, 4 Konsep pelayanan kesehatan merupakan
Keberagaman dan kemudahan masyarakat suatu kegiatan ataupun manfaat yang
Indonesia dan memilih fasilitas kesehatan yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.
ada merupakan salah satu indikator dari Pelayanan tidak berwujud dan tanpa
peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia, menghasilkan kepemilikan akan sesuatu, namun
yang juga menandakan perubahan paradigma pelayanan memiliki konsep, sehingga semakin
akan fasilitas kesehatan, dari sebuah kebutuhan berkualitas suatu produk atau jasa maka akan
menjadi sebuah pilihan bagi masyarakat. semakin menghasilkan suatu pemenuhan yang
Sehingga, perubahan paradigama tersebut juga melebihi dari harapan yang dimiliki oleh
dapat dijadikan sebagai pemacu bagi penyedia pelanggan (pengguna jasa kesehatan) maka akan
dan pengelola fasilitas kesehatan agar selalu semakin tinggi pula kepuasan yang dimiliki
berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan pengguna jasa kesehatan tersebut.12
kesehatan yang baik, bermutu dan berkualitas. Pelayanan jasa dibidang kesehatan telah
Sebagaimana setiap fasilitas kesehatan yang diatur dalam peraturan Kementrian Kesehatan
memberikan pelayanan dengan baik, bermutu No. 828/MENKES/SK/IX/2008 sebagai Standar
dan berkualitas merupakan kewajiban yang telah Pelayanan Minimal (SPM). Secara umum SPM
diatur dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengatur tentang jenis dan mutu pelayanan
dalam peraturan Kementeri Kesehatan No. dasar yang wajib dilakukan pemerintah daerah
828/MENKES/SK/IX/2008, selain dari pada itu, dan berhak didapatkan masyarakat. SPM
pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas memiliki indikator yang dapat menjadi tolak ukur
merupakan idaman masyarakat yang dapat prestasi kuantitatif dan kualitatif yang dapat
memberikan kepuasan bagi masyarakat menggambarkan besarnya sasaran yang ingin
pengguna pelayanan kesehatan atau pasien. dicapai.6
Pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan Pengukuran kualitas pelayanan juga dapat
tersebut umumnya dikenal dalam teori Scale for mengacu berdasarkan konsep Scale for
Measuring Service Quality (Servqual) yang oleh Measuring Service Quality atau Servqual yang
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) dikonsepkan oleh Parasuraman, Zeithalm, dan
dirangkum menjadi 5 dimensi pokok, diantaranya Berry pada tahun 1988, dan paling banyak
Bukti / Fasilitas Fisik (Tangibles), Kehandalan digunakan untuk penelitian pelayanan fasilitas
(Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), kesehatan saat ini. Dalam pengkajian Servqual,
Jaminan (Assurance), dan Rasa Empati didapatkan 5 dimensi pokok yang menentukan
(Empathy). 5, 6, 7, 8 kualitas suatu pelayanan.8 Kelima dimensi
Pelayanan yang didapatkan dari pengguna tersebut adalah :
jasa fasilitas kesehatan yang dianggap kompeten 1. Tangibles ialah dimensi pelayanan yang
atau dalam hal ini memuaskan akan menjadi mengutamakan pengukuran keadaan serta
pertimbangan tersendiri bagi masyarakat / kualitas fisik dari sarana dan prasarana yang
Dampak pelayanan kepada kepuasan tidak telah membuktikan dampak pelayanan kepada
hanya ditemukan di fasilitas kesehatan tingkat kepuasan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
pertama, namun juga terdapat di fasilitas Lanjut (FKTL) diantaranya:
kesehatan tingkat lanjut. Hasil penelitian yang
Konsep Kesetiaan atau loyalitas (2)memanfaatkan antarlini produk dan jasa yang
Selain dari kepuasan pasien, pelayanan juga disediakan, (3)mereferensikan terhadap
diharapkan dapat memberikan loyalitas pasien. pelanggan (pasien) yang lain, dan (4)menunjukkan
Loyalitas dalam kamus Indonesia berarti kekebalan terhadap pesaing yang lain(23).
