You are on page 1of 28

BAB I

SKENARIO 2
RASA KESEMUTAN JARI TELUNJUK
DAN JARI TENGAH KANAN BU MEGA

Bu Mega berusia 40Th, bekerja sebagai pembuat kue. Sering mencampur adonan
roti dengan menggunakan sendok yang dipakai di tangan kanannya. Bu Mega
mengeluh merasa kesemutan jari telujuk dan jari tengah kanannya selama 3 bulan
lebih. Bu Mega merasa tangan kanannya yang kesemutan itu terasa sedikit
kelemahan otot dan mudah terjatuh ketika memegang benda-benda seperti tempat
mangkuk adonan roti. Kadang-kadang juga disertai nyeri pada daerah telapak
kanan. Keadaan lainnya normal, Bu Mega merasa sehat dan menyangkal kalau
ada trauma dan nyeri leher.

1
BAB II

KATA KUNCI

1. 40 Tahun
Seiring dengan pertambahan usia, resiko terserang beberapa jenis penyakit
juga semakin tinggi.
2. Paresthesia jari telunjuk dan jari tengah kanannya
Kesemutan atau paresthesia pada dasarnya terjadi akibat kurangnya
pasokan darah ke serabut saraf yang mempersarafi daerah yang kesemutan
tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya terjepitnya
saraf daerah tersebut, penggunaan menekuk-meluruskan yang terus
berulang pada lengan dan tangan, neuropati pada diabetes, penyakit
jantung tertentu yang mengurangi pasokan darah ke daerah tangan.
3. Kelemahan otot
Kelemahan otot adalah hilangnya kemampuan otot untuk berkontaksi.
Dalam Neurologi kekuatan otot dibagi menjadi 6 kategori yang
disimbolkan dengan angka dari 5 sampai 0. Dengan penjelasan masing-
masing angka sebagai berikut:

5 : Normal. Tangan bisa digunakan dalam keadaan normal, menahan,


melawan gravitasi, mengangkat, dan lain sebagainya

4 : Lemah, otot hanya bisa menghasilkan sedikit gerakan. Bisa melawan


gravitasi, artinya tangan masih bisa bergerak bebas ke atas-bawah, bisa
menahan tekanan hanya saja pada kondisi ini otot tangan seseorang
tidak bisa menahan tekanan yang kuat. Pada kondisi ini juga seseorang
masih bisa mengangkat barang hanya saja tidak bisa mengangkat
barang yang terlalu berat.

3 : Lemah, tidak bisa menahan tekanan. Pada kondisi ini sesorang bisa
melawan gravitasi hanya saja tidak bisa menahan tekanan yang
diberikan.

2
2 : Lemah, tidak bisa menahan juga melawan gravitasi. Pada kondisi ini
seseorang hanya mampu menggerakan tangan atau kakinya bergeser
ketika dia berbaring. Tidak bisa mengangkat tangan atau kaki ke atas.

1 : Sangat lemah. Pada kondisi ini tangan atau kaki hanya bisa sedikit
melakukan pergeseran, dapat dikatakan pada kondisi ini seseorang hapir
lumpuh.

0 : Lumpuh, pada kondisi ini tangan atau kaki seseorang sama sekali
tidak bisa melakukan gerakan. Pada kondisi ini otot sama sekali tidak
punya kekuatan (plegia).

4. Nyeri pada telapak tangan kanan


Nyeri dapat digambarkan sebagai sensasi tidak menyenangkan yang terjadi
bila kita mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita.

Mekanisme Nyeri
Proses nyeri terjadi saat simuli nosiseptor oleh stimulus noxious (nyeri)
sampai terjadinya pengalaman subyektif nyeri adalah suatu seri kejadian elektrik
dan kimia. Selama proses tersebut terdapat 4 proses yaitu :

