You are on page 1of 12

DAFTAR ISI

Lembar persetujuan i
Daftar isi .... ii
Daftar tabel . iv
Daftar gambar . v
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum. 3
1.3.2 Tujuan khusus.... 3
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaar akademis ......... 4
1.4.2 Manfaat praktis 4
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Aktivitas fisik
2.1.1.1 Definisi... 5
2.1.1.2 Klasifikasi 6
2.1.1.3 Epidemiologi 6
2.1.1.4 Patogenesis ... 7
2.1.1.5 Manifestasi klinis . 9
2.1.1.6 Diagnosis .. 10
2.1.2 Aktivitas fisik pada remaja 10
2.1.3 Kebugaran.. 1
2.1.4 Harvard step test
2.2 Kerangka teori 12
BAB III Metode Penelitian
3.1 Jenis penelitian 13
3.2 Waktu penelitian 13
3.3 Populasi dan sampel penelitian
3.3.1 Populasi penelitian . 13
3.3.2 Sampel penelitian 13
3.3.3 Kriteria inklusi 14
3.3.4 Kriteria eksklusi . 14
3.4 Variabel penelitian . 14
3.5 Definisi operasional penelitian ... 14
3.6 Cara kerja/cara pengumpulan data dan alur penelitian
3.6.1 Pengambilan isolat .. 16
3.6.2 Isolasi DNA
3.6.2.1 Alat dan bahan .. 16
3.6.2.2 Cara kerja ..16
3.6.3 Desain primer ... 17
3.6.4 Amplifikasi DNA dan deteksi gen mecA
3.6.4.1 Amplifikasi DNA Staphylococcus aureus 17
3.6.4.2 Deteksi produk PCR ..18
3.7 Rencana pengolahan dan analisis data .19
3.8 Alur penelitian ..20
3.9 Rencana kegiatan ..21
3.10 Anggaran dana 22
BAB IV Justifikasi etik
4.1 Rangkuman karakteristik penelitian .. 23
4.2 Analisis kelayakan etik ...... 24
4.3 Prosedur informed consent . 25
4.4 Kesimpulan . 25
Daftar pustaka . 26
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN (
DAYA TAHAN JANTUNG ) DINILAI DENGAN HARVARD STEP TEST
PADA MURID SMA 17 PALEMBANG
BAB II

1. Aktivitas fisik
1.1. DEFINISI
Aktivitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi
1.2. MANFAAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP KESEHATAN
Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap
kesehatan yaitu :
Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain
Berat badan terkendali
Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
Lebih percaya diri
Lebih bertenaga dan bugar
1.3. Tipe-tipe Aktivitas Fisik

Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk


mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:

1. Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung,
paruparu, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih
bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat
dipilih seperti:
Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja
kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di
halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah
Lari ringan
Berenang, senam
Bermain tenis
Berkebun dan kerja di taman.
2. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih
mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi
dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat
dipilih seperti:
Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan,
lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki
Senam taichi, yoga
Mencuci pakaian, mobil
Mengepel lantai.
3. Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh
dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan
mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan
terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu). Contoh
beberapa kegiatan yang dapat dipilih eperti:
Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari
kecelakaan
Naik turun tangga
Angkat berat/beban
Membawa belanjaan
Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)

2. Kebugaran
2.1. DEFINISI
Kebugaran Jasmani ( Physical Fitness ) adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan aktivitas atau kegiatan tanpa merasa lelah yang berlebihan.
Kebugaran jasmani berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang untuk
melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami
kelelahan berarti. Oleh karena itu, kita masih mempunyai tenaga dan
kekuatan untuk menghadapi keadaan yang tiba-tiba datang, serta masih dapat
memanfaatkan waktu luang.

