You are on page 1of 23

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI


SEJAK ZAMAN MESIR KUNO HINGGA SEKARANG

Oleh:

ISMA YULIANTI ISMAIL (E1A 013 022)

ROHMI WARDANI (E1A 013 043)

ZAHRATUL AINI (E1A 013 057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2015

1
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Bioteknologi tentang
SejarahPerkembangan BioteknologiSejak Zaman Mesir Kuno Hingga Sekarang dengan baik dan
tepat waktu. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa cahaya keimanan pada diri setiap insan. Makalah yang
kami susun ini berisi tentang penjabaran rinci mengenai bagaimana sejarah perkembangan
bioteknologi dari masa mesir kuno hingga sekarang, apa saja produk yang dihasilkan dari
perkembangan tersebut serta bagaimana peranan perkembangan bioteknologi dalam kehidupan.

Tak lupa pula kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi mahasiswa pendidikan biologi.

Demikian makalah ini kami sampaikan, kurang dan lebihnya mohon maaf.

Sekian

Mataram, 22September 2015

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
1.3 TUJUAN PENULISAN .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 18

3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 18


3.2 SARAN ................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobilogi,
biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau
konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk
menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau
bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa
pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri
dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang
dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan
perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut dapat
dibagi menjadi dua sub bagian, yakni: a). Pembentukan suatu produk akhir yang siinginkan,
contohnya enzim anti biotik, asam orgainik dan steroid. b). Penguraian bahan sisa produksi,
contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak. Dewasa
ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang pengolahan
bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan. Dari berbagai
perkembangan produk, bagaimanakah awal sejarah terlahirnya bioteknologi dengan berbagai
perkembangannya dari yang sederhana sampai modern.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antaralain :
1. Apakah pengertianbioteknologi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan bioteknologi dari sejak mesir kuno hingga sekarang?
3. Apa saja gelombang perkembangan bioteknologi?
4. Bagaimana perkembangan bioteknologi dalam ilmu di Indonesia?
5. Apakah produk-produk perkembangan bioteknologi?
6. Bagaimana peran perkembangan bioteknologi?

4
7. Bagaimana dampak perkembangan bioteknologi?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar dapat mengetahui :
a. Pengertian Bioteknologi.
b. Sejarah perkembangan Bioteknologi dari sejak Mesir Kuno hingga sekarang.
c. Gelombang perkembangan Bioteknologi.
d. Perkembangan Bioteknologi dalam ilmu di Indonesia.
e. Produk-produk perkembangan Bioteknologi.
f. Peran perkembangan Bioteknologi.
g. Dampak perkembangan Bioteknologi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI


Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
denganmenggunakan bit gula sebagai sumber pakannya. Bioteknologi berasal dari kata: Bios:
hidup; Teuchos: alat; Logos: ilmu; sehinggabioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhlukhidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (proteinbioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan
lain lain) dalam proses produksiuntuk menghasilkan barang dan jasa.
Menurut EFB (European Federation of Biotechnology), bioteknologi
sebagaiperpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau
analogmolekuler untuk menghasilkan barang dan jasa. Definisi EFB ini berlaku untuk
keduabioteknologi 'tradisional atau tua' dan bioteknologi 'baru atau modern'.
Bioteknologitradisional mengacu pada teknik konvensional yang telah digunakan selama
berabad-abaduntuk menghasilkan bir, anggur, keju dan makanan lainnya sejak zaman Yunani
dan Mesirkuno, sedangkan bioteknologi 'baru atau modern' mencakup semua metode
modifikasigenetik oleh DNA rekombinan dan teknik fusi sel dengan perkembangan
prosesbioteknologi modern dari bioteknologi 'tradisional'.
Menurut But et al, (1982) bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains
(ilmupengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan
denganmelibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.
SedangkanPrimrose (1987), bioteknologi merupakan eksploitasi komersial organisme hidup
ataukomponennya seperti: sel, enzim dan senyawa organik lainnya.Organization for
Economic Co-operation and Development (OECD) (1982),mendefinisikan bahwa
bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuandan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agenbiologis untuk menghasilkan bahan
dan jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