Tranduksi: aktivasi reseptor, adanya stimulus nyeri yang mengakibatkan


stimulasi nosiseptor, disini stimulus noxious dirubah menjadi potensial aksi.
Transmisi: potensial aksi ditransmisikan menuju neuron susunan saraf pusat yang
berhubungan dengan nyeri. Tahap dimulai dari konduksi implus dari neuron
aferen primer ke kornu dorsalis medulla spinalis, kemudian akan bersinaps pada
neuron susunan saraf pusat, lalu naik keatas menuju batang otak dan thalamus.
Selanjutnya terjadi hubungan timbal balik antara thalamus antara pusat yang
lebih tinggi di otak yang mengurusi respon persepsi dan afektif yang
berhubungan dengan nyeri. Tapi rangsangan nosiseptif tidak selalu menimbulkan
persepsi nyeri dan sebaliknya persepsi nyeri bisa terjadi tanpa stimulasi
nosiseptif.

3
Modulasi: sinyal yang mampu mempengaruhi proses nyeri tersebut, tempat
modulasi sinyal yaitu kornu dorsalis medulla spinalis.

Persepsi: pesan nyeri di relay menuju ke otak dan menghasilkan pengalaman


yang tidak menyenangkan.

4
BAB III

PROBLEM

1. Apa penyebab parastesia ?


2. Apa ada hubungan antara kelemahan otot, kesemutan dan nyeri ?
3. Bagaimana hubungan antara rutinitas Bu Mega yang mencampur adonan
dengan menggunakan sendok yang dipakai pada tangan kanannya dengan
gejala yang dikeluhkan ?
4. Apa yang menyebabkan Bu Mega mengalami parastesia berkepanjangan ?

5
BAB IV

PEMBAHASAN

A. BATASAN
Suhu tubuh
36,5oC 37,5oC : Normal
37,5oC 38oC : Subfebris
>38oC : Febris
Frekuensi pernafasan
< 12 x/ menit : Bradypnea
12-15 x/ menit : Normal
>15 x/menit : Tachypnea
Denyut nadi
< 60 x/menit : Bradycardi
60-100 x/menit : Normal
>100 x/menit : Tachycardi
Tekanan darah
Hipertensi Hipertensi
Normal Prahipertensi
derajat 1 derajat 2
Seistole < 120 139 140-159 >160
Diastole < 80 89 90-99 <100

B. ANATOMI REGIO MANUS


Untuk mempermudah dalam mempelajari daerah pergelangan tangan,
tangan dan jari-jari dibagi menjadi:

- Distal radio-ulnar joint


- Carpalia (radiocarpal joint, intercarpal dan midcarpal joint)
- Ibu jari
- Tapak tangan dan jari-jari.

6
1. Distal radio-ulnar joint

Ulna mempunyai hubungan yang sangat penting dengan sendi siku, tetapi
ujung distal ulna tidak betul-betul berhubungan dengan tulang-tulang pergelangan
tangan (carpalia). Tulang-tulang carpal hanya bersendi dengan tulang radius.
Antara tulang ulna dan tulang-tulang carpal terdapat discus fibrocartilago.

Distal radio ulnar joint ini merupakan pivot joint dan mempunyai satu
axis gerak. Walaupun radius bergerak terhadap ulna, tetapi bukan berarti ulna
tidak bergerak. Pada saat gerakan pronasi, ulna bergerak ke belakang dan lateral,
sedangkan pada saat gerakan supinasi, ulna bergerak ke depan dan medial.

1. Carpalia

Terdiri dari 8 buah tulang-tulang kecil yang satu sama lainnya saling bersendi.

- Radiocarpal joint

Sendi ini merupakan ellipsoid joint dan mempunyai 2 axis gerak. Radius
bersendi dengan scapoid dan lunatum, sedangkan lunatum dan triquetrum tidak
bersendi dengan ulna melainkan dengan discus fibrocartilago. Discus ini
membentang dari ujung distal radius samping ulna menuju ke processus
styloideus ulnae.

Fungsi discus ini untuk membantu stabilisasi wrist joint, menghubungkan


ulna dengan tulang-tulang carpal menyatukan ulna dengan radius serta sebagai

7
bantuan pada wrist joint. Diskus ini bisa rusak apabila terjadi trauma kuat kea rah
ekstensi dan pronasi.

