You are on page 1of 21

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tempo dulu dalam menggambarkan keadaan dan menyelesaikan


problem-problem,hanya digunakan dalam militer dan kenegaraan.Namun di
era globalisasi ini hampir semua bidang menggunakan statistik yang
bergantung pada masalah yang dijelaskan oleh nama statistik itu sendiri
Saat ini,berbagai informasi tidak jarang menyajikan bentuk
grafik,table,analisis, atau bentuk-bentuk lain.Bahkan, telah dipakai oleh
mereka yang bekerja sebagai seorang praktisi dalam banyak bidang.Informasi
sejenis ini mengharuskan para pembaca untuk mampu memahami makna
lambing-lambang itu secara tepat.Kekeliruan ketika menafsirkan lambang-
lambang tersebut mengakibatkan kesalahpahaman pembaca atas maksud
informasi yang disampaikan berdasarkan data statistik.
Statistik berasal dari kata state(yunani) yaitu Negara dan digunakan untuk
urusan Negara. Statistik digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari
kelompok fakta.Untuk memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan
masalah untuk ditarik kesimpulan yang benar,harus melalui beberapa proses
yaitu:proses pengumpulan informasi,pengolahan informasi,dan proses
penarikan kesimpulan.Secara umum,Statistik adalah rekapitulasi dari fakta
yang bentuk angka-angka disusun dalam bentuk table dan diagram yang
mendiskripsikan suatu permasalahan.Kesemuanya itu memerlukan
pengetahuan tersendiri yang disebut Statistika.
Dalam statistika,dikenal dengan istilah statistika deskriptif .Statistika
deskriptif merupakan bagian dari Statistika yang mempelajari cara
2

pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami.Statistika


deskriptif berhubungan dengan menguraikan atau memberikan keterangan-
keterangan mengenai suatu data keadaan.Dengan kata lain,Statistika
deskriptif berfungsi menerangkan keadaan,gejala,atau persoalan.
Selain itu ,di dalam ilmu statistika dikenal juga istilah ANOVA.ANOVA
merupakan suatu analisis untuk menguji ,apakah terdapat perbedaan antara
lebih dari dua populasi.Dimana populasinya harus berdistribusi normal
,variansinya homogen dan saling bebas.Didalam ANOVA ,populasi harus
berdistribusi normal dan variansinya homogen,serta merupakan populasi
yang bebas
Dalam menerapkan proses pendataan statistik secara statistika deskriptif
dan ANOVA, akan diadakan penelitian terhadap data kualitas AIR MINUM
PDAM desa Suramadu.

1.2 Batasan Masalah

Untuk mencegah meluasnya permasalahan yang ada dan agar lebih


terarah,maka dilakukan pembatasan.Batasan-batasan itu adalah sebagai
berikut:
1.2.1 Ruang lingkup penelitian hanya dilakukan pada kualitas AIR MINUM
PDAM desa suramadu tahun 2011.
1.2.2 Penelitian dilakukan pada kualitas AIR MINUM PDAM desa suramadu
tahun 2011.
1.2.3 Pembahasan data hanya di lakukan pada kualitas AIR MINUM PDAM
desa suramadu tahun 2011.
3

1. 3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana penggambaran data yang terjadi pada kualitas AIR


MINUM PDAM desa suramadu tahun 2011?
1.3.2 Berapa hasil perhitungan nilai sari numerik kualitas AIR MINUM
PDAM desa suramadu tahun 2011?
1.3.3 Bagaimana perbedaan kualitas AIR MINUM PDAM di desa
suramadu tahun 2011 berdasarkan perhitungan ANOVA?

