Professional Documents
Culture Documents
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
DS :
- Klien mengatakan nama nya Tn M dan bisa di panggil M.
- Klien mengatakan tidak ada rasa ingin marah lagi
- Klien mengatakan tidak ada mendengar bisikan atau pun melihat bayangan lagi
DO :
- Komunikasi terarah
- Klien ditanyakan nama pasien mampu menjawab
2. Diagnosis
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
- SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan
- SP 1 Halusinasi
4. Tindakan keperawatan
SP 1
Mengidentifikasi penyebab PK
Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
Mengidentifikasi PK yang dilakukan
Mengidentifikasi akibat PK
Menyebutkan cara mengontrol PK : tarik nafas dalam & memukul bantal
Meminta klien mempraktekkan latihan cara mengontrol PK
- Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
SP 1 Halusinasi
Klien dapat mengindentifikasi halusinansi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon.
Klien dapat mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan.
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik
Klien dapat memasukam pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
2. Fase kerja
SP 1 RPK
Kalau ada yang menyebabkan M marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata
melotot, selain napas dalam M dapat melakukan pukul kasur dan bantal.Sekarang mari
kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar M? Jadi kalau nanti M kesal dan ingin
marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan
bantal. Nah, coba M lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali M melakukannya.
Kekesalan lampiaskan ke kasur atau bantal. Nah cara ini pun dapat dilakukan secara
rutinjika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya
SP 1 Halusinasi
bagaimana perasaan nya M ? Masih ingat bagaimana cara menghardik halusinasi yang
saya ajarkan pagi tadi ? Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung M
bilang, pergi saya tidak mau dengar,, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba M peragakan! Nah begitu,,, bagus!
Coba lagi! Ya bagus M sudah bisa
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
I, bagaimana perasaan M setelah kita latihan tadi?
b. Evaluasi objektif
M,apakah M Masih ingat apa yang kita bicarakan tadi, coba sekarang M
mengulanginya
c. Rencana tindak lanjut
Nah saya sudah mengajarkan cara mengontrol marah dengan latihan fisik.Nah
sekarang kita mengisi di buku harian M tentang yang saya ajari, ingat-ingat pak lah
d. Kontak yang akan datang
- Topik : M bagaimana kalau nanti kita berbicara lagi, kita akan belajar cara
mengontrol marah dan halusinasi yang selanjutnya ?
- Tempat : M maunya kita berbicaranya dimana? Bagaimana kalau disini?
- Waktu : M mau berapa lama kita berbicara ? Bagaimana kalau 10 menit saja?