- Intercarpal joint

Adalah persendian diantara tulang-tulang carpal bagian proksimal


(scapoid, lunatum dan triquetrum) dan persendian diantara tulang-tulang carpal
bagian distal (trapezium, tapezoideum, capitatum dan hamatum). Persendian-
persendian tersebut diperkuat oleh ligamentum intercarpalia (dorsal, palmar,
interosseus), sehingga hanya memungkinkan sedikit gerakan geser.

- Midcarpal joint

Adalah persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpal deretan


proksimal dengan deretan distal. Pada persendian ini tidak terdapat ligamentum
interosseus sehingga gerakannya lebih luas dibandingkan dengan intercarpal joint.

Carpal Tunnel

Tulang-tulang karpal membentuk dataran melengkung dengan


konkavitas kearah palmar. Dataran tersebut ditutupi oleh ligamentum
carpitranversum sehingga membentuk tunnel yang disebut carpal tunnel. Didalam
karpal tunnel tersebut berjalan sejumlah struktur, terutama:

- Empat tendon m. flexor digitorum superficialis

- Empat tendon m. flexor digitorum profundus

- Tendon m. flexor pollicis longus

- Nervus medianus

Dengan keadaan seperti tersebut tidak mengherangkan bila dengan adanya


sedikit subluxasi dari salah satu tulang carpal atau oleh karena adanya sedikit
pembengkakan pada salah satu tendon otot akan memperbesar tekanan didalam
carpal tunnel. Adanya kenaikan tekanan tersebut bisa mengganggu n. medianus
sehingga terjadi carpal tunnel syndrome.

8
Otot-otot pergelangan tangan

Otot-otot yang menggerakkan pergelangan tangan ada 6 buah yaitu:

M. ekstensor carpiradialis longus

M. ekstensor carpiradialis brevis

M. extensor carpi ulnaris

M. flexor carpi radialis

M. flexor carpi ulnaris

M. Palmaris longus

Palmaris longus merupakan flexor pergelangan tangan yang letaknya


sangat superficial pada samping palmar. Otot ini mudah Nampak saat terjadi
gerakan menyentuhkan ibu jari ke jari kelingking. Sebanyak 10% dari populasi
tidak mempunyai Palmaris longus dan kadang-kadang hanya terdapat pada satu
samping. insertion otot Palmaris longus ini pada fascia Palmaris.

- Ibu jari

Hanya mempunyai dua ruas jari (phalanges). Tulang carpal I bersendi


dengan tulang trapezium (dahulu disebut multangulum mayus) dan sendi ini
disebut carpometacarpal I joint.

Pada saat terjadi gerakan ekstensi ibu jari, kita akan melihat tabatiere
anatomique, yang dibatasi oleh:

- Tendon m. pollicis longus

- Tendon m. extensor pillicis brevis dan m. abductor pollicis longus berjalan


bersama di dalam satu selubung tendon.

- Tapak tangan dan jari-jari

Tulang telapak tangan (metacarpalia) ada 5 buah dan diantara tulang-tulang


tersebut terdapat otot-otot intrinsic tangan.

9
Jari-jari terdiri dari 3 ruas (phalanges). Gerakan jari-jari dilakukan oleh
extensor digitorum communis dan dua otot flexor yaitu m. flexor digitorum
superficialis dan profundus. Pada jari telunjuk terdapat extra extensor yaitu m.
extensor indiscis propius dan pada jari kelinking terdapat ekstensor digiti
minimi. Gerakan abduksi dan adduksi jari-jari dilakukan oleh m. interossei dan
m. abductor digitiminimi.

Vaskularisasi pada pergelangan tangan dan tangan berasal dari


arteria radialis dan arteria ulnaris yang keduanya saling beranastomosis.
Innervasi motorisnya berasal dari nervus medianus dan nervus ulnaris. Sedangkan
sensorisnya berasal dari nervus radialis, medianus dan ulnaris.

C. HISTOLOGI
Carpal Tunnel dilalui oleh berbagai macam struktur diantarannya yaitu
saraf, pembuluh darah, dan otot. Berikut penampang saraf secara histologis.

