You are on page 1of 8

DATA PENELITIAN

No DATA YANG DIPEROLEH


Responden KH 1 KH 2 ACT 1 ACT 2 GLU 1 GLU 2
1 256 121.7 1.5 1.47 90 84
2 143.2 160.6 1.46 1.42 90 90
3 99.8 133.7 1.67 1.64 90 99
4 189.7 93.6 1.27 1.19 112 94
5 137.9 118.3 1.43 1.54 116 87
6 145.5 157.5 1.34 1.3 127 75
7 125.7 160.3 1.47 1.4 105 108
8 112 132.6 1.32 1.33 109 98
9 414.5 191 1.27 1.28 129 145
10 124.4 193.1 1.66 1.48 92 86
11 125.9 203.9 1.44 1.44 95 98
12 180.6 174.2 1.64 1.53 93 84
13
14 192.8 170.9 1.37 1.2 93 90
15 107.2 92.9 0.7 1.4 83 60
16 118.3 115.8 1.38 1.51 72 89
17 241 218.3 1.46 1.58 102 88
18 222.7 113.2 1.34 1.43 85 65
19 186.4 153.8 1.45 1.5 90 84
20 195.7 279.8 1.71 1.54 95 107
21
22 140.3 136 1.49 1.25 93 93
23 135.7 77.8 1.31 1.47 90 69
24 187.1 175.9 1.32 1.28 114 94
25 274.5 119.5 1.3 1.6 100 107
26 175.1 123.8 1.32 1.5 99 85
27 236.2 98.1 1.41 1.52 90 96
28 143.5 160.5 1.58 1.61 98 82
29 211.1 127.3 1.39 1.53 90 93
30 120.3 135.4 1.43 1.46 95 92
31 174.3 164 1.34 1.46 97 94
32 159.9 157.2 1.43 1.59 104 109
33 226.9 83.5 1.22 1.61 108 87
34 217.4 150.5 1.5 1.51 94 92
35 113.7 140.4 1.32 1.58 90 98
36 372.4 218.8 1.22 1.62 100 108
37 144.1 156 1.33 1.52 93 102
38 158.3 172.9 1.33 1.6 98 91
39 88.6 129.5 1.31 1.49 85 88
40 155.1 188.5 1.35 1.38 100 114
41 132.8 114.7 1.31 1.43 114 88
42
43 107.9 139.9 1.46 1.53 92 87
44 126.1 115.1 1.17 1.42 81 89
45 222.9 266.5 1.23 1.43 107 115
46 140 131.3 1.34 1.61 94 90
47 111 164.3 1.33 1.62 91 96
48 145 198.1 1.33 1.48 116 124
RATA - RATA DATA YANG DIPEROLEH

RATA - RATA 24 181.5 1.30 104


NO KH ACT GLUKOSA 25 197.0 1.45 104
1 188.9 1.49 87 26 149.5 1.41 92
2 151.9 1.44 90 27 167.2 1.47 93
3 116.8 1.66 95 28 152.0 1.60 90
4 141.7 1.23 103 29 169.2 1.46 92
5 128.1 1.49 102 30 127.9 1.45 94
6 151.5 1.32 101 31 169.2 1.40 96
7 143.0 1.44 107 32 158.6 1.51 107
8 122.3 1.33 104 33 155.2 1.42 98
9 302.8 1.28 137 34 184.0 1.51 93
10 158.8 1.57 89 35 127.1 1.45 94
11 164.9 1.44 97 36 295.6 1.42 104
12 177.4 1.59 89 37 150.1 1.43 98
13 38 165.6 1.47 95
14 181.9 1.29 92 39 109.1 1.40 87
15 100.1 1.05 72 40 171.8 1.37 107
16 117.1 1.45 81 41 123.8 1.37 101
17 229.7 1.52 95 42
18 168.0 1.39 75 43 123.9 1.50 90
19 170.1 1.48 87 44 120.6 1.30 85
20 237.8 1.63 101 45 244.7 1.33 111
21 46 135.7 1.48 92
22 138.2 1.37 93 47 137.7 1.48 94
23 106.8 1.39 80 48 171.6 1.41 120

UJI NORMALITAS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
GDP .112 45 .196 .930 45 .009
AF .118 45 .134 .940 45 .021
KH .167 45 .003 .871 45 .000
a. Lilliefors Significance Correction
UJI NORMALITAS GRAFIK HISTOGRAM
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Asosiasi Dong Yue Taiji Indonesia ( ADYTI ) adalah asosiasi yang


bergerak dalam bidang kesehatan jasmani dengan melibatkan gerakan
tubuh dan pengaturan pernapasan. Taiji merupakan bentuk seni bela diri
dan senam kesehatan aliran halus dari Tiongkok. Taiji di Indonesia
banyak di gunakan sebagai senam kehatan jasmani kategori aerobik low
impact (aktivitas sedang). Asosiasi Dong Yue Taiji Indonesia ( ADYTI )
ini terletak di perumahan Kosambi Baru dan Perumahan Kedoya utara
Jakarta Barat, dengan beranggota masing masing 35 dan 30 orang.
Asosiasi ini berdiri senjak juni 2014. Latihan jasmani asosiasi dong yue
taiji indonesia dilaksanakan setiap 2 x dalam 1 minggu yaitu hari selasa
dan hari sabtu pagi setiap jam 07:30 08:30 WIB.
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Analisi Univariat
Gambaran umum yang akan diuraikan dari sampel penelitian ini
meliputi jenis kelamin, usia, asupan karbohidrat, aktivitas fisik dan
kadar gula darah puasa diperoleh gambaran karakteristik responden
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik responden penelitian
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase
Usia > 60 tahun 45 100%
Jenis kelamin
Laki Laki 6 13.3%
Perempuan 39 86.7%

