You are on page 1of 6

AROMATERAPI MENURUNKAN TINGKAT NYERI KEPALA PENDERITA

MIGREN
(Aromatherapy Decreases Level of Pain among Patients who Experience Migrain)

Joni Haryanto*, Kusnanto*, Ira Suarilah*, Ratna Puji Priyanti*

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jl.


Mayjen. Prof. Dr. Moestopo No. 47 Surabaya. Telp/Fax: (031) 5012496, E-mail:
jurnalners_psikunair@yahoo.com

ABSTRACT

Introduction: Migraine was one of the headache type which is often griped by most of young
woman. Migraine could influence activity, degrading work productivity, bothering work, family
and social life, and there was possibility to loose job opportunity and decreased salary.
Aromatherapy was one of the alternative that could be taken to decrease the migraine pain.
Aromatherapy was trust directly influent brain to changed someones emotion and mood. The
objective of this study was to analyze the effect of aromatherapy to decrease the migraine pain.
Method: This study was used a quasy-eksperimental design. There were 12 respondents who met
the inclusion criteria, divided into treatment and control group. The independent variable was
giving aromatherapy and the dependent variable was decrease pain level of migraine patients.
Data were obtained by using observation and questionare, then analyzed by using Wilcoxon Signed
Rank Test with level of significance 0.05, Mann-Withney U Test with level of significance <0.05.
Result: The result showed that giving aromatherapy had strong influence to decrease pain level of
migraine patients, with the result of statistical test had same significant level p=0.014. The result
showed that there was differences of post test pain level post test between treatment and control
group, with the result of statistical test had same significant level p=0.011. Discussion: It can be
concluded that giving aromatherapy could decrease pain level of migraine patient.
Recommendation for the nurses and other health profession to use aromatherapy as alternative
medication of migraine naturally. Further studies need to be conducted regarding aromatherapy in
decreasing pain level of migraine patients to help assisted curing prosess.

