You are on page 1of 12

Ari Sandhyavitri, Gunawan Wibisono, Sri Juniati, M.

Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain

MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
BMPTTSSI

ANALISA PERBAIKAN SUB-GRADE RUNWAY LAPANGAN


TERBANG DENGAN METODE VERTICAL DRAIN
(STUDI KASUS BANDARA TEMPULING
DI TEMBILAHAN, PROPINSI RIAU)

Ari Sandhyavitri1, Gunawan Wibisono1, Sri Juniati, M. Dian Rioputra1

Diterima 17 Juli 2008

ABSTRACT

Soil stabilization for the runway sub-grade in Tampuling Airport, Tembilahan, Riau
province is required as the existing soil is in the grouped of peat or soft soil. The
compressibility rate of this soil is very height, with the depth of the soft soil of more
than 30 meters from its surface. Based on the worst case scenario without any soil
stabilization treatment, it was estimated that the soil consolidation rate would be 1.7
metre within 20 years period of settlement. In order to speed up consolidation
process, the vertical drain method was applied. Design of pre loading technique as
well as the calculation of distance between vertical drains is then demonstrated in this
paper. It was estimated that the depth of vertical drain would be 18 metres, with the
distance between vertical drains is 1.2 metres each; height of pre loading is 4.5
metres. With these design parameters, it was expected that the settlement process
would be accelerated by 40 folds (235 months to become 6 months period).
Keywords: Vertical Drain, Pre-Loading, Settlement, Consolidation, Sub-Grade.

ABSTRAK

Perbaikan sub-grade untuk menopang perkerasan lentur runway bandara Tampuling


di Tembilahan, Propinsi Riau perlu dilakukan karena sub-grade nya terdiri atas lapisan
tanah gambut dan tanah lunak. Tanah ini mempunyai kriteria sebagai tanah dengan
tingkat kompresibilitas tinggi mencapai kedalaman 30 m. Berdasarkan skenario

1
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km .12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
email : ari@unri.ac.id

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 231


TAHUN 16, NO. 3 OKTOBER 2008

terburuk, setelmen konsolidasi tanpa ada perbaikan tanah (sub-grade) akan terjadi
sebesar 1,7 meter dalam 20 tahun (235 bulan). Upaya untuk mempercepat konsolidasi
dilakukan dengan memasang drainase vertikal (vertical drain). Perencanaan tinggi
pre-loading, dan spasi drainase vertikal berikut kedalamannya mempengaruhi proses
kecepatan konsolidasi dianalisa. Hasil perencanaan yang diusulkan adalah sebagai
berikut; (i) kedalaman drainase vertikal = 18 m;(ii) spasi antar drainase = 1,2 m; dan
(iii) tinggi preloading = 4,5 m. Setelmen yang direncanakan dapat dipercepat sebesar
40 kali dari semula 235 bulan menjadi sekitar 6 bulan.
Kata Kunci : Drainase Vertikal, Preloading, Setelmen, Konsolidasi, Tanah Dasar/Sub-
Rade

PENDAHULUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk


mengetahui sampai seberapa jauh efek
Sejarahnya runway Bandar Udara metoda drainase vertikal (vertical drain)
Tempuling di Tembilahan pembangu- tersebut dalam meningkatkan kinerja
nannnya dimulai tahun 1981, tetapi proses stabilisasi tanah di areal bandar
kemudian terhenti dan ditutup udara Tembilahan.
sementara karena masalah pendanaan
yang terbatas dan masalah teknis Kajian Pustaka
lainnya. Di awal tahun 2000an Pemda
Indragriri Hilir melanjutkan lagi Tanah (sub-grade) adalah himpunan
pembangun runway Bandar Udara mineral, bahan organik, dan endapan-
Tempuling tersebut dengan sistem endapan yang relatif lepas (loose),
perkerasan lentur. yang terletak di atas batuan dasar
(bedrock). Tanah ini terbentuk dari
Tanah dasar areal pembangunan proses pelapukan batuan atau proses
Bandar Udara Tembilahan yang berupa geologi lainnya yang terjadi dekat
tanah gambut dan lempung lunak. Ini permukaan bumi. Pembentukan tanah
menyebabkan tanah dasar (sub grade) ini terjadi dalam dua proses yaitu,
tidak mempunyai daya dukung yang proses secara fisik dan kimia.
memadai untuk menopang perkerasan Kebanyakan jenis tanah terdiri dari
lentur runway di atasnya. Selain itu banyak campuran lebih dari satu
tanah tipe ini juga memiliki tingkat macam ukuran partikelnya
kompresibilitas yang tinggi sehinga (Hardiyatmo, 1992).
secara perlahan akan terjadi penurunan
pada struktur bangunan di atasnya. Karakteristik Tanah Lunak
Perlu dilakukan perbaikan tanah untuk Das (1993) menyatakan nilai hasil
areal pembangunan runway lapangan pengujian di lapangan dan di
terbang. Salah satu cara penanggu- laboratorium, akan menunjukan bahwa
langannya dengan menggunakan tanah tersebut lunak apabila: Koefisien
metoda drainase vertikal (vertical drain) rembesan (k) sangat rendah
dengan pemberian beban awal 0.0000001 cm/dt, Batas cair (LL)
(preloading) dan geotextile. 50%, Angka pori (e) antara 2,5 3,2,

232 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Ari Sandhyavitri, Gunawan Wibisono, Sri Juniati, M. Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain

Kadar air dalam keadan jenuh antara pembebanan dapat dibagi dalam dua
90% - 120%, dan Berat spesifik (Gs) kelompok besar, yaitu:
berkisar antara 2,6 2,9. 1. Penurunan konsolidasi
(consolidation settlement ), yang
Sehingga apabila pembebanan
merupakan hasil dari perubahan
konstruksi di atas sub-grade melampaui
volume tanah jenuh air sebagai
daya dukung kritisnya, maka akan
akibat dari keluarnya air yang
terjadi kerusakan pada pondasi dan
menempati pori-pori tanah.
kontruksi tersebut. Namun apa bila
2. Penurunan segera (immediate
intensitas beban juga kurang dari daya
settlement), yang merupakan
dukung kritis sub grade, dalam jangka
akibat dari deformasi elastis tanah
waktu yang lama besarnya penurunan
kering, basah, dan jenuh air tanpa
(settlement) pada sub grade akan
adanya perubahan kadar air (Das,
meningkat.
1993).
Tanah Gambut
Penurunan Konsolidasi
Tanah gambut (PT = peat/humus) (Consolidation Settlement)
termasuk tanah organik, secara visuil
Bilamana suatu lapisan tanah lempung
dikenal sebagai massa berserat
jenuh air yang mampumampat
mengandung kekayuan, biasanya
(compressible) diberi penambahan
berwarna gelap dan berbau tumbuhan
tegangan, maka penurunan
membusuk. Adanya bahan-bahan
(settlement) akan terjadi dengan
organik pada suatu tanah cenderung
segera. Koefisien rembesan lempung
mengurangi kekuatan tanah tersebut.
adalah sangat kecil dibandingkan
Tanah ini mengandung bahan organik
dengan koefisien rembesan pasir
yang tinggi mempunyai kuat geser
sehingga penambahan tekanan air pori
rendah, mudah mampat, dan bersifat
yang disebabkan oleh pembebanan
asam yang dapat merusak material
akan berkurang secara lambat laun
bangunan (Hardiyatmo,1996).
dalam waktu yang sangat lama. Jadi
Kemampumampatan Tanah untuk tanah lempung-lembek
perubahan volume yang disebabkan
Penambahan beban di atas suatu oleh keluarnya air dari dalam pori (yaitu
permukaan tanah dapat menyebabkan konsolidasi) akan terjadi sesudah
lapisan tanah dibawahnya mengalami penurunan segera. Penurunan
pemampatan yang disebabkan oleh konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih
adanya deformasi partikel tanah, besar dan lebih lambat serta lama
relokasi partikel, keluarnya air atau dibandingkan dengan penurunan
udara dari dalam tanah. Beberapa atau segera (Das, 1993 dan Bowls, 1997).
semua faktor tersebut mempunyai
Dapat disimpulkan bahwa ada tiga
hubungan dengan keadaan tanah yang
tahapan pemampatan selama konso-
bersangkutan.
lidasi, yaitu:
Secara umum, penurunan (settlement)
Tahap I : Pemampatan awal (initial
pada tanah yang disebabkan oleh
compression), yang pada umumnya

