Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka waktu
yang cukup lama (kronis) dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh, yang
kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau kumpulan gejala klinis pada bagian
Sumber (fokus infeksi) yaitu pusat atau suatu daerah didalam tubuh dari mana
kuman atau basil - basil dari kuman tersebut dapat menyebar jauh ketempat lain
dalam tubuh dan bisa menyebabkan penyakit. Jadi apabila dikatakan gigi sebagi
sumber (fokus) infeksi berarti bahwa pusat atau sumber infeksi dari salah satu organ
tubuh berasal dari gigi. Adapun salah satu jalan penjalaran kuman dari pusat infeksi
sampai keorgan tubuh tersebut, dibawa melalui aliran darah / limfe atau dapat pula
secara kontaminasi.
penyebaran suatu infeksi yang dapat mempengaruhi / mengganggu organ lain dalam
tubuh bila kondisi jaringan setempat memungkinkan. Hipotesa fokal infeksi dan
infeksi lokal sampai saat ini masih bersifat kontrofersial. Sebab tinjauan laboratorium
masih belum dapat menunjukkan hasil yang memuaskan akan tetapi pengalaman
Teori fokal infeksi pada dasarnya tidak lepas dari adanya patogenik mikrobial
yang berkembang biak disatu tempat yang pada akhirnya menyebar kebagian tubuh
lainnya apabila kondisi memungkinkan. Infeksi mikroba ini dari jenis stretococcus
terutama s. viridans dan hemoloticus. Pusat penyebaran infeksi terletak pada satu
jaringan yang berisi bakteri patogen yang ada umumnya tidak menunjukkan
manifestrasi klinik, sedangkan bila fokus infeksi terletak pada rongga mulut maka
perhatian kita ditujukan pada jaringan pula yang mengalami kematian dan jeringan
periodontal beserta deposit oral terutama plak gigi yang penuh dengan koloni
bakteria.
dimulai dari Kandungan sang Ibu Sutomo Nawawi (1992); Kedokteran Gigi Pencegahan
Faktor agen meliputi jenis bakteri dan virulensinya. Dapat menyebar secara
cepat dan difusi melauli jaringan Infeksi ini dapat disebabkan oleh anaerob dengan
coccus Gram (-). Menyebar dengan masuk pembuluh darah dan membentuk
Faktor Pejamu Meliputi pertahanan tubuh terhadap penetrasi bakteri dari plak
gigi ke jaringan yaitu penghalang fisik yang dibentuk oleh permukaan epitel, defesins
(penghalang fagosit) . Mekanisme dapat menyebar dan menyebabkan infeksi akut dan
kronik. Oral Hygiene yang Buruk Jumlah bakteri yang berkolonisasi di gigi
Mekanisme terjadinya fokal infeksi ada 2 cara kuman terbawa aliran darah
atau aliran getah bening ke bagian tubuh yang lain. Lalu toksin dari kuman yang
terbawa aliran darah/ aliran getah bening dari fokus infeksi ke bagian tubuh yang lain.
Penyebarannya melalui 3 jalan yaitu tissue/fascial planes dan spaces kepala dan leher
pisahkan oleh jaringan ikat jarang. Spacia spasium merupakan area yang dibatasi oleh
fascia, tidak dijumpai pada orang sehat, berpotensi terisi eksudat purulen ketika
terjadi infeksi. Dapat menghambat dan melokalisir penyebaran infeksi, namun karena
wajah, drainase spontan di inferior medial chantus mata, lalu buccal space bengkak
dibawah lengkung zigomatic dan di atas tepi inferior mandibula. Kemudian yang
kedua secondary fascial meliputi masseteric space bengkak di daerah ramus dan
angulus dan pterygomandibular space. Sistem Limfatik Alat pertahanan local dan
merupakan tanda infeksi ini dan telah lalu. Peredaran darah Cavernosus sinus
pembuluh darah. Bakteri berjalan dari maksila ke posterior melalui plexus dan v.
cavernosus.
Penyebaran dari gigi ke bagian tubuh yang lain adalah bakteri yang terikut
aliran darah bisa memproduksi enzim yang mempercepat terbentuknya bekuan darah
dapat juga melekat pada lapisan (plak) lemak di pembuluh darah jantung dan
makanan dan oksigen di jantung yang dapat menyebabkan jantung tidak dapat
Sumber (fokus) infeksi dalam rongga mulut, terutama yang berhubungan erat
kalau serabut periodontium ini rusak, gigi akan goyang, dan kuman kuman
akan lebih mudah mencapai daerah ujung akar gigi dan masuk saluran darah.
Keadaan ini yang biasa disebut pyorhoea yaitu gejala ke luarnya nanah dari
lubang baru setelah pencabutan, bekas akar gigi (socket) dapat pula
dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar, septum, yang ditandai
dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi,
Pada pasen pecandu obat-obatan yang menyuntik melalui intravena dan pasen dengan
katup buatan/katup yang telah cacat, insidennya lebih tinggi. Streptococcus viridans
alpha hemolytic merupakan organisme yang paling sering dan disusul dengan
staphylococcus coagulase positiv. Golongan jamur yang tersering ialah candida dan
aspergillus. Streptococcus viridan merupakan normal flora pada oropharynx dan ini
kerusakan yang cepat. Pada staphylococcus sring diikuti dengan infeksi pada organ
yang lain. Masuknya kuman tersebut dapat melalui oropharynx, kulit, saluran
pada katup katup yang telah cacat Penempelan bakteri-bakteri tersebut akan
membentuk koloni, dimana nutrisinya diambil dari darah. Adanya koloni bakteri
fibrin yang baru akan menyelimuti koloni-koloni bakteri dan menyebabkan vegetasi
bertambah.
