You are on page 1of 6

31

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1 Karakteristik Sampel

5.1.1 Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian

Puskesmas Kabawo merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat

kecamatan Kabawo yang difungsikan sejak tahun 1971. Berada di kelurahan

Laimpi, ibukota kecamatan Kabawo dan 40 km dari ibukota Kabupaten

Muna. Dimana luas wilayah kerja puskesmas Kabawo termasuk daerah rawa

dengan lebar 8 km dan panjang 20 km sehingga secara keseluruhan

kecamatan Kabawo 160 km. Secara administratif pemerintah Kecamatan

Kabawo terdiri dari 9 desa dan 1 kelurahan.Dari hasil registrasi penduduk

kecamatan Kabawo tahun 2014 sebesar 12.700 jiwa. Bila dibandingkan

dengan tahun 2013 sebesar 12.040 jiwa.

Penduduk kecamatan Kabawo telah mengalami peningkatan. Keadaan

wilayah puskesmas Kabawo sangat beragam. Daerah yang berada pada

dataran kering ada 8 Desa/Kelurahan yaitu Desa Wantiworo, Desa Lamaeo,

Desa Kasaka, Desa Kontumere, Kelurahan Laimpi, Desa Kambawuna, Desa

Bea, Desa Bente. Sedangkan Desa yang berada pada daerah pesisir pantai

dan berawa ada 2 Desa yaitu Desa Lamanu dan Desa Kawite-wite.

31
32

5.1.2 Data Demografi

a. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Kabawo

Tabel 1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di


Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 4 40

Perempuan 6 60

Jumlah 10 100

Sumber : hasil pengolahan data primer, 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden laki-laki

sebanyak 4 responden (40%), sedangkan jumlah responden

perempuan sebanyak 6 responden (60%).

b. Distribusi responden berdasarkan usia di Wilayah Kerja Puskesmas

kabawo

Tabel 1.2 .Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Wilayah


Kerja Puskesmas kabawo
Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)

33 42 2 20

43 52 3 30

53 62 5 50

Jumlah 10 100

Sumber : hasil pengolahan Data Primer, 2016

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa responden dengan

jumlah terbanyak pada kelompok umur 53 62 tahun sebanyak 5


33

responden (50%), sedangkan terendah pada kelompok umur 33 42

sebanyak 2 responden (20%).

c. Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja

puskesmas kabawo

Tabel 1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan


Responden di Wilayah Kerja Puskesmas kabawo
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

PNS 2 20

Wiraswasta 3 30

Tidak bekerja 5 50

Jumlah 10 100

Sumber :hasil pengolahan Data Primer, 2016

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang

menderita hipertensi tertinggi pada responden yang tidak bekerja

sebanyak 5 responden (50%), sedangkan responden yang menderita

hipertensi terendah yang memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak

2 responden (20%)
34

5.2 Analisis Data

5.2.1 analisis univariat

a. Distribusi tekanan darah responden sebelum dan sesudah terapi rendam

kaki air hangat

Tabel 1.4 Distribusi Tekanan Darah Responden Sebelum dan Sesudah


Terapi Rendam Kaki Air Hangat
Tekanan Darah

No Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik


Sebelum Sebelum Sesudah Sesudah
1 140 90 110 80
2 160 110 130 80
3 150 100 130 80
4 150 100 130 80
5 140 90 120 80
6 150 100 120 80
7 140 90 120 70
8 150 90 120 80
9 150 100 120 80
10 140 90 120 70
N 1470 990 1210 790
Mean 147 98 123 78

Sumber :hasil pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah terbanyak

dari rata-rata penderita hipertensi dengan tekanan darah sistolik sebelum

diberikan terapi rendam kaki air hangat adalah 150 mmHg, rata-rata

tekanan darah sistolik setelah diberikan terapi rendam kaki air hangat
35

adalah 120 mmHg. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum

diberikan terapi rendam kaki air hangat adalah 100 mmHg, rata-rata

tekanan darah diastolik setelah diberikan terapi rendam kaki air hangat

adalah 80 mmHg.

5.2.2 Analisis Bivariat

a. Distribusi uji statistik tentang pengaruh terapi rendam kaki air

hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas kabawo

Tabel 1.5 Uji Statistik Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Kolmogorov-Smirnov Test
Uji
Sistolik Sistolik Diastolik Diastolik
Normalitas
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Data
= 0,45 = 0,047 = 0,24 = 0,019

Wilcoxon Signed Rank Test

Sistolik Sesudah sistolik Diastolik Sesudah-


Uji Statistik
Sebelum diastolik Sebelum

= 0,004 = 0,004

Sumber : hasil pengolahan Data Primer 2016

Berdasarkan hasil penelitian dilakukannya uji normalitas data

tekanan darah setelah dilakukan terapi rendam kaki air hangat pada

penderita hipertensi menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov

Test dengan taraf signifikansi yang ditetapkan adalah > 0,05 dan
36

diperoleh hasil tekanan darah sistolik yaitu 0,047 dan diastolik

yaitu 0,019. Oleh karena hasil uji normalitas kedua kelompok data

setelah diberikan terapi rendam kaki air hangat adalah < 0,05 maka

diambil kesimpulan bahwa distribusi kelompok data adalah normal,

sehingga uji statistik yang digunakan dari uji statistik Paired Sample-

Test diturunkan menjadi uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test.

Setelah dilakukan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test

dengan taraf signifikan yang ditetapkan adalah < 0,05 pada

tekanan darah (sistolik dan diastolik) sebelum dan sesudah dilakukan

terapi rendam kaki air hangat didapatkan sistolik adalah 0,004 dan

diastolik adalah 0,004. Oleh karena nilai hasil kedua kelompok

data tersebut adalah < 0,05 yang berarti Ha diterima, yang berarti

ada pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan

tekanan darah pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja puskesmas

Kabawo.

Berdasarkan tabel 1.5 menunjukan bahwa ada pengaruh

terapi rendam air hangat pada kaki penderita hipertensi terhadap

penurunan tekanan darah.

You might also like