You are on page 1of 6

ARTIKEL PENELITIAN

KORELASI ANTARA JUMLAH LEUKOSIT PADA SAAT MASUK INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
DENGAN MANIFESTASI KLINIS PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT

CORRELATION BETWEEN LEUKOCYTE COUNT WHEN ADMITTED IN EMERGENCY ROOM (ER)


WITH CLINICALLY ACUTE ISCHEMIC STROKE PATIENTS

Machlusil Husna*, Kusworini**, Dian Ayu Wulansari***


*
Laboratorium Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
**
Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
***
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
pISSN : 2407-6724 eISSN : 2442-5001 http://dx.doi.org/10.21776/ub.mnj.2015.001.02.1 MNJ.2015;1(2):47-52
Received 5 October 2014 Reviewed 5 December 2014 Accepted 5 January 2015

ABSTRAK
Latar belakang. Stroke merupakan suatu gangguan fungsi otak lokal maupun luas yang terjadi secara
mendadak dan cepat, dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler. Stroke
menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian di negara berkembang. Berdasarkan
patofisiologi stroke iskemik akut, leukosit berperan penting terhadap perburukan dan manifestasi klinis
pasien dengan melepaskan tiga mediator inflamasi, menyumbat mikrosirkulasi dan vasokonstriksi.
Tujuan. Untuk mengetahui hubungan antara manifestasi klinis stroke iskemik akut (masuk, keluar, dan
perbaikan) yang diukur berdasarkan skor NIHSS dengan jumlah leukosit.
Metode. Studi ini adalah kohort retrospektif. Sampel penelitian ini adalah 62 pasien stroke iskemik akut
(31 pasien yang memiliki jumlah leukosit normal dan 31 pasien yang menunjukkan leukositosis) di Rumah
Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil uji statistik yang
digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov untuk NIHSS masuk (p=0,999), dan Uji Chi-Square untuk NIHSS
keluar (p=0,000) dan perbaikan pasien (p=0,001).
Hasil & Kesimpulan. Disimpulkan bahwa pasien yang memiliki jumlah leukosit normal saat awal
perawatan cenderung memiliki manifestasi klinis berdasarkan kategori NIHSS masuk yang sama dengan
pasien yang menunjukkan leukositosis, serta cenderung memiliki manifestasi klinis berdasarkan kategori
NIHSS keluar dan perbaikan yang lebih baik atau signifikan dibandingkan dengan pasien yang
menunjukkan leukositosis.
Kata Kunci : Stroke iskemik akut, Jumlah Leukosit, NIHSS

ABSTRACT
Background. Stroke is a local or extensive disorder of brain function that occurs suddenly and rapidly, can
cause death without another cause except vascular. Stroke ranks as the third leading cause of death in
developing countries. Based on pathophysiology of acute ischemic stroke, leukocytes play an important
role against deterioration and clinical manifestations in patients by releasing three inflammatory
mediators, plugging mechanism in microcirculation, and vasoconstriction.
Purpose. This research is investigate the relationship between the clinical manifestations of acute ischemic
stroke (incoming, outgoing, and improvement) as measured by the NIHSS score with the number of
leukocytes .
Methods. The study design was a retrospective cohort sampling. Samples were taken from 62 patients
with acute ischemic stroke (31 patients who have normal leukocytes and 31 patients who showed
leukocytosis) in the hospital dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang that met the inclusion criteria of the study.
The results of the statistical test used is Kolmogorov-Smirnov test for incoming NIHSS (p = 0.999), and Chi-
Square Test for outcoming NIHSS (p = 0.000) and improved patient (p = 0.001).
Result & Conclusion. It is concludes that patients who have normal leukocyte count at the beginning of
treatment is likely to have clinical manifestations by category of incoming NIHSS similar to patients who

47
48 | Korelasi Antara Jumlah Leukosit...
showed leukocytosis, and tend to have clinical manifestations by category of outcoming NIHSS and
improvement or significantly better than patients which showed leukocytosis.
Keywords: Acute Ischemic Stroke, Total leukocytes, NIHSS

