You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

R DENGAN TONSILITIS DI
RUANG MUSTAKAWENI RSUD BAGAS WARAS KLATEN

Nama Pengkaji : Devi Hariyanti P

Tanggal dan jam pengkajian : 17 juli 2017 jam 08.00 WIB

Tanggal Masuk : 16 juli 2017 jam 06.57 WIB

Tanggal Praktik : 17 juli 2017

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : An. R
Tempat/tanggal lahir : Semin, Gunung Kidul / 19 maret 2000
Nama Ayah/Ibu : Tn. M / Ny.S
Pekerjaan Ayah : Guru
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pundung Sari, Semin, Gunung Kidul, D.I.
Yogyakarta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Indonesia
Pendidikan Ayah : Sarjana
Pendidikan Ibu : SMA
No. RM : 022xxx
Diagnosa Medik : Hipertrofi Tonsilo Palativa
b. Keluhan Utama : klien merasa nyeri di tenggorokan
Riwayat kehamilan dan kelahiran : ibu klien mengatakan saat hamil
tidak ada penyakit yang menyertai dan sampai melahirkan ibu klien dan
klien sehat, hanya pada awal kehamilan ibu klien mengalami mual dan
muntah selama kurang lebih 2 minggu, klien dilahirkan secara normal.

1
Pre natal, intra natal, paska natal : ibu klien mengatakan lupa proses
sebelum, saat dan setelah melahirkan dan hamil.
c. Riwayat kesehatan masa lampau
Penyakit waktu kecil : batuk, pilek, dan demam (panas)
Pernah dirawat dirumah sakit : pernah, saat klien berumur 4 tahun
dengan diagnosa DBD
Obat-obatan yang digunakan : obat parasetamol, dll
Tindakan (operasi) : tidak pernah
Alergi : tidak ada
Kecelakaan : tidak pernah
Imunisasi : lengkap
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : batuk, pilek, keluarga
tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang serius
Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga : tidak ada
Genogram :

Keterangan : : laki-laki

: perempuan
: meninggal
: pasien

2
: menikah
: hubungan darah
e. Riwayat sosial
Yang mengasuh : Orang tua
Hubungan dengan anggota keluarga :
Klien berhubungan baik dengan anggota keluarga baik orang tua
maupun saudaranya.
Hubungan dengan teman sebaya :
Saat sebelum sakit klien sering bermain, dan juga belajar dengan teman
sekolah maupun teman dilingkungan rumahnya.
Pembawaan secara umum :
Klien terlihat malu-malu dan pendiam.
Lingkungan rumah :
Keluarga klien mengatakan lingkungan rumah bersih, pencahayaan
didalam rumah baik, dan terdapat ventilasi.
f. Kebutuhan Dasar
Makanan yang disukai/tidak disukai
a). Selera makan :
Klien mengatakan sebelum sakit nafsu makan baik dan saat sakit
nafsu makan sedikit berkurang.
b). frekuensi :
Saat sebelum sakit klien makan 3 x sehari dan saat sakit klien makan
3 x sehari, saat pengkajian klien tampak makan namun tidak begitu
lahapnya.
c). Porsi makan :
Klien mengatakan sebelum sakit porsi makan dihabiskan, saat sakit
tidak dihabiskan (hanya 1/2 porsi ).
Alat makan yang digunakan :
Klien menggunakan piring sendok, garpu, dan gelas.