1.4 Tujuan Penelitian


Dengan adanya permasalahan yang muncul,maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1.4.1 Mengetahui penggambaran data yang ada kualitas AIR MINUM
PDAM desa suramadu tahuN 2011.
1.4.2 Mengetahui nilai sari numerik dari data kualitas AIR MINUM PDAM
desa suramadu tahun 2011.
1.4.3 Mengetahui perbedaan kualitas AIR MINUM PDAM di desa suramadu
tahun 2011

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ,diantaranya adalah:
1.5.1 Memberikan informasi ilmiah secara ilmu Statistika tentang
pendiskripsian data kualitas AIR MINUM PDAM desa suramadu
tahun 2011.
1.5.2 Sebagai bahan informasi bagi analisa kesehatan ,terutama untuk
pihak-pihak yang akan melakukan penelitian dengan dengan topik
bahasan yang sama.
1.5.3 Sebagai bahan evaluasi untuk analisa pengambilan keputusaan.
4

BAB 2

TIJAUAN PUSTAKA

2.1 Statistika Deskriptif

Sesuai dengan namanya,statistika deskriptif bertugas hanya untuk


memperoleh gambaran(description) atau ukuran-ukuran tentang data yang
ada di tangan.Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi
maka Statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran
sampel(statistik),sedangkan jika data yang dianalisis merupakan keseluruhan
populasi maka Statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran
populasi(parameter)(Furqon,2004).

Statistika deskriptif dapat mendiskripsian atau menggambaran


tentang data yang disajikan dalam bentuk table,diagram,pengukuran tendensi
sentral,rata-rata hitung,rata-rata ukur,dan rata-rata harmonik,pengukuran
penempatan(median,kuartil,desil,dan presentil),pengukuran
penyimpangan(range,rentangan antar kuartil,rentangan semi
antarkuatil,simpangan rata-rata,simpangan baku,varians,dan angka
baku)(Riduwan,2008).Statistika deskriptif merupakan bagian dari Statistika
yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah
dipahami.Statistika deskriptif berhubungan dengan menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data
keadaan(Iqbal,2004).
5

2.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang


akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok.Dalam penyajian ini akan
dibahas mengenai pengukuran tendensi sentral(pengukuran gejala pusat
misalnya mean,mode,dan median) dan pengukuran
penyimpangan(range,standard deviation,dan variance),juga dibahas tentang
grafis dan diagram.Pengukuran ini digunakan untuk menjaring data yang
menunjukkan pusat atau pertengahan dari gugsan data yang menyebar.Nilai
rerata dari kelompok data itu,diperkirakan dapat mewakili seluruh nilai data
yang ada dalam kelompok tersebut.Tujuan analisis diskriptif untuk membuat
gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti(Riduwan,2008).

Analisis data univariat atau analisis data berdasarkan variable tunggal


sering kurang atau tidak diperhatikan oleh peneliti,karena beberapa
faktor,anatar lain karena analisis data univariat dipandang tidak perlu
dilakukan,bahkan ada yang mengganggap analisis data univariat tidak ada
manfaatnya(Gusti,2004).

2.2.1 Tabel dan Grafik

Data statistik dan hasil penelitian sering disajikan dalam bentuk table
dan grafik.Kedua hal ini merupakan ringkasan data statistik yang sangat
menarik dan komunikatif sebagaimana suatu pepatah mengatakan:a picture
is worth a thousand of word.Memang ,sebuah grafik atau table dapat
mewakili ratusan atau bahkan ribuan kata dalam suatu bentuk yang kompak
dan menarik(Furqon,2004).
6

Kegiatan pengukuran akan menghasilkan seperangkat data yang


disebut data mentah aatau skor mentah(raw score) jika data itu berbentuk
skor.Daalam Statistik Deskriptif,grafik merupakan alat yang tidak dapat
digantikan oleh alat lain.Sejumlah software computer menyediakan fasilitas
yang sangat intensif untuk mendesain dan menghasilkan grafik,seperti
Harvard Graphic dan SYSTAT.Hal ini antara lain karena grafik lebih mudah
dipahami,dalam banyak hal,daripada table terbaik sekalipun (Furqon,2004).

