Professional Documents
Culture Documents
1
Mata pencaharian penduduk kecamatan ini sangat beragam, mulai dari karyawan,
petani, petambak dan lain sebagainya.
B. Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data SACAD BMKG. Adapun
data SACAD yang digunakan antara lain
a. curah hujan harian (rr),
b. suhu rata-rata harian (tg),
c. suhu minimum harian (tn),
d. suhu maksimum harian (tx), serta
e. standard error masing-masing (stderr rr, stderr tg, stderr tn & stderr tx).
Data yang tersedia dari SACAD mulai tahun 1981 hingga tahun 2014 dengan
resolusi grid 0.25 derajat atau sekitar 27 km.
Sebelum diolah, data SACAD harus diuji dengan data riil dari pengamatan
stasiun BMKG. Data observasi dari Stasiun Klimatologi Bogor dipakai sebagai data
pembanding dalam kontrol kualitas data SACAD di titik tersebut. Ketersediaan data
stasiun sebagai berikut:
a. curah hujan harian,
b. suhu rata-rata harian,
c. suhu minimum harian, dan
d. suhu maksimum harian.
Data observasi diambil dari form FKLIM-71 dengan rentang waktu dari 1981
hingga 2014.
C. Kontrol Kualitas
Tujuan dari kontrol kualitas adlah memilih dan memilah data SACAD yang
tersedia dan pantas untuk diolah lebih lanjut. Metodenya antara lain, menghilangkan
data yang mencurigakan atau tidak sesuai dan membandingkan dengan data observasi.
1. Penghilangan string penanda kosong.
Pertama, data SACAD yang diambil masih memiliki nilai kosong (tidak
ada data di hari tersebut) yang ditandai dengan angka 9999, -9999 atau
UNDEF. Data yang ditandai dengan string tersebut harus dihilangkan
2
20
25
30
35
15
17
23
25
20
22
28
30
19
21
24
26
200
400
600
800
0
1981 1981 1981
1981
1981 1981 1981 1981
1982 1982 1982 1982
1983 1983 1983 1983
1984 1984 1984 1984
1985 1985 1985 1985
1986 1986 1986 1986
1986 1986 1986 1986
1987 1987 1987 1987
1988 1988 1988 1988
1989 1989 1989 1989
1990 1990 1990 1990
1991 1991 1991 1991
1991 1991 1991 1991
1992 1992 1992 1992
1993 1993 1993 1993
3
1994 1994 1994 1994
1995 1995 1995 1995
1996 1996 1996 1996
1996 1996 1996 1996
1997 1997 1997 1997
1998 1998 1998 1998
1999 1999 1999 1999
2000 2000 2000 2000
2001 2001 2001 2001
2001 2001 2001 2001
2002 2002 2002 2002
DATA CURAH HUJAN BULANAN SACAD
4
Korelasi kedua set data menujukkan hubungan pola yang baik
dengan ditunjukkan nilai korelasi lebih dari 0.65. Bahkan pada data
set bulanan, nilai korelasinya lebih baik lagi.
5
Terlihat bahwa selisih data suhu SACAD dengan Observasi terpaut
sekitar 2.5 derajat. Di sana juga terlihat jelas bahwa grafik suhu rata-
rata dan maksimum yang tercatat di SACAD mulai naik drastis di
tahun 2010 hingga 2014 juga tercatat kenaikan yang lebih signifikan
di data observasi. Hal ini menunjukkan bahwa pola kenaikan drastis
ini benar adanya.
Dengan ketiga tahap koreksi tersebut, pola yang mirip dan nilai yang
hampir sama dengan data observasi, data SACAD dapat dipakai untuk
proses selanjutnya, yaitu dilakukan proses analisa perubahan iklim. Dengan
catatan bahwa data suhu SACAD berbeda sekitar 2.5 derajat dibawah data
observasi (underestimate) sehingga mungkin perlu dicari koefisien koreksi
dari data suhu SACAD agar sama dengan data Observasi.
Secara umum, curah hujan di titik yang diamati (Bogor Barat) memiliki tren
penurunan curah hujan. Dari grafik, terlihat bahwa penurunan mulai terlihat
dari tahun 1995 hingga tahun 2014.
b. Suhu Rata-rata
6
Secara Umum, tren suhu rata-rata bogor barat memiliki tren naik atau semakin
ke sini, suhunya semakin naik. Mulai naiknya suhu rata-rata paling kentara
setelah tahun 2010 hingga 2014. Seolah-olah memiliki pola tren yang berbeda
jauh dari tahun-tahun sebelumnya yang relatif landai.
c. Suhu Minimum
Suhu minimum di Bogor Barat memiliki tren naik. Namun tidak seperti suhu
rata-rata, tren kenaikan suhu minimumnya relatif landai. Dari tahun 1981 yang
suhu minimum menurut garis tren sekitar 19 derajat Celcius naik perlahan
hingga tahun 2014 suhu minimumnya menjadi sekitar 20 derajat Celcius
menurut garis tren. Atau dengan kata lain rata-rata suhu minimumnya hanya
naik 1 derajat per 34 tahun.
d. Suhu Maksimum
7
Suhu maksimum di Bogor Barat juga menunjukkan tren naik, yang berarti suhu
maksimumnya semakin naik. Kenaikan paling mencolok sama seperti suhu rata-
ratanya, yaitu mulai tahun 2010 hingga 2014. Terlihat pada periode tersebut,
kenaikannya tajam.