10
Ekstremitas superior di regio manus yang kita bahas tersusun oleh otot
lurik (skelet muscle). Otot lurik secara umum berwarna merah muda, sebagian
disebabkan oleh pigmen mioglobin dalam serat otot dan vaskularisasi di dalam
otot itu sendiri. Variasi antara otot merah ataupun putih disebabkan oleh
banyaknya pigmen tersebut dalam serat otot. Serat otot rangka berbentuk silindris
panjang dan berinti banyak dengan ujung serat otot meruncing atau agak
membulat pada ujung otot (mendekati tendon). Kekuatan kontraksi otot ini
dipengaruhi oleh banyaknya serat otot (sebagai unit fungsional kontraksi), bukan
oleh panjangnya serat otot. Contohnya: pada otot pengatur gerak bola mata; serat
ototnya mengandung puluhan hingga ratusan serat otot.

Tiap gelendong otot dibungkus oleh jaringan ikat yaitu epimisium, yang
tampak sebagai selubung putih di sekitar otot. Di dalamnya, terdapat serat-serat
otot yang tersusun dalam fasikulus. Setiap fasikulus tersebut dikelilingi oleh
jaringan ikat yang sama yaitu perimisium. Di dalam fasikulus, setiap serat otot
dibungkus oleh jaringan ikat bernama endomisium. Struktur tambahan berupa
arteri, vena, dan neuron menyelinap diantara jaringan ikat pada otot. Nukleus
ditemukan di pinggir serat otot. Otot rangka ini memiliki multinukleus
karena berasal dari fusi beberapa nukleus dari mioblas. Jadi satu serat otot rangka
terbentuk dari beberapa mioblas.

Di dalam serat otot, ada struktur yang disebut dengan miofibril. Miofibril
ini terdiri dari dua pita yaitu pita A (pita gelap) dan pita I (pita terang). Jika dilihat
lebih detail lagi, di dalam pita A ada bagian yang lebih terang sedikit yaitu pita H
dan pita I dibelah dua oleh pita Z. Segmen yang terdapat diantara dua pita Z
disebut sarkomer.

Di dalam miofirbril tersusun miofilamen berupa filamen aktin (tipis) dan


filamen miosin (tebal). Miosin menempati bagian tengah sarkomer membentuk
pita A, sedangkan aktin terikat pada pita Z dan ujung bebasnya menyelinap masuk
ke dalam pita A sehingga pada potongan melintang terlihat satu miosin dikelilingi
oleh enam aktin dalm bentuk heksagonal. Untuk potongan pada pita I, ditemukan
titin dan aktin. Kembali ke pita H (pita A yang tidak mengandung aktin), lebar
dari pita H ini tergantung dari keadaan otot (kontraksi maupun relaksasi).

11
Filamen aktin dikelilingi oleh untaian tropomiosin. Di tropomiosin
tersebut ada struktur yang lain berupa troponin (trimer yaitu T,C, dan I). Troponin
ini berfungsi sebagai penutup dari situs aktin. Situs tersebut akan berhubungan
dengan kepala miosin dalam melakukan kontraksi.

D. PATOFISIOLOGI
1. Penyebab paresthesia
- Terlalu lama dalam posisi yang sama. Duduk atau berdiri dalam waktu
yang lama sangat memungkinkan terjadinya kesemutan. Mungkin ini
adalah penyebab yang paling gampang ditemui karena mudah
mengenalinya.

- Terjadi karena aliran darah tidak lancar, sehingga terjadi kekurangan.

- Tekananan pada saraf tulang belakang.

- Orang dalam kondisi medis tertentu yaitu diabetes, multiple sclerosis,


kejang, migrain atau sakit kepala.

- Kalsium, kalium, dan natrium dalam tubuh berada di tingkat abnormal.

- Kurangnya vitain B-12 dalam tubuh.

2. Penyebab Lemah Otot


- Myasthenia Gravis
Myasthenia Gravis adalah suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh
suatu kelemahan abnormal dan progesif pada otot rangka yang
dipergunakan secara terus-menerus dan disertai dengan kelelahan otot saat
beraktifitas.

12
- Atrofi otot
Atrofi adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan
saraf. Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang
buruk, kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai saraf,
tidak digunakan atau penyakit.