3
Pola tidur :
Saat sebelum sakit klien tidur 6 sampai 7 jam sehari, saat sakit klien
tidur 5 sampai 6 jam sehari, sering terbangun karena klien merasa
cemas.
a). Kebiasaan sebelum tidur (nonton televisi, dan main handpone)
b).Tidur siang : saat sebelum sakit tidur siang 1 sampai 2 jam sehari,
saat sakit klien tidak tidur siang.
Mandi :
Klien mengatakan sebelum sakit mandi 2 kali sehari (pagi dan sore),
saat sakit klien belum mandi, klien hanya disibin menggunakan air
sabun dan air hangat.
Aktivitas bermain :
Klien dan keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien biasa bermain
bersama teman sebaya dan teman sekolah, klien merupakan anak yang
aktif dan saat sakit klien tidak dapat bermain bersama teman-temannya
dan hanya berbaring di atas tempat tidur dan bermain Handphone.
Eliminasi
Klien mengatakan sebelum sakit klien biasa BAK 4 sampai 5 kali sehari
dan BAB 1 kali sehari, saat sakit klien BAK 3 sampai 4 kali sehari dan
sampai saat pengkajian klien BAB 1x sehari.
g. Kesehatan saat ini
Diagnosis medis : Hipertrofi Tonsilo Palativa
Tindakan operasi : Tonsilektomi
Status nutrisi : tidak ada tanda-tanda malnutrisi, diit bertahap setelah
operasi
Obat-obatan :
Terapi medis pre op : Infus RL 16 tpm, injeksi dexametason 5 mg/8
jam, Amoxixilin 500 mg/8 jam
Terapi medis post op : RL 16 tpm, injeksi asam traneksamat 500
mg/8 jam, amoxixilin 1 gr/12 jam, dexamethasone 5 mg/8 jam ,
antrain /8 jam

4
Aktivitas :
Saat sakit aktivitas klien dibantu oleh keluarga seperti makan dan ke
kamar mandi.
Tindakan keperawatan :
kaji tingkat nyeri, lokasi dan karasteristik nyeri.
Jelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri
Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat / napas
dalam
Berikan aktivitas hiburan
Hasil laboratorium
DARAH LENGKAP
Leukosit : 8.0 10^/uL
Eritrosit : 4.95 mm3
Hemoglobin : 11.5 gr/dl
Hematokrit : 37.1 %
MCV : 74.9 fl
MCH : 23.2 pg
MCHC : 31.0 g/dl
RDW-CV : 17.0 fl
Trombosit : 456 10^3/uL
PCT : 0.22 %
MPV : 4.9 fl

HITUNG JENIS (DIFF) :


Neutrofil : 80.7 %
Limfosit : 14.0 %
Monosit : 3.6 %
Eosinofil : 1.4 %
Basofil : 0.3 %
Golongan darah : A
Rhesus :+

5
KOAGULASI
Waktu pembekuan : 6'00'' menit
Waktu perdarahan : 2'00'' menit
IMUNOLOGI
HbsAg : negatif
HIV : negatif
HCV : negatif
Hasil tes diagnostik
Terdapat T3-T4 Kripsto melebar, Defrilo (+)
Data tambahan : tidak ada (-)
h. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : cukup (composmentis)
TB/BB : 160 cm / 57 kg
Lingkar kepala (< 2 tahun): (-)
Mata

Kebersihan : Bersih
Fungsi penglihatan : Dapat berfungsi dengan baik
Palpebra : Normal
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sclera : Tidak ikterik
Pupil : Isokor
Diameter ka/ki : 3mm/3mm
Reflek terhadap cahaya : Positif
Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
Hidung
Fungsi penciuman : Dapat berfungsi dengan baik
Sekret : Tidak ada sekret
Nyeri sinus : Tidak terdapat nyeri sinus
Polip : Tidak ada polip

6
Napas cuping hidung : Tidak ada

Mulut
Kemampuan bicara : Klien dapat berbicara dengan baik
Keadaan bibir : Lembab
Selaput mukosa : Lembab
Warna lidah : Merah muda
Keadaan gigi : Utuh, tidak ada gigi berlubang
Bau nafas : Nafas tidak bau
Dahak : Tidak ada dahak
Telinga
Fungsi pendengaran : Dapat berfungsi dengan baik
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Serumen : Tidak ada serumen
Nyeri telinga : Tidak merasakan nyeri pada telinga
Tengkuk
Bentuk : Simetris
Pembesaran tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening
Nyeri waktu menelan : nyeri ketika menelan
JVP : Tidak ada pembesaran JVP
Dada
Bentuk dada simetris
Tidak kelainan
Tidak ada nyeri tekan
Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tak tampak
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, pulse teraba kuat