2.2.2 Sari Numerik

2.2.2.1 Ukuran Gejala Pusat

Istilah gejala pusat(central tendency) digunakan untuk menunjukkan


nilai atau ukuran yang mendekati titik konsentrasi perangkat data hasil suatu
pengukuran.Ukuran gejala pusat sering digunakan sebahai gambaran umum
tentang kecenderungan atau sebagai wakil dari suatu perangkat
data.Ungkapan-ungkapan seperti penduduk di daerah snu tergolong miskin,
upah buruh di Indonesia dalah murah, dan siswa-siswa di SMA Y lebih
pandai daripada siswa-siswa di SMA Z biasanya dirumuskan atas dasar
ukuran gejala pusat.Gejala pusat sering digunakan ,yaitu modus,median,dan
rata-rata(mean)( Furqon,2004).

Rata rata biasanya digunakan untuk menunjukkan gejala pusat suatu


perangkat data yang berskala interval dan rasio.Gambaran terhadap suatu
masalah dari sekelompok sampel biasanya dinyatakan dalam bentuk rata-
rata.Walaupun modus dan median dapat digunakan terhadap data yang
7

berskala interval dan rasio.Ferguson,dan Takane(1989) menyatakan bahwa


modus seringkali digunakan terhadap data berskala nominal,sedangkan
median terhadap data berskala ordinal(Furqon,2004).

2.2.2.2 Ukuran Persebaran

Dua macam ukuran persebaran parametrik yang kerap kali


diperhatikan adalah varian atau standar deviasi(s.d.) dan range yang
merupakan selisih nilai maximum dan nilai minimum(Furqon,2004).

Dua kelompok individu dapat mempunyai perbedaan daam hal nilai


rerata dan varian(s.d.) secara statistik deskriptif parametrik.Oleh karena
itu,perbedaan nilai rerata antarkelompok hanyalah perlu dibicarakan jika dan
hanya jika kedua kelompok itu mempunyai varian(s.d.) yang sama atau
hamper sama.Pernyataan ini tentu menimbulakn masalah bilamana dua buah
varian disebut hamper sama.Dalam pengujuan hipotesis tentang perbedaan
rerata disertai dengan asumsi kedua populasi yang bersangkutan mempunyai
varian yang sama(Furqon,2004).

2.3 ANOVA

Prinsip varian bekerja menurut perbedaan varian masing-masing


kelompok data.Varian tersebut merupakan rerata kuadrat skor simpangan
atau skor deviasinya.skor simpangan ini adalah perbedaan setiap skor dari
rerata kelompoknya(Ariyanto,2005).
8

Istilah mean of squares dalam ANOVA tidak lain adalah rerata kuadrat skor
simpangannya yang menunjukkan variansi suatu distribus yang diamati.Mean
of squares ini diperleh dari jumlah kuadrat skor simpanganya atau yang
dikenal dengan istilah Sum of Squares dibagi dengan jumlah
sampelnya(Ariyanto,2005).

Untuk menguji hipotesis,ANOVA melakukan perbandingan antar


variansi antarkelompok (yang dikenal dengan istilah Mean of Squares
Between Groups ) dengan variansi dalam kelompok(yang dikenal Mean of
squares within Groups ) .Hasil perbandingan tersebut (F hitung) kemudian
diuji signifikannya untuk mengetahui penerimaan atau penolakan dari
hipotesis yang diajukan.Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nihil(Ho) sesuai
dengan kaidah umum yang disepakati(Ariyanto,2005).

2.3.1 ANOVA Satu Jalur

Anova satu jalur merupakan analisis yang berguna untuk membedakan


perbedaan tiga kelompok atau lebih dilihat dari suatu variable
independen(Ariyanto,2005).

2.3.1.1 ANALISIS Varians satu jalur.

Prosedur analisis varians satu jalur(One-Way Analysis of Variance)


atau perancangan dengan sebuah faktor digunakan untuk membandingkan
mean-mean dari bebrapa sampel independen dan dari perbandingan tersebut
9

dibuat kesimpulan mengenai populasi di mana sampel-sampel tersebut telah


diambil(Andi,1996).