Keywords: aromatherapy, pain level, migraine

PENDAHULUAN pengaruh lingkungan, cuaca, bau yang


menyengat, perjalanan jauh, letih, atau
Migren, salah satu nyeri kepala yang karena sakit (Mac. Gregor, 2006).
banyak dikeluhkan (Smeltzer and Bare, Data di Puskesmas Mojo Surabaya
2002). Migren terjadi 1 dari 10 orang, hal tercatat dalam bulan Maret sampai Mei 2007
yang dapat ditimbulkan dari serangan terdapat 27 kasus baru penderita sakit kepala,
tersebut mengganggu pekerjaan, keluarga dan 30-50% diantaranya menderita migren dan 13
kehidupan sosial, bahkan sangat mungkin orang diantaranya berusia produktif. Migren
kehilangan peluang kerja, pengurangan merupakan penyakit yang bersifat kambuhan,
penghasilan dan terhitung 4 juta pekerjaan penggunaan obat secara berulang untuk
hilang perhari dan penurunan pendapatan mengatasi serangan migren dapat
setidaknya 200 juta poundsterling di Inggris menimbulkan penumpukan efek samping
(Luckley, 1993). Penyebab utama kejadian obat dalam tubuh. Terapi yang diberikan di
migren hingga saat ini belum diketahui Puskesmas Mojo Surabaya antara lain:
secara pasti. Berbagai faktor pemicu nyeri analgesik (antalgin, asam menfenamat),
kepala migren antara lain: keadaan sedatif (diazepam), antasida, vitamin B1 dan
emosional, stres, gangguan hormonal, B6.
gangguan tidur, jenis makanan tertentu,
Penderita migren masih Bare, 2002) dan setelah pemberian intervensi
menggunakan obat kimia untuk mengatasi aromaterapi dilakukan pengukuran kembali
nyeri migren. Obat-obatan yang diberikan (post test).
umumnya golongan NSAIDs. Jenis obat lain Data yang didapatkan pada saat pre
yang diberikan untuk vasokontriksi test dan post test baik dari kelompok
pembuluh darah otak dan mengembalikan perlakuan atau kelompok kontrol akan
perubahan kimiawi otak. Obat golongan beta dikumpulkan, ditabulasi dan dianalisis
blocker juga diberikan untuk penderita dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test
jantung dan hipertensi. Obat yang dengan nilai kemaknaan 0,05. Perbedaan
dikonsumsi, selain memberikan efek rerata persepsi nyeri setelah dilakukan
farmakologis untuk mengatasi nyeri kepala intervensi pemberian aromaterapi antara
migren, juga memberikan efek samping. Efek kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
samping yang diperoleh lebih banyak dianalisis dengan uji Mann-Whitney U Test
daripada efek farmakologis. dengan nilai kemaknaan 0,05.
Banyak pengobatan alternatif yang
ditawarkan untuk mengatasi migren. HASIL
Pengobatan alternatif ditujukan untuk
mengurangi faktor pemicu migren, terutama Berdasarkan tabel 1, pada kelompok
yang berkaitan dengan sakit di leher dan perlakuan terjadi penurunan tingkat nyeri
punggung. Aromaterapi merupakan salah pada semua sampel penelitian (100%) setelah
satu pengobatan alternatif yang efektif dan dilakukan intervensi pemberian aromaterapi
efisien (Agusta, 2002). Efektif karena selama 1 kali 45 menit. Nilai rerata tingkat
penggunaan aromaterapi dapat dilakukan di nyeri mengalami penurunan yaitu sebesar
rumah dan dengan berbagai cara. Efisien 2,93. Penurunan yang terjadi dengan nilai
karena tidak diperlukan keahlian khusus atau terbesar adalah 3 dan nilai terkecil adalah 2.
sertifikat khusus untuk dapat menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh
aromaterapi. Hanya diperlukan dosis dan nilai p=0,014, hal ini berarti terdapat
penggunaan yang tepat untuk dapat pengaruh yang signifikan pemberian
memperoleh manfaat dari aromaterapi secara aromaterapi terhadap perubahan (penurunan)
optimal. Aromaterapi dipercaya langsung tingkat nyeri pada taraf kepercayaan 95%.
mempengaruhi otak untuk menghasilkan Hasil penelitian pada kelompok
perubahan emosi dan mood seseorang. kontrol tidak terjadi perubahan tingkat nyeri.
Seseorang yang diberikan aromaterapi Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh
tersebut dapat kembali rileks dan kembali nilai p=1,000, hal ini berarti tidak terdapat
dengan keadaan emosi dan mood yang baik, perbedaan tingkat nyeri pre test dan post test
sehingga pemicu migren karena kelelahan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji Mann-
atau stres dapat ditekan dan akhirnya tidak Whitney Test tingkat nyeri antara post test
menimbulkan migren. kelompok eksperimen dengan post test
kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,011,
BAHAN DAN METODE hal ini berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara tingkat nyeri post test
Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
rancangan penelitian Quasy eksperimental. pada taraf kepercayaan 95%. Faktor pemicu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2007 serangan migren pada responden sebagian
di Puskesmas Mojo Surabaya. Dalam besar (5 orang) adalah kurang tidur,
penelitian ini, kelompok perlakuan diberi selanjutnya disusul stres/cemas (3 orang),
intervensi aromaterapi yaitu pemberian menstruasi (2 orang) dan perjalanan jauh
wewangian dengan menggunakan minyak (seperti terlihat pada Gambar 1). Pada
tumbuh-tumbuhan untuk tujuan terapeutik gambar 2 dapat dilihat distribusi responden
(Chopra, 1994), sedangkan pada kelompok dalam mengambil tindakan apabila serangan
kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali migren datang adalah berbaring/tiduran
dengan pre-test/pengukuran persepsi nyeri (50%), membeli obat di toko (33%) dan pergi
dengan menggunakan skala VAS (Visual ke PKM/dokter (17%).
analog numeric rating scale) (Smeltzer dan
Tabel 1. Perubahan tingkat nyeri kepala migren dengan menggunakan skala VAS (Visual Analog
Numeric Rating Scale) sebelum dan setelah intervensi pemberian aromaterapi pada
penderita migren
Tingkat Nyeri Kepala Tingkat Nyeri Kepala Skala VAS
Skala VAS Skala VAS Post test
Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol
Pre Post Perubahan Pre Post Perubahan Perlakuan Kontrol
test test test test
Rerata 4.00 1.17 2,83 4,00 4,00 0 1,17 4,00
SD 1,095 1,329 - 0,894 0,894 - 1,329 0,894
Wilcoxon Signed Rank Test Wilcoxon Signed Rank Test Mann Whitney U Test
p=0,014 p=1,000 p=0,011
Keterangan:
p = Derajat kemaknaan
SD = Standar Deviasi
Tindakan Saat Serangan Migrain
Faktor Pemicu
6 5
4
Responden

