Professional Documents
Culture Documents
SKENARIO 2
RASA KESEMUTAN JARI TELUNJUK
DAN JARI TENGAH KANAN BU MEGA
Bu Mega berusia 40Th, bekerja sebagai pembuat kue. Sering mencampur adonan
roti dengan menggunakan sendok yang dipakai di tangan kanannya. Bu Mega
mengeluh merasa kesemutan jari telujuk dan jari tengah kanannya selama 3 bulan
lebih. Bu Mega merasa tangan kanannya yang kesemutan itu terasa sedikit
kelemahan otot dan mudah terjatuh ketika memegang benda-benda seperti tempat
mangkuk adonan roti. Kadang-kadang juga disertai nyeri pada daerah telapak
kanan. Keadaan lainnya normal, Bu Mega merasa sehat dan menyangkal kalau
ada trauma dan nyeri leher.
1
BAB II
KATA KUNCI
1. 40 Tahun
Seiring dengan pertambahan usia, resiko terserang beberapa jenis penyakit
juga semakin tinggi.
2. Paresthesia jari telunjuk dan jari tengah kanannya
Kesemutan atau paresthesia pada dasarnya terjadi akibat kurangnya
pasokan darah ke serabut saraf yang mempersarafi daerah yang kesemutan
tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya terjepitnya
saraf daerah tersebut, penggunaan menekuk-meluruskan yang terus
berulang pada lengan dan tangan, neuropati pada diabetes, penyakit
jantung tertentu yang mengurangi pasokan darah ke daerah tangan.
3. Kelemahan otot
Kelemahan otot adalah hilangnya kemampuan otot untuk berkontaksi.
Dalam Neurologi kekuatan otot dibagi menjadi 6 kategori yang
disimbolkan dengan angka dari 5 sampai 0. Dengan penjelasan masing-
masing angka sebagai berikut:
3 : Lemah, tidak bisa menahan tekanan. Pada kondisi ini sesorang bisa
melawan gravitasi hanya saja tidak bisa menahan tekanan yang
diberikan.
2
2 : Lemah, tidak bisa menahan juga melawan gravitasi. Pada kondisi ini
seseorang hanya mampu menggerakan tangan atau kakinya bergeser
ketika dia berbaring. Tidak bisa mengangkat tangan atau kaki ke atas.
1 : Sangat lemah. Pada kondisi ini tangan atau kaki hanya bisa sedikit
melakukan pergeseran, dapat dikatakan pada kondisi ini seseorang hapir
lumpuh.
0 : Lumpuh, pada kondisi ini tangan atau kaki seseorang sama sekali
tidak bisa melakukan gerakan. Pada kondisi ini otot sama sekali tidak
punya kekuatan (plegia).
Mekanisme Nyeri
Proses nyeri terjadi saat simuli nosiseptor oleh stimulus noxious (nyeri)
sampai terjadinya pengalaman subyektif nyeri adalah suatu seri kejadian elektrik
dan kimia. Selama proses tersebut terdapat 4 proses yaitu :
3
Modulasi: sinyal yang mampu mempengaruhi proses nyeri tersebut, tempat
modulasi sinyal yaitu kornu dorsalis medulla spinalis.
4
BAB III
PROBLEM
5
BAB IV
PEMBAHASAN
A. BATASAN
Suhu tubuh
36,5oC 37,5oC : Normal
37,5oC 38oC : Subfebris
>38oC : Febris
Frekuensi pernafasan
< 12 x/ menit : Bradypnea
12-15 x/ menit : Normal
>15 x/menit : Tachypnea
Denyut nadi
< 60 x/menit : Bradycardi
60-100 x/menit : Normal
>100 x/menit : Tachycardi
Tekanan darah
Hipertensi Hipertensi
Normal Prahipertensi
derajat 1 derajat 2
Seistole < 120 139 140-159 >160
Diastole < 80 89 90-99 <100
6
1. Distal radio-ulnar joint
Ulna mempunyai hubungan yang sangat penting dengan sendi siku, tetapi
ujung distal ulna tidak betul-betul berhubungan dengan tulang-tulang pergelangan
tangan (carpalia). Tulang-tulang carpal hanya bersendi dengan tulang radius.
