You are on page 1of 10

DATA FOKUS

DS:

- Klien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Sebelumnya belum pernah merasakan
keluhan ini. Sesak nafas dirasakan ketika klien beraktivitas ataupun berbaring dan akan
berkurang ketika istirahat atau duduk.
- Klien mengatakan susah tidur pada malam hari ataupun juga sering terbangun dari tidur
malam karena sesak kurang lebih 3 kali setiap malamnya.
- Klien menggunakan 2 buah bantal ketika tidur.
- Klien mempunyai riwayat pengobatan yang khusus yaitu captopril dosis tidak diketahui.
Bisa diminum 2x1 tab.
- Klien mengatakan merokok sejak muda (kurang dari 20 tahun)
- Klien sering masuk RS sejak 2 tahun terakhir

DO:

- Klien tampak sesak saat melakukan aktivitas


- Mukosa mulut klien tampak kering
- Turgor kulit klien jelek
- Irama jantung tidak teratur
- Terdengar suara tambahan; murmur
- BB: 49 Kg TB: 160cm
- MAP: 73,3 (normal)
- Edema kaki grade II
- CRT < 3 detik
- Vital sign:
a. TD: 140 / 40 mmHg MAP: 73,3 (normal)
b. N : 94
c. RR : 22 x / menit
d. Suhu: 36,3
e. Input: 450 cc / 8 jam
f. Output: 200 cc/ 8 jam
g. IWL : 200 cc
h. Balance cairan : +50cc

- Hasil Lab:
- Hb : 10 g/dl
- Ht: 30 %
- Eritrosit: 3,18 juta/uL
- RDW: 18,1 %
- GDS: 151 mg/dl
- Ureum: 45 mg/dL
- Kreatinin: 1,1 mg/Dl
- AGD:
pH: 7,451 mmHg
PCO2: 25 mmHg
PO2: 67,7 mmHg
HCO3: 17 mmol/L
SaO2: 94,2 %
BE: -5,0 mmol/L
Total CO2: 17,8 mmol/L

- Chest X-Ray: CTR > 50% corakan bronkovaskular kasar, sudut castovertebra tumpul.
ANALISA DATA

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


DS : Penurunan curah jantung berhubungan dengan
Klien mengatakan mempunyai riwayat kontraktilitas miokardial.
pengobatan yang khusus yaitu captopril (dosis
tidak diketahui)

DO :
a. TD: 140 / 40 mmHg
b. MAP: 73,3 (normal)
c. N : 94
d. RR : 22 x/menit
e. Turgor kulit klien jelek
f. Irama jantung tidak teratur
g. Terdengar suara tambahan; murmur
h. Chest X-Ray: CTR > 50% corakan
bronkovaskular kasar, sudut castovertebra
tumpul.
DS : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
a. Klien mengatakan sesak napas perubahan status kardiovaskuler.
b. Klien mengatakan kakinya bengkak

DO :
a. Mukosa mulut klien tampak kering
b. Edema kaki grade II
c. Terdengar suara tambahan; murmur
d. Input: 450 cc / 8 jam
e. Output: 200 cc/ 8 jam
f. IWL : 200 cc
g. Balance cairan : +50cc
h. BB: 49 Kg TB: 160cm
i. Hasil Lab:
- HB : 10 g/dl
- Ht: 30 %

DS : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


a. Klien mengatakan sering terbangun dari ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan
tidur malam karena sesak kurang lebih oksigen.
3 kali setiap malamnya.
b. Klien menggunakan 2 buah bantal
ketika tidur.
DO :
c. Klien tampak sesak saat melakukan
aktivitas
d. Kegiatan aktivitas klien dibantu
e. TTV :
- TD: 140 / 40 mmHg
- N : 94 x/menit
- RR : 22 x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN


INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Auskultasi nadi 1. Biasanya terjadi
jantung berhubungan tindakan keperawatan perifer takikardia
dengan kontraktilitas selama 3x24 jam
2. Catat bunyi 2. S1 dan S2
miokardial ditandai penurunan curah
jantung mungkin lemah
dengan : jantung teratasi dengan
karena
kriteria hasil :
menurunnya kerja
DS: a. Tanda Vital dalam
pompa. Irama
Klien mengatakan rentang normal
Gallop umum (S3
mempunyai riwayat (Tekanan darah,
dan S4) dihasilkan
pengobatan yang khusus Nadi, respirasi)
sebagai aliran
yaitu captopril (dosis b. Dapat mentoleransi
darah ke ventrikel
tidak diketahui) aktivitas, tidak ada
yang disteni.
DO : kelelahan
Murmur dapat
a. TD: 140 / 40 mmHg c. Tidak ada edema
menunjukkan
b. MAP: 73,3 (normal) paru, perifer, dan
inkompetensi/sten
c. N : 94 tidak ada asites
osis katup.
d. Turgor kulit klien d. Tidak ada
3. Palpasi nadi 3. Penurunan curah
jelek penurunan
perifer jantung dapat
e. Irama jantung tidak kesadaran.
menunjukkan
teratur
menurunnya
f. Terdengar suara
radial, popliteal,
tambahan; murmur
dorsalis, pedis dan
g. Chest X-Ray: CTR
posttibial. Nadi
> 50% corakan
mungkin cepat
bronkovaskular
hilang tidak teratur
kasar, sudut
untuk dipalpasi
castovertebra
dan pulse alternan.
tumpul. 4. Kaji kulit 4. Pucat
terhadap pucat menunjukkan
dan sianosis. menurunnya
perfusi perifer
sekunder terhadap
tidak adekuatnya
curah jantung;
vasokontriksi dan
anemia. Sianosis
dapat terjadi
sebagai refrakstori
GJK. Area yang
sakit sering
berwarna biru atau
belang karena
peningkatan
kongesti vena.
Kolaborasi : 1. Meningkatkan
1. Berikan oksigen sediaan oksigen
tambahan untuk kebutuhan
dengan kanula miokard untuk
nasal/masker melawan efek
dan obat sesuai hipoksia/iskemia.
indikasi. Banyak obat yang
digunakan untuk
meningkatkan
volume sekuncup,
memperbaiki
kontraktilitas dan
menurunkan
kongesti.
2. Berikan obat 2. Meningkatkan
sesuai indikasi volum sekuncup,
(diuretic, memperbaiki
vasodilator, kontraktilitas,
ACE inhibitor , menurunkan
sedative ) kongesti dan
meningkatkan
istirahat .
Kelebihan volume Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan 1. Perubahan
cairan berhubungan tindakan keperawatan darah, nadi, parameter dapat
dengan perubahan selama 3x24 jam irama jantung, mengindikasikan
status kardiovaskuler kelebihan volume cairan suhu, dan suara perubahan status
ditandai dengan : teratasi dengan kriteria napas cairan atau
hasil : setidaknya elektrolit
DS : a. Terbebas dari setiap 4 jam
a. Klien edema, efusi, 2. Pantau asupan, 2. Asupan yang
mengatakan anaskara haluaran, dan melebihi haluaran
sesak napas b. Bunyi nafas bersih, berat jenis urin dan peningkatan
b. Klien tidak ada secara cermat berat jenis urin
mengatakan dyspneu/ortopneu setidaknya dapat
bengkak di kaki c. Terbebas dari setiap 4 jam. mengindikasikan
DO : distensi vena retensi atau
a. Mukosa mulut jugularis, reflek kelebihan beban
klien tampak hepatojugular (+) cairan.
kering d. Memelihara 3. Pantau BUN, 3. BUN dan kreatinin
b. Edema kaki tekanan vena kreatini, kadar mengindikasikan
grade II sentral, tekanan elektrolit, kadar fungsi ginjal, kadar
c. Terdengar suara kapiler paru, output hemoglobin, elektrolit,
tambahan; jantung dan vital dan kadar hemoglobin, dan
murmur sign dalam batas hematokrit. hematokrit
d. Input: 450 cc / 8 normal. membantu
jam mengidentifikasika
e. Output: 200 cc/ 8 n status cairan.
jam
f. IWL : 200 cc
g. BB: 49 Kg TB: 4. Ukur berat badan 4. Mengetahui berat

160cm pasien setiap hari badan yang

h. Balance cairan : sebelum sarapan normal bukan

+50cc sesuai program. karena


penumpukan
cairan
5. Ganti posisi 5. Dapat
pasien meningkatkan
setidaknya aliran balik vena,
setiap 2 jam, mengurangi
tinggikan edema dan
ekstremitas mencegah
yang kerusakan kulit.
mengalami
edema.
Kolaborasi : 1. Kelebihan cairan
1. Berikan cairan IV dapat
sesuai instruksi, memperburuk
pantau kondisi klien.
kecepatan aliran
IV secara
cermat.
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Periksa tanda- 1. Hipotensi
berhubungan dengan tindakan keperawatan tanda vital ortostatik dapat
ketidakseimbangan selama 3x24 jam sebelum dan terjadi dengan
suplai dan kebutuhan intoleransi aktivitas sesudah aktivitas karena
oksigen ditandai dengan dapat teratasi dengan aktivitas. efek obat
: kriteria hasil : (vasodilatasi),
DS : a. Berpartisipasi dalam perpindahan
a. Klien aktivitas fisik tanpa cairan (diuretik
mengatakan disertai peningkatan atau pengaruh
sering terbangun tekanan darah, nadi fungsi jantung)
dari tidur malam dan RR 2. Catat respons 2. Penurunan atau
karena sesak b. Mampu melakukan kardiopulmonal ketidakmampuan
kurang lebih 3 aktivitas sehari hari terhadap miokardium untuk
kali setiap (ADLs) secara aktivitas, catat meningkatkan
malamnya. mandiri. disritmia, volume sekuncup
b. Klien dispnea, selama aktivitas,
menggunakan 2 berkeringat, dapat
buah bantal pucat. menyebabkan
ketika tidur. 3. Berikan peningkatan
bantuan dalam segera pada
DO : aktivitas frekuensi jantung
a. Klien tampak perawatan diri dan kebutuhan
sesak saat sesuai indikasi. oksigen, juga
melakukan Selingi periode meningkatkan
aktivitas aktivitas kelelahan dan
b. Kegiatan dengan periode kelemahan.
aktivitas klien istirahat. 3. Pemenuhan
dibantu kebutuhan
c. TTV : perawatan diri
TD: 140 / 40 pasien tanpa
mmHg memoengaruhi
N : 94 x/menit stress miokard
RR : 22 x/menit atau kebutuhan
oksigen
berlebihan.

You might also like