You are on page 1of 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KARANGAN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : VII
1. WINILA SARI
2. REZI RENALDO
3. SISKA RISMA
4. WULAN FERLIANA
5. RIAN AKBAR
TINGKAT : 1.A AKPER

DOSEN PEMBIMBING : MURSIDAH, S.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
PALEMBANG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia, taufik dan

hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema Karangan. Kami

berupaya menyajikan materi yang dapat membantu pembaca supaya dapat mengerti

bagaimana membuat suatu karangan.

Kami mengetahui makalah kami ini jauh dari sempurna, karena di dunia ini

tidak ada yang sempurna, maka dari itu, kritik dan saran dari para dosen dan teman-

teman sangat kami harapkan, agar terciptanya makalah yang lebih baik.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat

dalam penyelesaian makalah ini. Harapan kami agar makalah ini dapat membantu

para mahasiswa untuk lebih mengetahui tentang membuat suatu karangan dan dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Oktober 2013

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Karangan ..................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Karangan ................................................................. 3
2.3 Garis Besar Karangan ............................................................... 9
2.4 Kerangka Karangan .................................................................. 10
2.5 Penulisan Karangan yang Jelas .................................................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 14
3.2 Saran ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan
aktivitas berpikir keduanya saling melengkapi. Secara psikologis menulis
memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang
keras. Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara
bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang
sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat
mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. di samping
dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek
terkait lainnya, misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis,
dan motivasi yang kuat. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis
hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan
berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Ketiga
keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam
salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide
secara tertulis.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka

1
karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan
penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Mengingat hal ini sangatlah penting untuk dibahas, maka penulis
mengambil judul dalam makalah ini adalah Karangan dan Kerangka
Karangan yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan karangan ?
2. Apa saja jenis-jenis karangan ?
3. Bagaimana membuat karangan yang jelas ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi karangan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis karangan.
3. Untuk mengetahui cara membuat karangan yang jelas.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi karangan.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis karangan.
3. Dapat mengetahui cara membuat karangan yang jelas.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Karangan


Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Untuk dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih
dahulu mengerti dan memahami beberapa pengertian yang menyangkut
kegiatan itu :
1. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan
gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarakat
pembaca untuk dipahami.
2. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis
yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca.
3. Pengarang adalah seseprang yang karena kegemarannya atau berdasarkan
bidang kerjanya melakukan kegiatan mengarang.
4. Karang-mengarang adalah kegiatan atau pekerjaan.

2.2 Klasifikasi Karangan


Pengklasifikasian karangan dapat ditinjau dari dua segi. Ditinjau dari segi
isi, maka karangan dapat dibedakan menjadi :
1. Karangan Fiksi
Karangan fiksi (rekaan) berisi cerita yang bukan kenyataan tetapi
merupakan hayalan atau imajinasi pengarang
2. Karangan Nonfiksi atau rekaan dan Ilmiah
Karangan ilmiah (non fiksi) merupakan karangan yang isinya dapat
dibuktikan dan dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu karena bersifat

3
ilmiah. Karangan ilmiah (fiksi) menggunakan bahasa dengan kata yang
bermakna konotasi.
Jenis-jenis karangan berdasarkan isi menurut Kuntarto (2007: 224)
dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu:
1. Narasi
Narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa pada suatu
waktu. Ciri-ciri karangan narasi adalah:
a. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara
kausalitas
b. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan mempunyai perwatakan
yang jelas
c. Terdapat alur cerita, setting dan konflik
Contoh kutipan karangan narasi:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan Susur
Sungai Cikapundung sudah mulai berkumpul di sekretariat KMPA di
Sunken Court W03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat menuju
Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu
dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun
ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun
meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras mengguyur Bandung
hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut
bertepatan dengan Hari Bumi.
Derasnya air Sungai Cikapundung tidak mengecilkan hati para
peserta yang mengikuti acara Susur Sungai Cikapundung. Acara
Susur Sungai Cikapundung ini merupakan salah satu acara dari
serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi seITB yang diadakan oleh Unit
Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja
sama dengan PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara

4
Susur Sungai Cikapundung ini diikuti oleh 24 orang yang terdiri atas
berbagai unit kegiatan ITB seperti PSIK, KMPA, Teknik
Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP al-
Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).
2. Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan wujud fisik suatu
objek (Akhadiah, 1986). Bentuk fisik objek tersebut sesuai dengan
pengamatan penulis. Ciri-ciri karangan narasi yaitu:
a. Berhubungandengan panca indra
b. Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna serta
keadaan objek secara langsung
c. Unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran
Contoh kutipan karangan deskripsi:
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah.
Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga
dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120
meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera,
kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau
sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat
tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket.
Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang
tiang untuk net voli atau net sepak takraw. (Somad, 2007).
3. Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang dimaksudkan untuk memaparkan
menerangkan dan menyampaikan suatu hal untuk menambah
pengetahuan dan pandangan pembaca (Suparno, 2007). Ciri-ciri
karangan eksposisi yaitu:
a. Memberikan informasi kepada pembaca
b. Adanya fakta dan informasi

