You are on page 1of 31

Departemen Keperawatan Maternitas

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu

manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik

(Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

Asuhan antenatal adalah suatu program terencana berupa observasi,

edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu

proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu

bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai

dengan standart minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu;

timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian

iminisasi TT, ukur tinggi fundus, dan pemberian tablet besi minimal 90

tablet selama masa kehamilan.

B. Tujuan Antenatal Care

1. Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu hamil dan

masa konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa yang terjadi dapat

diketahui sendiri.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
1
Departemen Keperawatan Maternitas

2. Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai

dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

3. Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan normal dan

bayinya dalam keadaan sehat.

C. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke

dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam

vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga

rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma

biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi

untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat

yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian

bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =

fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh

rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi

(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 7 hari.

Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,

dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap

kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan

(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
2
Departemen Keperawatan Maternitas

1. Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di

geneta-bridge.

2. Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk

lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan

kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga

sperma dapat bergerak dengan cepat.

3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel

telur di tuba pallofi.

4. Nidasi (implantasi)

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam

endometrium.

D. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil

Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada alat

kandung, dan juga organ lainnya.

1. Uterus

Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x

20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).

Berat : dari 30 gr 1000 gr

Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir

kehamilan ; bujur telur.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
3
Departemen Keperawatan Maternitas

Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga

pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati.

Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda boodell

2. Indung telur (ovarium)

a. Ovulasi terhenti

b. Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri

3. Vagina dan vulva

a. Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan

b. Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut tanda

Chadwick, heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya :

1. Sistem sirkulasi darah

a. Volume darah

Volume daran dan volume plasma meningkat

b. Protein darah

Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap

meningkat sampai akhir kehamilan

c. Hitung jenis dan Hb

Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit

meningkat untuk kebutuhan oksigen.

d. Nadi dan TD

TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt

e. Jantung

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
4
Departemen Keperawatan Maternitas

Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada

minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri

2. Sistem pernapasan

a. Sesak dan napas

pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran

rahim.

b. Kapasitas vital paru

meningkat.

c. Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada

3. Sistem pencernaan

a. Saliva meningkat, mual dan muntah

b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas

c. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)

4. Tulang dan gigi

a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak

b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi

kebutuhan kalsium janin

5. Kulit

Terjadi hiperpigmentasi pada :

a. Muka : cloasma gravid

b. Payudara : putting susu dan areola payudara

c. Perut : linea nigra

6. Kelenjar endokrin

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
5
Departemen Keperawatan Maternitas

a. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit

b. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior

c. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )

7. Payudara

a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat

b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli

c. Bayangan vena lebih membiru

d. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.

8. Metabolisme

a. BMR meningkat 15 20% terutama trimester ketiga

b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.

Laktasi

c. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.

d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.

e. BB bumil meningkat 6,5 16 kg disebabkan oleh

f. Janin, uri, air ketuban, uterus

g. Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.

h. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

E. Manifestasi Klinik

1. Tanda Presumtif

a. Supresi menstruasi

b. Nausea, vomiting, morning sickness.

c. Sering miksi

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
6
Departemen Keperawatan Maternitas

d. Mammae bengkak terasa penuh

e. Quickening (gerakan pertama kali yang

dirasakan oleh ibu)

f. Chadwicks ( + )

g. Pigmen pada kulit

2. Tanda Mungkin

a. Pembesaran abdomen

b. Tanda hegar

c. Ballotemen ( + )

d. Perubahan pada serviks

e. Braxton Hicks

f. Tes kehamilan

3. Tanda Pasti

a. Bunyi DJJ, Nadi 120 180

b. Pergerakan fetal

c. USG - hasil

d. Ro ada skeletal

F. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini

mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.

2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan

3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
7
Departemen Keperawatan Maternitas

Pemeriksaan Ibu Hamil

1. Anamnese

a. Anamnese identitas istri dan suami

b. Anamnese umum :

a. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan,

tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan sebagainya.

b. Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir

(HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat

dijabarkan taksiran tunggal persalinan.