6
Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi secara holistic
adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras, anggur, susu,dan
sebagainya.
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian ataupenyusunan
oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol,
enzim,antibiotika, hormon, dan pengolahan limbah (Nurcahyo, 2011).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang pemanfaatan mahluk hidup dengan teknologi sehingga menghasilkan produk berupa
barang dan jasa yang dapat bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.
2.2. SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Dikutip dalam buku Dinata (2007 : 2-5) sejarah perkembangan Bioreknologi adalah
Seorang futures Amerika, Alvin Toffler (1980), menuliskan prognosis yang sangat terkenal
dalam buku The Thrid Wave (Geolombang ketiga). Prognosis itu berisi tentang empat
teknologi yang sangat berperan dalam kebudayaan manusia di abad ke-20 dan 21. Keempat
teknologi tersebut adalah mikroelektronik, teknologi alternatif, aeronautika, dan
bioteknologi.
Revolusi biologi, yang diawali dengan penemuan struktur heliks ganda (double helix)
molekul DNA (asam deoksiribonukleat) oleh Watson dan Crick (1953), melejit pesat
dipertengahan tahub 1970-an dengan berkembangnya rekayasa genetika. Perkembangan ini
menjadikan bioteknologi bidang ilmiah antar disiplin yang member harapan untuk
memecahkan problem yang dihadapi manusia,. Sebenarnya, penerapan proses-proses
bioteknologi telah dikenal dan dibudidayakan oleh umat manusia selama berabad-abad.
Dipenghujung abad ke-20, bioteknologi telah menjadi salah satu penopang kegiatan
industry, terutama di Negara-negara maju. Sebaliknya, upaya pengembangan dan penerapan
bioteknologi di Negara-negara berkembang masih menghadapi banyak masalah dan dilema.
Hal ini karena penelitian dan penerapan bioteknologi memerlukan modalyang cukup besar
dan dukungan sumber daya manusia yang berkelayakan tinggi, seperti para pakan yang
kompeten.

7
Pengetahuan manusia tentang boiteknologi berawal dari pembuatan makanan dan
minuman secara fermentasi. Seni pembuatan pangan dengan fermentasi telah dikenal oleh
masyarakat Babilonia sejak 6000 tahun SM, jauh sebelum Louis Pasteur mencetuskan
temuannya tentang peran mikroba atau jasad renik dalam fermentasi.
Minuman khas arak Jepang (sake), bir, anggur, keju, yoghurt, dan beberapa pangan
tradisional Indonesia (misalnya tempe, oncom, acar, dan peda) merupakan contoh hasil
proses bioteknologi tradisional. Periode ini disebut tahap bioteknologi generasi pertama atau
era pra-Pasteur. Tahap ini dicirikan oleh pemanfaatan atau pendayaagunaan mikroba (bakteri,
kapang, dan khamir) untuk pengawetan dan/atau pembuatan makanan dan minuman. Sampai
tahun 1940-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia
(misalnya, asteon butanol dan asam sitrat) dan biomassa.
Tahap bioteknologi generasi kedua dimulai ketika ditemukan penisilin oleh Fleming
(1928/1929) dan mulai dimanfaatkan dalam industry pada tahun 1944. Pada era ini dan
sampai sekarang, kegiatan bioteknologi diwarnai oleh industri dan produksi antibiotic,
vitamin, dan asam-asam organic dengan menggunakan proses fermentasi. Masa tersebut
dikenal pula sebagai era antibiotik.
Tahap bioteknologi generasi ketiga melejit pesat pada pertengahan tahu 1970-an
dengan dimanfaatkannya rekaya genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat
organisme sebagai agen yang berperan penting dalam bioproses. Berbagai produk farmasi
dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormone, dan vaksin diproduksi
dengan memanfaatkan teknik rekaya genetika. Teknologi hibridoma yang ditemukan oleh
Kohler dan Milstein (1975) membuka era produksi antibody monoclonal (Anonim, 1990).
Kekhususan tahap perkembangan ini menyebabkan masa ini dinamakan tahap bioteknologi
baru.
Perkembangan proses-proses bioteknologi tidak lepas dari peran enzim, yang
merupakan suatu biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik serta
perkembangan peralatan analisis, seperti kristalografi sinar-x dan spektrofotometer massa
yang dipotong oleh rekayasa genetika, telah memungkinkan pakar biokimia merekayasa
struktur enzim sesuai dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa struktur tiga dimensi enzim
dikaji dalam rekayasa protein, yang saat inimerupakan corak perkembangan bioteknologi
generasi keempat.

