Professional Documents
Culture Documents
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. S L
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/Usia : 13 November 2016/ 4 tahun
Alamat : Maleo
Agama : Islam
Waktu Masuk : Rabu, 29 Maret 2017, Pukul 28.10
Tempat Pemeriksaan : RS Wirabuana, Palu
Identitas Orang Tua :
Nama Ibu : Ny. J
Pekerjaan : IRT
Alamat : Maleo
3
leher, dada, punggung dan diseluruh badan. Mata pasien kemerahan
dan sering mengeluarkan air mata. Selain itu, pasien juga mengalami
batuk disertai lendir berwarna putih dan beringus sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit. Muntah 1 kali yang berisi makanan dialami pasien
saat pasien berada di rumah sakit. Pasien malas makan. Buang air
besar cair >3 kali dalam sehari yang dialami sehari setelah masuk
rumah sakit, tidak berlendir dan tidak berdarah nafsu makan dan
minum bagus. Buang air kecil lancar.
e. Riwayat Sosial-Ekonomi
Pasien berasal dari keluarga dengan sosial-ekonomi
menengah ke-atas. : orang tua pasien memiliki rumah sendiri, dengan
lantai kramik, diding terbuat dari semen . Terdapat 3 buah kamar
tidur, dan 2 buah kamar mandi.
4
Pasien lahir secara spontan di RS, cukup bulan, dan dibantu oleh
dokter. Berat badan lahir 3500 gram, panjang badan 50 cm. Selama
kehamilan, ibu pasien tidak menderita sakit ataupun masalah lainnya.
Ibu pasien rajin melakukan kontrol ke puskesmas, sebanyak 4 kali.
Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara (anak pertama berusia
10 tahun).
i. Anamnesis Makanan
Pasien mendapatkan ASI hingga sekarang, bubur saring belum
diberikan.
j. Riwayat Imunisasi
- Vaksin Hepatitis B : Usia 0 bulan, 1 bulan.
- Vaksin Polio : Usia 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan.
- Vaksin BCG : Usia 1 bulan.
- Vaksin DPT : Usia 2 bulan, 4 bulan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 5,5 kg
Tinggi Badan : 57 cm
Status Gizi : Gizi Baik
Tanda Vital :
Denyut Nadi : 145/menit, kuat angkat, irama reguler
Respirasi :46/menit, pola pernapasan reguler
5
Suhu axilla : 38,5 0C
1. Kulit:
Warna : Sawo matang,sianosis (-)
Efloresensi : Tampak ruam makulopapular pada wajah
leher dan seluruh tubuh
Turgor : Segera kembali
Kelembaban : Cukup
2. Kepala:
Bentuk : Normocephalus
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, tebal,
alopecia (-)
3. Mata:
Konjungtiva : Anemis (+/+)
Sklera : Ikterik (-/-)
Refleks cahaya : (+/+)
Refleks kornea : (+/+)
Pupil : Bulat, isokor
Exophthalmus : (-/-)
Cekung : (+/+)
4. Hidung:
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Epistaksis : tidak ada
Rhinorrhea : (+)
5. Mulut:
Bibir : Kering (-), sianosis (-), stomatitis (-)
Gigi : Tidak ditemukan karies
Gusi : Tidak ditemukan adanya perdarahan
6
6. Lidah:
Tremor : (-)
Kotor/Berselaput : (-)
Warna : Merah muda
7. Telinga:
Sekret : Tidak ditemukan
Serumen : Minimal
Nyeri : Tidak ada
8. Leher:
Kelenjar getah bening : Pembesaran (- /-), nyeri tekan (-)
Kelenjar Tiroid : Pembesaran (-), nyeri tekan (-)
Trake a : Posisi central
Kaku Kuduk : (-)
Faring : Hiperemis (-)
Tonsil : T1-T1
9. Toraks:
a. Dinding Dada/Paru:
Inspeks : Ekspansi paru simetris bilateral (kanan = kiri),
tampak retraksi(-), jejas (-), bentuk normochest,
pola pernapasan kesan normal.
Palpasi : Ekspansi dada simetris, vocalfremitus simetris
kanan = kiri, nyeri tekan (-).
Perkusi : Sonor di semua lapang paru
Auskultasi : Bronchovesicular (+/+)
Suara napas tambahan: Ronkhi (-/-),Whezzing (-/-)
b. Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
7
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial
linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas: SIC II linea midclavicularis dextra et
parasternalis sinistra
Batas kiri: SIC V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan: SIC V linea parasternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi
tambahan: murmur (-), gallop (-).
10. Abdomen:
Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen, dullness (+)
pada area hepar & lien. Asites (-)
Palpasi : Nyeri tekan(-), distensi (-), meteorismus (-).