Korespondensi : machlusilhusna@yahoo.co.id

PENDAHULUAN menutup jalur oksigen dan nutrisi dan


Berdasarkan data WHO tahun 2012, setiap menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.1 Oleh
tahunnya terdapat 15 juta orang di seluruh dunia karena itu, kembalinya perfusi darah ke jaringan
menderita stroke. Diantaranya ditemukan jumlah otak yang iskemik penting untuk kembalinya fungsi
kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang normal otak. Akan tetapi kembalinya aliran darah
lainnya mengalami kecacatan yang permanen. dapat juga menimbulkan kerusakan otak yang
Penyakit stroke merupakan penyebab utama lebih progresif, sehingga menimbulkan disfungsi
kecacatan pada usia dewasa dan salah satu jaringan dan infark lebih lanjut. Reperfusion injury
penyebab kematian terbanyak di dunia. Stroke ini disebabkan oleh banyak faktor tetapi
menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama tampaknya lebih banyak disebabkan oleh respon
kematian setelah penyakit jantung koroner dan inflamasi, yaitu proses inflamasi akibat kembalinya
kanker di negara-negara berkembang. Negara aliran darah akan memperkuat lesi iskemik atau
berkembang juga menyumbang 85,5% daritotal infark yang telah ada sebelumnya. Respon
kematian akibat stroke di seluruh dunia. Terdapat inflamasi sendiri meningkatkan jumlah leukosit.
sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, Sehingga hipotesa yang dapat dihasilkan dari
dimana sekitar 4,4 juta diantaranya meninggal pernyataan tersebut, jumlah leukosit
dalam 12 bulan.1 mempengaruhi manifestasi klinis stroke fase akut.
Namun, hingga saat ini belum ada banyak
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga
penelitian mengenai leukositosis pada pasien
terbanyak di Amerika Serikat. Mengacu pada
stroke iskemik akut di Indonesia, sehingga belum
laporan American Heart Association, sekitar
ada tatalaksana leukositosis pada pasien stroke
795.000 orang di Amerika Serikat terserang stroke
iskemik akut.4 Oleh karena itu, peneliti ingin
setiap tahunnya. Dari jumlah ini, 610.000 di
melakukan penelitian yang mengkaji tentang
antaranya merupakan serangan stroke pertama,
hubungan antara jumlah leukosit pada saat masuk
sedangkan 185.000 merupakan stroke yang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit dr.
berulang. Saat ini ada 4 juta orang di Amerika
Saiful Anwar (RSSA) Malang dengan manifestasi
Serikat yang hidup dalam keterbatasan fisik akibat
klinis penderita stroke iskemikakut yang diukur
stroke, dan 15-30% di antaranya menderita cacat
berdasarkan kategori National Institutes of Health
menetap. 2
Stroke Scale (NIHSS) pada kelompok pasien yang
Stroke merupakan masalah kesehatan dan perlu menunjukkan leukositosis dan kelompok pasien
mendapat perhatian khusus. Berdasarkan Riset dengan jumlah leukosit normal.
Kesehatan Dasar (Riskesdas), stroke merupakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penyebab kematian dan kecacatan utama pada
hubungan antara jumlah leukosit dengan
hampir seluruh rumah sakit di Indonesia. Angka
perbaikan serta manifestasi klinis pasien stroke
kejadian stroke meningkat dari tahun ke tahun. Di
iskemik akut saat masuk IGD dan saat keluar RSSA
Indonesia, setiap 1000 orang, 8 orang diantaranya
Malang yang diukur berdasarkan kategori NIHSS
terkena stroke. Setiap 7 orang yang meninggal, 1
pada kelompok pasien yang menunjukkan
diantaranya terkena stroke.3
leukositosis dan jumlah leukosit normal.
Stroke merupakan suatu gangguan fungsi otak
lokal maupun luas yang terjadi secara mendadak METODE PENELITIAN
dan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, dapat
Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab
metode kohort retrospektif dengan data penelitian
lain selain vaskuler. Stroke disebabkan gangguan
berupa rekam medis pasien stroke iskemik akut
pada suplai darah otak, biasanya karena pecahnya
periode Januari 2013 hingga September 2014 di
pembuluh darah atau sumbatan. Kejadian ini

