You are on page 1of 5

METODOLOGI PROJECT MEUBELAIR

A. PENJELASAN UMUM
Pekerjaan pengadaan meubelair rumah susun bertingkat tinggi ini memiliki
beberapa permasalahan dengan tingkat kesulitannya sendiri-sendiri. Di satu sisi
waktu pelaksanaan pekerjaan sangat minim yaitu hanya 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender, di sisi lain bahwa barang sesuai spesifikasi tersebut tidak
tersedia di pasaran dalam jumlah besar sehingga pemasok (penyedia barang)
harus memproduksi sendiri seluruh kebutuhan tersebut dalam jangka waktu relatif
singkat. Dalam batas waktu tersebut pemasok (penyedia barang) harus sanggup
mengirim ke lokasi pemesan yang sudah ditentukan.
Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diperlukan persiapan dan perencanaan
matang dengan sumberdaya manusia maupun sarana kerja yang sudah siap pakai.
B. URAIAN PEKERJAAN
Pengadaan meubelair rumah khusus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tempat tidur
a. Bahanutama
Papan kayu solid laminated board (SLB) Meranti atau Mahoni
b. Assesories
Kasur busa
2. Bench
a. Bahan utama
Papan kayu solid laminated board (SLB) T= 1,8 cmMeranti atau Mahoni
b. Assesories
Dudukan busa dengan dilapis kain jok, kaki bubut
3. Nakas
a. Bahan
Papan kayu solid laminated board (SLB) T= 1,8 cmMeranti atau Mahoni
b. Assesories
Dua pintu, kaki bubut
4. Meja sofa
a. Bahan
Papan kayu solid laminated board (SLB) T= 1,8 cmMeranti atau Mahoni
b. Assesories
Kaki bubut
5. Sofa L
a. Bahan
Papan kayu solid laminated board (SLB) Meranti atau Mahonidan
plywood
b. Assesories
Bantal dakron, busa lapis kain ex ateja/regency

6. Meja TV
a. Bahan
Papan kayu solid laminated board (SLB)T= 1,8 cmMeranti atau Mahoni
b. Assesories
Laci 3 pcs dibawah top table
7. Almari 2 pintu
a. Bahan
Papan kayu solid laminated board (SLB)T= 1,8 cm Meranti atau
Mahonidan plywood
b. Assesories
Cermin 5 mm
8. Almari 3 pintu
a. Bahan
Papan kayu solid laminated board (SLB)T= 1,8 cm Meranti atau
Mahonidan plywood
b. Assesories
Cermin 5 mm

C. PROSES PRODUKSI / PENGERJAAN


1. PRA PRODUKSI
a. Pembuatan rencana kerja
Menghitung quantity barang
Menghitung kapasitas produksi dan flow produksi
Menghitung alat-alat / mesin-mesin yang dibutuhkan
Menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
Menghitung tempat kerja yang dibutuhkan
b. Menghitung kebutuhan material
Menghitung kebutuhan-kebutuhan material tiap barang, seperti
Kayu solid mahoni
Plywood
Cat
Hardware (sekrup, baut, engsel, rel laci dll)
Material packaging (box, strofoam, polyfoam dll)
Solid Laminating Board (SLB) Meranti
Busa
Kain jog
Kasur
Cermin
c. Membuat moke up dan gambar kerja
Pembuatan moke up harus sesuai dengan gambar kerja/ gambar spec
yang dibuat oleh panitia lelang
Moke up harus ditest/ cek secara fungsi dan kekuatan/ konstruksi serta
kualitasnya
Moke up yang sudah sesuai dengan permintaan (di-acc) akan dijadikan
pedoman produksi
Setelah moke up di-acc dan gambar kerja lengkap harus diadakan
meeting bersama untuk menyamakan persepsi dan penjelasan detail-
detail/ spek kepada seluruh bagian terkait
d. Pembelian material
Pembelian material segera dilakukan dan diprioritaskan untuk material-
material yang dibutuhkan paling awal ataupun material yang
mempunyai waktu pemesanan yang panjang (lama)
Setiap pembelian material dilengkapi dengan spek-spek/ kualitas secara
tertulis
Pembelian material harus juga memperhatikan kemampuan dan kualitas
suplier
e. Kontrol/cek kualitas kedatangan material
Setiap material yang datang harus dilakukan pengecekan yang teliti
terhadap spek-spek yang disyaratkan, misal kayu solid atau SLB harus
dicek ukuran, jenis, dan kadar airnya (max: 12 %)
Dipastikan kayu-kayu yang dibeli sudah diawetkan
Material kayu / SLB dan material yang lain harus disimpan dalam
gudang yang bersih dan kering (tidak lembab)
Material yang tidak sesuai harus segera dipisahkan dan dikembalikan
(retur) agar tidak sampai tercampur di produksi