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 233


TAHUN 16, NO. 3 OKTOBER 2008

adalah disebabkan oleh pembebanan didasarkan pada sejarah geologinya


awal (preloading). yaitu:
1. Terkonsolidasi secara normal
Tahap II : Konsolidasi primer (primary
(Normally Consolidated/NC),
consolidation), yaitu periode selama
dimana tekanan efektif overburden
tekanan air pori secara lambat laun
saat ini adalah merupakan tekanan
dipindahkan ke dalam tegangan efektif,
maksimum yang pernah dialami
sebagai akibat dari keluarnya air pori
tanah tersebut.
dari pori-pori tanah.
2. Terkonsolidasi lebih (Over
Tahap III : Konsolidasi sekunder Consolidated/OC), dimana tekanan
(secondary consolidation), yang terjadi efektif overburden saat ini lebih
setelah tekanan air pori hilang kecil dari tekanan prakonsolidasi
seluruhnya. Pemampatan yang terjadi yang pernah dialami tanah
disini adalah disebabkan oleh tersebut.
penyesuaian yang bersifat plastis dari
Over Consolidated Ratio (OCR) suatu
butir-butir tanah.
tanah didefinisikan sebagai:

Pc
OCR ...................................(1)
Po
Tahap I: Pemampatan awal dimana:
Pc = tekanan prakonsolidasi.
Po = tekanan vertikal efektif pada saat
Pemampatan

Tahap II: Konsolidasi primer tanah tersebut diselidiki.

Distribusi Tegangan di dalam


Tanah

Suatu lapisan tanah akan mengalami


kenaikan tegangan yang disebabkan
Tahap III: Konsolidasi sekunder
oleh beban yang bekerja di permukaan
tanah akan didistribusikan secara
Waktu (skala log) menyebar oleh massa tanah, jadi
semakin dalam suatu lapisan tanah
Gambar 1. Grafik waktu pemampatan maka tegangan yang diterima akibat
selama konsolidasi untuk suatu beban luar akan semakin kecil
penambahan beban yang diberikan (Hardiyatmo, 1994).
(Das, 1993)
Besarnya penambahan tegangan (z)
yang diakibatkan beban embankment
Perbandingan nilai tekanan (timbunan) dapat ditentukan dengan
prakonsolidasi dengan tekanan efektif persamaan Boussinesq untuk beban
vertikal pada saat tanah diselidiki terbagi rata berbentuk trapezium
menghasilkan dua kondisi yang memanjang tak terhingga. Besarnya z

234 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Ari Sandhyavitri, Gunawan Wibisono, Sri Juniati, M. Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain

