You are on page 1of 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

SEPSIS BAYI BARU LAHIR

Oleh :
B. Lilik Eko S
Pengertian
Sepsis BBL adalah infeksi aliran darah yg
bersifat invasif dan ditandai adanya
bakteri dlm cairan.
Sepsis neonatal :sindrom klinik penyakit
sistemik akibat infeksi yg terjadi dalam
satu bulan pertama.
Penyebab Kematian Neonatal di
Indonesia Tahun 2001

Sumber: SKRT 2001


Klasifikasi
Sepsis awitan dini :
- Terjadi hari I s.d ke 6 setelah lahir.
- Terjadi pada bayi kurang bulan.
- Infeksi melalui transplasenta.
Sepsis Awitan Lambat
- Terjadi hari ke 7 s.d usia 1 bulan.
- Terjadi dari lingkungan / tindakan
penolong dlm yang tidak steril/ bersih.
KLASIFIKASI BERDASAR
TERJADINYA INFEKSI
Infeksi antenatal : masuk melalui sirkulasi
ibu ke plasenta.
- Virus : rubela, poliomielitis
- sifilis
- Bakteri : E. Coli.
Infeksi intranatal : infeksi terjadi pada saat
terjadi proses persalinan ( mis. Melalui air
ketuban, kontak langsung dg vagina )
Infeksi postnatal
- Terjadi setelah bayi lahir lengkap.
- Merupakan infeksi didapat dari luar.
Infeksi Perinatal
Cytomegalovirus : Ditularkan melalui
plasenta, ASI.
Rubella : Ditularkan melalui plasenta.
Herpes simpleks : Ditularkan saat
intrapartum.
Varicella Zoster : Ditularkan melalui
plasenta.
HIV : Ditularkan melalui plasenta, selama
proses persalinan, ASI
Hepatitis B : Ditularkan melalui ibu dan ASI,
jarang melalui plasenta.
Infeksi non virus : Gonorrhoea, syphilis,
toxoplasma.
Faktor Resiko
Infeksi pd ibu hamil status
gizi tak baik.
Ketuban pecah dini.
Prematuritas.
BBL Asfiksia.
Korioamnionitis.
Abortus habitualis.
Kesulitan persalinan.
Kelainan kongenital.
Tanda dan gejala
Suhu tubuh tak normal ( hipo/ hipertermi )
Tampak lemah
Malas minum
Rewel
Kondisi memburuk dg cepat
Hipo / hiperglikemi
Gangguan fungsi organ lain : kejang, cyanosis,
perdarahan
Kriteria diagnosis sepsis neonatus

VARIABLE KLINIS 1. Suhu tidak stabil


2. Laju nadi >180atau <100
3. Laju nafas>60 atau < 30,retraksi,apnu,desaturasi
4. Hiperglikemi/hipoglikemi
5. Letargi
6. Intoleransi minum

PERFUSI 1.Pengisian kapiler >3 dtk


JARINGAN
2. peningkatan asam laktat

HEMODINAMIK Terjadi hipotensi


VARIABLE 1.Lekositosis atau lekopeni
INFLAMASI
2. CRP > 10mg/dl
3.Prokalsitonin8,1 mg/dl
Penatalaksanaan

Pemberian antibiotik.
Pemberian imunoglobulin untuk
meningkatkan antibodi.
Pemberian FFP untuk mengatasi
gangguan koagulasi.
Tranfusi tukar yg bertujuan :
- Mengeluarkan toksin
penyebab sepsis.
- Memperbaiki perfusi perifer dan pulmonal
dg meningkatkan kapasitas oksigen.
- Memperbaiki sistem imun.
Terapi cairan saat terjadi shock :
Cairan kristaloid
Cairan koloid tidak direkomendasikan krn
berhubungan dg kerusakan ginjal.
Pengkajian

Bayi lemah, mengantuk, rewel,


muntah, perut kembung, kesadaran
menurun, kejang, hipo / hipertermi,
kondisi cepat memburuk.
Riwayat antenatal dan persalinan
- Riwayat infeksi intrauterin.
- Persalinan dg tindakan, penolong
persalinan, lingkungan persalinan.
- Riwayat asfiksi, BBL resti.
- KPD , campur meconium.
- Tanda - tanda shock septik.
- Tanda tanda perdarahan akibat DIC.
Kaji adanya stressor pada bayi.
Tanda bayi dalam kondisi
stabil
Pola dan frekuensi napas dalam batas
normal sesuai usia
Nadi dalam batas normal sesuai usia
Warna kulit pink
Postur fleksi
Secara perlahan memasukkan tangan ke
mulut
menghisap
Tanda bayi mengalami
stress
Napas lambat atau cepat, tidak teratur,
saturasi oksigen menurun
Takikardi, rewel, menangis
Pucat atau kebiruan,tonus otot kurang
Muntah, cegukan,menguap
Tremor, terkejut, batuk, bersin
Hipertonus tangan, kaki ekstensi,
ekspresi meringis
Masalah Keperawatan
Resiko terjadi shock hipovolemik.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.
Perubahan perfusi jaringan.
Perubahan proses keluarga
Resiko hipotermi
Intervensi dan Implementasi

Resiko shock hipovolemik.


- Memonitor balance cairan.
- Memberikan cairan sesuai dg kebutuhan,
sesuai dg BB.
- Memonitor dan evaluasi respon thd
intervensi untuk atasi shock.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.
- Menimbang BB.
- Mengevaluasi kemampuan absorbsi
sal. cerna.
- Memberi program TPN / PPN.
- Memantau hasil laborat : albumin, gula
darah, elektrolit.
Perubahan perfusi jaringan :
- Memantau fungsi hemodinamik.
- Memonitor oksigenasi.
- Memantau status neurologi.
- Memonitor perubahan warna kulit.
- Memantau hasil lab. Secara rutin.
- Minimalkan adanya stressor
Tindakan untuk minimalkan
stressor
Mengatur siklus penerangan : siang
11 -12 jam dan malam 10-13 jam,
mengurangi penerangan yg
berlebihan
Mengurangi kebisingan; kebisingan
dapat meningkatkan TIK
Mempertahankan suhu lingkungan
Memfasilitasi tidur
Perubahan proses keluarga :
Kaji persepsi pasien
Identifikasi penyebab cemas
Identifikasi koping
Penuhi kebutuhan bayi dan libatkan
ibu dlm perawatan
Resiko hipotermi :
Rawat dalam incubator
Ganti pakaian basah
Beri tutup kepala
Beri diit hangat
Evaluasi
Shock teratasi, tak ada tanda shock
berulang.
BB stabil , absorbsi sal. Cerna baik.
Hemodinamik stabil, tak ada tanda
hipoksi, hipoksemia.
TERIMA KASIH

You might also like