Antara tulang ulna dan tulang-tulang carpal terdapat discus fibrocartilago.
Distal radio ulnar joint ini merupakan pivot joint dan mempunyai satu
axis gerak. Walaupun radius bergerak terhadap ulna, tetapi bukan berarti ulna
tidak bergerak. Pada saat gerakan pronasi, ulna bergerak ke belakang dan lateral,
sedangkan pada saat gerakan supinasi, ulna bergerak ke depan dan medial.
1. Carpalia
Terdiri dari 8 buah tulang-tulang kecil yang satu sama lainnya saling bersendi.
- Radiocarpal joint
Sendi ini merupakan ellipsoid joint dan mempunyai 2 axis gerak. Radius
bersendi dengan scapoid dan lunatum, sedangkan lunatum dan triquetrum tidak
bersendi dengan ulna melainkan dengan discus fibrocartilago. Discus ini
membentang dari ujung distal radius samping ulna menuju ke processus
styloideus ulnae.
7
bantuan pada wrist joint. Diskus ini bisa rusak apabila terjadi trauma kuat kea rah
ekstensi dan pronasi.
- Intercarpal joint
- Midcarpal joint
Carpal Tunnel
- Nervus medianus
8
Otot-otot pergelangan tangan
M. Palmaris longus
- Ibu jari
Pada saat terjadi gerakan ekstensi ibu jari, kita akan melihat tabatiere
anatomique, yang dibatasi oleh:
9
Jari-jari terdiri dari 3 ruas (phalanges). Gerakan jari-jari dilakukan oleh
extensor digitorum communis dan dua otot flexor yaitu m. flexor digitorum
superficialis dan profundus. Pada jari telunjuk terdapat extra extensor yaitu m.
extensor indiscis propius dan pada jari kelinking terdapat ekstensor digiti
minimi. Gerakan abduksi dan adduksi jari-jari dilakukan oleh m. interossei dan
m. abductor digitiminimi.
C. HISTOLOGI
Carpal Tunnel dilalui oleh berbagai macam struktur diantarannya yaitu
saraf, pembuluh darah, dan otot. Berikut penampang saraf secara histologis.
10
Ekstremitas superior di regio manus yang kita bahas tersusun oleh otot
lurik (skelet muscle). Otot lurik secara umum berwarna merah muda, sebagian
disebabkan oleh pigmen mioglobin dalam serat otot dan vaskularisasi di dalam
otot itu sendiri. Variasi antara otot merah ataupun putih disebabkan oleh
banyaknya pigmen tersebut dalam serat otot. Serat otot rangka berbentuk silindris
panjang dan berinti banyak dengan ujung serat otot meruncing atau agak
membulat pada ujung otot (mendekati tendon). Kekuatan kontraksi otot ini
dipengaruhi oleh banyaknya serat otot (sebagai unit fungsional kontraksi), bukan
oleh panjangnya serat otot. Contohnya: pada otot pengatur gerak bola mata; serat
ototnya mengandung puluhan hingga ratusan serat otot.
Tiap gelendong otot dibungkus oleh jaringan ikat yaitu epimisium, yang
tampak sebagai selubung putih di sekitar otot. Di dalamnya, terdapat serat-serat
otot yang tersusun dalam fasikulus. Setiap fasikulus tersebut dikelilingi oleh
jaringan ikat yang sama yaitu perimisium. Di dalam fasikulus, setiap serat otot
dibungkus oleh jaringan ikat bernama endomisium. Struktur tambahan berupa
arteri, vena, dan neuron menyelinap diantara jaringan ikat pada otot. Nukleus
ditemukan di pinggir serat otot. Otot rangka ini memiliki multinukleus
karena berasal dari fusi beberapa nukleus dari mioblas. Jadi satu serat otot rangka
terbentuk dari beberapa mioblas.