7
Perkusi: Batas jantung normal, suara redup
Auskultasi : BJ I-II reguler, tidak terdengar gallop
Paru-paru
Inspeksi : Tidak tampak retraksi dinding dada, bentuk dada simetris, tak
tampak penggunaan otot bantu pernapasan
Palpasi : Fokal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
massa
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing dan ronkhi
Abdomen
Inspeksi : Abdomen simetris, terdapat luka post op
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit
Perkusi : Suara tympani, batas hepar normal
Palpasi :Ada nyeri tekan pada luka post op, tidak teraba pembesaran
hepar
Genitalia dan anus
Tampak bersih, tidak benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas
a. Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : Normal
ROM kanan dan kiri : Aktif
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
Pergerakan sendi bahu : Normal
Perabaan akral : Hangat
Pitting edema : Tidak ada ptting edema
Terpasang infus : Di ekstremitas lengan kiri
b. Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : Normal
ROM kanan dan kiri : Aktif
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada

8
Varises : Tidak ada
Perabaan akral : Hangat

Pitting edema : Tidak ada


Kulit
Kulit teraba hangat, tidak ada lesi
Pemeriksaan neurologi: (-)
Tanda-tanda vital
TD : 128/80 mmHg
N : 96x/menit
RR: 22x/menit
S : 36.5c
i. Pemeriksaan tingkat perkembangan
Adaptasi sosial :
klien dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, keluarga, dan juga
petugas kesehatan.
Bahasa :
klien dapat berkomunkikasi dengan baik, klien menggunakan bahasa
indonesia dan bahasa jawa, suara pelan.
Motorik halus :
Saat sebelum sakit klien mampu melakukan aktivitas rumah seperti
mencuci piring, menjemur pakaian, membersihkan rumah dan saat sakit
klien hanya terbaring dan dibantu keluarga dalam melakukan aktivitas.
Motorik kasar
Kesimpulan pemeriksaan perkembangan :
Dari hasil pengkajian tentang perkembangan anak sesuai dengan
usianya anak, anak dapat beradapatasi dan berkomunikasi dengan baik
dann dapat melakukan aktvitas sesuai dengan kemampuannya.

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium

9
Hari/tgl/jam Jenis pemeriksaan Hasil & Nilai normal Analisa
satuan
Minggu DARAH
09/07/2017 LENGKAP:
Leukosit 8.0 10^/uL 4.000 - 11.000 Normal
Eritrosit 4.95 mm3 4.1 - 5.8 Normal
Hemoglobin 11.5 gr/dl 11.5 - 16.5 Normal
Hematokrit 37.1 % 35.0 - 49.0 Normal
MCV 74.9 fl 79 - 99 Normal
MCH 23.2 pg 27 - 31 Normal
MCHC 31.0 g/dl 33 - 37 Meningkat
RDW-CV 17.0 fl
Trombosit 456 10^3/uL 150000 - 450000
PCT 0.22 % 0.16 - 0.33 Normal
MPV 4.9 Fl 7.9 - 11.1
Minggu HITUNG JENIS
09/07/2017 (DIFF) :
Neutrofil 80.7 % 25 - 70 Meningkat
Limfosit 14.0 % 20 - 40 Menurun
Monsit 3.6 % 0-9 Normal
Eosinofil 1.4 % 0-3
Basofil 0.3 % 0-1
Golongan darah A
Minggu KOAGULASI :
09/07/2017 Waktupembekuan 6'00'' menit 5 - 15 Normal
Waktu perdarahan 2'00'' menit 1-3 Normal
Minggu IMUNOLOGI :
09/07/2017 HbsAg Negatif Negatif Normal
HIV Negatif Negatif Normal
HCV Negatif Negatif Normal

10
b. Pemeriksaan diagnostik
Hari/tgl/jam Jenis pemeriksaan Hasil
Tidak ada - -

c. Terapi medis
Tgl Jenis Terapi Dosis Cara Fungsi
Pemberian Pemberian
17/07/2017 RL 16 tpm Infus Sebagai cairan resusitasi pada
terapi intravena serta untuk
keperluan hidrasi selama dan
sesudah operasi.

Dexametasone 25 amp Injeksi Digunakan untuk menangani


sejumlah kondisi seperti penyakit
autoimun (sarkoidosis dan lupus)
penyakit peradangan pada usus
misalnya ulcerative colitis dan
penyakit crohn), beberapa jenis
penyakit kanker serat alergi.