Contoh dari penggunaan prosedur ini adalah untuk menguji apakah


dari tiga macam program penurunan berat badan akan menghasilkan rata-rata
penurunan berat yang sama ,apakah tiga buah merek bola lampu mempunyai
rata-rata waktu nyala yang sama(Andi,1996).

Asumsi yang diperlukan untuk analisis varians adalah:


1.Masing-masing grup merupakan sampel random yang berasal dari
populasi normal

2.Dalam populasi,Varians dari grup-grup tersebut sama(Andi,1996).

2.3.2 Homogenitas

Tujuan uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah data yang


akan dianalisis mempunyai kesamaan varian antara kelompok.Juka varian
antarkelompok tidak sama maka analisis tidak boleh dilakukan karena hampir
pasti sudah berbeda(Ariyanto.2005).

Untuk melakukan uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai


macam rumus.Rumus yang dapat digunakan adalah uji F max Hartley,uji
Cochran,uji levene,maupun uji lain.Uji yang biasa dipakai dalam program
aplikasi SPSS adalah uji levene(Andi,1996).
10

2.3.3 Uji Levene

Uji levene digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa grup-grup


yang diuji berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama.Uji ini
juga dapat dihasilkan lewat prosedur One-Way ANOVA(Andi,1996).

2.3.4 Analisis Variabilitas

Dalam analisis variabilitas observasi dalam sampel dibagi menjadi


dua bagian,yaitu:variabilitas observasi-observasi dalam satu grup dan
variabilitas antar mean grup(Andi,1996).

2.3.4.1 Variabilitas antar grup

Pada between Group dimuat estimasi variabiitas dari observasi-


observasi yang didasarkan pada variabilitas dari mean grup.Sum of
Square(jumlah kuadrat) antar-grup dihitung dengan langkah-langkah berikut:

1.Kurangkan masing-masing mean grup dengan mean seluruh


obseravsi.

2.kuadratkan tiap-tiap hasil selisih langkah 1 dan masing-masing


hasil kuadrat tersebut dilakikan dengan banyaknya observasi dalam
grup grup tersebut.

3.Jumlahkan masing-masing hasil langkah 2(Andi,1996).


11

2.3.4.2 Variabilitas Dalam Grup

Pada baris Within Groups memuat estimasi variabilitas dari observasi-


observasi yang didasarkan pada seberapa besar observasi-observasi
bervariasi dari mean-mean grupnya.Sum of square(jumlah kuadrat) dalam
grup dihitng dengan langkah-langkah:

1.Kalikan masing-masing varians grup(kuadrat deviasi standar grup)


dengan banyaknya case dalam masing-masing grup tersebut yang
telah dikurangi 1.

2.jumlahkan hasil hasil yang diperoleh dari langkah 1(Andi,1996).

2.3.5 Mengitung Rasio F

Uji statistik yang digunakan untuk hipotesis nol bahwa seluruh grup
mempunyai mean populasi yang sama didasarkan pada sebuah rasio yang
disebuat statisitik F. Statistik ini diperoleh rata-rata jumlah kuadrat (mean
square) antar-grup yang dibagi dengan rata-rata jumlah kuadrat dalam
grup(Andi,1996).

Taraf signifikansi yang dihasilkan diperoleh berdasarkan harag F


yang dihasilkan dan derajat kebebasan dari kedua rata-rata jumlah
kuadrat(mean square).Harga F yang dihasilkan tersebut dibandingkan dengan
distribusi F,yaitu distribusi statistik F bilamana hipotesis nol benar.Sebagai
contoh,taraf signikinas yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05,sehingga anda
dapat menolak hipotesis nol(Andi,1996).
12

2.3.6 Prosedur One-Way ANOVA

Prosedur one-way ANOVA digunakan untuk menghasilkan analisis


varians satu jalur bagi sebuah variable dependen dalam tingkat interval
bedasarkan sebuah variable faktor (independen).Anda dapat menguji
kecenderungan antar kategori,menentukan kontras dan menggunakan variable
variasi dari uji range.