MNJ , Vol.01, No.02, Juli 2015


Korelasi Kadar C-Reactive Protein | 49

Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. digantidengan uji Kolmogorov-Smirnov yang
Manifestasi klinis dan perbaikan dilihat dari hasil merupakan uji alternatif Chi-Square dan bisa
pemeriksaan NIHSS hari 1 saat pasien masuk UGD digunakan pada penelitian ini.Seluruh proses
dan melihat hasil NIHSS saat pasien keluar rumah analisis data dilakukan dengan program aplikasi
sakit (lebih dari 7 hari) atau setelah pasien SPSS 16.0 Windows.
mendapatkan perawatan.
HASIL
Kriteria Penelitian. Kriteria Inklusi penelitian ini
adalah pasien yang didiagnosis stroke iskemik akut Berdasarkan data penelitian yang didapatkan,
dengan onset kurang dari atau sama dengan 3 terdapat pasien stroke iskemik sebanyak 208
hari, dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit dr. pasien, namun 146 data pasien telah dieksklusi
Saiful Anwar (RSSA) Malang lebih dari 7 hari. berdasarkan kriteria eksklusi penelitian ini.
Kriteria Eksklusi penelitian ini adalah data di rekam Sehingga data yang dapat digunakan pada
medis tidak lengkap, tidak dilakukan CT scan, penelitian ini sebanyak 62 pasien stroke iskemik
pasien meninggal dunia, riwayat stroke akut yang memenuhi kriteria inklusi. Pada
sebelumnya, kesadaran menurun dengan penelitian ini sampel penelitian dibagi menjadi dua
penyebab metabolik, diabetes melitus dengan kelompok, yaitu kelompok pertama berjumlah 31
komplikasi koma hiperglikemia, leukositosis yang pasien stroke iskemik akut memiliki jumlah
disebabkan karena penyakit lain (infeksi yang leukosit normal dan kelompok kedua berjumlah 31
dinilai dengan ditemukannya fokus infeksi, sepsis, pasien stroke iskemik akut yang menunjukkan
dll), penderita stroke campuran: infark dan leukositosis saat masuk Instalasi Gawat Darurat
hemoragik, riwayat kelainan darah, riwayat alergi, (IGD).
gagal ginjal atau uremic encephalopathy, dan Tabel 1 menampilkan rerata jumlah leukosit, NIHSS
hepatic encephalopathy. masuk, NIHSS keluar, dan perbaikan pada pasien
Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian stroke iskemik akut. NIHSS masuk dan NIHSS
dilakukan di Rumah Sakit Umum Dokter Saiful keluar digolongkan berdasarkan kategori NIHSS,
Anwar Malang, pada Mei 2014 hingga September yaitu skor NIHSS 0 mengintrepretasikan tidak
2014. terdapat gejala stroke, skor NIHSS 1 sampai 4
mengintrepretrasikan stroke ringan, skor NIHSS 5
Variabel Penelitian. Variabel independen
sampai 15 mengintrepretasikan stroke moderat,
penelitian ini adalah jumlah leukosit pada awal
skor NIHSS 16 sampai 20 mengintrepretasikan
perawatan. Variabel dependen penelitian ini
stroke moderat-berat, sedangkan skor NIHSS 21
adalah manifestasi klinis (saat masuk dan keluar
sampai 42 mengintrepretasikan stroke berat.
rumah sakit) dan perbaikan pasien stroke iskemik
Sedangkan skor perbaikan digolongkan menjadi
akut yang diukur dengan NIHSS. Variabel perancu
terdapat perbaikan (penurunan skor NIHSS 2 atau
penelitian ini adalah kondisi lain yang
lebih) dan tidak terdapat perbaikan. Pada
menyebabkan peningkatan leukosit atau
kelompok leukosit normal rerata perbaikan
penurunan kesadaran (defisit neurologis), seperti
sebanyak penurunan 4 skor NIHSS, sedangkan
sepsis, infeksi, atau SIRS (Sistemic Inflammatory
pada leukositosis rerata perbaikan sebanyak
Respons Syndrome), hepatic encephalopathy, gagal
penurunan 2 skor NIHSS.
ginjal atau uremic encephalopathy, diabetes
mellitus dengan komplikasi koma hiperglikemia, Tabel 1. Rerata Jumlah Leukosit, NIHSS Masuk, Keluar,
kesadaran menurun dengan penyebab metabolik, dan Perbaikan
adanya riwayat kelainan darah, riwayat alergi, Variabel Leukosit Normal Leukositosis
riwayat stroke sebelumnya, dan stroke campuran (N=31) (N=31)
3 3
yaitu infark dan hemmorhagic. Jumlah Leukosit 7,58 /mm 13,89 /mm

