Professional Documents
Culture Documents
2. LATAR BELAKANG
kebutuhan akan penggunaan jalan amatlah penting. Baik untuk masyarakat yang
maju dan dapat tercapainya tujuan pembangunan itu sendiri. Seperti diketahui
bahwa sekarang ini banyak sekali alat transportasi yang dapat digunakan, namun
alat transportasi daratlah yang banyak dan sering digunakan oleh pemakainya.
Sekarang ini pengaturan lalu lintas tidak hanya terbatas pada arus lalu lintas saja,
tetapi juga dirasakan perlu diketahui hubungan dan akibat dari adanya fasilitas-
dengan apa yang diingini. Menajemen lalu lintas harus dilihat sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari teknik transportasi dimana jaringan jalan raya merupakan
Untuk memenuhi hal-hal tersebut, setiap pihak- pihak yang berkaitan sangatlah
meningkatkan prasarana jalan yang sudah ada sedangkan pemakai jalan dituntut
untuk menjaga dan memelihara jalan tersebut agar tingkat pelayanan dapat
terpenuhi. Selain hal diatas perlu juga fasilitas penunjang, antara lain rambu-
1
rambu lalu lintas, pemisah arah dsb.Pemisah arah (Median) merupakan salah satu
fasilitas yang juga berpengaruh pada karakteristik arus lalu lintas. Penempatan
median bertujuan untuk memisahkan arus dalam lalu lintas yang berlawanan,
dengan jalanlah maka daerah yang satu dapat berhubungan dengan daerah yang
meningkatnya jumlah arus lalu lintas dengan kemampuan jalan yang terbatas.
Keadaan jalan yang macet bukanlah hal yang baru dialami di Kota-kota besar
tertentu sehigga menuntut adanya peningkatan kualitas dan kuantitas suatu jalan,
untuk itulah perlu adanya penelitian mengenai kapasitas jalan yang ada sehingga
pergantian bentuk dan tekstur jalan , sebelum perombakan jalan kilometer nol
mengunakan Aspal seperti jalan- jalan umumnya. Saat ini jalan kilometer nol
berganti menjadi Paving Blok yang jika dilihat dari atas Perempatan Kilo Meter
2
nol membentuk satu kesatuan lingkaran nol sesuai dengan nama nya Kilometer
Nol.sejak jalan raya kilo meter nol selesai dibangun muncullah beberapa kasus
kecelakaan bermotor yang sering tergelincir pada saat hujan, dan ada juga
transportasi tradisional seperti delman yang dijalan kan oleh kuda sering
tergelincir, itu membuktikan bahwa jalan kilometer nol tidak rata atau
bergelombang.
3
3. TUJUAN PENELITIAN
akan dapat diketahui permasalahan yang ada dan mencari alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan nantinya dapat
khususnya perencanaan jalan dalam pusat kota, sehingga dapat diterapkan dalam
usaha memaksimalkan jalan yang ada. Selain itu hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak yang terkait
4
4. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi kecelakaan menurut Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22
Tahun 2009 menyatakan ; Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan
yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
benda.
Penggolongan dan Penanganan Perkara Kecelakaan Lalu Lintas pada Pasal 229 :
(2) Kecelakaan Lalu Lintas ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
barang.
(3) Kecelakaan Lalu Lintas sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dan/atau barang.
(4) Kecelakaan Lalu Lintas berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
berat.
5
(5) Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
kecelakaan (hari dan jam), cuaca saat kecelakaan terjadi, lokasi kecelakaan, tipe
Penanganan lokasi rawan kecelekaan lalu lintas (Pd T-09-2004-B ) analisis data
jalan yang terlibat), When (waktu kejadian) dan How (tipe pergerakan kendaraan )
lain
d. kurang antisipasi terhadap kondisi lalu lintas seperti mendahului tidak aman
6
e. kurang konsentrasi,
g. kurangnya penerangan,
kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka luka atau kematian manusia atau
binatang. Kecelakaan lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia
pertama adalah faktor manusia, kedua adalah faktor kendaraandan yang terakhir
adalah faktor jalan. Kombinasi dari ketiga faktor itu bisa saja terjadi, antara
kecelakaan. Disamping itu masih ada faktor lingkungan, cuaca yang juga bisa
A. Faktor manusia
yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.Selain itu manusia sebagai
pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan dalam mengendarai
kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah terpancing oleh ulah
pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing gairah untuk balapan.
B. Faktor kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang dilakukan
terhadap kendaraan. Contoh nya seperti rem blong, setir macet, dll.
tidaknya median jalan,jarak pandang dan kondisi permukaan jalan .jalan yang
rusak atau berlobang sangat membahayakan pemakai jalan terutama bagi sepeda
D. Faktor Cuaca
Hari hujan juga memengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman
menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh
karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan
8
5. LANDASAN TEORI
5.1 Umum
Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi pasti akan menimbulkan korban jiwa
dan juga kerugian secara materil. Kasus inilah juga yang sering terjadi di Jalan
Tanjakan Ale Ale Padang bulan, banyak kecelakaan lalu lintas yang tidak hanya
lalu lintas dilokasi ini. Jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi masih
jalan tapi tidak pada titikdilakukannya penyebrangan dalam hal ini zebra cross.
lintas serta tata tertib yang harusdipatuhi saat berkendara.Data kecelakaan lalu
lokasi rawan kecelakaan yang di anggap sebagai Black spot adalah ruassepanjang
500 meter. Sesuai dengan konsep penelitian ini, daerah rawan kecelakaan
9
terhadap pelaku kecelakaan cukup parah. Kriteria umum yang dapatdigunakan
kecelakaan rata-rata.
kecelakaan rata-rata.
