Dokumen tersebut membahas tentang penurunan angka kematian akibat penyakit infeksi tetapi peningkatan angka kematian akibat kanker. Jenis-jenis terapi kanker yang dibahas meliputi pembedahan, iradiasi, dan kemoterapi. Selanjutnya dibahas mengenai penyebab tumor, siklus sel normal dan abnormalitasnya pada sel kanker, serta faktor risiko penyebab kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan angka kematian akibat penyakit infeksi tetapi peningkatan angka kematian akibat kanker. Jenis-jenis terapi kanker yang dibahas meliputi pembedahan, iradiasi, dan kemoterapi. Selanjutnya dibahas mengenai penyebab tumor, siklus sel normal dan abnormalitasnya pada sel kanker, serta faktor risiko penyebab kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan angka kematian akibat penyakit infeksi tetapi peningkatan angka kematian akibat kanker. Jenis-jenis terapi kanker yang dibahas meliputi pembedahan, iradiasi, dan kemoterapi. Selanjutnya dibahas mengenai penyebab tumor, siklus sel normal dan abnormalitasnya pada sel kanker, serta faktor risiko penyebab kanker.
menurun Angka kematian akibat kanker meningkat 3 jenis terapi kanker yg utama: Pembedahan: solid kanker Iradiasi: solid kanker Kemoterapi (terapi obat): kanker yg dpt menyebar (leukemia) TUMOR adalah pertumbuhan abnormal jaringan tubuh Tumor dapat bersifat kanker (malignant) atau non-kanker (benign) Tumor terjadi jika sel membelah di dalam tubuh secara berlebihan Secara normal, pembelahan sel sangat terkontrol Sel-sel baru yg terbentuk mengganti sel-sel yg sudah tua Sel yg sdh rusak atau tidak diperlukan lagi akan mati dan digantikan oleh sel baru Jika keseimbangan antara pembelahan sel dengan kematian sel terganggu, bisa terbentuk tumor Proliferasi persisten: persisten pertumbuhan dan pembelahan sel yg pesat, sel kanker tidak responsif thd mekanisme feedback yg mengatur proliferasi sel pd sel normal Pertumbuhan invasive: invasive dapat menyerang jaringan lainnya Metastase: Metastase tumor sekunder yg terjadi pd organ yg jauh dari tumor primernya Benzene, senyawa kimia lain dan toksin Minum alkohol terlalu banyak Toksin lingkungan: jamur beracun, aflatoksin (kacang) Paparan sinar matahari yg berlebihan Masalah genetik obesitas Radiasi Virus (hepatitis B virus, human papiloma virus) Toksisitas thd sel normal: membatasi dosis obat Kesembuhan memerlukan 100% sel yg terbunuh (tdk bisa tercapai) Gagalnya deteksi dini Solid tumor kurang respon thd antikanker: karena tdd byk sel G0 Resistensi dapatan thd antikanker: uptake obat menurun oleh sel kanker, konversi obat mjd btk aktif menurun, meningkatnya kemampuan sel utk mmperbaiki kerusakan akibat obat Akses obat yg terbatas thd sel kanker: lokasi kanker dan suplai darah Toksik thd sel normal terutama sel yg kecepatan proliferasenya tinggi: sumsum tulang, folikel rambut, saluran cerna, Supresi sumsum tulang Leukopenia, Limfopenia: resiko infeksi meningkat Trombositopenia: pendarahan (berkurangnya platelet) Menurunnya eritrosit: anemia Kerusakan mukosa saluran cerna Stomatitis: inflamasi mukosa oral Diare: mengganggu absorpsi cairan dan nitrisi lainnya Mual muntah krn stimulasi kemoreseptor trigger zone Alopesia: kerusakan pd folikel rambut Toksik thd reproduksi Hiperurikemia Pengalkilasi agent: (1) the nitrogen mustards, (2) the ethyleneimines, (3) the alkyl sulfonates, (4) the nitrosoureas, and (5) the triazenes Antimetabolit Antitumor Antibiotik Inhibitor mitosis Hormon, antagonis hormon Obat sitotoksik lainnya Obat yg bekerja pd fase spesifik siklus sel Menghambat mitosis: efektif selama fase M (vinkristin) Mengganggu