Pengolahan Data. Data dianalisis menggunakan uji NIHSS Masuk 5 (Stoke 7 (Stroke
Chi Square. Persyaratan menggunakan uji Chi Moderat) Moderat)
Square yaitu harus memiliki expected count lebih NIHSS Keluar 2 (Stroke Ringan) 5 (Stroke
dari 5,00 pada setiap komponennya. Apabila
Moderat)
expected count tidak mencapai 5,00 pada salah
satu atau semua komponen, maka bisa
MNJ , Vol.01, No.02, Juli 2015
50 | Korelasi Antara Jumlah Leukosit...
Perbaikan 4 (Terdapat 2 (Terdapat terhadap NIHSS masuk, sehingga analisis data
Perbaikan) Perbaikan) menggunakan uji alternatif Chi-Square yaitu
Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan uji kolmogorov
Analisis Data NIHSS Masuk. Pada tabel 2 dapat smirnov, diketahui bahwa tidak terdapat
dilihat jumlah pasien pada masing-masing hubungan yang bermakna antara jumlah leukosit
kelompok berdasarkan tingkat keparahan stroke (normal dan leukositosis) terhadap tingkat stroke
menggunakan kategori NIHSS. Berdasarkan analisa pasien sebelum melakukan rawat inap atau saat
statistik, nilai minimal dari expected count masuk rumah sakit. Hal ini ditandai dengan
menunjukkan 1,5 (kurang dari 5,00). Hal tersebut didapatkannya p-value dari Kolmogorov-smirnov
membuktikan bahwa uji Chi-Square tidak layak yang lebih dari 0,05, yaitu 0,999
digunakan untuk menilai hubungan jumlah leukosit
Tabel 2. Uji Kolmogorov-Smirnov NIHSS Masuk terhadap Leukosit
Leukosit Normal Leukositosis p (signifikansi)
N (31) % N (31) %
Tidak Ada Gejala Stroke 0 0,0% 0 0,0% 0,999
(Expected Count) - -
Stroke Ringan 12 38,7% 13 41,9%
(Expected Count) 12,5 12,5
Stroke Moderat 19 61,3% 15 48,4%
(Expected Count) 17,0 17,0
Stroke Moderat - Berat 0 0,0% 3 9,7%
(Expected Count) 1,5 1,5
Stroke Berat 0 0,0 % 0 0,0 %
(Expected Count) - -
Total 31 100% 31 100%

Analisis Data NIHSS Keluar.Berdasarkan hasil Malang memiliki hubungan yang bermakna dengan
analisis data menggunakan uji Chi-Square pada leukosit (normal dan leukositosis). Hal ini ditandai
tabel 3, keluaran klinis stroke yang dinilai dengan didapatkannya p-value Chi-Square yang
menggunakan NIHSS setelah dilakukan perawatan kurang dari 0,05, yaitu 0,000.
atau saat keluar dari Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Tabel 3. Hasil Uji Chi-Square NIHSS Keluar terhadap Leukosit
Leukosit Normal Leukositosis p (signifikansi)
N (31) % N (31) %
Tidak Ada Gejala Stroke 10 32,3% 4 12,9%
(Expected Count) 7,0 7,0 0,000