8
Produksi makanan dan minuman dengan bioteknologi
Kaum Samaria dan Babilonia sudah minum bir sejak 6000 SM. Orang Mesir membuat
roti dengan ragi sejak 4000 SM. Anggur telah dikenal oleh penduduk Timur Tengah pada
zaman perjanjian Lama. Produksi keju mempunyai sejarah yang kuna; begitupula dengan
pengolahan jamur. Mikroorganisme dilihat untuk pertama kalinya pada abad ke-17 oleh
Antonie van Leuweenhoek yang menemukan mikroskop sederhana. Kemampuan
fermentasi yang dimiliki mikroorganisme diperlihatkan sekitar tahun 1857-1876 oleh
Pasteur-Bapak Bioteknologi.
Proses bioteknolgi nonsteril
Proses bioteknologi pada mulanya dikembangkan dalam keadaan nonsteril. Etanol, asam
asetat, butanol, dan aseton yang diproduksi pada akhir abad ke-19 melalui proses
fermentasi mikroba terbuka, pengolahan air limbah, dan proses dekomposisi limbah padat
diperkotaan merupakan peristiwa fermentasi nonsteril terbesar yang dilakukan diseluruh
dunia.
Pengenalan sterilisasi pada proses bioteknologi
Pengenalan berbagai teknik rekayasa yang rumit pada tahu 1940-an dilakukan untuk
mengembangbiakkan mikroorganisme secara masal danmenyisihkan mikroorganisme
pencemar. Contoh-contohnya mencakup pembuatan antibiotic, asam amino, asam
organik, enzim, steroid, polisakarida, dan vaksin.
Ilmu genetika dan teknologi DNA rekombinan
Penelitian untuk menemukan galur-galur organisme yang penting untuk industry telah
lama dikerjakan. Teknik DNA rekombinan dan fusi protoplas memungkinkan
pemrograman yang baru terhadap sifat-sifat biologi organisme.
Bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau
analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa. Pemanfaatan mikroba untuk
kepentingan manusia telah ada sejak zaman sebelum masehi. Hingga sekarang manusia telah
mengalami tiga periode perkembangan bioteknologi, yaitu sebagai berikut (www.file-
edu.tumblr.com: 2011) :

9
1. Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini telah ada
teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),
mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai
sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).
2. Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)
Periode ini ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
Tahun 8000 SM :Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa
Babilon, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi
artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
Tahun 6000 SM :Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti dengan bantuan ragi.
Tahun 4000 SM :Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam
laktat.
Tahun 1500 : Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
Tahun 1665 :Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop.
Tahun 1670 :usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikrob di Rio Tinto,
Spanyol.
Tahun 1686 :Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga menjadi
manusia pertama yang dapat melihat mikrob.
Tahun 1800 :Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembangbiakan hewan.
Tahun 1856 :Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
Tahun 1865 :Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat
induk keturunannya.
Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan dan minuman.
Tahun 1880 :Penemuan Mikroorganisme/
Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi
alkohol oleh Eduard Buchner.
Tahun 1910 :Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol.
Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.

10
Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan bakteri.
Tahun 1919 :Karl Ereky, Insinyur Hongaria, orang pertama menggunakan kata
bioteknologi.
Tahun 1928 :Struktur rantai DNA terungkap.
Tahun 1953 :Penemuan dbakteri antibiotika baru (streptomicin, spalosporin,dll),
Tahun 1950-an: Mikroba untuk menambang uranium di kanada.
Tahun 1970 :Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan
untuk pemotongan gen gen.
Tahun 1973 :DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama
berhasil.
Tahun 1973 :Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal
Tahun 1975 :Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan
Milstein
Tahun 1978 :Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan
bakteri yang terdapat pada usus besar
Tahun 1981 :Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia
Tahun 80-an Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa,
pertengahan
Tahun akhir 80-an Bahan mentah industri plastic dari mikroba, interferon untuk kanker,
Tahun 1990 :Mikroba hasil rekayasa membantu mengesterak minyak dari tanah
Tahun 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat "flavor saver"
Tahun 2000 Perampungan Human Genome Project
Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)

Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada tahun 1970-an.
Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim endonuklease restiksi oleh Dussoix
dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat memotong ADN pada
posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu organisme, dan menyisipkan potongan
ADN lain ( dikenal dengan teknik ADN rekombinan). Setelah penemuan enzim
endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan program bahan bakar alkohol dari brazil,
teknologi hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin

11
untuk memasarkan produk jamur yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc.
Dougall (1980). Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan
diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan
penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi
oleh perusahaan Eli Lilly dan Company.
Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa
genetik terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik penelitian genom
makhluk hidup. Bioteknologi memiliki gradien perkembangan teknologi, yang dimulai dari
penerapan bioteknologi tradisional yang telah lama dan secara luas dimanfaatkan, hingga
teknik-teknik bioteknologi baru dan secara terus menerus berevolusi.

2.3. EMPAT GELOMBANG PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI


Dalam perkembangannya, bioteknologi banyak didukung ilmu-ilmu yang berbasis
molekuler seperti biologi molekuler, genetika molekuler, sel, jaringan dan biokimia.
Dukungan yang tak kalah pentingnya yaitu dari sarana komputer yang memadai (canggih),
karena bidang kajian bioteknologi adalah fenomena hayati pada tingkat molekuler yang
memerlukanefisiensi serta akurasi perhitungan-perhitungan yang rumit.
Perkembangan bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi empat tahapan/ gelombang
sebagai berikut (dvill-staw.blogspot.com :2012) :
1. Gelombang pertama
Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur (sederhana) yang dicirikan oleh
pemanfaatan mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan dan atau pembuatan
makanan minuman melalui penggunaan mikroba secara tradisional. Minuman khas
Jepang ( bir, anggur, keju,yoghurt), dan pangan tradisional dari Indonesia (tempe,
oncom, kecap ) merupakan contoh hasil proses bioteknologis tradisional. Sampai tahun
1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia (aseton,
butanol, asam sitrat ) dan biomassa. Pada tahun 6000 SM orang-orang Babilonia
telahberhasil membuat bir dengan fermentasi jasad renik. Peristiwa inimerupakan proses
bioteknologi yang tertua. Tiga ribu tahun kemudian, orang-orang Sumeriamampu
mengembangkanpembuatan bir hingga memiliki berbagai cita rasa (20 macam). Hingga
saat sekarang,bioteknologi dapat memberdayakan jenis-jenis minuman serta tanaman
dalam varietas yang beragam.

12
2. Gelombang kedua
Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin oleh Fleming
(1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944.
Bioteknologi ada era ini ( dan sampai sekarang ) yaitu proses bioteknologi yang
berlangsungdalam keadaan tidak steril. Peristiwa ini merupakan bentuk fermentasi di
tempat yangterbuka, sehingga dapat memungkinkan terkontaminasi oleh
mikroorganisme lainnya.Fermentasi adalah suatu proses perombakan dari senyawa yang
lebih kompleks menjadisenyawa yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.
Beberapa jenis produk yangdihasilkan oleh bioteknologi ini, antara lain etanol, asam
asetat, asam sitrat, asam laktat, dangliserin. Sekarang proses pembuatan kompos atau
pengolahan limbah juga merupakan contoh jenis bioteknologi fermentasi ini. Generasi
kedua ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
3. Gelombang ketiga
Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an
dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat
organisme sebagai agen yang berperan penting dalam bioindustri. Proses bioteknologi
ini berlangsung dalam kondisi steril. Bioteknologi jenis ini merupakan proses-
prosesbiologis atau fermentasi di tempat yang tertutup sehingga menjaga jangan sampai
adamikroorganisme luar yang mengontaminasi. Berbagai produk-produk biologis atau
farmasidan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin
diproduksi berkatrekayasa genetik ini. Beberapa contoh produk hasil bioteknologi ini,
antara lain jenis obat-obat antibiotika (pinisilin, tetrasiklyn,streptomisiyn, kloromfenikol,
dan vitamin B12, giberin, kortison atau steroid, asamamino terutama asam glutamat, dan
berbagai enzim. Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan Milstein (1975)
membuka era ini untuk produksi antibodi monoklonal. Kekhasan ini menyebabkan
tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
4. Gelombang keempat/ bioteknologi pada era generasi baru.
Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi )
yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses bioteknologis tidak
lepas dari peran enzim sebagai biokatalis.Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik
dan perkembangan peralatan analisis, sepertikristalografi sinar X dan spektrofotometer