pada kedalaman z adalah (Boussinesq, dengan satu arah pembebanan vertikal,


1885 dalam Hardiyatmo, 1994): dapat menghitung kemungkinan
penurunan yang disebabkan oleh
z = I x q .......................................(2)
konsolidasi primer di lapangan (Das,
1993).
dimana:
Suatu lapisan lempung yang tebal,
I = faktor pengaruh yang merupakan
adalah lebih teliti bila lapisan tanah
fungsi dari kedalaman z dan
tersebut dibagi menjadi beberapa sub
ukuran embankment (dimana
lapisan dan perhitungan penurunan
untuk beban (q) yang simetris Iz =
dilakukan secara terpisah untuk tiap-
2Iz).
tiap sub lapisan. Jadi, penurunan total
Nilai-nilai faktor pengaruh diberikan dari seluruh lapisan tersebut adalah:
(Lihat Osterberg, 1957 dalam
Cc x H i Po ( i ) p( i )
Hardiyatmo, 1994) Sc log ...........(3)
1 eo Po (i )
Perhitungan Penurunan yang
Disebabkan oleh Konsolidasi dimana :
Primer Satu Dimensi Hi = tebal sub lapisan
Po(i) = tekanan efektif overburden
Penurunan konsolidasi disebabkan oleh untuk sub lapisan i
keluarnya air pori-pori tanah, akibat p(i) = penambahan tekanan vertikal
adanya penambahan tekanan. Dari hasil untuk sub lapisan i
pengujian pembebanan di laboratorium,
dimana pengujian tersebut dilakukan

eo
Kurva pemampatan
asli, kemiringan = Cc

Kurva pemampatan hasil


percobaan di laboratoriumc
Angka pori, e

Kurva pemampatan untuk contoh


Tanah terbentuk kembali

0,4 eo
Tekanan, P (skala log)

Po = P c

Gambar 2. Karakteristik kondisi lempung yang terkonsolidasi secara normal ( normally


consolidated) dengan sensitivitas rendah sampai sedang (Das, 1993)

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 235


TAHUN 16, NO. 3 OKTOBER 2008

Waktu Penurunan Konsolidasi Untuk U > 60%

Proses pemampatan konsolidasi pada Tv=1.7810,933 log(100U%) .........(7)


tanah lempung yang tebal berlangsung
sangat lama, perbandingan antara METODOLOGI
pemampatan tanah pada saat t dengan
pemampatan total yang terjadi disebut Penyelidikan tanah di lapangan meliputi
derajat konsolidasi. Nilai derajat uji pemboran dengan pengambilan
konsolidasi ini antara 0% sampai 100%, contoh tanah tidak terganggu
derajat konsolidasi pada saat t dapat (undisturbed sample) yang
dituliskan dengan persamaan sebagai dilaksanakan sebanyak 3 titik pemboran
berikut: berikut standartd penetration test
S (SPT). Penentuan klasifikasi tanah yang
U t x 100% .................................(4) mengacu pada USCS ( Unified Soil
S
dimana: Clasification System) terhadap lapisan
U = derajat konsolidasi tanah pada setiap titik pemboran.
St = pemampatan pada saat t
Metoda Drainase Vertikal
S = pemampatan total yang terjadi
Lama waktu untuk proses pemampatan Metoda drainase vertikal ini sering
konsolidasi dapat dihitung dengan diterapkan bersama-sama dengan
persamaan: metoda pemberian beban awal
T x H 2 .....................................(5) (preloading). Pada perencanaan
t v perbaikan tanah ini, untuk drainase
Cv
vertikal menggunakan Prefabricated
dimana: Vertical Drain (PVD).
t = lama waktu yang dibutuhkan
menyelesaikan pemampatan Gambar 3a menunjukkan bahwa air pori
konsolidasi hanya dapat mengalir keluar arah
Tv = faktor waktu vertikal saja dengan panjang aliran
H = panjang aliran yang harus setebal lapisan tanah yang memampat
ditempuh oleh air pori untuk (H). Tetapi dengan dipasangnya
mengalir keluar drainase vertikal (Gambar 3b), air pori
Cv = koefisien aliran air arah vertikal dapat mengalir dalam dua arah vertikal
(harga Cv didapatkan dari hasil uji dan arah horizontal (kearah drainase
konsolidasi satu dimensi). vertikal). Panjang aliran arah horizontal
lebih pendek (dibandingkan lapisan
Harga dari faktor waktu (Tv) tanah, H) yaitu 1/2D. Harga D adalah
berhubungan dengan derajat diameter equivalen daerah yang
konsolidasi, nilai dari faktor waktu dipengaruhi oleh satu drainase vertikal.
tersebut diberikan sebagai berikut: Harga D ini sama dengan jarak antara
Untuk U = 0 60% drainase vertikal (S).
2
U % ....................................(6)
Tv
4 100