5
c. Berfungsi untuk memperjelas apa yang akan disampaikan
Bentuk paparan mempunyai tujuan untuk memberi penjelasan dan
mengembangkan gagasan kita. Agar paparan semakin jelas dapat
disertai gambar, denah, dan angka-angka. Rumadi (1987:194)
mengatakan, beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyusun
karangan eksposisi, yaitu:
a. Menentukan topik yang akan dipaparkan, misalnya tentang
kerajinan tangan sebagai penghasilan tambahan
b. Menentukan tujuan paparan, yaitu dengan kerajinan tangan yang
dikerjakan dapat membantu ekonomi keluarga yaitu menambah
penghasilan
c. Membuat perincian untuk dikembangkan, yaitu: 1) jenis kerajinan
tangan yang diketengahkan; 2) menjelaskan proses pembuatan; 3)
menjelaskan proses penjualan dan pemasaran; 4) menjelaskan besar
dan kecilnya keuntungan yang dihailkan dari kerajinan tangan yang
dipasarkan
Pola penyajian karangan bersifat ekspositoris berupa uraian yang
berisi langkah-langkah kerja, proses kejadian, atau pemaparan mengenai
tahapan-tahapan perkembangan objek yang dilaporkan. Yang termasuk
karangan bersifat eksposisi adalah karangan penelitian, karangan
percobaan, karangan pertanggungjawaban uraian pekerjaan yang
menggunakan tahapan, dan sebagainya. Penjelasan yang lengkap
tentang karangan yang telah dibuat diharapkan dapat memberikan
informasi yang lengkap kepada pembaca. Intinya, dalam tulisan
eksposisi disajikan pengetahuan atau ilmu, deinisi, pengertian, langkah-
langkah suatu kegiatan, metode, cara, sampai proses terjadinya sesuatu.
Contoh kutipan karangan eksposisi:
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
inluenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia.

6
Nama lain dari penyakit ini antara lain avian inluenza. Adapun definisi
dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
a. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan
gejala demam (temperatur 38C), batuk dan atau sakit tenggorokan
dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi
biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang
sedang berjangkit flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak
dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika
orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses
spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung.
b. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspect disertai salah satu keadaan
bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A
(H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam
waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau
meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
4. Argumentasi
Argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran suatu
hal. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca tentang suatu
kebenaran dengan memperkuat ide, dan pendapat penulis. Karangan ini
bertujuan untuk mengubah dan mempengaruhi sikap dan pandangan
pembaca. Menurut Anggarini (2006:102), dalam karangan argumentasi,
ide dan pendapat penulis disertai bukti-bukti yang konkret. Ciri-ciri
karangan argumentasi yaitu:
a. Terdapat pernyataan, idea tau gagasan yang dikemukakan
b. Pembenaran berdasarkan fakta dan data yang disampaikan

7
Contoh kutipan karangan argumentasi:
Dengan perubahan pola pada program ospek, yakni dengan
meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih banyak
yang setuju. Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-
hukuman dengan alasan menguji mental, menempa kekuatan isik,
sumpah serapah, atau mengenakan atribut lucu-lucuan, mungkin akan
lebih banyak yang menolaknya. Bagi para orangtua, misalnya di
samping bangga dan bahagia sudah cukup berat dan repot tatkala
anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka bukan saja harus
menyediakan dana cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos dan biaya sehari-hari
bagi mereka yang berasal dari luar kota. Jika dibebani lagi harus beli ini
itu untuk kegiatan ospek, rasanya beban tersebut semakin menumpuk.
Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya tiba-tiba harus pulang karena
jadi korban kelalaian mahasiswa seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek
di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna
positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah
begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan
kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
5. Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang meyakinkan pembaca
agar melakukan perintah, nasihat, atau ajakan penulis. Karangan ini
mempunyai ciri-ciri:
a. Terdapat himbauan atau ajakan
b. Berusaha mempengaruhi pembaca
Contoh kutipan karangan persuasi:
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki banyak persiapan
dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah

8
kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika terserang
penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk multivitamin
terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin ini
pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta
vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat
dan bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat.
Jika Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-
C, segera kunjung

2.3 Garis Besar Karangan


1. Proses penyusunan garis besar
Setiap karangan mengandung ide dari pengarang . proses
mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau
ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya
terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi
suatu topic aau pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya
juga dikembangkan. Setelah ide induk dikembangkan, memilih salah satu di
antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik
dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah sesuatu segi, unsur, atau
faktor dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Jadi, pada topik itu
ditentukan salah satu segi, unsur, atau faktornya yang akan dijadikan acara
pembicaraan.
Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau
pangkal tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang
diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide
pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat
ide pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari
seluruh karangan.