Spesifikasi dari prosedur ini adalah :


a.satu variable dependen numerik.Variabel ini diasumsikan
mempunyai ukuran dalam skala interval.
b.satu variable faktor numerik.Valu-value dari variable ini harus
integer.
c.defnisi range dari variable faktor(Andi,1996).

2.3.7 Perbandingan Berganda Post Hoc dari prosedur One-Way


ANOVA

Untuk menghasilkan uji perbandingan bergaanda post hoc,maka


digunkana Post Hoc.Anda bisa membuat uji yang akan menghasilkan
perbebandingan berganda antar seluruh grup.Signifikasi perbedaan mean-
mean grup dengan tingkat alpha 0.05,ditunjukkan oleh tanda asterisk(*) pada
matriks.Pada output juga dihasilkan homogeneous subsets yang digunakan
untuk menyeimbangkan rancangan bila memilih Harmonic average of all
group(Andi,1996).
13

BAB 3

KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Kasus

Akan dilakukan penelitian terhadap kualitas air minum AIR MINUM PDAM
di desa Suramadu pada tahun 2011.Untuk keperluan penelitian,maka diambil
sampel dari 5 RT(Rukun Tetangga) yang ada di desa tersebut.Setelah
dilakukan penelitian selama 12 bulan di tahun 2011,maka didapat hasil rata-
rata dari empat RT(Rukun Tetangga) sebagai berikut:

RT 1 RT 2 RT 3 RT 4
8.8 8.7 8.5 6
7.3 7.4 8.2 5.5
8.3 8.5 7.4 8.2
7.9 7.5 6.7 5.5
6.1 6 8 9.4

Buktikan apakah ada perbedaan rata-rata kualitas air minum AIR MINUM
PDAM antara ke-4 RT di desa suramadu!
14

3.2 Pembahasan
3.2.1 Statistika deskriptif

Table 3.2 sari numerik kualitas AIR MINUM PDAM ke 4RT


Statistiks

RT1 RT2 RT3 RT4

Valid 5 5 5 5
N
Missing 0 0 0 0
Mean 7.6800 7.6200 7.7600 6.9200
Std. Error of Mean .46519 .48104 .32031 .79586
Median 7.9000 7.5000 8.0000 6.0000
a a a
Mode 6.10 6.00 6.70 5.50
Std. Deviation 1.04019 1.07564 .71624 1.77961
Variance 1.082 1.157 .513 3.167
Skewness -.868 -.778 -.832 .802
Std. Error of Skewness .913 .913 .913 .913
Kurtosis .517 .264 -.306 -1.848
Std. Error of Kurtosis 2.000 2.000 2.000 2.000
Range 2.70 2.70 1.80 3.90
Minimum 6.10 6.00 6.70 5.50
Maximum 8.80 8.70 8.50 9.40
Sum 38.40 38.10 38.80 34.60
25 6.7000 6.7000 7.0500 5.5000

Percentiles 50 7.9000 7.5000 8.0000 6.0000

75 8.5500 8.6000 8.3500 8.8000

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown


Berdasarkan Tabel 3.2 terlihat bahwa semua sari numerik merupakan data
valid.
15

Gambar 3.3 kualitas AIR MINUM PDAM ke 4 RT

Pada gambar 3.3. terlihat bahwa kualitas AIR MINUM PDAM RT 3


lebih bagus dan kualitas AIR MINUM PDAM RT 4 buruk.

Gambar 3.4 kualitas AIR MINUM PDAM ke 4 RT

Pada gambar 3.4. terlihat bahwa kualitas AIR MINUM PDAM RT 2


paling menjurai ke atas dan kualitas AIR MINUM PDAM RT 3 paling
menjurai ke bawah.
16

3.2.2 ANOVA
3.2.2.1 Tes kenormalan
Table 3.5
Tests of Normality
a
RT Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistik Df Sig. Statistik df Sig.