4. Tinggkat kecelakaan melebihi nilai kritis yang diturunkan dari analisis statik
Ada tiga tipe angka kecelakaan lalu lintas menurut Fachrurozy (1996), yang
digunakan untuk membandingkan suatu angka kecelakaan pada ruas jalan yang
10
3.4 Pengendalian Kecelakaan
1. Menurut Khisty (2005), tujuan utama dari perencanaan geometik jalan adalah
menyediakan pergerakan lalu lintas yang aman, efisien, dan ekonomis. Pada
geometrik jalan harus bersifat konsisten perubahan mendadak dari lengkung datar
ke lengkung tajam atau bagian lurus yang panjang yang ikut dengan lengkung
tajam harus dihindari, karena dapat menimbulkan bahaya kecelakaan lalu lintas.
oleh sebab itu faktor geometrik jalan juga dapat berpengaruh terhadap jumlah
kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan Tanjakan Ale Ale Padang Bulan.
yang ditempuh oleh kendaraan di bagi waktu tempuh. Biasanya dinyatakan dalam
Km/jam. Kecepatan ini menunjukkan sebuah nilai gerak dari suatu kendaraan.
Menurut Oglesby (1988), Pada dasarnya kecepatan yang terlalu besar untuk suatu
kondisi merupakan salah satu factor penyebab kecelakaan yang fatal. Kendaraan
11
yang melaju dengan kecepatan rata-rata akan memiliki keterlibatan kecelakaan
lalu lintas yang terkecil, tetapi bila ada kendaraan lain yang melaju dengan
kecepatan yang lebih tinggi atau lebih rendah diluar kecepatan rata-rata tersebut
Menurut Oglesby (1988), penempatan suatu rambu lalu lintas merupakan suatu
hal yang sangat penting sebagai alat untuk menganjurkan, memperingati, dan
mengalihkan pandangannya dari jalan. Jika rambu lalu lintas tidak di terangi,
maka rambu tetap harus mendapat pantulan cahaya agar terlihat pada malam hari.
Begitu pula dengan marka jalan yang mempunyai peranan atau fungsi sesuai
fungsi dari marka jalan maka marka jalan dapat dibuat dengan warna terang
sehingga terlihat secara jelas dan dapat mengambil perhatian pengguna jalan
untuk mengikuti petunjuk marka jalan. Adapun jenis-jenis rambu dan marka jalan
1. Jenis-jenis rambu
terdiri atas :
12
a. Rambu peringatan; merupakan sebuah rambu lalu lintas yang berfungsi untuk
memberi peringatan kemungkinan ada bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada
c. Rambu perintah; merupakan sebuah rambu lalu lintas yang berfungsi untuk
d. Rambu petunjuk; merupakan sebuah rambu lalu lintas yang berfungsi untuk
1) Paku jalan digunakan sebagai reflektor Marka Jalan khususnya pada keadaan
2) Alat pengarah lalu lintas berupa kerucut lalu lintas berwarna oranye dan
3) Pembagi lajur atau jalur berfungsi untuk mengatur lalu lintas dengan jangka
waktu sementara dan membantu untuk melindungi pengendara, pejalan kaki, dan
13
Perilaku dari arus lalu lintas merupakan hasil dari pengaruh gabungan
antara manusia, kendaraan dan jalan dalam suatu keadaan lingkungan tertentu.
Dalam hal lalu lintas, manusia berupa pejalan kaki atau pengemudi dan dalam
keadaan itu juga merupakan factor yang paling tidak tetap dan tak bisa diramalkan
secara tepat. Sedangkan jalan mempunyai fungsi yang sangat penting terutama
dapat dioptimalkan jika jaringan jalan yang ada tetap terpelihara serta adanya
pengaturan yang tepat dan system arus lalu lintas pada arus jalan tersebut.
Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang
pembangunan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas arus lalu lintas
yang ada merupan persoalan utama dibanyak negara. Telah diakui bahwa
metode selektif untuk perancangan dan perencana agar didapat nilai terbaik bagi
Geometrik
14
Aktivitas samping jalan / hambatan samping
2.1 Geometrik
berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu misalnya jalan terbagi dan jalan
tidak terbagi, sedangkan untuk lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas dan
Karakteristik geometrik tipe jalan yang digunakan untuk masing-masing tipe jalan
Untuk setiap tipe jalan ditentukan prosedur perhitungan yang dapat digunakan
pada kondisi :
Pada sigmen jalan yang tidak dipengaruhi antrian akibat hambatan samping atau
Tipe Jalan
Tipe jalan akan mempunyai kinerja berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu,
Kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur
lalu lintas.
Kerb
15
Kereb sebagai batas antara jalur lalu lintas dan trotoar berpengaruh terhadap
dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan kapasitas jalan dengan
kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu. Selanjutnya kapasitas berkurang jika
terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu lintas, tergantung apakah jalan
Median
Indonesia yaitu dengan pembatasan akses dari lahan samping jalan dan
sebagainya
Keaneka ragaman perilaku dari pengemudi dan pengguna jalan yang ada di
16
6. HIPOTESIS
berikut : jika model kecelakaan dengan variabel variabel jalan dari kondisi
7. CARA PENELITIAN
diobservasi yaitu jumlah kendaraan yang lewat, arah lalu lintas dan hambatan
samping yang ada di kanan dan kiri ruas jalan yang diamati.Pengambilan dan
8. JADWAL PENELITIAN
17
9. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. 1992. Tata Cara Pemasangan Rambu dan Marka
Jalan. Jakarta
Jakarta.
Jakarta.
Semarang,
18