Hati : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jumat, 29/03/2017
Hasil Rujukan Satuan
Hematologi Rutin
Hemoglobin 11,4 11,5 15,5 g/dl
8
Leukosit 3,6 4,5 14,5 103/uL
Eritrosit 4,44 4 5,2 106/uL
Trombosit 216 150 450 103/uL
Hematokrit 34,7 35 45 %
E. RESUME
Pasien anak perempuan umur 4bulan, berat badan 5,5 kg, tinggi
badan 57 cm, status gizi baik, masuk rumah sakit dengan keluhan Febris (+)
sejak 6 hari yang lalu. Timbul ruam makulopapular sehari setelah masuk
rumah sakit yang dimulai dari belakang telinga, kemudian daerah wajah
, menjalar di bagian leher, dada, punggung dan diseluruh badan. Pasien
mengalami konjungtivitis (+), batuk berlendir (+) dan flu 5 hari sebelum
masuk rumah sakit. Vomitus(+) saat berada di rumah sakit. Pasien malas
makan. saat berada di rumah sakit.. Diare (+) mata cekung (+/+)
F. DIAGNOSIS
a. Diagnosis kerja : Morbili + Diare tanpa dehidrasi
G. TERAPI
Non-Medikamentosa
- Kompres air hangat jika demam.
- Anak diajurkan cukup minum, berikan cairan yang mengandung
elektrolit seperti jus buah, oralit atau air tajin.
Medikamentosa
- IVFD RL 16 tpm
- Vit A 1 X 50 000 IU
- Puyer batuk 3x1pulv
9
Amroxol 2,5 mg
CTM 0,5 mg
- Paracetamol 4x cth
- Oralit
- Zink 1x 20 mg
H. FOLLOW UP
Hari/Tanggal: Kamis, 30 Maret 2017 (PH-1)
S Demam hari ke-7
Badan lemas (+),muntah (-),batuk berlendir (+), sesak (-),
mual (-), muntah (-), bercak koplik (-), mata merah dan
gatal (+), BAB (+) 2 kali, BAK lancar
O Keadaan Umum: Sakit Sedang
Kesadaran: Compos Mentis
Denyut Nadi : 140 x/menit, kuat angkat
Respirasi : 40 x/menit
Suhu Tubuh : 38,4 C
Berat Badan : 5,5 kg
Tinggi Badan : 57 cm
Status Gizi : Gizi Baik
Paru
- Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral
- Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Sonor +/+
- Auskultasi : Bronchovesicular +/+, Ronkhi -/-,
Wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V
arah medial linea midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler,
bunyi tambahan: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
- Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
- Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
- Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen,
dullness (+) pada area hepar & lien.
- Palpasi : Nyeri tekan (-), meteorismus (-).
organomegaly (-).
Pemeriksaan Lain
- Kulit :Tampak ruam makulopapular
10
eritem di wajah, leher, dada,
punggung, perut, tangan, dan kaki
- Mata : Konjungtiva hiperemis (+/+), cekung
(+/+)
- Lidah kotor : (-)
- Ekstremitas : Akral hangat
- Turgor : Kembali segera
-
Hasil Laboratorium:
DR: 29/03/2017
HB : 11,4 g/dL
WBC : 3,6 103/uL
RBC : 4,44 106/uL
PLT : 216 103/uL
HCT : 34,7 %
A Morbili + Diare Tanpa Dehidrasi
P - IVFD RL 11 tpm
- Vit A 1 X 50 000 IU
- Puyer batuk 3x1pulv
Amroxol 2,5 mg
CTM 0,5 mg
- Paracetamol 4xcth
- Oralit / bab cair
- Zink 20 mg x1
11
- Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Sonor +/+
- Auskultasi : Bronchovesicular +/+, Ronkhi -/-,
Wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V
arah medial linea midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler,
bunyi tambahan: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
- Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
- Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
- Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen,
dullness (+) pada area hepar & lien.
- Palpasi : Nyeri tekan (-), meteorismus (-).
organomegaly (-).
Pemeriksaan Lain
- Kulit :Tampak ruam makulopapular
eritem di wajah, leher, dada,
punggung, perut, tangan, dan kaki
- Mata : Konjungtiva hiperemis (+/+), cekung
(-/-)
- Lidah kotor : (-)
- Ekstremitas : Akral hangat
- Turgor : Kembali segera
-
Hasil Laboratorium:
DR: 29/03/2017
HB : 11,4 g/dL
WBC : 3,6 103/uL
RBC : 4,44 106/uL
PLT : 216 103/uL
HCT : 34,7 %
A Morbili + Diare Tanpa Dehidrasi
P - IVFD RL 11 tpm
- Vit A 1 X 50 000 IU
- Puyer batuk 3x1pulv
Amroxol 2,5 mg
CTM 0,5 mg
12
- Paracetamol 4xcth
- Oralit / bab
- Zink 20 mg x1
13
(+/+)
- Lidah kotor : (-)
- Ekstremitas : Akral hangat
- Turgor : Kembali segera
-
Hasil Laboratorium:
DR: 29/03/2017
HB : 11,4 g/dL
WBC : 3,6 103/uL
RBC : 4,44 106/uL
PLT : 216 103/uL
HCT : 34,7 %
A Morbili + Diare Tanpa Dehidrasi
P - Aff infus
- Puyer batuk 3x1pulv
Amroxol 2,5 mg
CTM 0,5 mg
- Paracetamol 4xcth (bila demam)
- Oralit / bab
- Zink 20 mg x1
14
BAB III
DISKUSI KASUS
terutama menyerang anak. Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan
RNA dari famili Paramixofiridae, genus Morbillivirus. Hanya satu tipe antigen
yang diketahui. Selama masa prodromal dan selama waktu singkat sesudah ruam
tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat
Masa inkubasi sekitar 10-12 hari jarang masa inkubasi dapat sependek 6-10
hari. Kenaikan ringan pada suhu dapat terjadi 9-10 hari dari hari infeksi dan
kemudian menurun selama sekitar 24 jam. Penyakit ini dibagi dalam 3 stadium,
yaitu (1,2,3)
timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang
dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan
molar bawah. Jarang ditemukan di bibir bawah tengah atau palatum. Kadang-
15
erupsi. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia. Secara klinis,
influenza. Diagnosis perkiraan yang besar dapat dibuat bila ada bercak koplik
dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam waktu 2 minggu
terakhir.
