Majalah Timiah ISSN: 1410-8291
Vol. 17 No. 1 Juli 2014 Terakreditasi LIPL
No. $67/Akred/P2MI-LIPH/O4/2014
JURNAL
PENELITIAN
KOMUNIKASI
KEMENTERIAN KOMUNIK.
BADAN PENELITIAN DAN P! 2
BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA BANDUNG
Bandung ISSN
J. Penelitian Komunikasi Vol. 17 No.1 Hal. 1 - 8% Juli 2014 1410-8291IMPLEMENTASI MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN MELALUI
PENYEBARAN INFORMASI JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
JAWA BARAT
Agus Rahmat
Program Studi Hubungan Masy eukat, Futas Unwa Kormunikasé Universitas Padjadjoran, Jin, Raya Jainangor
Kam 21, HP 08122198354. E-maif: agusrahmatfikomégmail.com.
Susi Perbawasari
Program Stadi Hbungan Masyarakat, Fakultas [nu Komunikasi Universias Paiadjaran, Jin Raya jainangor
Ken21- Hp. 0611214790, Eom: susieperbanasare yahoo.com
Feliza Zubai
Program Studi Hubungan Masyarakat. Fakuitas Une. Komusiksst Universitas pad) adjaran, Jin, Raye
Km 21, Hp, 088722587 144, £-niai :felizaherison@ yaboo. com,
Aang Koswara
Program Studi Hubungan Masyarakat, FakultasFma Komunikasi Universitas Padjadjaran, Yin, Raya jatinangen
Kim21. Hp 081312390399. Fone aungkoewarat@éunpad. acid
‘Naskah dicerioa tanggad 1S Fanvare 2014, darevisi tanggal 38 Mei 2014, diserujl tanggal 3 Jon 2014
HEALTH COMMUNICATION MODEL IMPLEMENTATION THROUGH
INFORMATION DISSEMINATION OF WEST JAVA'S PUBLIC HEALTH
INSURANCE
Abstract
Every behavior ts based on knowledge, therefore the success of public heaith insurance
(damkesmas) program conduct by the government for pear community require communication
and socialication of the program, shrough various existing channels, How health communication
model implemented by the government in order to disseminate Samkesmas. information
particularly in West Java region? The purpase of this research is to discover the divection of
information stream in socialization of Jamkesmas program, through quantitative approack. In
addition, sampling use multistage cluster sampling with 180 respondents. The result of the
research shows that interpersonal communication with formal opinion leaders act as the main
channel for poor community to objain information. It means that the public target for
strengthening or success of Jamkesmas socialization is opinion leaders such as head of the
neighborhood or local community and cadres.
Keywords: communication, opinton leaders, public target.
Abstrak
Setiap perifaku berlandas pada pengetahuan, oleh karema itu untuk Kkeberhasilan program
Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilakukan pemerintah untak masyarakat kurang mampu
mempersyaratkin dilakukannya komunikasi atau sosialisasi atas program tersebut, melalui
berbagai saluran yang ada, Bagaimana model komunikasi Kesehatan yang diimplementasikan
EyJona Peetian Komunitns OC 17 Na. su 20: 200
pemerintah dalam meny
burkan informasi Jamkesmas khususnya di wilayah Jawa Barat?
‘Tujuan penelitian ini adalah mengetahui arah aliran informasi yang terjadi dalam sosialis
program Jaminan Kesehatan Masyarakat, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
Pengambilan sampel menggunakan multistage cluster sampling, jumlah responden 180 orang.
Hasil penel
formal sebagai saluran utama masyar
‘bahwa publik
jan menunjukkan komunikasi yan bersifat antarpribadi dengan para opinion leaders
at kurang mampu dalam memeroleh informasi. [ni berart
fet untuk penguatan atau keberhasilan sosialisasi Jaminan Keschatan
Masyarakat adalah opinion leacers seperti ketua Rukun Warga staupun Rukun Tetangga serta
Kader,
‘Kata kunci: komunikasi, opinion Jeaders, publik target.
PENDAHULUAN
Asuransi Keschatan Masyarakat Miskin
menipakan —metode —_penyelenggaraan
pemeliharaan Kesehatan dengan mum yang
Tegamin serta pembiayaan yang dibiayai olch
pemerintah, Sesuai dengan namanya, sasaran
dari program ini adalah masyarakat miskin
dan masyarakat tidak = mampu yang
‘membutuhkan pelayanan kesehatan di Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan
jaringannya, sepert Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) serta layanan rujukan medis
lanjutan di Rumah Sakitbaik pemerintah
maupun swasta yang di tunjuk, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat (PP4) atau Balai
Kesehatan Indera Mata (BKIM), kecuali
masyarakat yang memiliki —_ jaminan
pemeliharaan/asuransi kesebatan lainnya
Meskipun program ini sudah lama
dilaksanakan, namun —sering —ditemui
fenomena yang menunjukkan kekurang
pahaman masyarakat terhadap program.
Mulai dari isu ketidaktepatan kepemilikan
‘arty Jaminan Kesehatan Masyarakat miskin
sampai pada konflik sebagai hemtuk
Kekecewaan masyarakat miskin yang butuh,
Tayanan keschatan dengan pelayan kesehatan
(healt provider),
Banyak aspek yang menyebabkan
munculnya fenomena —_-kekuraigtepatan
persepsi- masyarakat ata iat baik yang
diaplikasikan melalui program pemerintah di
bbidung layanan keschatan, Namun dari sckian
banyak hal, aspek yang penting untuk stiamati
terkait dengan ditemukannya persepsi yang
Kurang tepat dari masyarakat mengenai
jaminan kesehatan masyarakat-miskin ofeh
pemerintad adalat aspek aktivitas komuni
m
dalam menyosialisasikan niat baik pemerintah
ini
Ada beberapa alasan_—mengapa
komunikasi menjadi penting dan menjadi
sorotan terkait dengan kekuringtepatan
persepsi mayarakat dalam program Jamkeskin
(Embong, 2003), Pertama, terkait dengan
‘pemikiran salah scoring ilmuwan komunikasi
seperti Megee. Secara tegas Megee
mangatakan bahwa Komunikasi merupakan
pra kondisi untuk sebuah perubahan yang
direncanakan, Terkait dengan penelitian ini,
yang dimaksud dengan perubahan yang
direncanakan — terebut adalah layanan
Kesehatan yang diberikan pemerintah bagi
at miskin. Kedua, pemikiran di
Rosario Breid. Bagi Bred komunikasi
merupakun alisator, fasilitator,
penghubung, antara rakyat dengan para
penentu kebijakan (pemerintah), Konsekunsi
pemikiran Breid adalah bila komunikasi
dilakukan secara benar, hal yang akan muncul
adalah persepsi yang muncul di masyarakat
akan memiliki Kesejalanan dengan apa yang
dipikirkan oleh pemerintah sebagai penenta
atau pembuat kebijakan mengenai Jamkeskin
yang pada awal tahun 2013 kemudian
namanya —diubah menjadi Jamkesmas
(Gorman dan David Melcan, 2003).
Berdasar alas fakta yang ada atau
muncul mengenai persepsi masyarakat atas
Jaminan kesebatan masyarakat, dan pemikiran
‘kedua abli—Komnunikasi sebagaimana
dideskripsikan, maka masalah yang muncut
adalah bagaimana model kasi
keschatan yang ——_diimplementasikan
pemerintah dalam menyebarkan informasi
Jamkesmas khususnya di wilayah Jawa
Barat?
komnui