You are on page 1of 7

37

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Intrepestasi Dan Diskusi Hasil

a. Tekanan Darah Sebelum Terapi Rendam Kaki Air Hangat Di

Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kabawo

didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dilakukan terapi rendam

kaki air hangat adalah 150 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik

sebelum dilakukan terapi rendam kaki air hangat adalah 100 mmHg. Sebagian

besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 responden (60%).

Umur responden paling banyak terdapat pada interval umur 53 62 tahun

dengan 5 responden (50%) dan sebagian besar respoden tidak bekerja dengan

jumlah 5 responden (50%).Semua responden datang Puskesmas kabawo

dengan diagnosa medis hipertensi baik yang mengalami hipertensi ringan dan

sedang.

Hipertensi umumnya terjadi pada usia lebih dari 33 tahun, dan

diperberat dengan adanya faktor predisposisi, perubahan strukturaldan

fungsional pada sistem pembuluh darah perifer bertanggung jawab pada

perubahan tekanan darah yang terjadi pada lebih dari 33 tahun. Dari penelitian

usia, jenis kelamin, dan gaya hidup merupakan faktor risiko yang

berhubungan dengan kejadian hipertensi (Sheps, 2011).

37
38

faktor resiko hipertensi disebabkan karena adanya peningkatan

afterload jantung yang berlangsung lama sehingga ventrikel kiri mengalami

atrofi. Hal ini diperberat dengan faktor jenis kelamin dan usia, yang mana

semakin bertambahnya usia fungsi otot jantung semakin menurun sehingga

kemampuan dalam regulasi tekanan darah tidak optimal. Untuk usia secara

umum perempuan cenderung lebih banyak menderita hipertensi akibat

semakin bertambahnya umur pada usia lebih dari 35 tahun perempuan akan

mengalami penurunan produksi hormone estrogen yang mana hormon

estrogen berperan penting dalam mencegah hipertensi.

Tekanan darah pada penderita hipertensi harus dipertahankan dalam

nilai normal dengan mengontrol tekanan darah, sehingga penderita hipertensi

dapat memperoleh kesehatan yang lebih baik dan terhindar dari resiko

komplikasi penyakit kardiovaskuler dan meningkatkan kualitas hidup seperti

penyakit jantung, stroke, Infark Miokard Akut (IMA) dan komplikasi lainya.

b. Tekanan Darah Setelah Diberikan Terapi Rendam Kaki Air Hangat

di Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kabawo

didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik setelah dilakukan terapi rendam

kaki air hangat adalah 120 mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik

sesudah terapi rendam kaki air hangat adalah 80 mmHg.

Dalam proses pelaksanaan peneletian, Peneliti menggunakan air

hangat untuk merendam kaki responden. Air hagat adalah satu media terapi

yang bisa mencegah dan memulihkan seseorang dari penyakit hipertensi. Hal
39

tersebut dikarenakan efek hidrostatik, hidrodinamik, dan suhu hangatnya yang

membuat peredaran darah di dalam tubuh menjadi lancar. Selain dapat

memperlancar peredaran darah air hangat juga memberikan efek ketenangan

bagi tubuh sehingga keseimbangan dalam tubuh (homeostasis) dapat tecapai

dengan baik .

Penurunan tekanan darah setelah dilakukan rendam kaki air hangat

disebabkan karena efek terapi rendam kaki air hangat yaitu mendilatasi

pembuluh darah, melancarkan perederan darah, dan memicu syaraf yang

terdapat pada telapak kaki untuk bekerja. Syaraf yang terdapat pada kaki

sangat berperan penting dalam regulasi kontraktilitas jantung dan vasodilatasi

pembuluh darah yang dapat berguna dalam kontrol penurunan tekanan darah.

Penurunan tekanan darah dapat dipertahankan dalam keadaan normal jika

responden mengubah pola hidup dengan makan makanan, olahraga, dan

melakukan terapi rendam kaki air hangat secara teratur. Pengaruh Terapi

Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien

Hipertensi di Puskesmas Kabawo.

Penilaian tekanan darah dilakukan dengan mengukur tekanan darah

sebelum dan segera setelah dilakukan terapi rendam kaki air hangat.Terapi

rendam kaki air hangat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

merendam kaki responden ke dalam baskom yang berisi air hangat yang telah

diukur dengan termometer dengan suhu 40,5 C 43 C selama 15 30 menit

yang mana selama terapi baskom ditutupi menggunakan handuk untuk

mempertahankan suhu air tetap hangat dan menggunakan persiapan air hangat
40

yang ada ditermos. Apaila suhu air menurun, maka ditambahkan air termos

dalam baskom agar suhunya tetap terjaga.

