Professional Documents
Culture Documents
Pengkajian dilakukan hari Selasa, 20 Desember 2009 pukul 16.30 WIB dan hari Kamis, 29
Desember 2005 pukul 17.00 WIB di rumah keluarga Tn. K.
A. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. K
2. Umur : 70 tahun
3. Pendidikan : Tidak sekolah
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : RT 02 / RW XIII No. 59 Kel. Tandang Kec. Tembalang
6. Daftar Anggota Keluarga
dengan KK
Perkawinan
Keterangan
Pendidikan
Hubungan
Umur
Pekerjaan
Imunisasi
Status
No Nama L/P
7. Genogram :
1
Keterangan :
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. K termasuk tipe keluarga extended family. Keluarga Tn. K terdiri
dari Tn. K sebagai kepala keluarga, Ny. S istri, Sdr. SL anak, dan Ny. Sn famili.
9. Budaya
Tn. K dan Ny. S keduanya dari suku jawa. Bahasa yang digunakan dalam
keseharian adalah bahasa jawa ngoko. Dalam keluarga Tn. K tidak ada pantangan
atau kebiasaan yang mengikat, terutama kaitannya dengan kesehatan.
2
12. Aktivitas Rekreasi dan Waktu Luang Keluarga.
Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. K adalah hanya
mendengarkan radio, dan sesekali menonton TV di rumah anaknya yang
bersebelahan. Untuk rekreasi yang dilakukan di luar rumah keluarga Tn. K tidak
pernah melakukannya.
C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. K tinggal di kawasan perumahan penduduk, dengan luas tanah 110
m2. Rumah milik sendiri, bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai
plester, ada 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah
3
agak kotor dan tidak teratur. Semua ruang terdapat jendela yang dibuka kadang-
kadang saja. Sumber mata air menggunakan sumur arthritis yang mengalir pada
jam-jam tertentu. Septic tank berada di dalam rumah bagian belakang, jarak
dengan sumber air lebih dari 10 m. Kondisi air jernih, tidak berbau, tidak berasa.
Keluarga Tn. K memiliki gentong sebagai penampung air untuk keperluan
memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di samping rumah, yang akan
dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah rumah tangga
berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. K mengetahui jika ada
lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu
semua dapat menimbulkan penyakit. Dalam keluarga Tn. K kebiasaan
membersihkan rumah setiap hari berupa menyapu lantai.
Denah Rumah : U
A
B
S
B Ket : A : Ruang tamu
B : Kamar tidur
C : MCK
C D D : Dapur
4
20. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Tn. K biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan
rumah ada kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu, PKK, pertemuan RT , kamling,
posyandu lansia dan kebersihan lingkungan. Kadang-kadang Tn. K ikut pertemuan
RT. Ny. S tidak pernah ikut kegiatan karena takut jika berjalan jauh nanti jatuh.
Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik. Tn. K, Ny. S, dan
Ny. Sn menyadari pentingnya posyandu lansia untuk memantau kesehatan. Tetapi
kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.
D. STRUKTUR KELUARGA
22. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. K yaitu komunikasi terbuka, jika
ada masalah maka akan dirembuk bersama. Jika pagi hanya Ny. S dan Ny. Sn
yang di rumah, mereka biasa berbincang-bincang sambil Ny. Sn membuat bungkus
rokok. Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota keluarga juga biasa
bercengkeramah di ruang tamu.
6
membuatkan tongkat untuk Ny. S, tetapi kadang Ny. S enggan memakainya.
Semua anggota keluarga juga sangat memperhatikan kondisi Ny. S.
35. Eliminasi
Keluarga Tn. K mengatakan tidak ada masalah dalam buang air besar maupun kecil
kecuali. Keluarga biasa memiliki WC septic tank yang digunakan untuk keperluan
eliminasi sehari-hari.
36. Mobilisasi
Tn. K setiap hari bekerja sebagai buruh di perusahaan mebel, Sdr. SL bekerja di
pabrik stiker, mereka berangkat pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 17.00 WIB.
Sedangkan Ny. S dirumah saja menyelesaikan pekerjaan rumah. Ny. Sn di rumah
sambil membuat bungkus rokok.
8
H. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik hanya dilakukan pada Ny. S.
1. Kondisi umum : Kesadaran komposmentis, KU baik, T 170/100 mmHg, N 96
x/mnt, Rr 18 x/mnt, S 36 oC.
2. Kepala : Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut.
3. Mata : Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa
melihat, konjungtiva merah muda, pupil isokor.
4. Hidung : Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal.
5. Telinga : Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas,
kotor, tampak serumen.
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid juga vena jugularis.
7. Dada : Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas
tambahan, BJ I II murni, tidak terdengar gallop, perkusi
sonor.
8. Perut : Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar
normal, tidak kembung, tidak teraba massa.
9. Genitalia : Tidak ada keluhan, normal-normal saja.
10 Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan.
11 Extremitas : Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak
deformitas pada kedua kaki, klien tampak susah berjalan.
12 Kulit : Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering.
I. ANALISA DATA
1. Analisa Data
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DO : Risiko tinggi Ketidakmampuan
- T 170/100 mmHg, N 96 x/mnt. terhadap ketidak keluarga mengenal
DS : patuhan. masalah pengobat
- Ny. S memiliki riwayat hipertensi. an yang diperlukan
- Tn. K mengatakan Ny. S tidak rutin pada hipertensi.
minum obat pengontrol tekanan darah
tinggi.
9
- Tn. K mengatakan kebiasaan keluarga
akan berobat ke pelayanan kesehatan
jika dirasa sakitnya berat dan tidak
sembuh dengan obat warung.
2 DO : Pemeliharaan Ketidakmampuan
- Keluarga hanya tahu pantangan orang kesehatan Ny. S keluarga dalam
hipertensi adalah makan makanan yang tentang diet dan merawat anggota
asin-asin dan daging. gaya hidup tidak keluarganya yg men
- Ny. S sedang merokok saat dilakukan efektif. derita hipertensi.
pengkajian.
DS :
- Ny. S merokok sehari 1 2 batang.
- Ny. S tidak pernah kontol & minum
obat.
- Ny. S ke Puskesmas hanya jika
sakitnya dirasa berat.
- Ny. S sering memikirkan anaknya (Sdr.
SL) yang belum menikah.
10
2. Diagnosa Keperawatan dan Skoring Masalah
a. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.
NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
2
1. Sifat masalah : ancaman /3 Ny. S sering jatuh karena pusing, kontrol
kesehatan tidak rutin, berobat jika dirasa berat
sakitnya.
11
4. Menonjolnya masalah : tidak 0 Keluarga hanya tahu makanan yang harus
dirasakan dihindari yaitu yang asin-asin dan daging.
TOTAL SKOR 4
c. Risiko tinggi cidera pd Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifi kasi lingkungan.
3. Prioritas masalah
a. Pemeliharaan kesehatan Ny. S tentang diet dan gaya hidup tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
b. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.
c. Risiko tinggi cidera pd Ny. S. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan.
12