Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
maka bergeser pula pola penyakit. Pergeseran tersebut dari penyakit infeksi ke
rematik, dan penyakit tekanan darah tinggi. Harapan pemerintah agar angka
terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025
mendatang, diproyeksikan sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang di seluruh
dunia mengalami hipertensi. Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak
membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga
orang menderita tekanan darah tinggi. Menurut Khancit, pada 2011 WHO
mencatat ada satu miliar orang terkena hipertensi. Di Indonesia, angka penderita
hipertensi mencapai 32% pada 2011 dengan kisaran usia diatas 25 tahun. Jumlah
1
2
yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan atau riwayat minum obat hanya sebesar
9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat
merupakan salah satu dari 10 penyakit dengan kasus rawat inap terbanyak di
rumah sakit pada tahun 2010, dengan proporsi kasus 42,38% pria dan 57,62%
denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau pada nodus
SA. Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi apabila
garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang berlebihan. Peningkatan TPR
yang berlangsung lama dapat terjadi pada peningkatan rangsangan saraf atau
hormon pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan dari arteriol terdapat
lanjut maka diperlukan penanganan yang tepat dan efisien penanganan hipertensi
3
secara umum yaitu secara farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu dari
terapi air hangat. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari terapi air hangat
sehingga rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang
dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta menyembuhkan stroke apabila
pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar.
Terapi air hangat dilakukan dengan cara menggunakan air hangat untuk
darah yang secara fisiologis air hangat dapat melebarkan pembuluh darah kapiler.
orang, Tahun 2015 sebanyak 28 orang dan pada Bulan Januari Mei 2016
sebanyak 25 orang.
wilayah kerja UPK Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak Tahun 2015 dengan
derajat 1 dan 7 orang dengan hipertensi derajat II. Setelah diberi terapi rendam
4
kaki air hangat, responden mengalami penurunan tekanan darah. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoiroh (2014) yang
terapi rendam kaki air hangat 160 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik
sebelum dilakukan terapi rendam kaki air hangbat adalah 100 mmHg. Setelah
dilakukan terapi rendam kaki air hangat, hasil rata-rata tekanan darah sistolik
menjadi 90 mmHg.
Tekanan Darah.
masalah sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh Terapi Rendam Air Hangat Pada
Terapi Rendam Air Hangat Pada Kaki Penderita Hipertensi Terhadap Penurunan
Tekanan Darah
5
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
huda, 2015)
tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
6
7
2) Hipertensi sekunder
(mmHg) (mmHg)
(mmHg) (mmHg)
yaitu:
ketimbang .
2) Jenis kelamin dan usia : laki- laki berusia 35-50 tahun dan wanita
berkembangnya hipertensi.
9
darah karena suatu kondis fisik yang ada sebulumnya seperti penyakit
2013).
a. Genetis
b. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Ras
a. Merokok
b. Obesitas
d. Kelebihan garam
e. Kafein
f. Penggunaan alkohol
10
Namun, masih belum ada penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi dan
dipelajari secara intensif adalah asupan garam, obesitas dan resistensi insulin,
di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, Yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar
bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simaptis. Pada titik ini,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
b. Lemas, kelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
12
f. Epistaksis
dan aritmia
b. Stroke
dilatasi hingga 1,5 kali lebih besar dan beresiko untuk ruptur), sering
e. Gagal ginjal
2011)
yaitu:
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
rendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmo/ hari (kira-kira 6 gr
hipertensi empat kali lebih besar dari pada mereka yang tidak
minum alkohol.
dengan cara konsumsin diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah
5) Mengindari merokok
6) Penurunan stress
7) Terapi massase
semua jalur energy terbuka dan aliran energy tidak lagi terhalang
dapat ditekan.
b. Pengobatan Farmokologi
1) Dieretik (hidroklorotiazid)
lebih ringan.
hipoglekimia
pembuluh darah.
a. Pemeriksaan laboratorium
hipokoagvulabilitas, anemia
ada DM
hipertensi.
perbaikan ginja.
pembesaran jantung.