3 3
Jumlah

17% 0%
2 1 50%
0 0 33%
0
Stres/Cemas
Kurang Tidur
Minum Minuman Keras
Merokok Dibiarkan
Perjalanan Jauh Berbaring/Tiduran
Menstruasi Membeli Obat
Pergi ke PKM/Dokter

Gambar 1. Distribusi responden Gambar 2. Distribusi responden


berdasarkan faktor pemicu di berdasarkan tindakan yang biasa
Puskesmas Mojo Surabaya dilakukan ketika mendapat
serangan migren di Puskesmas
Mojo Surabaya

PEMBAHASAN berulang-ulang. Penyebab migren tidak


diketahui jelas, tetapi ini dapat disebabkan
Terdapat pengaruh yang signifikan oleh gangguan vaskuler primer yang biasanya
pemberian aromaterapi terhadap perubahan terjadi pada wanita dan mempunyai
(penurunan) tingkat nyeri dan terdapat kecenderungan kuat dalam keluarga
perbedaan yang signifikan antara tingkat (Smeltzer and Bare, 2002). Sebenarnya tidak
nyeri post test kelompok kontrol dan ada pemicu tunggal yang menyebabkan
kelompok perlakuan. Terdapat bukti yang serangan migren, karena ambang batas
kuat tentang pengaruh pemberian migren seseorang bervariasi dan berfluktuasi,
aromaterapi terhadap penurunan nyeri kepala namun ada beberapa jenis pemicu yang lebih
migren, hal ini dapat dijadikan dasar dalam penting daripada pemicu lain.
pelaksanaan terapi alternatif dalam mengatasi Migren saat menstruasi berhubungan
nyeri kepala migren. dengan fluktuasi kadar estrogen yang secara
Migren adalah gejala kompleks yang alami terjadi dalam siklus menstruasi, oleh
mempunyai karateristik pada waktu tertentu karena itu beberapa responden merasakan
dan serangan sakit kepala yang berat yang adanya siklus serangan migren yang hampir
bersamaan dengan siklus menstruasinya. datang secara berulang dan dianggap nyeri
Tidak ada yang salah pada fluktuasi kadar kepala biasa. Serangan migren, sensasi nyeri
estrogen ketika serangan migren datang, yang diterima dan diinterprestasikan,
namun kepekaan wanita karena adanya intensitas nyeri dan lamanya serangan pada
fluktuasi kadar esterogen ini menyebabkan setiap individu sangat bervariasi. Cara
serangan migren (Mac Gregor, 2006). penderita mengatasi nyeri akibat migrenpun
Gerakan dapat memperparah rasa sakit pada bervariasi.
penderita migren, oleh karena itu sebaiknya Hasil penelitian didapatkan bahwa
ketika serangan migren penderita berbaring lebih dari separuh penderita mengatakan
atau duduk terdiam. bahwa ada anggota keluarga yang juga
Pengukuran tingkat nyeri kepala menderita migren, hal ini berarti faktor
migren pada responden sebelum dilakukan herediter mempunyai kecenderungan yang
intervensi baik pada kelompok perlakuan dan kuat menimbulkan serangan migren. Migren
kontrol tidak memiliki perbedaan. Nyeri disebabkan oleh sel saraf yang hiperaktif
dihasilkan melalui proses ketika serat saraf yang mengirimkan impuls ke pembuluh
perifer membawa nyeri ke spinal cord yang darah arteri otak, menyebabkan pembuluh
dapat memodifikasi inputnya pada level darah arteri menyempit (konstriksi),
spinal cord sebelum dipancarkan ke otak. kemudian melepaskan substansi radang
Sinaps dari tanduk belakang berperan sebagai dimana menyebabkan penekanan pada daerah
gerbang yang menutup untuk menjaga impuls sekitar otak, sehingga timbul nyeri berdenyut
agar tidak dapat menuju ke otak dan (Wright, 2007).
membuka untuk membiarkan impuls menuju Perubahan emosi sering dikatakan
ke otak (Kozier, dkk., 2004). sebagai penyebab nyeri kepala migren.
Serat saraf berdiameter kecil Emosi atau ketegangan yang berlangsung
membawa stimulus nyeri melalui gerbang, lama akan menimbulkan reflek vasospasme
tetapi serat saraf berdiameter besar juga pergi beberapa pembuluh arteri kepala, termasuk