*
1.00 .184 5 .200 .958 5 .792
*
2.00 .219 5 .200 .917 5 .511
nilai *
3.00 .231 5 .200 .941 5 .672

4.00 .297 5 .170 .831 5 .141

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Uji Kenormalan
Rumusan Hipotesis
H0 : Data hasil kualitas AIR MINUM PDAM berdistribusi normal
H1 : Data hasil kualitas AIR MINUM PDAM tidak berdistribusi
normal
Taraf Signifikasi

Daerah Kritis
Menolak H0 apabila, P-value <
Keputusan
Karena Pvalue = 0.792 > , maka H0 diterima
Kesimpulan
Data hasil kualitas AIR MINUM PDAM berdistribusi normal.
17

3.2.2.2 Tes kehomogenan


Table 3.6
Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistik df1 df2 Sig.

Based on Mean 2.904 3 16 .067

Based on Median .726 3 16 .551


Nilai Based on Median and with
.726 3 8.805 .562
adjusted df

Based on trimmed mean 2.709 3 16 .080

Pada table(Test of Homogeneity of Variances) menunjukkan hasil uji


homogenitas dari varians.

Rumusan Hipotesis
H0: 12 = 22= 32 = 22 2

(Variansi keempat kualitas AIR MINUM PDAM terhadap 4


kelompok RT adalah homogen).
H1: minimal ada satu j2 2
j ,untuk i j;i,j =1,2,3,4
( Variansi keempat kualitas AIR MINUM PDAM terhadap 4 kelompok
RT adalah heterogen).
Taraf Signifikasi

Daerah Kritis
Menolak H0 apabila, P-value <
Keputusan
Karena Pvalue = 0.067 > , maka H0 diterima
Kesimpulan
Variansi keempat kualitas AIR MINUM PDAM terhadap 4
kelompok RT adalah homogen.
18

3.2.2.3 Uji ANOVA


Table 3.7
ANOVA
Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.254 3 .751 .508 .683


Within Groups 23.676 16 1.480
Total 25.930 19

Rumusan Hipotesis
H0: =
( Rata-rata kualitas AIR MINUM PDAM terhadap 4
kelompok RT adalah sama)
H1 :
(Rata-rata kualitas AIR MINUM PDAM terhadap 4
kelompok RT adalah berbeda).
Taraf Signifikasi

Daerah Kritis
Menolak H0 apabila, P-value <
Keputusan
Karena Pvalue = 0.683 > , maka H0 diditerima
Kesimpulan
Rata-rata kualitas AIR MINUM PDAM terhadap 4 kelompok
RT adalah sama.
19

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
1.Kualitas AIR MINUM PDAM di desa Suramadu adalah
homogen,dan tidak terdapat perbedaan antar RT di desa suramadu.
2.Perbedaan antara kualitas AIR MINUM PDAM tidak terjadi.

4.2 saran
Agar dalam penerapan pengendalian kualitas lebih ditingkatkan
.Maka ,pelaksanaannya mengikutsertakan antara pihak quality control dengan
warga desa suramadu sehingga terjadi komunikasi.Sehingga kualitas AIR
MINUM PDAM dapat terjaga dan ditingkatkan lagi.
20

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan dan Akdon.2008.Rumus dan Data dalam Analisis


Statistika.Bandung:Alfabeta.

Furqon.2004.Statistika Terapan untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta.

Hasan,iqbal.2004.Analisis Data Penelitian dengan Statistik.Jakarta:Bumi


Aksara.

Gusti.2004.Statistika.Depok:Raja Grafindo Persada.

Ariyanto.2005.Pengembangan analisis multivariate SPSS 12.Jakarta:Wahana


Komputer.

Andi.1996.Panduan Lengkap SPSS 6.0 for windows.Semarang:Wahana


Komputer.
21

LAMPIRAN

Data kualitas AIR MINUM PDAM


RT 1 RT 2 RT 3 RT 4
8.8 8.7 8.5 6
7.3 7.4 8.2 5.5
8.3 8.5 7.4 8.2
7.9 7.5 6.7 5.5
6.1 6 8 9.4

You might also like