Di dalam serat otot, ada struktur yang disebut dengan miofibril. Miofibril
ini terdiri dari dua pita yaitu pita A (pita gelap) dan pita I (pita terang). Jika dilihat
lebih detail lagi, di dalam pita A ada bagian yang lebih terang sedikit yaitu pita H
dan pita I dibelah dua oleh pita Z. Segmen yang terdapat diantara dua pita Z
disebut sarkomer.
11
Filamen aktin dikelilingi oleh untaian tropomiosin. Di tropomiosin
tersebut ada struktur yang lain berupa troponin (trimer yaitu T,C, dan I). Troponin
ini berfungsi sebagai penutup dari situs aktin. Situs tersebut akan berhubungan
dengan kepala miosin dalam melakukan kontraksi.
D. PATOFISIOLOGI
1. Penyebab paresthesia
- Terlalu lama dalam posisi yang sama. Duduk atau berdiri dalam waktu
yang lama sangat memungkinkan terjadinya kesemutan. Mungkin ini
adalah penyebab yang paling gampang ditemui karena mudah
mengenalinya.
12
- Atrofi otot
Atrofi adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan
saraf. Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang
buruk, kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai saraf,
tidak digunakan atau penyakit.
13
telunjuk dan jari tengah sebagai akibat adanya tekanan pada saraf
medianus dalam terowongan karpal yang letaknya dipergelangan tangan.
Carpal Tunnel Syndrome atau Sindroma Leri adalah sindroma akibat
terperangkap dan tertekannya nervus medianus diantara ligamentum
karpalis dan struktur dalam tunnel carpal. Saraf dilengan kita ada 3 jenis
yaitu radialis yang letaknya dibagian atas, medianus ditengah dan ulnaris
berada di bawah. Saraf medianus agak spesifik, karena secara anatomis
berjalan dibagian tengah lengan, melewati terowongan (tunnel) didaerah
karpal di telapak tangan, kemudian menuju jari tangan. Carpal Tunnel
Syndrome akan terjadi jika saraf medianus terjepit di terowongan
karpal.Gerakan- gerakan yang dilakukan terus menerus dalam jangka
waktu lama menyebabkan stress pada jaringan disekitar terowongan karpal
sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi, dan menyebabkan
saluran terowongan menjadi sempit.
GEJALA :
1. Gemetar dan kaku pada bagian-bagian tangan
2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang menjalar dari pergelangan tangan
sampai ke lengan terutama pada malam hari
3. Kelemahan pada satu atau 2 tangan
4. Nyeri pada telapak tangan
5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi dengan baik
6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu jari menyeberangi 4 jari lainnya.
7. Sensasi terbakar pada jari-jari
8. Kekakuan atau kram pada tangan pada pagi hari
9. Ibu jari terasa lemas
12. Tangan atau lengan bawah terasa lemah terutama pada malam atau
pagi hari
14
2. Defisiensi Vitamin B12 (Kobalamin)
Dengan gejala :
- Kelemahan, terutama di lengan dan kaki.
- Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
- Sulit untuk menjaga keseimbangan.
- Bibir, lidah dan gusi pucat.
- Mata dan kulit kuning
- Sesak napas.
- Sakit kepala.
- Kehilangan ingatan.
3. Fraktur Colles
DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda
paksa. Cedera yang digambarkan oleh Abraham Colles pada tahun 1814
adalah fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan.
GEJALA
Gejala dari Fraktur Colles (Fraktur Pergelangan Tangan) adalah :
Gerak Terbatas - Tangan
Mati rasa - Tangan
Rasa Dingin - Tangan
Gerak Terbatas - Pergelangan tangan
Kelembutan - Pergelangan tangan
Pembengkakan - Pergelangan tangan
Memar - Pergelangan tangan
Deformasi (Perubahan bentuk) - Pergelangan tangan
Rasa Sakit/Nyeri (Tiba-tiba) - Pergelangan tangan
Rasa Sakit/Nyeri (Parah) - Pergelangan tangan
15
4. Artritis
DEFINISI
Arthritis adalah peradangan pada sendi. Sendi adalah area dari tubuh
dimana dua tulang-tulang yang berbeda bertemu. Sendi berfungsi untuk
menggerakan bagian-bagian tubuh yang dihubungkan oleh tulang-
tulangnya. Arthritis secara harafiah berarti peradangan dari satu atau lebih
sendi-sendi. Arthritis seringkali disertai oleh nyeri sendi.