Amoxixilin 1 gr/8 jam injeksi Sebagai antibiotik untuk mencegah


infeksi bakteri
Asam 500 mg/8 Injeksi Sebagai anti perdarahan
traneksamat jam (menghentikan perdarahan)

Antrain 1 amp/8 injeksi Sebagai analgetik (anti nyeri)


jam adanya luka post op

Ondancentron 4 mg (k/p) injeksi Anti mual dan muntah untuk


menghilangkan efek anastesi

11
d. Ringkasan riwayat kesehatan
Keluarga klien mengatakan klien masuk ke RS pada hari minggu 16 juli
2017 pukul 07.00 WIB melalui IGD dengan keluhan nyeri di area
tenggorokan (amandel) yang membesar dan tidak kunjung sembuh.
Keluarga klien mengatakan amandel sering kambuh sejak klien kelas 5
SD dan akhirnya dokter THT menyarankan untuk dilakukan operasi,
kemudian pada hari senin 17 juli 2017 jam 09 : 00 WIB dilakukan
operasi, setelah operasi klien mengatakan nyeri pada bagian bekas
operasi, saat dilakukan pengkajian klien tampak meringis dan menangis
kesakitan.
3. ANALISA DATA
No. Hari/tgl/jam Data fokus Problem Etiologi
Pre Op ;
1 Senin DS : Nyeri akut Agen
17/07/2017 - Klien mengatakan nyeri cedera
08.30 WIB pada tenggorokannya biologis
(amandel yang membesar)
P: saat menelan makanan
Q: Seperti tertusuk
R: tonsilo palativa
S: 4 5 (sedang)
T: tiap saat
DO :
- Klien tampak meringis dan

12
menangis
- Tanda-tanda vital :
TD : 128/85 mmHg
N : 80x/menit
RR: 18x/menit
S : 36.5c
- Tampak pembesaran
(hipertrovi pada tonsil)
Post Op:
2 Senin DS : Intoleransi Kelemahan
17/07/2017 - aktivitas umum
11 : 30
DO :
Aktivitas klien tampak dibantu
oleh keluarga dan perawat
seperti menyibin, toileting
maupun ambulasi.
TTV :
TD = 128/85 mmHg
N = 80 x/menit
R = 18 x/menit
S = 36,5 C
Klien tampak lemah dan masih
belum sadar sepenuhnya
3 Senin DS : - Resiko tinggi Luka post
17/07/2017 DO : infeksi op
11 : 40 - Pasien terlihat lemas,
Terdapat luka operasi di
tenggorokannya

13
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen cedera biologis
Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum
Resiko tinggi infeksi b/d luka post operasi

5. INTERVENSI
No Tanggal/jam Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd
keperawatan hasil
1 Senin Nyeri akut NOC : NIC :
17/07/2017 b/d agen Pain level Pain management :
08.00 WIB cedera Pain control - kaji tingkat nyeri,
biologis Comfort level lokasi dan
Setelah dilakukan karasteristik nyeri.
asuhan keperawatan - Jelaskan pada pasien
1x24 jam, diharapkan tentang penyebab
nyeri klien berkurang nyeri
dengan kriteria hasil: - Ajarkan tehnik untuk
- mampu mengontrol pernafasan
nyeri (tahu penyebab diafragmatik lambat /
nyeri, mampu napas dalam
menggunakan tehnik - Berikan aktivitas
nonfarmakologi untuk hiburan (ngobrol
mengurangi nyeri, dengan anggota
mencari bantuan) keluarga)
- Melaporkan bahwa 5. - Observasi vital sign
nyeri berkurang - Kolaborasi dengan
dengan menggunakan tim medis dalam
manajemen nyeri pemberian analgetik
- Tanda vital dalam
rentang normal