sintesis DNA: efektif pd fase S (sitarabin, metotreksat) Obat yg bekerja pd fase non-spesifik siklus sel Bekerja pd bbg fase siklus sel termasuk G0 : pengalkilasi (procarbazin), antitumor antibiotik Kombinasi dgn obat fase spesifik: meningkatkan daya bunuh thd sel Mekanisme kerja: Transfer gugus alkil thd komponen sel Mengganggu sintesis DNA dan pembelahan sel Efektif pd fase siklus sel non spesifik Resistensi: Meningkatnya produksi enzim yg berperan dlm DNA repair Menurunnya uptake obat Toksisitas: Toksik thd jaringan dengan tingkat pertumbuhan yg tinggi Toksik thd sumsum tulang, folikel rambut, mukosa saluran cerna Aktif thd bbg penyakit kanker Hodgkins desease, non-hodgkins lymphoma, solid tumor kepala, leher, ovarium, payudara Agen pengalkilasi yg paling banyak digunakan Prodrug: aktivasi di hati, onset kerja lambat Dpt diberikan peroral atau iv Toksisitas: depresi sumsum tulang, mual muntah, alopesia, kerusakan ginjal, imunosupresan, reaksi sensitifitas Struktur mirip dgn metabolit yg penting Menghambat enzim yg berperan dalam sintesis komponen sel Aktif thd fase S spesifik Aktif thd bbg fase siklus sel (kecuali G0) Dibagi 3 jenis: Analog asam folat Analog purin Analog pirimidin Mencegah asam folat mjd bentuk aktifnya Metotreksat Resistensi Menurunnya uptake metotreksat Meningkatnya sintesis dihidrofolat reduktase (enzim target metotreksat) Sintesis btk modifikasi dihidrofolat reduktase yg memiliki afinitas rendah thd metotreksat Farmakokinetik: Diberikan oral, im, iv, dam intratekal untuk tumor di CNS Eliminasi melalui renal Penggunaan: neoplastic deseases: non hodgkins limfoma, akut linfositik leukemia pd anak-anak, sarcoma kepala dan leher Psoriasis Rheumatoid arthritis Sitosin, timin dan urasil: basa yg diperlukan utk sintesis asam nukleat DNA dan RNA Mekanisme kerja: Menghambat sintesis pirimidin Menghambat sintesis asam nukleat Dpt bergabung dgn DNA dan RNA sehingga mengganggu fungsi assam nukleat Analog pirimidin: sitarabin, fluorourasil, floksuridin Adenin, guanin, hipoxantin: basa yg digunakan untuk sintesis asam nukleat Analog purin: merkaptopurin, tioguanin Senyawa sitotoksik yg dihasilkan oleh mikroorgaisme Bleomisin, daktinomisin, daunorubisin, doxorubisin, mitomisin, plikamisin Diberikan scr iv krn absorpsinya rendah dari saluran cerna Aktif thd fase M: mencegah pembelahan sel Vinkristin, vinblastin (vinca rosea, dikenal sbg alkaloid vinca) Vinkristin: toksik thd saraf perifer, sedikit efek thd sumsum tulang Penggunaan: hodgkin dan non-hodgkin limfoma, akut limfositik leukemia, kanker paru, ovarium, payudara Vinblastin: relatif aman thd sel neuron tetapi menyebabkan depresi sumsum tulang yg signifikan Penggunaan: sarkoma kaposi, hodgkin dan non-hodgkin limfoma, kanker payudara dan kanker testis Hidroksi urea Mekanisme kerja: menghambat replikasi DNA dgn menghambat enzim ribonukleosida difosfat reduktase Spesifik utk fase S siklus sel Farmakokinetik: absorpsi cepat stlh oral, melintasi sawar darah otak, metabolisme di hati Penggunaan: leukemia mielositik kronis, melanoma, karsinoma ovarium, Tamoxifen (antiestrogen) Berikatan dgn reseptor estrogen, mencegah stimulasi reseptor oleh estradiol Penggunaan: kanker payudara Prednison (glukokortikoid) Efek toksik thd jaringan limfoid, supresi mitosis, disolusi limfosit, regresi jaringan limfatik dan kematian sel Estrogen Terapi kanker payudara, kankr prostat lanjut Androgen Terapi kanker payudara (namun lebih efektif tamoxifen) Siklus sel dan karakteristik sel tumor, dampak pertumbuhan sel tumor, prinsip pengobatan, evaluasi keberhasilan terapi