3. Obstruksi Carpat Tunnel


Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan
rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaituibu jari,
telunjuk dan jari tengah sebagai akibat adanya tekanan pada saraf medianus
dalam terowongan karpal yang letaknya dipergelangan tangan.

Carpal Tunnel Syndrome akan terjadi jika saraf medianus terjepit di


terowongan karpal.Gerakan- gerakan yang dilakukan terus menerus dalam
jangka waktu lama menyebabkan stress pada jaringan disekitar terowongan
karpal sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi, dan menyebabkan
saluran terowongan menjadi sempit.

E. JENIS-JENIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN

1. Carpal Tunnel Syndrome


DEFINISI

Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan


rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaitu ibu jari,

13
telunjuk dan jari tengah sebagai akibat adanya tekanan pada saraf
medianus dalam terowongan karpal yang letaknya dipergelangan tangan.
Carpal Tunnel Syndrome atau Sindroma Leri adalah sindroma akibat
terperangkap dan tertekannya nervus medianus diantara ligamentum
karpalis dan struktur dalam tunnel carpal. Saraf dilengan kita ada 3 jenis
yaitu radialis yang letaknya dibagian atas, medianus ditengah dan ulnaris
berada di bawah. Saraf medianus agak spesifik, karena secara anatomis
berjalan dibagian tengah lengan, melewati terowongan (tunnel) didaerah
karpal di telapak tangan, kemudian menuju jari tangan. Carpal Tunnel
Syndrome akan terjadi jika saraf medianus terjepit di terowongan
karpal.Gerakan- gerakan yang dilakukan terus menerus dalam jangka
waktu lama menyebabkan stress pada jaringan disekitar terowongan karpal
sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi, dan menyebabkan
saluran terowongan menjadi sempit.

GEJALA :
1. Gemetar dan kaku pada bagian-bagian tangan
2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang menjalar dari pergelangan tangan
sampai ke lengan terutama pada malam hari
3. Kelemahan pada satu atau 2 tangan
4. Nyeri pada telapak tangan
5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi dengan baik
6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu jari menyeberangi 4 jari lainnya.
7. Sensasi terbakar pada jari-jari
8. Kekakuan atau kram pada tangan pada pagi hari
9. Ibu jari terasa lemas

10. Sulit menggenggam atau ketidakmampuan mengepalkan tangan

11. Kulit tangan kering dan mengkilap

12. Tangan atau lengan bawah terasa lemah terutama pada malam atau
pagi hari

14
2. Defisiensi Vitamin B12 (Kobalamin)
Dengan gejala :
- Kelemahan, terutama di lengan dan kaki.
- Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
- Sulit untuk menjaga keseimbangan.
- Bibir, lidah dan gusi pucat.
- Mata dan kulit kuning
- Sesak napas.
- Sakit kepala.
- Kehilangan ingatan.

3. Fraktur Colles
DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda
paksa. Cedera yang digambarkan oleh Abraham Colles pada tahun 1814
adalah fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan.
GEJALA
Gejala dari Fraktur Colles (Fraktur Pergelangan Tangan) adalah :
Gerak Terbatas - Tangan
Mati rasa - Tangan
Rasa Dingin - Tangan
Gerak Terbatas - Pergelangan tangan
Kelembutan - Pergelangan tangan
Pembengkakan - Pergelangan tangan
Memar - Pergelangan tangan
Deformasi (Perubahan bentuk) - Pergelangan tangan
Rasa Sakit/Nyeri (Tiba-tiba) - Pergelangan tangan
Rasa Sakit/Nyeri (Parah) - Pergelangan tangan

15
4. Artritis
DEFINISI
Arthritis adalah peradangan pada sendi. Sendi adalah area dari tubuh
dimana dua tulang-tulang yang berbeda bertemu. Sendi berfungsi untuk
menggerakan bagian-bagian tubuh yang dihubungkan oleh tulang-
tulangnya. Arthritis secara harafiah berarti peradangan dari satu atau lebih
sendi-sendi. Arthritis seringkali disertai oleh nyeri sendi.