2. Pemeriksaan fisik

a. Tekhnik inspeksi

1) Darah muka

Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat

atau merah, adakah oedema pada wajah, bagaimana keadaan

lidah dan gigi.

2) Leher

Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit

jantung) apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar

limpa membengkak.

3) Dada

Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola

mammae, keadaan putting susu, adakah colostrums.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
8
Departemen Keperawatan Maternitas

4) Perut

Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut

membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba,

nampak ada gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae

gravidarum atau jaringan parut.

5) Vulva

Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick,

condiloma, flour albus.

6) Anggota gerak bawah

Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha

b. Tekhnik palpasi

1) Maksud periksa palpasi adalah :

Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)

Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim

2) Macam-macam palpasi ada tiga macam yaitu :

a.) Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian

Leopold I

Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan

paha

Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat

ke arah muka klien

Rahim dibawah ke tengah

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
9
Departemen Keperawatan Maternitas

Tinggi fundus uteri ditentukan

Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat

dalam fundus uteri.

Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat

bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang

melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.

Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala

atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan

lain di atas simfisis

Leopold II

Kedua tangan pindah ke samping

Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan

Tentukan letak punggung anak

Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala

janin

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya

punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian

kecil).

Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung

dengan satu tangan menekan di fundus

Leopold III

Dipergunakan satu tangan saja

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
10
Departemen Keperawatan Maternitas

Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari

lainnya

Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah

dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum

terpegang oleh pintu atas panggul)

Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung

dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah

perut.

Leopold IV

Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke

arah kaki si penderita.

Dengan kedua tangan ditentukan apa yang

menjadi bagian bawah.

Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke

dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya

bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita

dapatkan

Kedua tangan pada pinggir kepala divergent

(ukuran tebesar kepala sudah melewati pintu

atas panggul)

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
11
Departemen Keperawatan Maternitas

Kedua tangan pada pinggir kepala convergent

(ukuran terbesar kepala belum melewati pintu

atas panggul)

Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah

dan berapa masuknya bagian yang bawah ke dalam

rongga panggul.

Biasanya sambil melakukan palpasi, sekaligus

diperhatikan tentang :

Konsistensi uterus

Gerakan janin

Kontraksi uterus (his), dan apakah ada lingkaran van

bandl.

Hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus, tinggi fundus

uteri.

Bln/mgg Besar uterus Tinggi fundus uteri


1/ Lebih besar dari Belum teraba (palpasi)

2/ biasa Di belakang simfisis

3/12 Telur bebek 1 2 jari di atas simpisis

4/16 Telur angsa Pertengahan simpisis pusat

5/20 Kepala bayi 2 3 jari di bawah pusat

6/24 Kepala dewasa Kira-kira setinggi pusat

7/28 Kepala dewasa 2 3 jari di atas pusat

8/32 Kepala dewasa Pertengahan pusat - processus

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
12
Departemen Keperawatan Maternitas

9/36 Kepala dewasa xypoideus

Kepala dewasa 3 jari di bawah perut atau sampai

10/40 setinggi px

Kepala dewasa sama dengan kehamilan 3 bulan

namun melebar ke samping

Beda kehamilan 8 bulan dan 10 bulan

8 bulan 10 bulan
Membesar ke atas Membesar dan melebar

Cocokkan dengan HT Cocokkan dengan HT

Pusat menonjol Pusat menonjol

Kepala janin sudah turun Kepala janin sudah turun

Epigastrium kejang Epigastrium lemas

Jadi tinggi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke-10, setelah

bulan ke-9 tinggi fundus uteri turun lagi pada primigravida karena

kepala mulai turun ke dalam rongga panggul.

Cara lain untuk menentukan hanya kehamilan dan berat badan janin

dalam kandungan.

1) Dihitung dengan tanggal haid terakhir

2) Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup feeling

life (quickening).