14
- Klien tampak rileks
mampu tidur/istirahat
2 Senin Intoleransi NOC : a. Monitor
17/072017 aktivitas b/d Setelah dilakukan keterbatasan
11 : 50 WIB kelemahan tindakan aktivitas klien
umum keperawatan selama b. Monitor tanda
2x24 jam dengan tanda vital dan
kriteria hasil : status nutrisi
- Aktivitas klien klien
dapat dilakukan c. Bantu klien
secara mandiri dalam aktivitas
- TTV dalam batas sendiri
normal d. Anjurkan klien
- Klien tidak lemah untuk melakukan
dan lemas aktivitas yang
ringan
e. Anjurkan
keluarga untuk
melatih aktivitas
klien
f. Anjurkan klien
untuk istirahat
yang cukup

3 Senin Resiko tinggi NOC : NIC :


17/07/2017 infeksi b/d a. Immune Status a. Infection Control
12 : 08 WIB luka post b. Knowledge : (Kontrol infeksi)
operasi Infection control - Batasi pengunjung
c. Risk control bila perlu
KriteriaHasil : - Instruksikan pada

15
a. Klien bebas dari pengunjung untuk
tanda dan gejala mencuci tangan
infeksi saat berkunjung
b. Mendeskripsikan dan setelah
proses penularan berkunjung
penyakit, factor yang meninggalkan
mempengaruhi pasien
penularan serta - Cuci tangan setiap
penatalaksanaannya, sebelum dan
c. Menunjukkan sesudah tindakan
kemampuan untuk keperawatan
mencegah - Tingkatkan intake
timbulnya infeksi nutrisi
d. Jumlah leukosit - Jaga kulit tetap
dalam batas normal bersih dan kering
Menunjukkan perilaku - Kolaborasi
hidup sehat pemberian terapi
antibiotic bila perlu
b. Infection
Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
- Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Inspeksi kondisi
luka / insis ibedah
- Ajarkan cara
menghindari
infeksi dan cara
perawatan luka

16
6. IMPLEMENTASI

No Hari/tgl/jam No. Implementasi Respon Klien Ttd


Dx
1 Senin
17/07/2017
Pukul 08.00 1 Memonitor tandatanda S : klien mengatakan
WIB vital pasien siapakan dilakukan operasi
O: Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmHg
N : 89x/menit
RR: 24x/menit
S : 36.5c
08.10 1 Melakukan pengkajian S : klien mengeluh nyeri
nyeri secara pada tengorokannya
komprehensif termasuk P: Agen cedera biologis
lokasi, karakteristik, Q: Seperti tertusuk
durasi, frekuensi, kulitas R: tonsilo palativa
S: 4 5 (sedang)
T: tiap saat
O : klien tampak meringis
kesakitan
08.20 1 Mengajarkan dan S : klien mengatakan dapat
menganjurkan klien melakukan teknik nafas
untuk menggunakan dalam dan merasa lebih
teknik relaksasi nafas nyaman setelah melakukan
dalam saat nyeri timbul teknik nafas dalam
O:
klien terlihat lebih nyaman

17
dan rileks

08.30 1,2,3 Melakukan kolaborasi S:-


dengan tim medis dalam O: klien mendapatkan infus
pemberian obat RL 18 tpm, injeksi
amoxixilin 1 gr/8 jam, dexa
1 amp/8 jam
Tgl 17/7/2017 Klien
operasi tonsilektomi
pukul 09.00 WIB
13.00 2 Memonitor aktivitas dan S:-
mobilisasi pasien O : klien masih lemah dan
di miringkan ke kanan
13.30 2 Memberikan kompres S : klien belum sadar
dingin pada leher klien sempurna
O : diberikan kompres
dingin
15.00 2,3 memonitor peristaltik S : klien mengatakan belum
usus dan menganjurkan flatus
pasien untuk makan O : klien dipuasakan pre op
makanan yang bergizi dan setelah post op klien
dan berprotein tinggi belum dianjurkan untuk
makan, peristaltik usus
10x/mnt
16.00 3 Menganjurkan pasien
untuk menggunakan S : pasien mengatakan
pakaian yang longgar menggunakan celana
longgar dan selimut
16.30 2,3 Memonitor tanda tanda O : klien kooperatif
vital klien S:
Klien mengatakan sudah

