Professional Documents
Culture Documents
Keluarga Binaan
tentang
Oleh :
Jesi Nurfitri
07160100067
JAKARTA
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM KELUARGA BINAAN
19-26 JULI 2017 ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA
TN.R DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Disusun oleh:
JESI NURPITRI
07160100067
Laporan keluarga binaan telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing pamong
komunitas Program Studi Diploma IV Kebidanan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Komunitas
Keluarga pada Keluarga Tn. R dengan PHBS Keluarga di RT.01/RW.10 Kelurahan
Srengseng Sawah.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan menyusun laporan ini tidak lepas dari
bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu per satu yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal
ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat
penulis harapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi, dan sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau
tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
5. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara
hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian
dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji
kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil mencapai tujuan maka
identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi masalah
lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
2. Keluarga PHBS
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
rumah tangga yaitu :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,
dan tenaga para medis lainnya).
b. Memberi bayi ASI Eklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa
cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama
berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk
bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
c. Menimbang balita setiap bulan
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan. Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1
tahun sampai 5 tahun diposyandu. Setelah balita ditimbang di buku KIA
(kesehatan ibu dan anak) atau kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat
berat badannya naik atau tidak naik (lihat perkembangannya).
d. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk
minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat
dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit
atau terhindar sakit.
Syarat-syarat air bersih adalah :
Air tidak berwarna harus bening/jernih.
Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan
kotoran lainnya.
Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.
Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
Manfaat menggunakan air bersih?
Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Bagaimana menjaga kebersihan sumber air bersih?
Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit 10 meter.
Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.
Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya atidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir
sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.
Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran,
tidak berlumut pada lantai/lantai dinding sumur. Ember/gayung
pengambil air harus tetap bersih dan diletakan di lantai (ember/gayung
digantung di tiang sumur).
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat
makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,
karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan?
Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
Setelah buang air besar
Setelah menceboki bayi atau anak
Sebelum makan dan menyuapi anak
Sebelum memegang makanan
Sebelum menyusui bayi
Manfaat mencuci tangan
Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu
burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal: Rabu, 19 Juli 2017
I. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. Rudi
b. Umur : 36 th
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan Terakhir : SMA
f. Pekerjaan Pokok : Buruh
g. Pekerjaan tambahan :-
h. Penghasilan perbulan : Rp 1.500.000,00
i. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
j. Alamat : Jl. Mangga Rt 01/10 Yonzikon 13
k. Tipe keluarga : Extended
3. Hiburan Keluarga
a. Sarana hiburan keluarga : TV
b. Frekuensi rekreasi : tidak pasti
c. Pemanfaatan waktu senggang : Istirahat, menonton TV
d. Suasana waktu senggang : Gembira
e. Kesempatan berkumpul (bercengkrama) seluruh anggota keluarga : Setiap
hari
2. KB
a. Pernah mendengar KB : pernah
b. Pernah mendengar KB dari : dokter
c. Telah ikut KB: sudah, atas dorongan sendiri
d. Data keluarga berencana
No Nama Alat alasan Jenis Cara Tempat Sudah ket
anggota kontrasepsi gangguan Mengatasi kontrol berapa
keluarga yang lama
digunakan
1. Ny. Rita IUD Saran Tidak - Rumah 2 -
Kusnani dokter ada Sakit tahun
B. ANALISIS DATA
Dari pengkajian diatas, terdapat beberapa masalah kesehatan yang ditemukan
seperti:
1. Terdapat Anak dengan pengetahuan PHBS yang sangat minim
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang PHBS dan gizi pada Anak.
3. Dalam keluarga Tn.Rudi terdapat anggota keluarga yang merokok.
4. Dalam keluarga Tn.Rudi terdapat keluarga yang belum begitu paham mengenai
gaya hidup sehat.
5. Keadaan luas rumah cukup yaitu anggota keluarga 3 orang dengan luas rumah
6 x 7 serta keadaan kamar cukup.
6. Dalam pembuangan air limbah , keluarga membuang air limbah di selokan
terbuka atau tempat terbuka.