2.2. KOMPONEN KEBUGARAN


2.2.1 Daya Tahan Jantung
Daya tahan jantung dan paru-paru di kenal dengan istilah daya
tahan kardiovaskuler dan daya tahan kardiorespirasi atau kapasitas
aerobik, artinya daya tahan jantung/paru-paru adalah kemampuan
jantung, paru-paru, dan peredaran darah untuk melakukan tugas-tugas
fisik yang berat dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami
kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Jika daya tahan jantung, dan paru-paru sseseorang lemah maka orang
tersebut akan mudah lelah dan sulit pulih setelah melakukan
pekerjaan berat.
b. Komposisi Tubuh
Yang dimaksud komposisi tubuh adalah perbandingan yang
proporsional antara tinggi badan dengan berat badan seseorang dan
termasuk jumlah cairan tubuh, lemak, protein yang terkandung dalam
tubuh seseorang. semakin proporsional perbandingan tinggi dan berat
badan seseorang dimungkinkan memiliki kesegaran jasmani yang
baik pula.
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas diartikan sebagai kemampuan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot tendon dan ligamen. Lebih jelasnya bahwa
semakin luas ruang gerak sendi dan lentur otot-otot gerak seseorang
dapat dikatakan fleksibilitasnya semakin bagus. demikian juga
sebaliknya jika ruang gerak dan luas gerak sendi sempit maka
pertanda bahwa fleksibilas sendinya jelek.
d. Kekuatan Otot
Otot merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menggerakan
anggota tubuh, sebagai daya penggerak aktivitas fisik diperlikan otot
yang kuat, kekuatan otot juga dapat melindungi seseorang dari
kemungkinan cidera saat melakukan aktifitas gerak sehari-hari.
Kekuatan otot dapat diartikan kemampuan otot atau sekelompok otot
dalam melakukan kerja seperti menggerakan anggota tubuh saat
berlari, berjalan dan mengangkat. Kekuatan otot ini dipengaruhi oleh
faktor latihan yang teratur dan terencana secara sistematis. Sedangkan
Daya tahan otot dapat diartikan kemampuan otot atau sekumpulan
otot dalam melakukan kontraksi otot atau kerja otot yang berturut-
turut atau melakukan kontraksi otot statis dalam waktu lama.
misalnya atlit yang melakukan push-up, dan atlit angkat besi.
2.2.1 Kekuatan ( Strenght

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna


membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot
adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik
secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena : (1) Kekuatan merupakan
daya penggerak setiap aktivitas fisik dan (2) Kekuatan memegang
peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari
kemungkinan cedera. Macam-macam latihan tahanan untuk
meningkatkan kekuatan otot adalah:
a. Kontraksi Isometrik ( Kontraksi Statis )
adalah bentuk latihan tahanan untuk kontraksi sekelompok otot
tanpa gerakan anggota tubuh.
contoh: - Latihan mendorong tembok, mendorong pohon besar.
b. Kontraksi Isotonik ( Kontraksi Dinamis )
adalah bentuk latihan tahanan yang diikuti gerakan anggota tubuh.
Kontraksi Isotonik dibagi 2
macam, yaitu :
* Kontraksi Konsentrik : suatu latihan tahanan dimana otot bergerak
mendekat.
contoh : - Latihan pull up
* Kontraksi Eksentrik : suatu latihan tahanan dimana otot bergerak
memanjang.
contoh : - Latihan angkat besi
c. Kontraksi Isokinetik
Pada kontraksi isokinetik, otot mendapatkan tahanan yang sama
melalui seluruh ruang geraknya
sehingga otot bekerja secara maksimal pada setiap sudut
persendiannya. Hal ini dimungkinkan karena
terdapat alat berlatih seperti Universal Gym, Cybex Isokinetic Exercise
yang terdapat di tempat -
tempat kebugaran. Alat-alat tersebut memungkinkan otot berkontraksi
secara cepat dan konstan
melalui seluruh ruang geraknya, karena mesin memiliki konsistensi
untuk mengontrol kecepatan.

2.2.2. Kecepatan ( Speed )


Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu gerakan
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu : frekuensi stimulus, kemauan gerak serta kekuatan otot. Bentuk
latihan untuk meningkatkan kecepatan adalah Up Hill Run ( lari naik bukit ),
Down Hill Run ( lari menuruni bukit ), latihan lari jarak pendek ( 50m, 100m,
10m, short interval run ).
2.2.3. Kelentukan ( Flexibility )
Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk dapat bergerak
dengan leluasa atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian
tanpa merasakan adanya gangguan yang berarti. Kelentukan dapat
ditingkatkan dengan latihan peregangan dan senam.
2.2.4. Kelincahan ( Agility )
Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah dan
posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa
kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisinya. Unsur yang terdapat
dalam latihan kelincahan adalah latihan kecepatan, mengubah arah dan
keseimbangan. Contoh bentuk latihan kelincahan adalah lari zig zag, lari
bolak balik memindahkan benda. Bentuk tes : zig zag run test, right
boomerang run, shuttle run, dodging run.

2.2.5.

5. Ketepatan ( Accuration )
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu
gerak atau benda ke suatu sasaran. Sasaran yang dituju dapat berupa
benda bergerak atau benda diam. Bentuk latihan yang dapat
meningkatkan ketepatan antara lain :
- melempar bola ke arah sasaran tertentu atau suatu lubang tertentu,
misal ring atau gawang.
- menendang bola ke sasaran tertentu
- menempatkan tubuh atau anggota tubuh pada sasaran atau arah
tertentu.

6. Reaksi ( Reaction )
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bertindak/ bergerak
secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan melalui
indera, pikiran atau perasaan. Faktor yang mempengaruhi reaksi
antara lain kesiagaan atau kesiapan untuk melakukan gerakan, usia,
kebiasaan dan gerak itu sendiri. Bentuk latihan yang dapat dilakukan :
- Melaksanakan perintah melalui indera pendengaran, contoh
permainan perintah dengan peluit
- Melaksanakan perintah melalui indera penglihatan, contoh permainan
membentuk kelompok.