juga terjadi pada tempat-tempat yang mengalami jet lessions, sehingga endothelnya
menajdi kasar dan terjadi fibrosis, selain itu terjadi juga turbulensi yang akan
mengenai endothelium. Bentuk vegetasi dapat kecil sampai besar, berwarna putih
sampai coklat, koloni dari mikroorganisme tercampur dengan platelet fibrin dimana
Bila keadaan berlanjut akan terjadi absces yang akan mengenai otot jantung
yang berdekatan, dan secara hematogen akan menyebar ke seluruh otot jantung. Bila
manifestasi kliniknya. Jaringan yang rusak tersebut akan membentuk luka dan
histiocyt akan terkumpul pada dasar vegetasi. Sementara itu endothelium mulai
menutupi permukaan dari sisi peripher, proses ini akan berhasil bila mendapat terapi
secara baik. Makrophage akan memakan bakteri, kemudian fibroblast akan terbentuk
diikuti pembentukan jaringan ikat kolagen. Pada jaringan baru akan terbentuk
jaringan parut atau kadang-kadang terjadi ruptur dari chordae tendinen, oto papillaris,
septum ventrikel. Sehingga pada katup menimbulkan bentuk katup yang abnormal,
terjadinya infeksi ulang. Vegetasi tersebut dapat terlepas dan menimbulkan emboli
Akan tampak pada 2 minggu setelah terjadi faktor presipitasi. Onset biasanya
gradual dengan gejala panas yang tak terlalu tinggi ini terjadi bila patogenitas kuman
rendah. Bila kuman mempunyai patogenitas tinggi onsetnya akut dengan panas yang
tinggi. Secara umum manifestasi klinik dari infeksi endokarditis terbagi menjadi 4
yaitu :
mitral atau aorta, yang tersering adanya mitral insuffisiensi ataupun aorta
insuffisiensi.
dapat mengenai pembuluh, darah besar atau menyebabkan mikro emboli yang
diffuse kesusunan syaraf pusat atau organ lain. Emboli kesusunan syaraf 50%,
ke organ abdominal 40%, ke organ yang lain 10% antara lain menyebabkan
Janeway lession.
3. Bakteriemia, menyebabkan gejala-gejala umum seperti panas berkeringat,
yang jauh. Gejala lain yang mencurigakan ialah: kelemahan umum, nyeri
tampak lemah, penurunan berat badan. Anemia sedang sampai berat sehingga
ataupun karena fragilitas kapiler, ini dapat pula ditimbulkan dengan teyrniquet
test. Bila kumannya pathogen maka dapat pula terjadi DIC. Splinter
tetapi tidak mencapai ujung kuku, hal ini karena mikro emboli pada pembuluh
darah kapiler dibawah kuku. Oslers node merupakan nodul lunak kemerahan
yang nyeri biasanya dijumpai jari-jari tangan, ini karena proses inflamasi
disekitar daerah distal arterial yang mengalami emboli, sehingga pada phase
akut dapat dijumpai kuman penyebab didaerah ini. Juga diduga karena
penekanan tampak pucat dengan ukuran < 5 mm. Biasanya terletak ditelapak
tangan atau kaki. Clubbing finger, ini terjadi 10% dari kasus emboli.
yang dapat timbul yaitu infark lien, ginjal, usus, yang ditandai adanya rasa
nyeri, seperti akut abdominal, peritonitis. Myokard infark dapat terjadi karena
proteinuria, hematuria.
Kelainan EKG
Kelainan EKG yang dijumpai adanya infark miokard karena emboli dari arteri
koronaris karena vegetasi. Kelainan konduksi berupa arteri ventricular aritmia dapat
juga terjadi karena perluasan infark miokardium, abaces didekat sistim konduksi,
sehingga terjadi blok sistim hantaran. Pada foto dada : terlihat di atasi dari satu atau
lebih dari bilik jantung, yang akan berkembang menjadi kegagalan ventrikel kiri
Echokardiography
Tampak adanya vegetasi pada katup-katup jantung disertai dilatasi atau hipertropi adri
bilik jantung.
Laboratorium
staphylococcus dalamnya. LED akan meningkat, lekosi tosis, kultur darah (+). Pada
50% kasus, paling sedikit selama 6 minggu menunjukkan rhematik faktor yang (+).
Antibodi terhadap teichoic acid (+), ini merupakan antigen terhadap dinding
ataphylococus aureus. Pada pemeriksaan urin didapatkan: proteinuria atau
merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan komplikasi neurologik
1. Penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari vegetasi
endokardial.
2. Infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik emboli
atau bekteriemia
3. Reaksi immunologis
CT Scan
CT Scan bermanfaat untuk diagnose, infark atau infark berdarah juga dapat dideteksi
pembentukan absces
Angiografi
Indikasi pemeriksaan angiografi ialah bila terdapat nyeri kepala yang sangat menetap.
Angiografi sebaiknya dilakukan 5-7 hari setelah onset emboli untuk mendeteksi
IX Terapi
serebral. Resiko emboli ulang jarang terjadi setelah pemberian terapi yang memadai.
Terapi yang diberikan yaitu: penicillin G 4x3 juta unit/hari selama 4 minggu,
komplikasi apa yang terjadi. Bila pada pemeriksaan CT scan angiography didapatkan
mykotik aneurisma, dan pemakaian antibiotik dipilih yang dapat menembus blood
brain barier