2.1.9 Pencegahan
dan aktifitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok
(syarifudin, 2011)
2.2 Tinjauan Umum Tentang Terapi Rendam Air Hangat Pada Kaki
2.2.1 Definisi
telapak kaki. Enam meridian (hati, empedu, kandung kemih, ginjal, limpa, dan
Air hangat adalah salah satu media terapi yang bisa mencegah dan
di dalam tubuh menjadi lancar. Selain dapat memperlancar peredaran darah air
Rendam kaki pada air hangat adalah salah satu terapi yang bermanfaat
saraf yang ada pada telapak kaki untuk bekerja. (Meikha Tari, 2013).
syaraf yang ada pada telapak kaki untuk bekerja. Syaraf yang ada pada
menjadi lancar.
d. Latihan di dalam air berdampak positif terhadap otot jantung dan paru-
baik. Efek hidrostatik dan hidrodinamik pada terapi ini juga membantu
terbagi 2 yaitu:
permeabilitas kapiler.
Menurut Anita Purnama Dewi 2014 terapi rendam kaki air hangat
peredaran darah, dan memicu syaraf yang ada pada telapak kaki untuk bekerja.
vena, dan dengan demikian menurunkan curah jantung. Impuls aferen suatu
Menurut Destia Damayanti (2014) prinsip kerja air hangat yaitu secara
konduksi dimana terjadi perpindahan hangat dari air hangat ke dalam tubuh
tekanan arteri oleh baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus aorta yang akan
menyampaikan impuls yang dibawa serabut saraf yang membawa isyarat dari
darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf
Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup seminularis belum terbuka. Untuk
dengan adanya pelebaran pembuluh darah, aliran darah akan lancar sehingga
tekanan sistoliknya.
akan mengalami dilatasi (melebar) tekanan darah sistolik dan diastolik akan
turun.
21
rendam hangat tekanan darah sistolik paling rendah sebesar 110 mmHg dan
paling tinggi sebesar 160 mmHg. Sesudah dilakukan terapi rendam hangat
tekanan darah sistolik menurun menjadi rata-rata 133,7 mmHg dan tekanan
darah diastolik 85,2 mmHg. Pada penelitian ini mengatakan bahwa penurunun
sedikit dan ada yang penurunan yang banyak. Hal ini disebabkan karena
hipertensi derajat 1 dan 7 orang dengan hipertensi derajat II. Setelah diberi
terapi rendam kaki air hangat, responden mengalami penurunan tekanan darah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoiroh
(2014) yang mendapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum
dilakukan terapi rendam kaki air hangat 160 mmHg dan rata-rata tekanan
darah diastolik sebelum dilakukan terapi rendam kaki air hangat adalah 100
mmHg. Setelah dilakukan terapi rendam kaki air hangat, hasil rata-rata
tekanan darah sistolik menurun menjadi 150 mmHg, sedangkan tekanan darah
BAB III
Adapun gambaran dari kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat bagan
sebagai berikut:
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
Ha dalam penelitian ini adalah ada pengaruh terapi rendam kaki air
BAB IV
METODE PENELITIAN
design). Dimana dalam rancangan ini tidak ada kelompok pembanding tetapi
Keterangan :
23
24
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Tekhnik yang
berlangsung.
a. Kriteria inklusi
4) Kooperatif
b. Kriteria eksklusi
tekanan darahnya di ukur dalam posisi duduk dan yang telah terdiagnosa
menderita hipertensi.
b. Terapi rendam kaki air hagat adalah terapi yang dilakukan untuk
4.5 Waktu
lembar observasi untuk mengukur tekanan darah saat pre-test dan post-test pada
4.6.1 Bahan
a. Stopwatch
b. Sphygnomanometer (Tensimeter)
c. Stetoskop
e. Baskom/ember
f. Air hangat
g. Handuk
4.6.2 Petunjuk
berlangsung.
d. Lihat kebijakan institusi dan manual prosedur untuk suhu yang aman.
sumber suhu.
Pemberian terapi rendam kaki air hangat dapat dilakukan kapan saja,
d. Memasukkan kaki klien ke dalam baskom yang telah diisi air hangat
tangan.
lembar observasi. Metode observasi pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan
observasi dilakukan dua kali yaitu sebelum diberikan terapi rendam kaki air
hangat dan langsung setelah diberikan terapi rendam kaki air hangat.
1. Editing
2. Koding
jawaban responden.
3. Tabulating
a. Analisis Univariat
dalam penelitian ini adalah pemberian terapi rendam air hangat pada kaki.
f
x = n x100%
Keterangan :
n : Jumlah sampel
k : Konstanta (100%).
29
b. Analisis Bivariat
disajikan dengan baik agar data tersebut dapat dimengerti pada penelitian ini.
Penyajian data akan menggunakan tabel sesuai dengan kebutuhan dan jenis data
hak responden.
30
pengumpulan data yang diisi subjek, tetapi hanya diberikan kode huruf.