Professional Documents
Culture Documents
Dispepsia fungsional adalah suatu kondisi dengan gejala berupa rasa penuh
setelah makan atau cepat kenyang (post prandial syndrome) dan nyeri epigastrium
atau rasa terbakar di ulu hati (epigastric pain syndrome) tanpa ada penyebab kelainan
struktural. Pada masyarakat sehari-hari sering mengabaikan keluhan ini dan
menganggap keluhan biasa saja.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya dispepsia
fungsional, dimana salah satunya adalah faktor psikologis, khususnya stres yang akan
dibuktikan pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres
mahasiswa, angka kejadian dispepsia fungsional dan hubungan antara tingkat stres
dengan kejadian dispepsia fungsional tersebut.
Penelitian ini bersifat analitik dengan metode pengambilan potong lintang
(cross sectional study). Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan metode
stratified random sampling dari populasi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas
Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 94 orang. Seluruh responden
telah memenuhi kriterika inklusi dan eksklusi dan bersedia menandatangani
persetujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan uji chi square.
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang mengalami dispepsia fungsional
dengan tingkat stres ringan-sedang sebanyak 4 orang (36,4%) dan tingkat stres berat
sebanyak 7 orang (63,6%). P value yang didapat dari hasil uji Fishers Extract adalah
0,005 (p< 0,05) maka ada hubungan antara tingkat stress dengan kejadian dispepsia
fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Selain
itu, hasil odds ratio sebesar 6.48, maka stres berat 6.48 kali beresiko menyebabkan
dispepsia fungsional dibandingkan stres ringan-sedang. Saran bagi responden untuk
lebih memperhatikan keluhan dan meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang
dapat mengurangi stres.
ABSTRACT