3) Mur sprelgelberg dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari

simfisis di peroleh.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
13
Departemen Keperawatan Maternitas

22 28 minggu 24 26 cm diatas simfisis

28 minggu 26,7 cm diatas simfisis

30 minggu 29,5 30 cm diatas simfisis

32 minggu 29,5 30 cm diatas simfisis

34 minggu 31 cm diatas simfisis

36 minggu 32 cm di atas simfisis

38 minggu 33 cm di atas simfisis

40 minggu 37,7 cm di atas simfisis

4) Mac Donald : modifikasi spiegelberg, jarak fundus sampai simpisis

dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.

5) Ahlfeld : ukuran kepala-bokong : 0,5 panjang anak sebenarnya bila

diukur jarak kepala bokong janin adalah/30 cm,maka tua

kehamilan adalah 8 bulan

6) Rumus Johnson-Tausah BB : (MD Q) x 155

BB : berat badan : MD = jarak simpisis fundus uteri

a.) Palpasi menurut Boedin

Dilakukan pada bagian II :

Pemeriksa menghadap klien dan berdiri di sebelah

kanan klien.

Satu tangan diletakkan diatas fundus uteri dan

mendorong ke bawah (agar punggung lebih

membungkuk dan mendekati dinding uterus).

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
14
Departemen Keperawatan Maternitas

Tangan yang lain meraba perbedaan rasa antara

sebelah kanan dan kiri.

Bila perbedaan tahanan lebih keras dan jelas, keras

dan memanjang itulah punggung anak.

a.) Palpasi menurut Ahpeld

Dilakukan pada bagian II :

Posisi yaitu pemeriksa menghadap klien dan berdidi

sebelah kanan klien

Pinggir tangan kiri tegak ditengah-tengah perut, kira-

kira di daerah pusar dan menekan ke bawah (arah

punggung ibu).

Dengan demikian anak akan terdorong ke samping

hingga punggung lebih jelas.

Bedakan rasa tahanan seperti di atas.

c. Auskultasi

Dilakukan dengan stetoskop

Biasanya dipergunakan stetoskop monokuler atau dengan daptone.

Dengan stetoskop dapat di dengar bermacam-macam bunyi berasal

dari :

1) Anak/janin

a.) Bunyi jantung anak, dapat didengar pada akhir bulan ke-v

Yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak :

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
15
Departemen Keperawatan Maternitas

Dari adanya bunyi jantung anak : tanda pasti kehamilan

dan anak hidup.

Dari tempat bunyi jantung anak terdengar : persentasi

anak, posisi anak (kedudukan punggung), sikap anak

dan adanya anak kembar.

Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah

pusat, maka presentasinya kepala, kaku terdengar kiri

kanan sehingga atau di atas pusat maka presentasinya

bokong (letak sungsang).

Sifat bunyi jantung anak : kita mengetahui keadaan

anak, anak yang dalam keadaan sehat bunyi jantungnya

teratur dan frekuensinya antara 120 140/menit.

b.) Bising tali pusat : sifatnya meniup karena tali pusat

tertekan, dengan mengubah sikap ibu sering bising ini

hilang.

c.) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim

2) Ibu

a.) Bising rahim : bersifat bising dan frekuensinya sam

adengan denyut nadi ibu, ini disebut ateria uterine.

b.) Bunyi aorta : frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu,

untuk membedakan dengan bunyi jantung anak maka nadi

ibu harus dipegang.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
16
Departemen Keperawatan Maternitas

c.) Bising usus : sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan

cairan yang ada dalam usus ibu

d. Perkusi

Dilakukan pada refleks lutut, refleks lutut (-) pada hypovitaminose

B1 dan penyakit saraf.

3. Penampilan umum

Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum

Tujuan :

a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu

b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat

mempengaruhi kehamilan

c. Untuk membantu menetapkan diagnosis

Dilakukan pada

a. Ibu yang pertama kali datang periksa

b. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.