melalui gerbang yang sama dapat pembuluh arteri yang memasok otak. Faktor
menghambat transmisi dari impuls nyeri pemicu stres juga dapat menyebabkan
tersebut, kemudian, gerbang tertutup. kejadian serangan migren. Depresi kortikal
Mekanisme gerbang diperkirakan yang menyebar, abnormalitas psikologis dan
ditempatkan pada substansia gelatinosa pada vasospasme yang disebabkan oleh kalium
tanduk belakang dari spinal cord. Jumlah yang berlebihan dalam cairan ekstraseluler
yang terbatas dari informasi sensorik yang serebral juga dikatakan dapat menyebabkan
dapat mencapai otak dalam waktu yang migren. Serangan migren pertama kali dapat
terbatas, sel tertentu dapat menyerobot terjadi pada saat masih anak-anak, remaja
impuls nyeri. Sebagai contoh, pengalaman atau usia 20-an tahun (Wibowo dan Gofir,
sebelumnya dengan nyeri yang diketahui 2002).
dapat mempengaruhi respons nyeri individu. Pengukuran nyeri kepala migren
Keterlibatan dari otak membantu sesudah dilakukan intervensi pemberian
menjelaskan bahwa mengapa stimulus nyeri aromaterapi pada kelompok perlakuan dan
di interprestasikan secara berbeda pada setiap kontrol mengalami perubahan yang sangat
orang (Bullock dan Hanze, 2000). signifikan. Pada kelompok kontrol baik saat
Keterlibatan otak dalam pre test maupun post test tidak menunjukan
menginterprestasikan stimulus nyeri dapat perubahan (penurunan) tingkat nyeri yang
menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi signifikan berbeda dengan kelompok
nyeri pada setiap orang. Nyeri kepala migren perlakuan.
yang menyerang penderita dapat Pemberian aromaterapi dapat
dipersepsikan sebagai nyeri yang biasa saja memodulasi otak untuk memberikan
atau nyeri yang sangat mengganggu dan perasaan tenang dan rileks. Intervensi ini
dapat berakibat menurunkan produktifitas dapat mempengaruhi keterlibatan otak dalam
dan kemampuan penderita, secara tidak menginterpretasikan stimulus nyeri. Perasaan
langsung juga mempengaruhi aktifitas sosial tenang yang ditimbulkan dari intervensi
penderita. Sebagian besar orang tidak pemberian aromaterapi dapat mengeliminasi
memperhatikan nyeri kepala migren secara perasaan cemas, takut dan interpretasi lain
khusus, hal ini disebabkan serangan migren dari stimulus nyeri yang diterima otak, hal ini
dapat menyebabkan terjadinya penurunan menurun. Hal ini kemudian menyebabkan
persepsi nyeri kepala migren yang dirasakan perbaikan vaskuler pada otak. Pembuluh
penderita. darah di otak pada penderita migren
Pemberian aromaterapi diberikan mengalami perbaikan, dengan kenormalan
dengan cara inhalasi melalui metode pembuluh darah otak maka nyeri kepala pada
penguapan. Molekul-molekul aromaterapi penderita migren akan menurun. Aromaterapi
ditangkap oleh epitel olfactorii yang yang paling banyak diminati oleh klien
kemudian diteruskan menuju sel olfactorii. adalah wangi peppermint, hal ini disebabkan
Pada sel olfactorii terdapat silia olfactorii klien lebih mengenal wangi peppermint
yang berfungsi sebagai alas padat pada dibandingkan wangi lavender.
mukus yang bereaksi terhadap bau di udara.
Bau tersebut kemudian berikatan dengan Saran
protein reseptor yang mengaktifasi kompleks
protein-G. Hal ini kemudian mengaktifasi Peneliti menyarankan agar
banyak molekul adenili siklase di bagian pemberian aromaterapi dapat digunakan oleh
dalam membrane olfactorii. Kemudian tenaga kesehatan di Puskesmas khususnya
menyebabkan banyak terbentuk molekul perawat untuk mengatasi nyeri kepala
cAMP yang membuka saluran ion natrium migren. Sosialisasi tentang manfaat
yang masih banyak tersisa. Dari saluran ion aromaterapi pada perawat dan khususnya