236 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Ari Sandhyavitri, Gunawan Wibisono, Sri Juniati, M. Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain

timbunan

Drainase
vertikal
H

s s
(a) (b)
Gambar 3. Dua kondisi tanah lunak yang mengalami konsolidasi (Hardiyatmo, 1992)
(a) Tanpa drainase vertikal, (b) Pakai drainase vertikal.

Sistem drainase vertikal berdasarkan Metoda Preloading


teori aliran pasir vertikal yang
menggunakan asumsi teori Terzaghi Pada kondisi tanah lunak yang mudah
tentang konsolidasi linier satu dimensi mampat dan tebal, memerlukan
menjelaskan beberapa anggapan pembebanan sebelum pembangunan
sebagai berikut: permanennya dilaksanakan. Cara ini
1. Lempung jenuh air homogen. disebut pemberian beban awal
2. Semua regangan tekan (preloading), maksud dari preloading
(compressive strain) dalam tanah adalah untuk meniadakan atau
bekerja secara vertikal saja. mereduksi penurunan konsolidasi
3. Aliran air pori horisontal, tidak ada primer, yaitu dengan membebani tanah
aliran arah vertikal. lebih dulu sebelum pelaksanaan
4. Kebenaran hukum Darcy tentang bangunannya. Keuntungan dari
koefisien permeability (k) pada preloading, kecuali mengurangi
semua lokasi penurunan, juga meningkatkan daya
5. Air dan butiran tanah relatif tak dukung tanahnya.
termampatkan dibandingkan Berdasarkan metoda ini, tanah dasar
dengan kemampumampatan yang akan digunakan akan
struktur susunan partikel lempung. termampatkan sehingga daya dukung
6. Beban tambahan pada mulanya tanah dasar akan lebih baik. Selain itu
diterima oleh air pori yang melebihi pemampatan yang terjadi pada saat
tegangan hidrostatis. konstruksi didirikan akan lebih kecil
7. Daerah pengaruh aliran dari setiap atau hilang sama sekali. Hal yang harus
drain berbentuk silinder. diperhatikan untuk merencanakan
beban preloading adalah:
1. Besar pemampatan yang harus
dihilangkan

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 237


TAHUN 16, NO. 3 OKTOBER 2008

2. Daya dukung tanah dasar dalam PEMBAHASAN


menerima beban
3. Waktu yang tersedia untuk Pembebanan oleh timbunan (pre-
perbaikan daya dukung tanah dasar loading) memberikan peningkatan
tegangan pada lapisan-lapisan tanah di
Besar pemampatan yang akan terjadi bawahnya. Hasil perhitungan tersebut
akibat pembebanan sangat tergantung dapat digambarkan dalam bentuk
pada besar beban yang akan diberikan kontur distribusi tegangan setengah
dan perilaku kemampumampatan bagian (half space) seperti yang terlihat
tanah. pada Gambar 4.
Prefabricated Vertical Drain (PVD)

Pada prinsipnya teori PVD sama dengan


metode drainase pasir. Drainase ini
terdiri dari kolom pasir yang dibuat
secara vertikal dalam lapisan tanah q (t/m2)
lunak. Sewaktu dibuat drainase pasir, -5.00

8.00
maka dengan asumsi bahwa tanah 7.50
pondasi itu dapat diganti dengan suatu 7.00
6.50
model silinder dan air pori mengalir -10.00
6.00

secara horisontal kearah drainase pasir 5.50


5.00
tersebut. Jadi semakin pendek ruang
Kedalaman (m)