7. Jarak jamban dari sumur kurang dari 10 m.
8. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang rumah yang sehat.
C. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa :
Keluarga Tn.Rudi belum mengetahui tentang pentingnya PHBS, tanda bahaya
merokok, dan terdapat kebersihan lingkungan serta rumah yang masih kurang sehat.
2. Masalah :
a. Tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS yang kurang.
b. Tingkat pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok masih kurang.
c. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan rumah.
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Keluarga dengan tingkat pengetahuannya kurang tentang PHBS.
Dasar : ibu mengatakan tidak tahu tentang gizi pada anak.
2. Tingkat pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok masih kurang
Dasar : Keluarga Tn. Rudi masih menjadi perokok aktif.
3. Keadaan lingkungan rumah yang kurang sehat
Dasar : Pembuangan limbah yang terbuka , Letak jamban yang terlalu dekat dengan
sumur serta ventilasi yang jarang dibuka.
E. DIAGNOSA POTENSIAL
1. Penyakit kulit dan ISPA
Dasar : Masih terbatasnya pengetahuan keluarga tentang PHBS dan bahaya merokok.
G. PRIORITAS MASALAH
1. PHBS yang kurang
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman Kesehatan
2 Kemungkinan masalah Sumber dan tindakan
untuk diubah 2/2x 2 2 pemecahan dapat di jangkau
keluarga
3 Potensi masalah untuk Masalah Mudah Dirubah
2/3 x 1 2/3
diubah
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari dan perlu
2/2 x 1 1
segera mengatasi masalah
Total 35/6
2. Bahaya merokok
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1 Sifat Masalah x1 Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan masalah untuk Ada kemauan dari
diubah keluarga untuk berusaha
1/2 x2 1 mengatasi masalah
dengan menjaga
kebersihan lingkungan
3 Potensi masalah untuk diubah x1 Masalah mudah diubah
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari dan
1/3 x 1 1/3 berusaha mengatasi
masalah.
31/3 4
Total 4
3. Kesehatan Lingkungan
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman Kesehatan
2 Kemungkinan masalah untuk Ada kemauan dari
diubah keluarga untuk berusaha
x2 1 mengatasi masalah
dengan menjaga
kebersihan lingkungan.
3 Potensi masalah untuk diubah 2/3 x 1 1 Masalah mudah diubah
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari dan
2/2 x 1 1 perlu segera mengatasi
masalah .
Total 32/3
Dari hasil skoring diatas dapat diprioritaskan masalah sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan rumah sehat.
b. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.
c. Masih adanya balita gizi kurang dalam keluarga Tn. Rudi
H. PERENCANAAN
Tanggal : 21 Juli 2017
Jam : 14.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. Rudi
1. Beritahu keluarga hasil pengkajian
2. Beri penyuluhan kepada keluarga tentang rumah sehat
3. Beri penyuluhan kepada keluarga Tn. Rudi yang merokok tentang bahaya merokok.
4. Beri penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang PHBS dan cuci tangan
I. PELAKSANAAN
Tanggal : 21 Juli 2017
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. Rudi
1. Memberitahu keluarga hasil pengkajian tentang masalah yang ada di dalam keluarga
Tn. Rudi, yaitu :
a. Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang rumah yang sehat
b. Kurangnya pengetahuan Tn. Rudi tentang bahaya merokok.
c. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS.
2. Memberikan penyuluhan tentang rumah sehat meliputi pengertian sehat dan syarat-
syarat rumah sehat.
3. Memberikan Penyuluhan tentang bahaya merokok untuk diri sendiri maupun orang
lain.