GEJALA

Tanda dan gejala arthritis yang paling umum terjadi pada area sendi.
Berdasarkan pada tipe arthritis yang anda miliki, arthritis pada sendi
memiliki gejala:
Nyeri
Kaku
Bengkak
Kemerahan
Berkurangnya jarak langkah anda

F. PEMERIKSAAN FISIK
Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian
khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa
pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa
CTS adalah 1,8 :
a. Flick's sign
Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-
jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa
CTS. Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit
Raynaud.
b. Thenar wasting
Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.
c. Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara
manual maupun dengan alat dinamometer

16
Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari
1 dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada
ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta
penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam.
d. Wrist extension test
Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan
serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik
timbul gejala-gejala seperti CTS, maka tes ini menyokong diagnosa CTS.
e. Phalen's test
Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60
detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa
penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa
CTS.
f. Torniquet test .
Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas
siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul
gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosa.
g. Tinel's sign
Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal
dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.
h. Pressure test
Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari.
Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini
menyokong diagnosa.
i. Luthy's sign (bottle's sign).
Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau
gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan
rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa.
j. Pemeriksaan sensibilitas .
Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination)
pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif

17
dan menyokong diagnosa.
k. Pemeriksaan fungsi otonom .
Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin
yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan
mendukung diagnosa CTS.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan
gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan
jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk
menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup.

18
BAB V
HIPOTESIS AWAL ( DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)
1. Carpal Tunnel Syndrome
2. Defisiensi Vitamin B 12
3. Fraktur colles
4. Artritis

19
BAB VI
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

GEJALA KLINIS

Paresthesia pada jari telunjuk dan jari tengah kanan


Nyeri telapak tangan
Merasa lemah otot
Menyangkal pernah cedera leher

ANAMNESA

Identitas
Nama : Ny. Mega
Umur : 40 th
Pekerjaan : Pembuat Kue

Keluhan Utama
Kesemutan jari telunjuk dan tengah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Kesemutan berlangsung dari 3 bulan yang lalu
Merasa ada kelemahan otot
Nyeri di telapak tangan
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
-
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
-
Riwayat Sosial
Selama 10 tahun menjadi pembuat kue
Riwayat Kebiasaan
Sering mencampur adonan kue dengan tangan kanan

20
Sering makan fastfood

PEMERIKSAAN FISIK

Vital Sign
Tekanan darah :
Nadi :
RR : 12/menit
Suhu Tubuh : 370C
GCS : 4,5,6

Paresthesia jari Nyeri telapak Lemah otot


telunjuk & tengah tangan
CTS + + +
Defisiensi B12 + - +
Fraktur Colles - + +
Artritis - + -

21
BAB VII

MEKANISME DIAGNOSIS

Carpal Tunnel Syndrome


Defisiensi B12 Nyeri telapak tangan ?
Fraktur Colles
Artritis

Carpal Tunnel Syndrome


Fraktur Colles
Lemah otot ?
Artritis

Carpal Tunnel Syndrome Paresthesia jari telunjuk


Fraktur Colles & tengah ?

CARPAL TUNNEL SYNDROME

22
BAB IX
STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH

Penatalaksanaan

Carpal Tunnel Syndrome biasanya diberikan obat-obatan anti inflamasi, dan


relaksan untuk otot dan kalau diperlukan adanya fisioterapi. Khusus untuk
Indonesia, sudah mulai dipakai pengobatan dengan menggunakan laser,
penggunaan laser ini dapat mengurangi rasa nyeri pada penderita Carpal Tunnel
Syndrome. Pengobatan alternatif lain antara lain adalah dengan metode terapi
akupuntur dan yoga.

Prinsip Tindakan Medis


1. Terapi langsung terhadap CTS 1,8.
a. Terapi konservatif.
1. Istirahatkan pergelangan tangan.
2. Obat anti inflamasi non steroid.
3. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan
tangan. Bidai dapat dipasang terus-menerus atau
hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.
4. lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau
hidrokortison 10-25 mg 8 atau metilprednisolon
20mg 14 atau 40 mg 12 diinjeksikan ke dalam
terowongan karpal dengan menggunakan jarum
no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal
lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon
musculus palmaris longus. Bila belum berhasil,
suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau
lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila
hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali
suntikan.
5. Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian
diuretika.