4.50

antara kolom, semakin pendek pula -15.00 4.00


3.50
waktu konsolidasi. Umumnya drainase 3.00
2.50
vertikal itu sering di abaikan karena 2.00
panjang efektif adalah lebih kecil dari -20.00 1.50
1.00
tebal (H) dari lapisan lemah itu. 0.50
0.00
Prefabricated Vertical Drain (PVD) -0.50

dibuat sebagai tiruan dari alur aliran air -25.00

dimana dapat dipasang dengan


beberapa metoda dan masing-masing 0.00 5.00 10.00
mempunyai beberapa karakteristik fisik.
Jarak Melintang Beban (m)
PVD dapat diartikan sebagai bahan
yang difabrikasi (Prefabricated) atau
produk yang mempunyai karakteristik :
Gambar 4. Kontur distribusi tegangan
(i) Dapat dipasang vertikal pada lapisan
akibat pembebanan
tanah yang mampu memampat
(Compressible), (ii) Dapat mengalirkan
air pori tanah yang diserap oleh lapisan
Pada Gambar 4 di atas tampak bahwa
penyerap, dan (iii) Diartikan juga
maksimum tegangan akibat pembe-
sebagai pengumpul air pori tanah yang
banan terjadi pada tengah penampang
disalurkan keatas dan ke bawah
timbunan. Perhitungan setelmen dan
sepanjang PVD tersebut.
drainase vertikal untuk desain akan
menggunakan nilai-nilai yang ada pada

238 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Ari Sandhyavitri, Gunawan Wibisono, Sri Juniati, M. Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain

potongan di tengah penampang ini Pada Gambar 5 tampak bahwa lapisan


untuk memberikan suatu desain yang yang paling besar deformasinya adalah
lebih konservatif. pada lapisan dekat dengan permukaan
dan lapisan dengan kedalaman sekitar
Dari kontur tersebut juga tampak
5 m dari permukaan. Besar
bahwa distribusi tegangan pada
pemampatan yang terjadi pada lapisan
kedalaman 18m (kedalaman pema-
tersebut adalah sekitar 20-22cm. Jika
sangan drainase vertikal yang
tebal lapisan adalah 200cm, maka
direncanakan) adalah sekitar 5t/m2 atau
regangan vertikal yang terjadi adalah
sekitar 60% dari tegangan akibat
sekitar 10%, suatu nilai yang
pembebanan yang terjadi di
menunjukkan bahwa tanah ini sangat
permukaan. Hal ini menunjukkan
kompresibel. Nilai deformasi ini
bahwa pengaruh pembebanan
bersesuaian dengan jenis tanah hasil
sebenarnya masih cukup signifikan
penyelidikan yang menunjukkan bahwa
terjadi pada kedalaman tanah di bawah
pada lapisan dekat dengan permukaan
18 m dan perlu dipertimbangkan dalam
(0-2m) merupakan tanah organik
mendesain vertikal drainase.
(gambut) dan tanah lempung
Pertimbangan yang dimaksud adalah
kelanauan dengan konsistensi lunak
setelmen yang dapat terjadi pada
pada lapisan dengan kedalaman sekitar
lapisan di bawah kedalaman 18m yang
5m. Besarnya deformasi juga sangat
berlangsung di luar waktu desain yang
dipengaruhi oleh tingginya indeks
direncanakan (>6 bulan).
kompresi (Cc) pada lapisan tanah
Deformasi Vertikal (Setelmen) tersebut di samping parameter lain,
akibat Pembebanan seperti tegangan pembebanan dan
angka pori tanah.
Pembebanan yang mengakibatkan
Deformasi vertikal yang terjadi pada
naiknya tegangan pada setiap lapisan
setiap titik lapisan tanah yang
tanah seperti pada Gambar 5 akan
merupakan kumulatif besarnya
menaikkan pula tegangan air pori pada
deformasi mulai dari lapisan paling
lapisan yang terletak di bawah muka air
bawah atau yang lebih dikenal dengan
tanah. Kelebihan tegangan air pori ini
setelmen ditunjukkan pada Gambar 6
akan berkurang (terdisipasi) sampai
dalam bentuk kontur setelmen.
mencapai kondisi setimbang yang
waktunya tergantung pada propertis Dari Gambar 6 tersebut tampak bahwa
tanah pada setiap lapisan. Seiring setelmen terbesar terjadi pada tengah
dengan terdisipasinya air pori ini maka penampang timbunan dengan nilai
tanah akan mengalami deformasi atau setelmen sebesar 1,7m. Sedangkan
lebih dikenal dengan setelmen pada bagian tepi timbunan setelmen
konsolidasi. Besarnya deformasi vertikal yang terjadi adalah sebesar 1,25m,
pada setiap lapisan dihitung secara 1 atau sekitar 73% besarnya setelmen di
dimensi (vertikal) berdasarkan tengah timbunan. Bentuk kontur
parameter uji oedometer. Kontur setelmen ini identik dengan bentuk
setelmen untuk setiap lapisan kontur tegangan akibat pembebanan
ditunjukkan pada Gambar 5. sebelumnya (Gambar 4).