13
massa yang ditopang oleh rekayasa genetik telahmemunginkan ahli biokimia
merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan. Generasi kempatini juga dikenal sebagai
era rekayasa enzim protein. Adapun proses bioteknologi yangditerapkan pada hasil
keilmuan baru (bioteknologi baru).
Berbagai hasil keilmuan baru tentang penerapan bioteknologi sebagai berikut:
o Penelitian tentang enzim, yang mempelajari tentang aktivitas sel-sel dan enzim yang
diaturaktivitasnya. Salah satu contohnya adalah produksi insulin, interferon, dan
antibodimonoklonal.
o Keilmuan tentang rekayasa genetika.
Rekayasa genetik merupakan usaha untuk mengubah atau memanipulasi bahan/materi
genetik suatu organisme secara invitro melaluipenambahan, penggantian, pengurangan,
atau modifikasi gen sehingga diperoleh ciri-ciridengan kemampuan baru. Penambahan
gen dilakukan dengan teknologi rekombinanDNA atau yang sering disebut kloning gen.
Misalnya, membuat DNA rekombinan yangmemiliki program untuk membuat insulin.
Insulin adalah protein yang bertugasmengontrol metabolisme gula darah dalam tubuh
manusia, dan sebagainya.Teknologi ini memberikan kesempatan tak terbatas bagi
terbentuknya kombinasi barudari gen, yang tentunya tidak akan terjadi secara alami pada
kondisi normal.
o Teknik kultur jaringan.
Teknik pengembangbiakan secara vegetatif pada organisme makin canggih. Hal ini
sejak ditemukannya teknik klon, yaitu produksi suatu organisme dari satu sel tunggal
yang diambildari tubuh sel tumbuhan atau hewan. Sel tunggal ini merupakan somatik
dan bukansel kelamin sehingga sel ini mengandung dua perangkat kromosom. Jadi, sel
ini memilikisemua informasi genetik yang diperlukan untuk menghasilkan suatu
individu yang lengkappada saat dirangsang untuk tumbuh. Teknik peng-klon-an pada sel
tumbuhandirasakan lebih mudah dibandingkan dengan sel hewan, karena sel tumbuhan
memiliki sifat totipotensi, yaitu kemampuan untuk membentuk tubuh secara lengkap
dengan akar, batang, dan daun.Totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam
mengembangkan tumbuhan secara invitroatau kultur jaringan, yaitu
mengembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif denganmenggunakan sebagian jaringan
pada media tertentu. Media yang dimaksudkan adalah media yang harus mengandung