natrium kemudian diteruskan ke bulbus pada penderita migren untuk menambah
olfactorius. Dalam bulbus olfactorius tampak pengetahuan tentang intervensi alternatif
akson-akson pendek yang berakhir di struktur dalam mengatasi nyeri kepala migren karena
globular yang multipel disebut glomeruli. metode yang mudah dan biaya yang relatif
Sel-sel glomeruli ini kemudian mengirimkan murah dan pemberian aromaterapi dapat
akson-akson melalui traktus olfactorius dijadikan sebagai salah satu kompetensi
untuk kemudian dijalarkan sensasi olfaktori dalam pembelajaran akademik bagi perawat
ke dalam sistem saraf pusat. Dari sistem saraf dalam upaya menurunkan tingkat nyeri kepla
pusat sensasi olfaktori diteruskan menuju penderita migren, sehingga akan
sistem limbik lalu ke hipothalamus dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
amygdala. Dari amygdala sensasi olfaktori dan kualitas hidup masyarakat.
memberikan perasaan tenang (Guyton dan
Hall, 1997). Penderita menjadi rileks, lalu KEPUSTAKAAN
ketegangan akan menurun. Hal ini kemudian
menyebabkan perbaikan vaskuler pada otak. Agusta, A. 2002. Aromaterapi Cara Sehat
Pembuluh darah berangsur bergerak normal dengan Wewangian Alami. Jakarta:
kembali, dengan kenormalan pembuluh darah Penebar Swadaya, hlm. 53, 60, 87-88,
otak maka nyeri kepala pada penderita 94-96.
migren akan menurun (Chopra, 1994) Bullock and Henze. 2000. Focus On
Dengan demikian pemberian Pathophysiology. USA: Lippincott
aromaterapi dapat digunakan karena lebih Williams and Wilkins, hlm. 1047-
efektif, waktu yang dibutuhkan untuk 1050, 1058.
meredakan nyeri kepala migren cukup Chopra, D. 1994. Alternative Medicine: The
singkat, sehingga penderita dapat melakukan Definitive Guide. Washington: Future
aktifitasnya kembali. Medicine Publishing Inc., hlm. 24.
Guyton dan Hall, 1997. Buku Ajar Fisiologi
SIMPULAN DAN SARAN Kedokteran. Edisi IX. Alih bahasa oleh
Irawati Setiawan. Jakarta: Penerbit
Simpulan Buku Kedokteran EGC, hlm. 772-773,
845-849, 939-941.
1. Pemberian aromaterapi dapat Kozier, B., dkk. 2004. Fundamentals of
menurunkan keluhan migren, sehingga dapat Nursing: Concepts, Process, and
dijadikan sebagai salah satu intervensi asuhan Practice. Seventh edition. Volume: II.
keperawatan pada penderita migren. USA: Pearson, hlm. 1135-1140.
Pemberian aromaterapi akan menimbulkan Luckley, J. 1993. Headaches A
perasaan tenang, rileks lalu ketegangan akan Comprehensive Guide to Relieving
Headaches and Migraine. London: dan Suddarth. Edisi 8 Volume 3. Alih
Blommsbury, hlm. 24-54. bahasa oleh Agung Waluyo. Jakarta:
Mac Gregor, A. 2006. Memahami Migren EGC, hlm. 2163-2166.
dan Sakit Kepala Lain. Alih bahasa Wibowo dan Gofir. 2002. Farmakoterapi
oleh Kartono Mohamad. Jakarta: Gaya Dalam Neurologi. Jakarta: EGC,
Favorit Press, hlm. 4-5, 8-12, 15-17, hlm.103-112.
22-23, 34, 56-62. Wilkinson dan Mac Gregor. 2002. Seri
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Kesehatan Bimbingan Dokter pada
Metodologi Penelitian Ilmu Migren dan Sakit Kepala Lainnya,
Keperawatan. Jakarta: Salemba Alih bahasa oleh Christine
Medika, hlm. 45, 93-94, 101-106, 128, Pangemanan. Jakarta: Dian Rakyat,
220, 213-215. hlm. 20, 48, 71-75.
Smeltzer dan Bare, 2002. Buku Ajar Wright, T. 2007. Simple Essential Oils
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Remedies To The Most Common
Volume 1. Alih bahasa oleh Agung Ailments, (Online),
Waluyo. Jakarta: EGC, hlm. 212-222. (http://www.theida.co./pdf/simpleremi
Smeltzer dan Bare, 2002. Buku Ajar dies.pdf., diakses tanggal 4 April, Jam
Keperawatan Medikal Bedah Brunner 13.56 WIB).

You might also like