Professional Documents
Culture Documents
2. Penyediaan Pangan
Penyediaan pangan tentunya dapat ditempuh melalui :
a. Produksi sendiri, dengan cara mengalokasikan sumber daya
alam (SDA), manajemen dan pengembangan sumber daya manusia
(SDM), serta aplikasi dan penguasaan teknologi yang optimal.
b. Import dari negara lain, dengan menjaga perolehan devisa
yang memadai disektor perekonomian untuk menjaga neraca
keseimbangan luar negeri.
KERAWANAN PANGAN
Ketiga hal tersebut, pada kondisi rawan pangan yang akut atau
kronis dapat muncul secara stimultan dan bersifat relatif permanen.
Sedang pada kasus rawan pangan yang musiman dan sementara, faktor
yang berpengaruh kemungkinan hanya salah satu atau dua faktor saja
yang sifatnya tidak permanen. Permasalahan rawan pangan yang muncul
bukan persoalan produksi pangan semata. Kerawanan pangan
merupakan masalah multidimensional, bukan hanya urusan produksi saja.
Dari berbagai indikator itu, maka kerawanan pangan mencakup masalah
pendidikan, tenaga kerja, kesehatan, kebutuhan dan prasarana fisik.
Kerawanan pangan di Indonesia diakui masih mengakibatkan impor
pangan semakin meningkat.
1. KETERSEDIAAN PANGAN
Ketersediaan pangan diperoleh dari produksi pangan serealia di
suatu wilayah serta kondisi netto ekspor dan impor yang diperoleh melalui
3. PEMANFAATAN/PENYERAPAN PANGAN
Pemanfaatan/penyerapan pangan meliputi infrastruktur kesehatan
dan akibat yang ditimbulkan (outcome) dilihat dari aspek nutrisi dan
kesehatan. Selain ke dua indikator ini, data Perempuan Buta Huruf
dimasukkan di sini, yang secara global diakui sebagai indikator yang
menjelaskan proporsi yang signifikan dari tingkat malnutrisi pada anak
4. KERENTANAN PANGAN
Dimensi ini mencerminkan kondisi rawan pangan sementara
(transient) dan resiko yang disebabkan oleh faktor lingkungan, yang
mengancam kelangsungan kondisi tahan pangan baik pada jangka
pendek maupun jangka panjang.
Indikator yang digunakan adalah fluktuasi curah hujan, persentase
penutupan hutan terhadap luas total wilayah, persentase lahan yang rusak
terhadap luas total wilayah, dan persentase luas panen tanaman padi
yang rusak akibat kekeringan, banjir, longsor dan hama (daerah puso).
1. Persentase daerah hutan (PDH)
2. Persentase daerah puso (PDP)
3. Daerah rawan longsor & banjir (DLB)
4. Penyimpangan curah hujan (DCH)
huruf; angka kematian bayi; penduduk tanpa akses ke air bersih dan dan
persentase penduduk yang tinggal lebih dari 5 km dari puskesmas.