23
6. Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa penulis
berpendapat bahwa salah satu penyebab CTS
adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka
menganjurkan pemberian piridoksin 100-300
mg/hari selama 3 bulan tetapi beberapa penulis
lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin
tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan
neuropati bila diberikan dalam dosis besar 1,5.
7. Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi
pergelangan tangan.

b. Terapi operatif.
Tindakan operasi pacta CTS disebut neurolisis nervus
medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan
pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi
konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau
adanya atrofi otot-otot thenar 8 . Pada CTS bilateral biasanya
operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri
walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral. Penulis
lain 16 menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan
hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot
thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah
hilangnya sensibilitas yang persisten.
Biasanya tindakan operasi CTS dilakukan secara terbuka
dengan anestesi lokal, tetapi sekarang telah dikembangkan
teknik operasi secara endoskopik. Operasi endoskopik
memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan
jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya
lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan
komplikasi operasi seperti cedera pada safar 8,12,14. Beberapa
penyebab CTS seperti adanya massa atau anomali maupun
tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi

24
secara terbuka 14.

2. Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari CTS


Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya CTS harus
ditanggulangi, sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan CTS
kembali. Pada keadaan di mana CTS terjadi akibat gerakan tangan
yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan.

25
BAB X
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

CARA PENYEMPAIAN KEPADA PASIEN/KELUARGA

Cara penyempaiannya dengan bahasa yang sopan dan dimengerti pasien/


keluarga pasien. Dengan memberi support dan harapan kepada pasien/ keluarga
pasien serta memberikan beberapa nasehat kepada pasien.

TANDA UNTUK MERUJUK PASIEN

1. Saat pasien tidak sadar


2. Saat pasien datang dengan perdarahan hebat
3. Saat pasien datang dengan keluhan nyeri hebat
4. Saat pasien fraktur
5. Saat pasien datang dengan trauma abdomen
6. Saat pasien datang dengan trauma dada
7. Saat pasien datang dengan trauma wajah

PERAN PASIEN/KELUARGA UNTUK PENYEMBUHAN

Memberikan saran kepada pasien untuk istirahat untuk mengurangi


pergerakan guna menghindari trauma lebih lanjut.

PENCEGAHAN CARPAL TUNNEL SYNDROM

1. Mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan yang berulang-


ulang, getaran peralatan tangan pada saat bekerja.
2. Peralatan kerja disesuaikan dengan alat kerja sehingga posisi tangan dapat
bekerja secara natural dan nyaman.
3. Adanya modifikasi ruangan kerja selain nyaman berpengaruh pula pada
kondisi kesehatan kerja bagi pekerja.
4. Mengubah metode kerja untuk mengurangi kelelahan diperlukan adanya
istirahat sejenak untuk mengendalikan kekakuan otot.
5. Perlunya peningkatan pengetahuan tentang Carpal Tunnel Syndrome

26
dari bahaya terjadinya hingga bagaimana cara untuk mengatasinya.
6. Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral
7. Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Gunakanlah
seluruh tangan dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda, jangan
hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk.
8. Istirahatkan tangan secara periodik.
9. Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki
waktu untuk beristirahat.
10. Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan
secara teratur.

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering


mendasari terjadinya CTS seperti : trauma akut maupun kronik pada pergelangan
tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal, penderita yang sering dihemodialisa,
myxedema akibat hipotiroidi, akromegali akibat tumor hipofise, kehamilan atau
penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis, tenosinovitis,
infeksi pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan
retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal.

27
DAFTAR PUSTAKA

Santoso Anwar, 2008. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Bandung : PT. Nizan Pustaka
Guyton, Arthur C dan Hall John E. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG
http://www.medicalexhibits.com/obrasky/2007/07053_01X.jpg
http://kamuskesehatan.com/arti/atrofi/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3459/1/penysaraf-aldi2.pdf
http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=168

http://id.scribd.com/doc/61915343/TBR-Carpal-Tunnel-Syndrome

28

You might also like