Macam-macam pemeriksaan

a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk

badan, kesadaran

b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe

c. Keadaaan jantung dan keadaan paru

d. Adakah oedema

e. Tekanan darah

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
17
Departemen Keperawatan Maternitas

f. Berat badan

g. Pemeriksaan laboratorium

4. Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamnese

5. Pemeriksaan panggul luar

Tujuan :

a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak

b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya

c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang

Pemeriksaan panggul dilakukan :

a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)

b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan

yang lalu

c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah

memeriksakan diri terutama pada primipara

Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :

a. Distantia spinarum

Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran

normal 23 26 cm.

b. Distantia cristarum

Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran

normal : 26 29 cm

c. Distantia tuburum

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
18
Departemen Keperawatan Maternitas

Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas

ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 11 cm.

d. Conyugata eksterm

Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus

(ruas tulang lumbal lima).

e. Lingkar panggul

Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior

superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri,

kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian kembali

ke atas sympisis, ukur normal : 80 90 cm.

Pertumbuhan janin

a) 0 4 minggu

pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut,

jari mulai keluar/nampak.

b) 4 8 minggu

Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai

tampak tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak (USG).

c) 8 12 minggu

mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal

lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa

refleks primitive mulai.

d) 12 16 minggu

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
19
Departemen Keperawatan Maternitas

berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung

dan palatum menyatu.

e) 16 20 minggu

quecning ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat,

selaput kulit.

f) 20 24 minggu

sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.

g) 24 28 minggu

kelangsungan hidup dapat lahir pergerakan kelompak mata respon

pernapasan.

h) 28 32 minggu

mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka,

kulit mulai putih dan keriput kurang.

i) 32 36 minggu

meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala

panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.

j) 38 40 minggu

batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
20
Departemen Keperawatan Maternitas

BAB II

TINJAUAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 12 minggu),

kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan

teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 15 cm. murmur sistolik pendek

dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit

edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada

trimester terakhir).

2. Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

3. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi

perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid

4. Makanan/cairan

Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati

umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.

5. Nyeri/ketidaknyamanan

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
21
Departemen Keperawatan Maternitas

Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton

hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.

6. Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi

pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus,

pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 98 99,6 F (36,1 37,6 C), irama jantung janin terdengar

dengan daptone (mulai 10 12 minggu) atau fetoskop ( 17 20

minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu,

sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 20 minggu,

ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.

8. Seksualitas

Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea

mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan

payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas,

lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan

pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda

goodell, hegar, Chadwick positif.

9. Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap

maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
22
Departemen Keperawatan Maternitas

kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif

dan mendukung sampai disfungsional.

10. Penyuluhan/pembelajaran

Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan

tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan

terhadap anak, stabilitas ekonomik.

B. Pemeriksaan Diagnostik

1. Golongan darah

ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas

2. Usap vagina/rectal

Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia

3. Tes serologi

Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.

4. Skrining

Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis

5. Titer rubella

> a : ad menunjukkan imunitas

6. Papanicoloan Smear

Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II

7. Urinalisis

Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,

diabetes, penyakit ginjal).

C. Diagnosa Keperawatan

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
23
Departemen Keperawatan Maternitas

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan

napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan

metabolic

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan

(muntah), peningkatan kebutuhan cairan

3. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan

penekanan/pergeseran diafragma

4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pergerakan janin

5. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung

kemih oleh pembesaran uterus

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan

pola tingkat aktivitas, sesak.

7. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis

situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari

tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi

D. Intervensi

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan

napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan

metabolic

Intervensi Rasional
1. Jelaskan penyebab klien kurang nafsu Menambah pemahaman ibu tentang

makan. penyebab kurang nafsu makan


2. Anjurkan ibu untuk makan sedikit
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang
demi sedikit tapi sering.
3. Beritahukan ibu tentang pentingnya kurang
Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)
Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
24
Departemen Keperawatan Maternitas

nutrisi bagi ibu dan janin Meningkatkan kesadaran dan

pentingnya nutrisi bagi ibu dan

4. Anjurkan pada ibu untuk makan perkembangan janin yang

makanan yang bergizi dan bervariasi dikandungnya


5. Timbang BB ibu setiap kali
Makanan yang bergizi membantu
kunjungan.
perkembangan janin dan untuk ibu

Memantau perkembangan nutrisi

pada ibu dan janin


2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output

berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan

Intervensi Rasional
1. Tentukan frekuensi/beratnya 1. Peningkatan kadar hormone

mual/muntah. gonadotropin khorionik

(HCG), perubahan

metabolisme KH, dan

penurunan motilistas gastric

memperberat mual dan muntah

2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan 2. Membantu dalam

masalah medis lain (ex ; ulkus mengenyampingkan penyebab

peptikum, gastritis, kolesistitis) lain.


3. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane
3. Indikasi dalam membantu
mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
untuk mengevaluasi
4. Anjurkan klien mempertahankan
tingkat/kebutuhan hidrasi.
masukan/haluaran, tes urin dan
4. Membantu dalam menentukan
penurunan BB setiap hari.
Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)
Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
25
Departemen Keperawatan Maternitas

5. Anjurkan peningkatan masukan adanya muntah yang tidak

minuman berkarbonat, makan enam dapat dikontrol.

kali sehari dengan jumlah yang sedikit 5. Membantu dalam

dan makanan tinggi karbohidrat. meminimalkan mual/muntah

dengan menurunkan keasaman

lambung
3. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan

penekanan/pergeseran diafragma

Intervensi Rasional
1. Kaji status pernapasan (mis: sesak) 1. Menentukan luas/beratnya

masalah yang terjadi pada kira-

kira 60% klien normal

2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah 2. Masalah lain dapat terus

medis yang terjadi/ ada sebelumnya mengubah pola pernapasan

(mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah dan menurunkan oksigenasi

sinus, dan tuberculosis). jaringan ibu/janin.


3. Berikan lingkungan yang tenang,
3. Menurunkan kemungkinan
aktivitas perlahan, dan tindakan
gejala-gejala pernapasan yang
nyaman
4. Tinjau ulang tindakan yang dapat disebabkan oleh kelebihan

dilakukan pasien untuk mengurangi aktivitas.

masalah mis ; postur yang baik, 4. Postur yang baik dan makan

menghindari merokok, makan sedikit sedikit membantu

tapi lebih sering, dengan memaksimalkan penurunan

menggunakan posisi semi fowler, diafragmatik meningkatkan

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
26
Departemen Keperawatan Maternitas

untuk duduk atau tidur bila gejala ketersediaan ruang untuk

berat. ekspansi paru. Merokok

menurunkan persediaan

oksigen untuk pertukaran ibu-

janin, pengubahan posisi tegak

dapat meningkatkan ekspansi

paru sesuai penurunan uterus

gravid.

4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pergerakan janin

Tujuan : nyeri hilang/terkontrol

Intervensi Rasional
1. Pantau atau catat karakteristik nyeri, 1. Nyeri sebagai pengalaman

catat laporan verbal, petunjuk subjektif dan harus digambarkan

nonverbal, dan respon hemodinamik oleh klien.

2. Ambil gambaran lengkap terhadap 2. Bantu px untuk menilai nyeri

nyeri dari pasien termasuk lokasi, dengan membandingkannya

intensitas (0-10), lamanya, kualitas dengan pengalaman yang lain

(dangkal/menyebar), dan Pola berkemih pada ibu lebih

penyebarannya banyak pada siang hari,

3. Berikan lingkungan yang tenang, meningkatkan istirahat ibu pada

aktivitas perlahan, dan tindakan malam hari

nyaman (mis,,sprei yang kering/tak 3. Memberikan kontrol situasi

terlipat, gosokan punggung). 4. meningkatkan perilaku positif


4. Bantu melakukan teknik relaksasi,
Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)
Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
27
Departemen Keperawatan Maternitas

mis,, napas dalam/perlahan, perilaku

distraksi, visualisasi, bimbingan

imajinasi.
5. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung

kemih oleh pembesaran uterus

Intervensi Rasional
5. Berikan informasi tentang perubahan 5. Pembesaran uterus menurunkan

perkemihahan kapasitas kandung kemih,

mengakibatkan sering berkemih.