Stroke Ringan 21 67,7% 13 41,9%


(Expected Count) 17,0 17,0
Stroke Moderat 0 0,0% 14 45,2%
(Expected Count) 7,0 7,0
Stroke Moderat - Berat 0 0,0 % 0 0,0 %
(Expected Count) - -
Stroke Berat 0 0,0 % 0 0,0 %
(Expected Count) - -
Total 31 100% 31 100%

MNJ , Vol.01, No.02, Juli 2015


51 | Korelasi Antara Jumlah Leukosit...
Analisis Data Perbaikan. Berdasarkan uji Chi- (normal dan leukositosis) terhadap perbaikan
Square yang telah ditabulasikan pada tabel 4, pasien stroke iskemik akut. Hal ini dapat
maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat dibuktikan dengan hasil perolehan p-value Chi-
hubungan yang bermakna antara jumlah leukosit Square kurang dari 0,05, yaitu 0,001.

Tabel 4. Uji Chi-Square Perbaikan Manifestasi Klinis Pasien Stroke Iskemik Akut terhadap Leukosit
Leukosit Normal Leukositosis
p (signifikansi)
N (31) % N (31) %
Ada Penurunan Skor NIHSS 27 87,1% 15 48,4%
(Expected Count) 21,0 21,0
Tidak Ada Penurunan Skor NIHSS 4 12,9% 16 51,6% 0,001
(Expected Count) 10,0 10,0
Total 31 100% 31 100%

