Professional Documents
Culture Documents
Indonesia.Bahan baku dari pembuatan biodiesel ini adalah minyak nabati (minyak kelapa),
karena minyak yang digunakan adalah minyak murni (belum dipakai) maka proses trans-
esterifikasi dapat langsung dilakukan. Semu aproses tranesterifikasi harus dilakukan dalam
kondisi bebas air, karena apabila terdapat air dalam bahan baku akan terjadi proses
saponifikasi dan yang akan terbentuk adalah sabun, bukanlah biodiesel.
O O
|| ||
R - O CH + 3 KOH 3 R C = ONa + CHOH
O
||
R O CH2 CH2OH
Dalam pembuatan biodiesel ini, bahan yang direaksikan adalah minyak kelapa dengan
kalium metoksida dalam suhu 700C dengan katalis NaOH. Adapun produk yang dihasilkan
adalah metil ester (biodiesel) sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.
Mekanisme reaksinya sebagai berikut :
O O
|| ||
R1 C-O-CH2 R C O - CH3 CH2OH
O O
|| ||
R2 C O-CH + 3 H O CH3 R C O - CH3 + CHOH
O O
|| ||
R3 C O-CH2 R C O- CH3 CH2OH
1.45
1.45
1.44
1.44
1.43
1.43
0 5 10 15 20 25
Indeks Bia s
Produk dari transesterifikasi adalah adalah biodiesel (berwarna kuning) dan gliserol
(berwarna coklat) yang kemudian dipisahkan dengan corong pisah. Setelah dilakukan
ekstraksi, larutan dimurnikan kembali dengan cara distilasi, karena ada kemungkinan larutan
biodiesel yang dihasilkan masih bercampur dengan metanol yang tidak bereaksi. Tetesan
yang muncul di dalam distilat adalah metanol yang tidak bereaksi
Berdasarkan hasil praktikum, biodiesel yang didapatkan adalah 9. Hal ini disebabkan
karena biodiesel yang dihasilkan masih belum murni dan harus dilakukan pencucian terhadap
produknya (www.biofuels.coop). Indeks bias yang diperoleh adalah 1,4465. Hal ini
menandakan bahwa biodiesel yang dihasilkan cukup murni, karena indeks bias standar SNI
04-7182-2006 dari biodiesel berada dalam kisaran 1,3-1,45 (Gusman, Boby dkk. 2011)