9
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok
menjadi sebuah garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga
outline adalah suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide
pokok sampai ide pendukung dan ide penegas) yang berhubungan satu sama
lain secara tertib untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah karangan
yang lengkap dan utuh.
Demikian, secara ringkas proses ide induk menjadi garis besar
karangan menempuh enam langkah yang berikut :
a. Mengembangbiakan ide induk.
b. Memilih salah satu ide menjadi pokok soal yang akan ditulis.
c. Membatasi topik dengan sesuatu segi/unsur/factor.
d. Merumuskan topik berikut temanya dalam sebuah pernyataan.
e. Mengurai rumusan ide pokok menjadi kerangka karangan.
2. Manfaat Garis Besar Karangan
Mengenai pentingnya dan manfaat garis besar karangan, tanpa
outline acapkali masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang
jelas, banyak bahan yang terlupa, ada bagian yang sejajar tetapi di uaraikan
tidak seimbang. Dari outline, tampak tubuh karangan secara keseluruhan.
Outline merupakan maniatur karangan. Struktur dan sistematika terlihat
jelas dari outline. Dengan outline dapat memperhatikan bagian-bagian atau
detail-detail karangan secara utuh dan total.

2.3 Kerangka Karangan


Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian
ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar
karangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan
penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu

10
karangan. Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara,
sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut
outline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan
membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang,
sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara
gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan
dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah
karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis,
dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.
Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, gari
besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan
teratur.
Sedangkan Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
Jadi jika kita satukan dua kata tersebut pengertian Kerangka karangan
adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka
karangan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka
karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau
dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran
penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.

11
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,
susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang
akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode
dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik
dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.

2.4 Penulisan Karangan Yang Jelas


1. Proses Penyusunan Karangan
Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang
yang telah ditata dan dituangkan menjadi sebuah garis besar. Penulisan suatu
karangan tidak lain ialah mewujudkan garis besar itu manjadi rangkain
alinea yang berkesinambungan dari alinea awal sampai alinea akhir secara
tertib dalam kalimat-kalimat yang jelas dan lengkap. Teknik yang tepat
dalam mengarang adalah mengungkapkan satuan-satuan ide yang telah
dikembangkan terlebih dahulu kedalam rangkaian kalimat-kalimat.
Rangkaian ide seseorang yang telah dituangkan dalam sebuah garis
besar karangan perlu ditulis sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok :
1. Alinea awal (merupakan bagian pembukaan karangan)
2. Alinea tengah (bisa lebih dari pada satu alinea bila mana pokok-pokok
pikiran yang akan diuraikan cukup luas.) ini menjadi bagian batang
tubuh karangan.
3. Alinea akhir (bagian penutup karangan)
Suatu karangan yang jelas sekurang-kurangnya mempunyai 4 ciri
sebagai berikut:
1. Mudah (karangan yang jelas ialah yang dapat mudah dimengerti oleh
pembaca)

12
2. Sederhana (karangan yang jelas tidak berlebih-lebihan dengan kalimat-
kalimat dan kata-kata.)
3. Langsung (karangan yang jelas ialah yang tidak berbelit-belit ketika
menyampaikan pokok soalnya.)
4. Tepat (karangan yang jelas ialah yang dapat melukiskan secara betul ide-
ide yang dapat dalam pikiran penulis.)

13
14

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya akhirnya penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
Sedangkan Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan
teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.Pembuatan kerangka
karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak
kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Jadi kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin
membuat suatu karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur
maka sebelum pembuatan karangan itu harus terlebih dulu kita membuat
sebuah kerangka karangan agar pada karangan tersebut menjadi terarah dan
tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
3.2 Saran
Dalam pembuatan karangan haruslah di buat suatu kerangka karangan
agar mendapatkan suatu hasil karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur
dan teratur tentunya akan menghasilkan suatu karangan yang berkualitas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Solihin, Rahmat. 2012. Karangan dan Kerangka Karangan. http://rahmatsolihien.


blogspot.com

Kuntarto, Niknik M. 2007. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta:
Mitra Wacana Media.

15

You might also like