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 239


TAHUN 16, NO. 3 OKTOBER 2008

Terdapat beberapa hal yang harus


dipertimbangkan dari hasil perhitungan
P e rp in d a h a n v e rtik a l (m ) setelmen ini. Timbunan yang
difungsikan sebagai preloading memiliki
-5 .0 0
0 .2 1
0 .2 0
0 .1 9
0 .1 8
0 .1 7
arti bahwa elevasi akhir permukaan
timbunan setelah terjadinya setelmen
-1 0 .0 0 0 .1 6
0 .1 5
0 .1 4
0 .1 3
0 .1 2 yang diinginkan akan tetap
Kedalam an (m )

0 .1 1
-1 5 .0 0 0 .1 0
0 .0 9
0 .0 8
dipertahankan dan dijadikan sebagai
0 .0 7
0 .0 6
0 .0 5
dasar konstruksi perkerasan landas
-2 0 .0 0 0 .0 4
0 .0 3
0 .0 2
pacu. Elevasi permukaan timbunan
0 .0 1
0 .0 0
-0 .0 1
sekitar 2-8 3,25m tersebut adalah
-2 5 .0 0
sangat tinggi dibandingkan dengan
elevasi permukaan awal, sehingga
bagian tepi timbunan tentunya harus
0 .0 0 5 .0 0 1 0 .0 0

Jarak Melintang Beban (m)


diurug untuk mencapai kelandaian
Gambar 5. Kontur Deformasi Vertikal konstruksi landas pacu yang
per Lapisan disyaratkan dalam desain. Pengurugan
tanah ditepi timbunan ini akan
Bentuk deformasi vertikal yang terjadi menimbulkan 2 (dua) implikasi.
pada permukaan timbunan setelah Pertama, pengurugan akan
terjadinya setelmen dengan derajad meningkatkan biaya konstruksi,
konsolidasi 90%, diperlihatkan pada mengingat luasnya areal yang harus
Gambar 6. Tampak bahwa permukaan diurug. Kedua, beban tanah urug akan
timbunan akan turun sampai pada mempengaruhi stabilitas timbunan yang
elevasi sekitar 2,83,25m. sudah ada. Tanpa adanya perkuatan
tambahan seperti geotekstil atau berm
timbunan yang sudah ada dapat
mengalami crack atau keruntuhan. Hal
s e t e lm e n ( m )
ini akan sangat fatal jika pengurugan
dilakukan pada saat atau setelah
- 5 .0 0

1 .7 0
1 .6 0
1 .5 0 pembangunan konstruksi landas pacu
(run way).
1 .4 0
- 1 0 .0 0
1 .3 0
1 .2 0
1 .1 0
1 .0 0 5

- 1 5 .0 0 0 .9 0
0 .8 0
kedalam an (m )