DISKUSI oleh respon inflamasi, yaitu dengan kembalinya


aliran darah beberapa proses inflarnasi akan
Manifestasi Klinis saat Masuk Rumah Sakit.
memperkuat lesi iskemik. Leukosit menuju area
Pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien yang
iskemik yang terjadi setelah terjadinya proses
memiliki jumlah leukosit normal saat masuk rumah
iskemia dan reperfusi jaringan, kemudian
sakit cenderung memiliki kategori NIHSS masuk
mengalami mekanisme plugging pada endotel
yang sama dengan pasien dengan jumlah leukosit
pembuluh darah yang merupakan efek dari
yang tinggi. Hasil serupa juga didapatkan pada
penurunan patensi luminal pembuluh kapiler
penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa
akibat respon terhadap hipoksia jaringan. Sebagai
parameter darah lengkap (dalam hal ini termasuk
respons terhadap adanya stimulus kerusakan
leukosit) tidak memiliki nilai diagnostik pada
jaringan tubuh yaitu peradangan akut, leukosit
periode awal stroke iskemik.5
(netrofil) dapat melepaskan mediator yang
Leukosit memang memiliki peranan penting dalam dibagi dalam 3 kategori: enzim granular atau enzim
proses perjalanan penyakit stroke iskemik akut, hidrolitik (lisosomal protease kationik, kolagenase,
yaitu melalui proses inflamasi. Namun penelitian dan elastase), metabolit oksigen reaktif atau
lebih lanjut menunjukkan agregasi leukosit dan radikal bebas (anion superoxid, hidrogen
leukosit campuran hanya ditemukan pada 48 jam peroksida, dan radikal hidroksil) serta produk
setelah onset klinis.6 phospholipase membran (leukotrien dan
Manifestasi Klinis saat Keluar Rumah Sakit dan prostaglandin). Leukosit dapat menimbulkan lesi
Perbaikan. yang lebih luas pada daerah iskemik dengan cara
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa menyumbat mikrosirkulasi berupa oklusi fisik dan
pasien yang memiliki jumlah leukosit normal saat vasokonstriksi serta infiltrasi ke neuron kemudian
masuk rumah sakit cenderung memiliki melepaskan mediator-mediator tersebut.4,13
manifestasi klinis saat keluar rumah sakit dan
KESIMPULAN
perbaikan yang lebih baik daripada pasien dengan
jumlah leukosit yang tinggi. Hal ini sesuai dengan Jumlah leukosit (leukosit normal dan leukositosis)
penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa saat masuk rumah sakit tidak memiliki hubungan
leukosit, neutrofil, leukosit dan neutrofil pada yang bermakna dengan NIHSS masuk, sehingga
orang taiwan, monocytes, molekul adhesi leukosit, pasien stroke iskemik akut dengan jumlah leukosit
dan kegiatan leukosit rho kinase yang normal saat masuk rumah sakit cenderung
berhubungan atau berkorelasi signifikan dengan memiliki manifestasi klinis berdasarkan kategori
manifestasi klinis pasien stroke iskemik akut. NIHSS masuk yang sama dengan pasien dengan
7,8,9,10,11,12
jumlah leukosit yang tinggi. Namun jumlah leukosit
memiliki hubungan yang bermakna dengan NIHSS
Terdapat beberapa mekanisme korelasi leukosit
keluar dan perbaikan, sehingga pasien stroke
terhadap cedera cerebral dan kontribusi terhadap
iskemik akut dengan jumlah leukosit normal
iskemia cerebral atau reperfusion injury.
cenderung memiliki perbaikan dan manifestasi
Reperfusion injury ini disebabkan oleh banyak
klinis berdasarkan kategori NIHSS keluar yang lebih
faktor tetapi tampaknya lebih banyak disebabkan
Jurnal MNJ , Vol.01, No.02, Juni 2015
52 | Korelasi Antara Jumlah Leukosit...
baik daripada pasien dengan jumlah leukosit yang inflammation.Brain, behavior, and
tinggi. immunity, 24(5), 708-723.
7. Cheng, Cheng-I., et al. 2014. The Prognostic
DAFTAR PUSTAKA Values of Leukocyte Rho Kinase Activity in
1. WHO. 2012. Stroke, Cerebrovascular Accident. Acute Ischemic Stroke. BioMed research
(Online). http://www.who.int/- international.
topics/cerebrovascular_accident/en/. Diakses 8. Gofir A. 2009. Manajemen Stroke: Evidence
pada 20 Desember 2013. Based Medicine. Jogjakarta: Pustaka Cendekia
2. Centers for Disease Control and Prevention. Press.
2009. Stroke Facts and Statistics: Division for 9. Smedbakken, Linda, et al. 2011. Activated
Heart Disease and Stroke Prevention. (Online) leukocyte cell adhesion molecule and
http://www.cdc.gov/stroke/statistical_report prognosis in acute ischemic
s.htm, diakses pada 10 Desember 2013. stroke. Stroke, 42(9), 2453-2458.
3. Departemen Kesehatan Indonesia. 2011. 8 10. Tsai, Nai-Wen, et al. 2009. The value of
dari 1000 Orang di Indonesia Terkena Stroke. leukocyte adhesion molecules in patients after
(Online). ischemic stroke. Journal of neurology: 256(8),
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pr 1296-1302.
ess-release/1703-8-dari-1000-orang-di- 11. Urra, Xabier, et al. 2009. Monocytes are major
indonesia-terkena-stroke.html, diakses pada players in the prognosis and risk of infection
13 Desember 2013. after acute stroke. Stroke: 40(4), 1262-1268.
4. Clark W. Reperfusion Injury. (Online) 12. Wu, Tzy-Haw, et al. 2013. Total white blood
http://www.emedicine.com/neuro/topic602. cell count or neutrophil count predict ischemic
htm, diakses pada 10 Desember 2013 . stroke events among adult Taiwanese: report
5. Icme, Ferhat, et al. 2014. Prognostic from a community-based cohort study. BMC
Relationship between The Infarct Volume and neurology: 13(1), 7.
Complete Blood Count in Ischemic 13. Fulton R. L. 2013. Exploratory analyses to
Cerebrovascular Disease. Acta Medica. 30: guide inclusion, limitation of sample size and
529. strengthening of endpoints in clinical stroke
6. Denes A., Thornton P., Rothwell N. J., Allan, S. trials (Doctoral dissertation, University of
M. 2010. Inflammation and brain injury: acute Glasgow).
cerebral ischaemia, peripheral and central

MNJ , Vol.01, No.02, Juli 2015

You might also like