kesetiaan, sedangkan kesetiaan atau merek Sebagaimana keterkaitan antara kepuasan dan
bermakna rasa ingin selalu mengulangi pelayanan fasilitas kesehatan, loyalitas pasien
pembeliaan atau pemanfaatan terhadap suatu merupakan dampak yang dihasilkan dari
jasa atau pelayanan kesehatan secara berkala. pelayanan fasilitas kesehatan kepuasan pasien itu
Makna tersebut sejalan dengan teori Griffin (2005) sendiri yang telah dibuktikan dari berbagai
yang mengatakan bahwa pasien yang loyal akan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut.
(1)melakukan pemanfaatan ulang secara teratur,
Tabel 3. Bukti Pengaruh Pelayanan Kesehatan dan Kepuasan kepada Loyalitas Pasien
No Nama Peneliti Hasil Penelitian Tempat Penelitian
1 Solikhah, 2008 Terdapat hubungan positif bermakna antara kepuasan pasien dengan Puskesmas Panggang II,
(9) minat pemanfaatan ulang pelayanan pengobatan Gunung Kidul
2 Lee dkk, 2008 Loyalitas pasien secara signifikan ditingkatkan oleh faktor pelayanan Provinsi Kangwon, China
(11) (Etika, Gambaran Pelayanan, Reputasi dan Kualitas Pelayanan)
3 Anbori, Ghani, Melakukan modifikasi serta memperbaiki pelayanan kesehatan menjadi Rumah Sakit Swasta
Yudav, Daher, & lebih baik terbukti berpengaruh terhadap peningkatan loyalitas Sanaa, Yaman
Su, 2010 (24) - Loyalitas paling signifikan ditemukan pada wanita
- Dimensi pelayanan yang berpengaruh signifikan pada loyalitas pasien
adalah Reliability, Assurance, dan Empathy.
4 Gunawan % Kelima dimensi pelayanan (Tangibles, Reliability, Responsiveness, Rumah Sakit Umum
Djati, 2011 (25) Assurance, dan Empathy) secara simultasn berpengaruh signifikan Swasta di Kota Singaraja,
terhadap loyalitas pasien Bali
Secara parsial disimpulkan :
- Dimensi pelayanan Tangibles, Reliability, Responsiveness, dan Empathy
berpengaruh signifikan
- Dimensi Reliability berpengaruh paling dominan
- Dimensi Assurance tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pasien
5 Arab dkk, 2012 Pengalaman pasien akan pelayanan kesehatan di RS Swasta berdampak Rumah Sakit Swasta
(10) besar kepada berbagai variabel hasil, diantaranya : Tehran, Iran
- Kesediaan untuk kembali pada RS yang sama
- Memanfaatkan setiap pelayanannya
- Merekomendasikan pada pasien yang lain
Hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas ini juga membuktikan
pentingnya pengaturan strategi kualitas pelayanan untuk memenangkan
hati masyarakat.
6 Suharno & - Dimensi Reliability berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas Rumah Sakit MRCCC
Shihab, 2012 (23) pasien pada pasien rawat jalan Siloam, Semanggi
- Dimensi Tangibles berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
loyalitas pasien rawat jalan
- Dimensi Empathy berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap
loyalitas pasien rawat jalan
Pror.DR. R.D. Kandou Manado. J EMBA. private hospitals in Sana a , Yemen. Int J
2013;1(4):61929. Qual Heal Care. 2010;22(4):3105.
23. Suharno N, Shihab MS. Pengaruh Dimensi 25. Gunawan K, Djati SP. Kualitas Layanan dan
Reliabilitas , Dimensi Tangibel dan Dimensi Loyalitas Pasien ( Studi pada Rumah Sakit
Empati Terhadap Loyalitas Pasien. J Manaj Umum Swasta di Kota Singaraja Bali ). J
dan Bisnis Sriwij. 2012;10(19):116. Manaj DAN KEWIRAUSAHAAN.
24. Anbori ALI, Ghani SN, Yadav H, Daher AM, 2011;13(1):329.
Su TT. Patient satisfaction and loyalty to the