2. Stadium Erupsi
suhu badan. Diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula-mula eritema
kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada hari
ketiga dan akan menghilang dengan urutan seperti terjadinya. Tidak jarang
disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah black
measles, yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung
3. Stadium Konvalesensi
16
Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema dan eksantema ruam kulit
Penularan terjadi secara droplet dari 1-2 hari sebelum timbul gejala. Virus
mononuklear dan menuju kelenjar getah bening lokal. Disini virus memperbanyak
banyak dan limfosit T aktif membelah. Pada hari ke 5-6 infeksi masuk ke dalam
Pada hari ke-9 dan ke-10, fokus infeksi berada di epitel saluran napas dan
konjungtiva sehingga muncul gejala seperti common cold dan selaput konjungtiva
tampak hiperemis. Proses peradangan diikuti dengan demam tinggi. Tampak suatu
ulseratif kecil pada mukosa pipi yang disebut bercak koplik yang merupakan
tanda pasti penegakan diagnosis. Pada hari ke 14 akan mulai muncul ruam
yang mengalami neksosis akan mudah terjadi infeksi sekunder sehingga dapat
dapat ditemukan pada apusan mukosa hidung. Virus dapat diisolasi pada biakan
17
jaringan. Angka leukosit cenderung rendah dengan limfositosis relatif. Pungsi
protein dan sedikit kenaikan limfosit. Kadar glukosa normal. Bercak koplik
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini, pasien datang dengan
keluhan demam naik turun sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit dan saat
datang telah timbul ruam merah 1 hari sebelum masuk rumah sakit, ruam merah
muncul dimulai dari daerah wajah, menjalar di bagian leher, dada, punggung dan
diseluruh badan. Pasien juga mengeluh mata perih hingga sering mengeluarkan air
dan pasien juga mengalami batuk berlendir dan beringus 4 hari sebelumnya.
dengan penderita 1-2 minggu sebelumnya, tidak mendapatkan vaksin campak saat
Pada kasus ini, saat pasien datang kerumah sakit, kemungkinan pasien
18
akhir stadium prodromal dan menghilang dalam 24 jam sampai hari kedua setelah
timbulnya rash.3,4
bulan dan penyakit tersebut akan dimodifikasi oleh tingkat maternal antobodi
Pada pasien kali ini, usia 4 bulan telah mengalami morbili hal ini
dikarenakan:
1. Imunisasi aktif
campak termasuk yang wajib diberikan terhadap anak usia 9 bulan yang
(PPI). Imunisasi dapat pula diberikan bersama Mumps dan Rubela (MMR)
pada usia 12-15 bulan. Anak yang telah mendapat MMR tidak perlu
2. Imunisasi pasif
19
sesudah pemajanan tetapi lebih baik sesegera mungkin. Namun tidak banyak
3. Isolasi
penyakit campak dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian pula bagi penderita
lingkungan sekitar.2
1. Bronkopnemonia
tuberkulosis, leukemia dan lain-lain. Oleh karena itu pada keadaan tertentu
Prognosis dari kasus morbili ini adalah baik karena penyakit ini
20
tidak diatasi dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi sehingga dapat
mengakibatkan prognosis yang buruk. Pada kasus ini prognosis baik karena
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Soedarma SP. Garna H. Hadinegoro SR. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak:
Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi 1. Jakarta : IDAI. 2002.
2. TH, Tampengan, IR, Laurent. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Jakarta :
EGC. 2007.
3. Widagdo. Masalah Dan Tatalaksana Penyakit Infeksi Pada Anak. Sagung
Seto. 2002.
4. Hasan R. dkk. Buku Kuliah 2, Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Jakarta. 2005.
5. Arvin. Behrman. Kliegman. Nelson Ilmu Kesehatan Anak volume 2 Edisi 15.
EGC: Jakarta; 2000.
6. Permana, Adhy, dkk. The Disease: Diagnosis & Terapi. Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta; 2010.
7. Haryowidjojo. Demam Campak. Htttp://www.Pediatrik.com. [diakses 20
Oktober 2014]
22