6. Anjurkan ibu untuk tidak menahan 6. Mencegah ISK, kandung kemih

keinginan untuk berkemih yang penuh sebagai media

7. Anjurkan ibu minum lebih banyak tumbuh bagi mikro-organisme

pada siang hari 7. Pola berkemih pada ibu lebih

banyak pada siang hari,

meningkatkan istirahat ibu pada

8. Hindari minum yang mengandung malam hari

kafein 8. Kafein mempunyai sifat diuretic

yang dapat memperberat

masalah frekuensi berkemih


8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan

pola tingkat aktivitas, sesak.

Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang kebutuhan perubahan 1. Membantu mengidentifikasi

tidur normal berkenaan dengan kebutuhan menetapkan pola

kehamilan, teruskan pola tidur saat tidur yang berbeda waktu tidur

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
28
Departemen Keperawatan Maternitas

ini. malam dan tidur siang lebih

2. Kaji tingkat insomnia dan respons dini.

klien terhadap penurunan tidur 2. Ansietas yang berlebihan,

kegembiraan,

ketidaknyamanan fisik,

nokturia, dan aktivitas janin


3. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas
dapat mempersulit tidur.
karena posisi. Anjurkan tidur pada
3. Penggunaan posisi semi fowler
posisi semi fowler.
memungkinkan diafragma
4. Ealuasi tingkat kelelahan, anjurkan
menurun, membantu
klien untuk istirahat 2 jam dan
mengembangkan ekspansi paru
dapatkan 8 jam tidur per malam.
dengan optimal.

4. Peningkatan retensi cairan,

penambahan berat badan dan

pertumbuhan janin semua

memperberat perasaan lelah,

khususnya pada multipara

dengan anak lain dan atau

kebutuhan lain.

9. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis

situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari

tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi

Intervensi Rasional
Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)
Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
29
Departemen Keperawatan Maternitas

1. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi Mengidentifikasi perhatian pada

kecemasan bagian khusus dan menentukan

2. Berikan informasi tentang arah dan kemungkinan pilihan /

penyimpangan genetic khusus, resiko intervensi.

yang dalam reproduksi dan Dapat menghilangkan ansietas

ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa. berkenaan dengan ketidaktahuan

3. Kembangkan sikap berbagi rasa secara dan membantu keluarga mengenai

terus menerus. stress, membuat keputusan, dan


4. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal
beradaptasi secara positif terhadap
perubahan fisik/psikologis.
pilihan.

Kesempatan bagi klien/pasangan

untuk memuji pemecahan situasi.

Dapat menghilangkan kecemasan/

depresi pada pasangan

DAFTAR PUSTAKA

Aprianawati dan Sulistyorini. 2009. Hubungan antara Dukungan Keluarga

dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama

pada Masa Triwulan Ketiga.

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
30
Departemen Keperawatan Maternitas

http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf. Diakses tanggal

03 Desember 2013.

Bobak. (2007). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Doenges. E. Marillin. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2.

EGC: Jakarta

Doenges, Marilynn & Mary Frances Moorhouse. 2009. Rencana Perawatan

Maternal/Bayi Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi

Perawatan Klien Ed. 2. EGC. Jakarta.

Farrer, H. 2008. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Ed.3. Media

Aesculapius FK UI. Jakarta.

Raden. 2010. Proses persalinan. http://radenbeletz.com/proses-kehamilan.html.

Diakses tanggal 03 Desember 2013

Salmah at all (2006). Asuhan kebidanan antenatal care. EGC: Jakarta

Nur Ilmi, S.Kep (70900116067)


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII
UIN Alauddin Makassar 2017
31

You might also like