4. Memberikan Penyuluhan kepada ibu dan keluarga tentang pentingnya cuci tangan.
5. Menjadwalkan pertemuan berikut nya.
J. EVALUASI
Tanggal :21 Juli 2017
Jam : 16.40 WIB
Tempat : Rumah Tn. Rudi
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Tanggal : 23 Juli 2017
Jam : 16.00 WIB
3. ANALISIS (A)
a. Di dalam keluarga terdapat masalah yaitu kurang nya pengetahuan keluarga
tentang masalah kesehatan yang mereka hadapi yaitu : prinsip PHBS, gizi
seimbang pada anak, bahaya merokok, serta kesehatan lingkungan rumah.
b. Keluarga sedikit sulit untuk mengubah prilaku mereka untuk menjadi lebih sehat.
c. Meningkatnya pengetahuan anggota keluarga tentang PHBS.
d. Meningkatnya Perhatian anggota keluarga tentang gizi seimbang pada anak
e. Meningkatnya perhatian anggota keluarga tentang bahaya merokok.
4. PLANNING (P)
a. Mengevaluasi materi penyuluhan yang lalu (Ibu sudah sedikit mengerti materi
penyuluhan yang lalu dan berusaha memenuhi kebutuhan gizi sang anak)
b. Menganjurkan keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan lingkungan dan
menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan rumahnya.
(Keluarga bersedia untuk selalu menerapkan hidup bersih dan sehat).
c. Memberikan materi penyuluhan tentang kriteria rumah yang sehat (Kesehatan
Lingkungan). Penyuluhan sudah dilakukan dan keluarga mampu menjawab
Pertanyaan.
d. Memberikan materi penyuluhan tentang Gizi seimbang pada anak. Penyuluhan
sudah dilakukan dan Ny. Rita Kusrini dapat menerima informasi dengan baik.
e. Menjadwalkan pertemuan berikutnya (Pertemuan ulang 3 hari lagi yaitu tanggal
24 Juli 2017)
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal : 24 Juli 2017
Jam : 16. 25 WIB
3. ANALISIS (A)
a. Kondisi keluarga sulit untuk mengubah perilaku hidup agar lebih sehat.
b. Meningkatnya perhatian keluarga mengenai kebersihan lingkungan.
c. Meningkatnya perhatian ibu terhadap gizi seimbang pada anak.
4. PLANNING (P)
a. Mengevaluasi materi yang lalu (keluarga sudah mengerti materi penyuluhan).
b. Menganjurkan keluarga untuk berperilaku lebih sehat (keluarga akan berusaha
merubah prilaku untuk menjadin lebih sehat).
c. Menganjurkan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan (Keluarga
akan menjaga kebersihan lingkungan).
d. Menganjurkan keluarga untuk memperhatikan dan memahami bahaya merokok.
Keluarga bersedia dan berusaha untuk mengurangi merokok.
e. Menganjurkan Ibu untuk selalu menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan
sehari-hari untuk anaknya.
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Merokok
Dalam keluarga terdapat perokok aktif yaitu Tn. Rudi sering merokok tanpa
menyadari bahaya dari merokok itu sendiri. Bahaya merokok disebabkan oleh
bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rokok seperti timah hitam, nikotin, dan
karbon monoksida. Dampak rokok bagi Tn. Rudi yaitu meningkatnya resiko
penyakit jantung dan stroke, dapat mengakibatkan impotensi, serta kemungkinan
terkena kanker perut, kanker ginjal. Supaya Tn. Rudi dapat menghentikan kebiasaan
merokoknya, harus ada keinginan atau kemauan dari dalam diri sendiri untuk keluar
dari kebiasaan merokok. Untuk mengatasi masalah Tn. Rudi maka dilakukan
penyuluhan tentang bahaya merokok pada tanggal 21 Juli 2017.
Hasilnya Tn. Rudi telah mengetahui tentang bahan-bahan yang terkandung
dalam rokok, bahaya merokok, dan cara pencegahan merokok. Setelah mengetahui
bahaya merokok, Tn. Rudi mempunyai keinginan untuk berhenti merokok.
C. Kesehatan Balita
Dalam keluarga terdapat An. Sahal ( anak ) yang berusia 8 tahun dengan gizi
kurang yaitu 13 Kg. Hal ini peran keluarga penting agar mereka lebih mengetahui
tentang kebutuhan gizi seimbang. Maka keluarga Tn. Rudi dilakukan penyuluhan
tentang Kebutuhan Gizi Seimbang pada tanggal 21 Juli 2017. Dalam penyuluhan
dijelaskan : pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang khususnya pada umasa
pertumbuhan.