Berdasarkan table diatas didapatkan bahwa responden


dalam penelitian ini berjumlah 45 orang dengan
keseluruhan usianya diatas > 60 tahun (100%) dan jenis
kelamin laki laki 6 orang (13.3%) dan berjenis kelamin
perempuan 39 orang (86%).

4.2.2 Analisi Bivariat


Analisis bivariat penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan asupan karbohidrat dan aktivitas fisik terhadap kadar
gula darah puasa dengan menggunakan uji rank spearman. Untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependent.

Tabel 4.2 kolerasi antara asupan karbohidrat dengan kadar


gula darah puasa
KH GDP
Correlation
1.000 .372*
Coefficient
KH
Sig. (2-tailed) . .012
N 45 45
Spearman's rho
Correlation
.372* 1.000
Coefficient
GDP
Sig. (2-tailed) .012 .
N 45 45
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan table hasil uji statistik rank spearman didapatkan nilai


sig <0.05 yaitu 0.012 yang berati terdapat hubungan signifikan
antara asupan KH dan kadar Gula darah dan nilai r = 0.372
terdapat hubungan sedang dan berpola positif yang berati semakin
tinggi asupan KH maka semakin tinggi kadar gula darah puasa.

Tabel 4.3 kolerasi antara aktivitas fisik dengan kadar gula


darah puasa
AF GDP
Correlation
1.000 -.251
Coefficient
AF
Sig. (2-tailed) . .096
N 45 45
Spearman's
Correlation
-.251 1.000
Coefficient
GDP
Sig. (2-tailed) .096 .
N 45 45

Berdasarkan hasil uji statistik rank spearman didapatkan nilai r = -


0,251 yang berati terdapat kolerasi yang sedang dan berpola negatif
yang berati semakin tinggi aktivitas yang dilakukan maka semakin
menurun kadar gula darah dan nilai sig >0.05 yaitu 0.096 yang
berati tidak hubungan signifikan antara asupan aktivitas fisik
terhadap kadar Gula darah

4.3 Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Kadar Gula Darah Puasa

Karbohidrat merupakan zat gizi sumber energi utama manusia.


Presentasi Karbohidrat persatu gram menghasilkan 4 kalori didalam
tubuh. Hasil uji hubungan asupan karbohidrat terhadap kadar GDP
didapatkan nilai p = 0.012 (<0.05) bearti terdapat hubungan antara
asupan karbohidrat terdahap kenaikan kadar gula darah puasa.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Wirawanni


,2014) yang menyatakan bahwa konsumsi karbohidrat berhubungan
bermakna dengan kadar glukosa darah puasa. Hubungan ini bersifat
positif sehingga semakin tinggi jumlah karbohidrat yang dikonsumsi
dari makanan utama dan selingan maka semakin tinggi kadar gula
darah puasanya. Hal ini disebabkan jumlah karbohidrat yang
dikonsumsi dari makanan utama dan selingan mempengaruhi kadar
kadar glukosa darah dan sekresi insulin (American Diabetes
Association, 2004).
4.4 Hubungan Aktivitas fisik terhadap Kadar Gula Darah Puasa

Aktivitas fisik merupakan gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh
dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik menjadi bagian penentu
indeks glukosa untuk seseorang dengan keadaan gangguan gula darah,
karena seseorang yang melakukan aktivitas fisik akan membutuhkan
kalori atau energi yang berasal dari penguraian glukosa dan
cadangannya dalam membentuk ATP.
Hasil uji statistik hubungan aktivitas fisik terhadap kadar gula darah
puasa didapatkan nilai p = 0.096 (> 0.05) berati tidak ada hubungan
signifikan antara aktivitas fisik terhadap kadar gula darah puasa.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan (McKeag & Moeller, 2007)
yang menyatakan Aktivitas fisik juga membantu menjaga dan
mengontrol keseimbangan kadar glukosa darah dengan mempengaruhi
ambilan glukosa oleh otot.

Dengan hasil penelitian yang Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap
kadar gula darah, menurut (Fox & Kilvert, 2010) tidak ada hubungan signifikan
antara aktivitas fisik terhadap kadar gula darah dikarenakan gula darah banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan hubungan yang tidak
signifikan seperti asupan Energi berlebih, usia, emosi dan faktor stress, sehingga
aktivitas fisik bukan satu satunya factor yang berperan dalam menurunkan kadar
gula darah.

You might also like