18
kentut
O : TD : 125/76 mmHg
N : 97 x/mnt
RR : 22 x/mnt
18.00 2 Menganjurkan klien S : 36,50C
untuk mobilisasi secara S : klien mengatakan paham
bertahap O: klien tampak mirin kiri
19.00 2 Menganjurkan klien dan kanan dan duduk
untuk istirahat yang S : klien mengatahan paham
cukup O : klien tampak istirahat
20.00 3 Menganjurkan keluarga
atau pengunjung untuk S : -
mencuci tangan sebelum O : keluarga tampak
dan sesudah kontak mencuci tangan
dengan klien
21.00 3 Melakukan kolaborasi
pemberian obat S:-
O : diberikan obat
amoxixilin 1 gr
Antrain 1 amp
18/7/2017 Dexamethasone 1 amp
Jam 08.00 2 Memonitor aktivitas
klien S : klien mengatakan sudah
latihan turun dari tempat
tidur
Jam 09.00 3 Memonitor kondisi luka O : klien tampak lebih segar
klien S : klien mengatakan ingin
membatuk
O : pendarahan di luka
Jam 11.00 operasi sudah berhenti
Klien pulang

19
7. EVALUASI
No Hari/tgl/jam Dx. Kep Evaluasi Ttd
1 Senin Nyeri akut S : klien mengatakan nyeri dibagian
17/07/2017 b/d agen tenggorokan
Jam 14.00 cedera P: Agen cedera biologis
WIB biologis Q: Seperti tertusuk
R: tonsilo palativa
S: 4 5 (sedang)
T: tiap saat
O : klien tampak meringis kesakitan
Klien dapat melakukan managemen (nyeri
relaksasi nafas dalam)
TTV :
TD : 125/80 mmHg
N : 97x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 36,50C
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan :
Anjurkan klien managemen nyeri setiap nyeri
dirasakan
Kolaborasi pemberian analgetik

2 17/07/2017 Intoleransi S:-


Jam 14.00 aktivitas b/d O : klien belum sadar, klien dimiringkan ke
WIB kelemahan kanan dan dikompres dengan air dingin,
umum aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga dan

20
perawat
TTV :
TD : 125/80 mmHg
N : 97x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 36,50C
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas
secara bertahap
Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
3 17/07/2017 Resiko tinggi S : klien mengatakan masih nyeri di luka post
Jam 14.00 infeksi b/d op, Klien mengatakan tidak terasa panas dan
WIB adanya luka gatal pada luka
post op O : tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kalor,
rubor, tumor, dan fungsio laesa pada daerah
luka.
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Menjaga luka tetap kering dan bersih
Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan
dengan tinggi protein.
Berikan penkes tentang pencegahan infeksi,
tanda dan gejala infeksi.

21
No Hari/tgl/jam Dx. Kep Evaluasi Ttd
1 Selasa Nyeri akut S : klien mengatakan sudah tidak nyeri
18/07/2017 b/d agen P: Agen cedera biologis
Jam 20.00 cedera Q: Seperti tertusuk
WIB biologis R: tonsilo palativa
S: 1 2 (ringan)
T: -
O : klien tampak lebih nyaman
Klien dapat melakukan managemen (nyeri
relaksasi nafas dalam)
Terdapat luka post op di area tenggorokan
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,70C
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan (BLPL)
Anjurkan klien managemen nyeri setiap nyeri
dirasakan (setelah kembali ke rumah)

2 Selasa Intoleransi S : klien mengatakan sudah dapat duduk dan


18/07/2017 aktivitas b/d turun dari tempat tidur serta makan secara
Jam 20.00 kelemahan mandiri
WIB umum O : klien tampak lebih segar dan nyaman
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,70C
A : masalah teratasi

22
P : intervensi dihentikan (BLPL)
- Anjurkan klien untuk istirahat yang
cukup

3 Selasa Resiko tinggi S : Klien mengatakan tidak terasa panas dan


18/07/2017 infeksi b/d gatal pada luka
Jam 20.00 adanya luka O: tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kalor,
WIB post op rubor, tumor, dan fungsio laesa pada daerah
luka.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dihentikan (BLPL)
Menjaga luka tetap kering dan bersih
Anjurkan klien untuk cuci tangan sebelum
dan sesudah makan
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan dengan tinggi protein.
Berikan penkes tentang pencegahan infeksi,
tanda dan gejala infeksi.

23

You might also like