Hasil dari penyuluhan, keluarga Tn. Rudi sudah mengetahui cara meningkatkan
status gizi pada anak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga selama
3 x pertemuan di Keluarga Tn. Rudi maka dapat disimpulkan bahwa keadaan
ekonomi keluarga rendah, pengetahuan keluarga terhadap kesehatan kurang
kemudian keluarga kurang mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi sehingga
keluarga tidak tahu cara menyelesaikannya.
Selain itu penulis juga dapat mengenali masalah yang terdapat pada keluarga Tn.
Rudi seperti masih kurangnya pengetahuan tentang PHBS, kurangnya pengetahuan
tentang gizi pada anak, masih terdapat perokok aktif serta lingkungan yang kurang
sehat.
Setelah dilakukan pembinaan terhadap keluarga tersebut dan diberikan
penyuluhan mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi. Mereka bersedia
untuk berusaha meningkatkan upaya PHBS, mengubah perilaku hidup mereka untuk
lebih berperilaku sehat. Keluarga sudah tahu cara penyelesaian kesehatan yang
mereka hadapi sekarang. Dan tingkat keberhasilan penulis dalam memberikan
asuhan telah berperan dalam mengubah status kesehatan keluarga tersebut. Namun
kebiasaan yang merugikan seperti merokok belum bisa dihindari secara keseluruhan
tetapi perokok mengatakan akan mengurangi merokok dan tidak merokok di sekitar
orang lain.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan asuhan kebidanan keluarga
dan dalam rangka pemberian pelayanan pofesional dan peningkatan mutu tenaga
kesehatan, serta untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembinaan
keluarga maka penulis memberikan saran:
1. Tetap menjaga status gizi pada anak.
2. Meskipun keadaan ekonomi yang pas-pasan diharapkan untuk tetap berperilaku
hidup bersih dan sehat.
3. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan rapi dapat mengurangi perkembangan
kuman penyebab penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://balitapedia.com/kenali-5-masalah-gizi-yang-umum-terjadi-pada-balita-berikut-
ini/667
AP (ACUAN PRAKTIK )
B. Materi
MENCUCI TANGAN
A. Pengertian Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-
sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas
dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Cuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia.
B. Tujuan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan
dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
C. Manfaat
Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan tidak usah diragukan lagi.
Mencuci tangan adalah salah satu upaya untuk membasmi kuman penyebab
penyakit. Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun.
D. Langkah Pembelajaran
E. Evaluasi
1. Struktural
a. Kesepakatan pertemuan dengan peserta
b. Kesiapan penyuluh dari mahasiswa D3 Kebidanan
2. Proses
a. Peserta
- Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
- Pertemuan berjalan dengan lancar
b. Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
c. Evalusi Lisan
- Apakah pengertian dari mencuci tangan
- Apa manfaat dari mencuci tangan
A.Poter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby: Elsevier
Science.
Depkes RI. 1996. Buku panduan keperawatan praktek prodi keperawatan Purwokerto.
Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari. 2010. Penuntun umum untuk petugas puskesmas.
Jakarta.
Departemen Kesehatan. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil .
Jakarta
( )
JOB SHEET
SEMESTER : II (DUA)
SASARAN :ANAK SD
PETUNJUK
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
2. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti
KESELAMATAN KERJA
1. Penuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaanya
4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
REFERENSI : Pedoman WHO 2009, Prosedur kerja /SPO mencuci tangan dari
komite PPI RS Jiwa Grahasia DIY. Diterbitkan Tahun 2013
PROSEDUR PELAKSAANAAN
DAFTAR TILIK
DISUSUN OLEH :
JESI NURPITRI
07160100067
DISUSUN OLEH :
JESI NURPITRI
07160100067
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
1. Sabun biasa/ antiseptic
2. Handuk bersih
3. Air mengalir
PARAF PEMBIMBING