2. PRODUKSI
a. Pemotongan material / kayu
Potong panjang sesuai ukuran gambar
Potong lebar atau belah
Potong atau buang cacat, keropos, busuk kayu
Ratakan permukaan kayu dengan mesin planer/ 4 sisi (moulding)
Sambung atau lebarkan kayu (menjadi papan) dengan mesin clamping
Lem tiap-tiap sisi kayu yang mau dilebarkan dengan dengan mesin glue
spreader, tipe lem harus B4
Pembuatan motif serat kayu 3D dengan mesin 3D printing
b. Konstruksi kayu
Untuk konstruksi dowel kayu memakai mesin bor / CNC router
Untuk konstruksi pen dan tenon memakai mesin mortiser dan tenoner
Untuk membuat sponing atau coakan dinding belakang memakai mesin
spindle
Rakitan rangka sofa harus dipress di meja press hidrolik
Semua proses konstruksi harus mengikuti gambar kerja dan dicek oleh
pihak QC (Quality Control) untuk memastikan kebenaran
konstruksinya

c. Penghalusan / pengamplasan
Semua komponen yang telah diselesaikan kontruksinya masuk ke
proses pengamplasan (persiapan untuk pengecatan), grade amplas yang
dipakai 180 dan 240
Untuk pengamplasan sisi tebal memakai mesin amplas sisi tebal
(oscilating)
Untuk pengamplasan sisi lebar memakai mesin amplas papan (wide belt
sander) sehingga didapatkan permukaan yang halus dan rata, yang siap
untuk dicat
Untuk bagian-bagian sudut/ profil, diamplas dengan mesin amplas
tangan (hand sander)
d. Pengecatan
Sebelum memulai pengecatan dipastikan komponen sudah halus, rata
dan bersih dari debu/ minyak dengan cara disemprot dengan angin (air
daster)
Pengecatan dilakukan sesuai tahap-tahap pengecatan (coating schedule)
mulai dari pewarnaan, sealer (cat dasar) sampai top coat
Untuk mengantisipasi kesalahan warna dipastikan adanya panel warna
disetiap proses pewarnaan
Tiap-tiap proses harus dikontrol kekentalan catnya (dengan
Viscometer) serta untuk top coat dicek glossynya (dengan Glossmeter)
Bahan cat dasar/ sealer harus ditambahkan bahan anti bubuk kayu, agar
menambah ketahanan terhadap rayap/ bubuk kayu
Ruang / mesin pengecatan harus dilengapi dengan oven (pengering)
agar lapisan cat bisa kering dengan sempurna
Ruang pengecatan harus juga kering dan bebas debu
Tiap-tiap proses pengecatan dilakukan dengan mesin spray atau spray
manual yang dilengkapi dengan spray both agar sisa-sisa penyemprotan
bisa dihisap oleh sprayboth sehingga kualitas permukaan bisa halus dan
licin
e. Pengepakan/ packing
Barang atau komponen siap packing harus dicek dahulu
- Warna
- Kualitas
- Bebas dari cacat
Barang atau komponen ditumpuk dan diberikan label identifikasi agar
tidak tertukar dengan barang atau komponen yang lain
Proses pengepakan harus mengikuti gambar packing yang telah
ditentukan oleh perencana (R&D)
Komponen harus dilap bersih baru kemudian dimasukkan kedalam box
atau karton dengan pelindung plastik atau foam
Penumpukan box (karton) yang sudah selesai diatas pallet max tinggi
1,5 mater saja untuk menghindari roboh
Tiap box diberi label (identifikasi product)
Diadakan random cek sesuai SOP untuk rakit tiap jenis item dan
diperiksa oleh QC mulai dari konstruksi dan spek-spek lainnya

3. PENGGUDANGAN SEMENTARA
a. Penumpukan
Barang ditumpuk diatas pallet kayu agar tidak lembab
Maksimal penumpukan tinggi 2 meter
Penumpukan berdasar item barang, tidak boleh dicampur (untuk
mengurangi salah kirim)
b. Kualitas gudang
Sirkulasi udara lancar
Gudang tidak lembab dan bocor
Gudang bebas dari rayap ataupun tikus

4. PEMUATAN DAN PENGIRIMAN BARANG


Proses muat
Cek bak truk/ kontainer
- Bersih dari debu, minyak/ cairan lain
- Tidak bocor
Muat dengan hati-hati (barang tidak dijatuhkan/ dilempar/diinjak)
Untuk barang yang berisi cermin ditumpuk miring atau berdiri
Pengiriman dari pabrik ke lokasi gudang sementara dengan peti kemas/
kontainer
Pengiriman dari gudang sementara ke lokasi dengan truk double/ engkel

5. PERAKITAN DI LAPANGAN
a. Persiapan
Pembentukan divisi rakit lapangan
Pelatihan cara rakit dan pengenalan produk
Time study untuk kecepatan perakitan
Inventaris alat-alat yang dibutuhkan
b. Proses perakitan
Bersihkan lokasi perakitan
Cek kelengkapan komponen dan hardware
Rakit sesuai gambar (step perakitan)
Cek terakhir kekencangan dan kelengkapan baut yang ada
Setelah barang-barang terakit harus dibersihkan / dilap

You might also like