Pada responden yang telah dilakukan terapi rendam kaki air hangat di

Wilayah Kerja Puskesmas Kabawo dapat mengalami penurunan tekanan

darah, hal ini karena responden mengikuti prosedur terapi yang diberikan

dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang

menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan

perlakukan sekaligus membuktikan bahwa pengetahuan dominan yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Rendam kaki menggunakan air hangat akan merangsang syaraf yang

terdapat pada kaki untuk merangsang baroreseptor, dimana baroreseptor

merupakan refleks paling utama dalam menetukan kantrol regulasi pada

denyut jantung dan tekanan darah. reseptor-reseptor ini dengan cepat

mengirim impulsnya ke pusat vasomotor mengakibatkan vasodilatasi pada

arteriol dan vena dan perubahan tekanan darah. Dilatasi arteriol menurunkan

tahanan perifer dan dilatasi vena menyebabkan darah menumpuk pada vena

sehingga mengurangi aliran balik vena, dan dengan demikian menurunkan

curah jantung. Impuls aferen suatu baroreseptor yang mencapai jantung akan

merangsang aktivitas syaraf parasimpatis dan menghambat pusat simpatis

(kardioaselerator) sehingga menyebabkan perubahan denyut jantung dan daya

kontraktilitas jantung.

Prinsip kerja air hangat yaitu secara konduksi dimana terjadi

perpindahan hangat dari air hangat ke dalam tubuh akan menyebabkan


41

pelebaran pembuluh darah dan penurunan ketegangan otot sehingga dapat

melancarkan peredaran darah yang akan mempengaruhi tekanan arteri oleh

baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus aorta yang akan menyampaikan

impuls yang dibawa serabut saraf yang membawa isyarat dari semua bagian

tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume

darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf simpatis ke medulla

sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel akan

merangsang ventrikel untuk segera berkontraksi. Pada awal kontraksi, katup

aorta dan katup seminularis belum terbuka. Untuk membuka katup aorta,

tekanan di dalam ventrikel harus melebihi tekanan katup aorta. Keadaan

dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi sehingga dengan adanya pelebaran

pembuluh darah, aliran darah akan lancar sehingga akan mudah mendorong

darah masuk kejantung sehingga menurunkan tekanan sistoliknya.

Pada tekanan diastolik keadaan releksasi ventrikular isovolemik saat

ventrikel berelaksasi, tekanan didalam ventrikel turun drastik, aliran darah

lancar dengan adanya pelebaran pembuluh darah sehingga akan menurunkan

tekanan. Semua informasi di proses di otak, isyaratnya ditandai dengan

mengembangnya pembuluh darah sehingga memastikan darah mengalir

disirkulasi dengan lancar dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi

agar berfungsi dengan baik serta menurunkan ketegangan otot, meningkatkan

permeabilitas kapiler sehingga akan menurunkan tekanan darah. Dan

hidroterapi rendam hangat disini akan mempengaruhi arteri-arteri kecil dikulit


42

akan mengalami dilatasi (melebar) tekanan darah sistolik dan diastolik akan

turun.

Dalam proses penelitian, Peneliti menemukan bahwa tekanan darah

semua responden mengalami penurunan secara baik dengan terapi rendam

kaki air hangat dengan memberikan perlakukan selama 4 hari berturut-turut.

Berdasarkan tabel 1.5 menunjukan bahwa ada pengaruh terapi rendam

air hangat pada kaki penderita hipertensi terhadap penurunan tekanan darah.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Khoiroh Umah, dkk

(2012) tentang pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan

tekanan darah pada pasien hipertensi dengan 20 responden penderita

hipertensi yang terdiri dari 9 orang dengan hipertensi derajat ringan dan 11

orang dengan hipertensi derajat sedang dan diberi terapi rendam kaki air

hangat selama 18 hari berturut-turun dan per hari 1 kali. Metode penelitian

menggunakan jenis penelitian pra eksperimen tanpa kelompok kontrol dengan

pendekatan one group pre-test post-test design. Analisa data menggunakan uji

statistik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa sebanyak 19

responden mengalami penurunan tekanan darah sehingga terapi rendam kaki

air hangat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penurunan

tekanan darah pada pasien hipertensi.

Responden selaku penderita hipertensi wajib menjaga tekanan

darahnya agar tetap dalam rentang normal dengan mengatur berbagai faktor

pemicu terjadinya hipertensi dan berolahraga secara teratur mengingat

komplikasi hipertensi yang begitu kompleks seperti penyakit jantung coroner


43

(PJK) yang dapat mengakibatkan gangguan yang serius pada tubuh dan

kematian.

6.2 Keterbatasan peneliti

Peneliti merupakan peneliti pemula, sehingga banyak hal yang harus

dipelajari bersamaan dengan jalannya penelitian. Adanya berbagai kendala

yang ditemui dan keterbatasan tenaga dari peneliti secara langsung maupun

tidak langsung mempengaruhi hasil penelitian.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini terlalu sedikit dikarenakan

keterbatasan waktu sehingga peneliti memiliki batasan dalam mengetahui

seberapa besar pengaruh rendam air hangat pada penderita hipertensi

terhadap penurunan tekanan darah.

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan

Implikasi untuk dunia keperawatan semoga dengan dilakukannya

penelitian ini memberikan manfaat bagi dunia kesehatan khususnya untuk

penderita hipertensi sebagai suatu alternatif pengobatan tradisional untuk

menurunkan tekanan darah.

You might also like