14
semua kebutuhan yang diperlukan seperti unsur makro, mikro,sumberkarbohidrat, zat
pengatur tumbuh, vitamin, dan bahan organik lainnya.
o Teknik pengindraan secara molekuler
Kelengkapan rancang bangun, adalah suatu alat untuk menumbuhkan mikroba yang
memungkinkan berlangsungnya suatu reaksi biologi.
o Teknik bayi tabung.
Dengan penemuan teknik laparoskopi, memungkinkan sel sperma suami dan sel telur
istridifertilisasikan dalam cawan petri atau dalam tabung (invitro). Karena pembuahan
terjadi diluar, maka teknik ini disebut dengan fertilisasi invitro (dalam tabung). Hasil
pembuahantersebut, kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim istri, sehingga
istridapat mengandung dan melahirkan anak sebagaimanabiasanya. Bayi yang diproses
seperti tersebut dinamakan bayi tabung. Teknik ini pertamakalinya dikenalkan oleh
Steptoe dan Edward dari Inggris pada tahun 1977. Teknik bayitabung ini biasanya
dilakukan jika pasangan suami istri dinyatakan secara medis dalamkeadaan normal
namun karena sesuatu hal sulit untuk terjadinya fertilisasi. Kesulitan tersebutbisa
disebabkan tersumbatnya saluran tuba fallopii oleh sesuatu atau adanya antibodi selbenih
suami.
o Teknologi Hibridoma
Teknologi hibridoma, adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-
jaringanberbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda,
sehingga diperolehsatu sel tunggal (sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat
dikembangbiakkan,sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-masing
mengandung satu set genkomplit dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari dua
sel yang asli mungkin berupasel manusia. Sel tersebut khusus mensekresikan produk
yang berguna sepertiantibodi atau hormon. Hormon atau antibodi disekresikan dalam
jumlah sangat sedikit,karena hasil produksi dikendalikan mekanisme pengaturan sel
yang normal.Jika sel tersebut dilebur dengan sel kanker (sel yang tidak memiliki
pengendalian normalterhadap pertumbuhan dan sintesis protein), maka produksi hormon
atau antibodi secaradramatis meningkat. Peristiwa peleburan dua sel seperti tersebut,
menghasilkan selhibrid dan dikenal sebagai hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur,
oma = kanker). Tujuanteknik hibridoma adalah untuk menghasilkan antibodi dalam

15
jumlah yang besar, sehinggadapat digunakan untuk diagnostik dan terapeutik. Selain itu,
teknik ini merupakan jalan untuk menyilang atau memotong dalamspesies secara genetik
pada sel eukariotik yang tidak dapat diselesaikan dengan carapeleburan gamet secara
seksual.
2.4. PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DALAM ILMU DI INDONESIA
Dikutip dalam blog Regita S. Nurfachri (2013 : 2) kurang lebih 15 tahun yaitu tahun
1985, pemerintah Indonesia telah menjadikan bioteknologi sebagai prioritas pengembangan
iptek yang dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (RISTEK) .
Selanjutnya sejak tahun 1988, bioteknologi sudah masuk dalam REPELITA juga sebagai
prioritas pembangunan khususnya bidangiptek. Perkembangan terbaru dari sisi
kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada tahun 2000 lalu, bioteknologi juga muncul sebagai
bidang prioritas dalam Jakstra Ipteknas yang dilanjutkan dengan Renstra Ipteknas.
Dalam implementasi/penerapan dari kebijakan itu, pada tahun 1990 mulai dipikirkan
pembentukan SDM bioteknologi yaitu dengan pembentukan PAU atau Pusat Antar
Universitas bidang bioteknologi di UGM bidang bioteknologi kedokteran, ITB bidang
bioteknologi industri dan IPB bidang bioteknologi pertanian.
Kerjasama antar lembaga pendidikan dan penelitian pemerintah juga mulai digesa
dengan penunjukan pusat pengembangan atau center of excellence dengan tiga bidang utama
yaitu bioteknologi pertanian dengan anggota PAU Bioteknologi IPB, Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI, bioteknologi kedokteran dengan anggota UI/Lembaga Biologi Molekul
Eijkman dengan PAU Bioteknologi UGM dan bioteknologi industri dengan anggota PAU
Bioteknologi ITB dan BPPT. PAU-PAU di universitas juga ditugaskan untuk mencetak
SDM bioteknologi dengan pembentukan program studi pasca sarjana S-2 dan S-3
bioteknologi.
Riset tanpa dana, menjadi tak bermakna. Maka sejak tahun 1992 dana riset
kompetitif terbesar di Indonesia yaitu RUT/Riset Unggulan Terpadu yang dikoordinasi oleh
RISTEK dan diemban pelaksanaan administrasinya oleh LIPI, memasukkan bioteknologi
sebagai salah satu program tersendiri yang dibiayai. Selain RUT ada pula skema dana
kompetitif serupa yaitu RUTI/untuk tingkat internasional dan RUK/kemitraaan untuk
kerjasama lembaga riset dengan swasta.