7. Daya Tahan ( Endurance )


Daya Tahan adalah suatu kemampuan tubuh untuk bekerja dalam
waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti setelah
menyeleasaikan aktivitas tersebut. Daya tahan dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
a. Daya Tahan Cardiovaskuler : adalah kesanggupan sistem jantung,
paru-paru dan pembuluh darah untuk
berfungsi secara optimal baik dalam keadaan istirahat maupun kerja.
Bentuk latihan daya tahan
cardiovaskuler adalah kerja dengan beban submaksimum tetapi
dilakukan dengan waktu yang lama.
Kerja tersebut antara lain :
- Lari, bersepeda, berenang jarak jauh.
- Fartlek ( lari lintas alam ; suatu sistem latihan daya tahan di medan
yang sulit untuk membangun
, mengembalikan atau memelihara kondisi tubuh )
- Treadmill dengan waktu yang lama.
b. Daya Tahan Otot : adalah kemampuan atau kapasitas sekelompok
otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban dalam jangka
waktu tertentu. Jadi, daya tahan
otot merupakan kemampuan untuk mengatasi kelelahan otot.

8. Daya Ledak Otot


Daya Ledak Otot dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
mengoptimalkan kekuatan otot dan kecepatannya untuk melakukan
aktivitas atau kerja pada satu momen tertentu. Contoh : latihan angkat
berat.
9. Keseimbangan ( Balance )
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam memelihara posisi
tubuh yang statis ( tidak bergerak ) atau dalam posisi tubuh yang
bergerak. Latihan keseimbangan ini dapat dilakukan dengan
mengurangi atau memperkecil bidang tumpuan. Latihan keseimbangan
adalah bentuk/sikap badan dalam keadaan seimbang baik pada sikap
bersiri, duduk ataupun jongkok.

10 Koordinasi ( Coordination )
Koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
komponen-komponen kondisi fisiknya dan anggota tubuhnya dalam
melakukan suatu aktivitas olahraga.
Remaja
Remaja merupakan generasi penerus bangsa, dimana terjadi peralihan dari masa
kanak kanak menjadi dewasa, ditandai dengan perubahan fisik dan mental. Pada masa
remaja pertumbuhan fisik terjadi sangat cepat, perubahan fisik ditandai dengan
berfungsinya reproduksi seperti menstruasi untuk remaja putri (Febry dkk, 2013). Menurut
Proverawati dan Wati (2010) remaja merupakan masa transisi anak dan dewasa, selama
remaja terjadi perubahan hormonal yang dapat mempercepat proses pertumbuhan
Manfaat aktivitas fisik bagi remaja Remaja membutuhkan aktivitas fisik karena ada
keuntungan bagi mereka dalam waktu jangka panjang dan keuntungan bagi mereka
terutama dalam tahun-tahun atau masa-masa pertumbuhan sehingga 9 pertumbuhan
mereka dapat menjadi optimal. Beberapa keuntungan untuk remaja dari aktif secara fisik
antara lain: a. Membantu menjaga otot dan sendi tetap sehat. b. Membantu meningkatkan
mood atau suasana hati. c. Membantu menurunkan kecemasan, stress dan depresi ( faktor
yang berkontribusi pada penambahan berat badan ). d. Membantu untuk tidur yang lebih
baik. e. Menurunkan resiko penyakit penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi dan
diabetes. f. Meningkatkan sirkulasi darah. g. Meningkatkan fungsi organ-organ vital seperti
jantung dan paruparu. h. Mengurangi kanker yang terkait dengan kelebihan berat badan. (
Nurmalina, 2011 ).
Jenis jenis aktivitas fisik remaja Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga
tingkatan, aktivitas fisik yang sesuai untuk remaja sebagai berikut: a. Kegiatan ringan : hanya
memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan
atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring,
mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik,
nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah, nongkrong. b.
Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang
berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain
dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat. 7 c. Kegiatan berat :
biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat
berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate,
taekwondo, pencak silat ) dan outbond. Berdasarkan aktivitas fisik di atas, dapat
disimpulkan faktor kurangnya aktivitas fisik anak penyebab dari obesitas. Lakukan minimal
30 menit olahraga sedang untuk kesehatan jantung, 60 menit untuk mencegah kenaikan
berat badan dan 90 menit untuk menurunkan berat badan ( Nurmalina, 2011)
Daftar pustaka
Febry, A.B., Pujiastuti, N., dan Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Nurmalina, Rina. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung :Elex Media
Komputindo.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

You might also like