GEJALA
Tanda dan gejala arthritis yang paling umum terjadi pada area sendi.
Berdasarkan pada tipe arthritis yang anda miliki, arthritis pada sendi
memiliki gejala:
Nyeri
Kaku
Bengkak
Kemerahan
Berkurangnya jarak langkah anda
F. PEMERIKSAAN FISIK
Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian
khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa
pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa
CTS adalah 1,8 :
a. Flick's sign
Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-
jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa
CTS. Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit
Raynaud.
b. Thenar wasting
Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.
c. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara
manual maupun dengan alat dinamometer
16
Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari
1 dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada
ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta
penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam.
d. Wrist extension test
Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan
serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik
timbul gejala-gejala seperti CTS, maka tes ini menyokong diagnosa CTS.
e. Phalen's test
Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60
detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa
penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa
CTS.
f. Torniquet test .
Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas
siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul
gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosa.
g. Tinel's sign
Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal
dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.
h. Pressure test
Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari.
Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini
menyokong diagnosa.
i. Luthy's sign (bottle's sign).
Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau
gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan
rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa.
j. Pemeriksaan sensibilitas .
Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination)
pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif
17
dan menyokong diagnosa.
k. Pemeriksaan fungsi otonom .
Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin
yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan
mendukung diagnosa CTS.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
18
BAB V
HIPOTESIS AWAL ( DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)
1. Carpal Tunnel Syndrome
2. Defisiensi Vitamin B 12
3. Fraktur colles
4. Artritis
19
BAB VI
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
GEJALA KLINIS
ANAMNESA
Identitas
Nama : Ny. Mega
Umur : 40 th
Pekerjaan : Pembuat Kue
Keluhan Utama
Kesemutan jari telunjuk dan tengah kanan
20
Sering makan fastfood
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Tekanan darah :
Nadi :
RR : 12/menit
Suhu Tubuh : 370C
GCS : 4,5,6
21
BAB VII
MEKANISME DIAGNOSIS
22
BAB IX
STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH
Penatalaksanaan
23
6. Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa penulis
berpendapat bahwa salah satu penyebab CTS
adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka
menganjurkan pemberian piridoksin 100-300
mg/hari selama 3 bulan tetapi beberapa penulis
lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin
tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan
neuropati bila diberikan dalam dosis besar 1,5.
7. Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi
pergelangan tangan.
b. Terapi operatif.
Tindakan operasi pacta CTS disebut neurolisis nervus
medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan
pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi
konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau
adanya atrofi otot-otot thenar 8 . Pada CTS bilateral biasanya
operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri
walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral. Penulis
lain 16 menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan
hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot
thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah
hilangnya sensibilitas yang persisten.
Biasanya tindakan operasi CTS dilakukan secara terbuka
dengan anestesi lokal, tetapi sekarang telah dikembangkan
teknik operasi secara endoskopik. Operasi endoskopik
memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan
jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya
lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan
komplikasi operasi seperti cedera pada safar 8,12,14. Beberapa
penyebab CTS seperti adanya massa atau anomali maupun
tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi
24
secara terbuka 14.
25
BAB X
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI
26
dari bahaya terjadinya hingga bagaimana cara untuk mengatasinya.
6. Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral
7. Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Gunakanlah
seluruh tangan dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda, jangan
hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk.
8. Istirahatkan tangan secara periodik.
9. Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki
waktu untuk beristirahat.
10. Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan
secara teratur.
27
DAFTAR PUSTAKA
Santoso Anwar, 2008. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Bandung : PT. Nizan Pustaka
Guyton, Arthur C dan Hall John E. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
http://www.medicalexhibits.com/obrasky/2007/07053_01X.jpg
http://kamuskesehatan.com/arti/atrofi/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3459/1/penysaraf-aldi2.pdf
http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=168
http://id.scribd.com/doc/61915343/TBR-Carpal-Tunnel-Syndrome
28