Pola umum curah hujan Bogor Barat seperti terlihat pada grafik di atas
adalah monsun dengan musim kemarau (Curah hujan bulanan kurang dari
150mm) hanya terjadi 2 bulan, yaitu Juli dan Agustus. Bila diperhatikan, rata-
rata curah hujan periode 1991-2000 hampir semuanya lebih tinggi dibanding
normalnya, hal ini menunjukkan pada tahun 1990 hingga 2000 terjadi curah
hujan yang besar-besar sehingga mengangkat rata-ratanya.
Secara umum, pola perperiodenya naik di periode ke dua kemudian
turun di periode ke 3 dan turun lagi di periode ke 4, menunjukkan pada 2 periode
terakhir terjadi penurunan curah hujan di Bogor barat
8
b. Suhu Rata-rata
Pola suhu rata-rata di Bogor Barat normalnya memiki dua puncak panas
yaitu bulan Mei dan Oktober dengan suhu sekitar 23.3 derajat celcius, juga dua
lembah dingin yaitu pada bulan Februari dan Juli dengan suhu sekitar 22.5
derajat celcius.
Dilihat dari perbandingan per periode, pada periode ke 4 atau tahun
2011-2014, terlihat sekali suhu rata-ratanya jauh lebi tinggi dibanding dengan
periode yang lain, bahkan mencapai 25.6 derajat celcius pada bulan Oktober.
Polanya, di periode 2 suhunya paling rendah, kemudian naik di periode 3 dan
semakin naik di periode 4. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di Bogor
Barat, suhu rata-rata nyasemakin naik.
c. Suhu minimum
9
Pola umum suhu minimum di Bogor Barat ditunjukkan oleh grafik di
atas, yaitu grafik garis (Normal). Suhu minimum terdingin normalnya terjadi di
bulan Agustus. Hal ini wajar karena saat bulan Agustus adalah puncak musim
kemarau yang kelembabannya rendah dan sedikit awan di atmosfer sehingga
malamnya akan sangat dingin dibanding pada musim penghujan.
Dilihat pola per periode, umumnya polanya naik dari periode 1 hingga
periode ke 4, hanya ada 4 bulan yang periode 4 nya lebih rendah dari periode 3.
Hal ini menunjukkan ada kecenderungan bahwa suhu minimum di Bogor Barat
meningkat seiring waktu, namun belum konsisten.
d. Suhu maksimum
Pola umum suhu maksimum di Bogor Barat terlihat dari grafik di atas.
Suhu maksimum terpanas normalnya terjadi di bulan September atau Oktober
dengan suhu maksimum sekitar 29.3 derajat celcius.
Dari pola per periode, dapat dilihat bahwa perkembangannya, semakin
ke periode 4, grafiknya semakin tinggi. Dan konsisten periode 4 di semua bulan
suhu maksimumnya elbih tnggi dari periode lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa ada kenaikan suhu maksimum di Bogor Barat.
3. Analisis kemungkinan penyebab
Banyak kemungkinan yang menyebabkan perubahan-perubahan unsur iklim
yang merupakan indikasi perubahan iklim di Bogor Barat. Salah satu alasan kuat
penyebab perubahan iklim di Bogor Barat adalah urbanisasi. Sebagaimana yang
dimuat dalam metrotvnews.com, Indonesia memegang tingkat urbanisasi terbesar
10
ke dua di ASEAN, dan menurut BPS tahun 2010, Jawa Barat adalah Provinsi yang
memiliki penduduk terbesar di Indonesia. Dari banyaknya penduduk Jawa Barat,
konsentrasi terbesar ada di Kota/Kabupaten Bogor sebanyak 11.08%. Menurut BPS
pula tahun 2012, arus urbanisasi terbesar di Indonesia ada di Kota/Kabupaten Bogor
dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0.82 %. Tabel kependudukan di Kota Bogor
dari ta hun 2010 hingga 2014 sebagai berikut
Penduduk Kota Bogor Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2014
Population by Subdistricts and sex in Bogor Municipality 2014
r = data diperbaiki/revised
E. Kesimpulan
Data SACAD yang dikembangkan BMKG untuk melengkapi data meteorologi
dan klimatologi secara spasial bisa digunakan sebagai sumber data yang valid dalam
penelitian karena datanya hampir sama dengan data observasi stasiun setempat. Hanya
ada sedikit catatan di data Suhu yang memerlukan sebuah koefisien agar sesuai.
11
Perubahan iklim di Bogor Barat benar adanya, terutama di than 2010 hingga
sekarang yang perubahannya semakin terlihat jelas. Alam yang tidak dijaga dan
pencemaran lingkungan yang memicu perubahan iklim di Bogor.
F. Referensi
Website https://bogorkota.bps.go.id/index.php/brs
Website https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bogor
Website http://ekonomi.metrotvnews.co m/read/2015/03/13/370928/urbanisasi-di-
indonesia-tertinggi-kedua-di-asean
Website http://kotabogor.go.id/
12