16
Usaha-usaha antara pemerintah menggandeng swasta ini membuahkan hasil antara
lain berdirinya Konsorsium Bioteknologi Indonesia/KBI dengan anggota lembaga
pemerintah, penelitian, pendidikan dan swasta industri farmasi dan pangan khususnya. Selain
beberapa lembaga yang telah disebut di atas, lembaga pemerintah yang aktif
mengembangkan bioteknologi lainnya adalah departemen teknis yaitu Departemen Pertanian
lewat Badan Penelitian dan Pengembangannya seperti Badan Litbang Bioteknologi Pertanian
dan Sumber Daya Genetik Pertanian (Balitbiogen) yang berkantor di Bogor.
Himpunan bioteknologi juga mulai bermunculan baik yang formal atau non-formal
misalnya Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, Jaringan Peneliti Bioteknologi
Indonesia, dsb. Tak kurang pula jurnal-jurnal baik yang spesifik maupun yang lebih luas
seperti Indonesian Journal of Biotechnology yang berkantor di PAU Bioteknologi-UGM,
sekarang berganti nama menjadi Pusat Studi Bioteknologi-UGM, dsb.
Upaya terakhir pemerintah untuk mendorong kemajuan bioteknologi Indonesia
adalah rencana pembentukan lokasi khusus di pulau Rempang, berdekatang dengan pulau
Batam, sebagai wilayah khusus pengembangan dan komersialiasasi bioteknologi farmasi dan
pertanian.Usaha ini dikenal dengan istilah bio-island.
2.5. PRODUK-PRODUK DARI PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan
modern (redbiologi.blogspot.co.id : 2010) :
a. Bioteknologi konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit (terbatas),
kualitas belum terjamin. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau
bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganism dapat mengubah
bahan pangan.proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi,
hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt.
proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masalalu. ciri khas yang tampak pada
bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan
belum tahu adanya penggunaan enzim. Contoh: industri tempe, tape, anggur, yoghurt,
dsb.

17
b. Bioteknologi modern
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak (massal),
kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak terlepas dengan
aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti:
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang
berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan setelah terlebih
dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis)
secara in vitro (dalam tabung kaca).
Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu metode
untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gen yang dikehendaki ke
dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu metode untuk. Rekayasa protein
(protein engineering).
Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel eukariot
dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel
induknya.
Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki sama
persis dengan induknya.
Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitif untuk
mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk memperbanyak
(amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA; tissue/cells extracted RNA/mRNA
rT-PCR copy DNA (cDNA).
Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.
2.6. PERAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Menurut Isahi, 2010 berikut ini beberapa peran bioteknologi bagi perkembangan
sains dan teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat.
a. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana
molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi
maupun industri bioteknologi

18
b. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru
untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
c. Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur
aktif.
d. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin ,
antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon.
2.7. DAMPAK PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi dalam artian pemanfaatan mikroorganisme untuk mengolah makanan
dan minuman, telah dikenal sejak jaman dahulu sebelum masehi.Orang mesir kuno telah
mengenal pemanfaatan mikroorgansime untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju, tuak,
yoghurt.Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk memproduksi;
alkohol, penisilin, dan akhirnya antibodi monoklonal.
Kemajuan yang sangat menggembirakan dalam bioteknologi adalah penerapan
rekayasa genetika dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang dikehendaki kedalam sel yang
telah dikultur dengan tujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa hormon
pertumbuhan dalam skala besar.Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber
gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri
bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri,
jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung
pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat
dikembangkan menjadi komoditis bisnis.
Demikian pula penggunaan antibodi monoklonal sangat meluas baik untuk penelitian
maupun uji klinis termasuk diagnosis dan bahkan upaya mencapai target spesifik untuk
pengobatan. Perencanaan strategis dalam Bioteknologi: kompetensi menguasai bioteknologi
dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia diorientasikan pada kompetensi
meneliti dan menerapkan metode-metode mutakhir bioteknologi. Kemampuan menguasai
dan mengaplikasikan metode-metode mutakhir bioteknologi seperti: kultur jaringan, rekayasa
genetik, hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif akan
mampu menghasilkan produk-produk penemuan baru.
Bioteknologi, seperti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya
dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya

19
aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat
kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dariBacillus thuringiensis maupun Bacillus
sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula
bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar
gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
Menurut Isahi,2010 dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah
persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan
tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki
teknologi yang maju.Dalam perkembangannya, bioteknologi telah mencapai tingkat rekayasa
yang lebih terarah, sehingga hasilnya dapat dikendalikan.Dengan teknik yang dikenal sebagai
teknik DNA rekombinan, atau secara popular dikenal sebagai rekayasa genetika.Para ilmuan
dapat menyambung molekul-molekul DNA yang berbeda menjadi suatu molekul DNA
rekombinan yang inti prosesnya adalah kloning gena.

20
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan mahluk hidup
dengan teknologi sehingga menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang dapat
bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.
b. Sejarah perkembangan Bioteknologi dari sejak Mesir Kuno hingga sekarang :
Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini telah
ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),
mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai
sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).
Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)
c. Gelombang perkembangan Bioteknologi ada 4 gelombang : 1) era pra-pasteur
(sederhana), 2) era antibiotika, 3) era teknologi hibri doma, dan 4) era generasi baru.
d. Perkembangan Bioteknologi dalam ilmu di Indonesia :kurang lebih 15 tahun yaitu tahun
1985, pemerintah Indonesia telah menjadikan bioteknologi sebagai prioritas
pengembangan iptek yang dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi
(RISTEK) . Selanjutnya sejak tahun 1988, bioteknologi sudah masuk dalam REPELITA
juga sebagai prioritas pembangunan khususnya bidangiptek. Perkembangan terbaru dari
sisi kebijakan/aturan pemerintah yaitu pada tahun 2000 lalu, bioteknologi juga muncul
sebagai bidang prioritas dalam Jakstra Ipteknas yang dilanjutkan dengan Renstra Ipteknas.
e. Produk-produk perkembangan Bioteknologi :konvesional dan modern.
f. Peran perkembangan Bioteknologi :
Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana
molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi
maupun industri bioteknologi
Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi
baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.

21
Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur
aktif.
Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin
, antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon.
g. Dampak perkembangan Bioteknologi : Timbulnya dampak yang merugikan terhadap
keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman
sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk
gen asaing, seperti, gen cry dariBacillus thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat
menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi (
penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan
inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.dampak lain
yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam
perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi.
3.2.SARAN
Dengan penulisan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca khussusnya tentang sejarah perkembangan biologi dari era kuno sampai dengan
sekarang secara umumnya atau mendunia atau lokal.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Sejarah Perkembangan-Bioteknologi.Diakses di http://sejarah-perkembangan-


bioteknologi.html pada hari kamis, 17 September 2015 pukul 15.57 WITA.
Anonim.2012. Makalah Bioteknologi..Diakses di
http://dvillstaw.blogspot.com/2012/06/makalah-bioteknologi.html pada hari kamis, 17
September 2015 pukul 15.57 WITA.
Anonim.2013. Makalah Aplikasi Bioteknologi.Diakses di http://fileedu.tumblr.com pada hari
kamis, 17 September 2015 pukul 15.57 WITA.
Dinata, Deden Indra.2007. Bioteknologi. Jakarta : EGC.
Isahi, Dorso. 2010. Konsep dasar dan Perkembangan Bioteknologi. Diakses dari. Dikases di
http://biologimediacentre.com/bioteknologi-1-konsep-dasar-dan-perkembangan.html
pada hari Jum`at, 18 September 2015 pukul 22.45 WITA.
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta : UNY Press.
Nurfachri , Regita S. 2013. Makalah IPA Bioteknologi. Diakses di
http://sanialovely.blogspot.co.id/2013/01.html pada hari kamis, 17 September 2015
pukul 15.21 WITA.
Yudhi. 2008. Makalah Bioteknologi. Diakses di
http://yudhim.blogspot.co.id/2008/01/makalah.html padah hari kamis, 17 September
2015 pukul 16.21 WITA.

23

You might also like