4
0 .7 0
0 .6 0
0 .5 0 3

- 2 0 .0 0 0 .4 0
0 .3 0
2
0 .2 0
0 .1 0
0 .0 0 1

- 2 5 .0 0

0 .0 0 5 .0 0 1 0 .0 0 -1

-2

Jarak Melintang Beban (m) -3


-5 0 5 10 15 20 25 30

Gambar 6. Kontur Nilai Deformasi


Gambar 7. Bentuk Deformasi Vertikal
Vertikal (Setelmen)
pada Permukaan Tanah dan Timbunan

240 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Ari Sandhyavitri, Gunawan Wibisono, Sri Juniati, M. Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain

Jika ketinggian elevasi timbunan setelah setelmen, dan jenis propertis drainase
tercapai setelmen yang diinginkan, yang digunakan.
maka timbunan di sini berfungsi
Hasil perhitungan menunjukan bahwa
sebagai surcharge atau beban timbunan
untuk, tinggi timbunan (H)=4,5m,
yang sifatnya sementara. Dalam hal ini
waktu percepatan terjadinya setelmen
yang perlu diperhatikan adalah efek
adalah 6 bulan dan tinggi drainase
pengembangan kembali tanah akibat
vertikal sebesar 18m, maka drainase
pelepasan beban (pengurangan tinggi
vertikal harus ditanam dengan spasi
timbunan).
1,2m.
Disain Drainase Vertikal Dari hasil perhitungan waktu terjadinya
80% konsolidasi tanpa menggunakan
Perhitungan setelmen awal menjadi
drainase vertikal yaitu sebesar (rata-
dasar dalam pendesaianan drainase
rata) 235 bulan, maka percepatan
vertikal, disamping beberapa tetapan
waktu yang dihasilkan dengan
lain yang diinginkan, seperti waktu
menggunakan drainase vertikal ini
terjadinya percepatan setelmen yang
adalah sebesar 40 kali, suatu angka
diinginkan. Dalam hal ini beberapa
yang sangat signifikan. Dengan
parameter perhitungan telah ditetapkan
demikian drainase untuk perbaikan sub-
untuk mengevaluasi dan menverifikasi
grade landas pacu di sini sangat efisien
desain yang telah direncanakan oleh
dipakai.
pihak konsultan, seperti tinggi
timbunan, waktu percepatan terjadinya

timbunan
23 m
4,5 m
geotekstil

18 m

Gambar 8. Penampang drainase vertikal dan timbunan

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 241


TAHUN 16, NO. 3 OKTOBER 2008

sub-grade landas pacu Bandara


Tempuling, dimana waktu
terjadinya setelmen yang
direncanakan dapat dipercepat
sebesar 40 kali, dengan desain
sebagai berikut.
Kedalaman drainase vertikal =
18m
Spasi antar drainase = 1,2m
Gambar 9. Detail desain drainase Tinggi preloading = 4,5m
vertikal 2. Beberapa hal perlu diperhatikan
sebelum dan sesudah konstruksi
landas pacu dilaksanakan, yaitu
Mengingat kedalaman drainase vertikal
efek pengurugan tepi preloading
yang digunakan adalah sebesar 18m,
yang dapat meruntuhkan timbunan
maka perlu dipertimbangkan bahwa
yang sudah ada, dan setelmen
setelmen yang akan terjadi setelah
yang masih akan terjadi setelah
jangka waktu yang direncanakan (6
selesainya konstruksi landas pacu.
bulan) tidak akan mencapai 1,7m.
3. Perhitungan setelmen yang
Dengan demikian setelah landas pacu
dilakukan oleh Konsultan
selesai dikonstruksi penurunan tanah
memberikan desain yang lebih
masih akan terjadi dalam jangka
konservatif, walaupun secara
beberapa tahun ke depan.
prinsip perhitungan tegangan yang
Bentuk deformasi di permukaan tanah dipakai tidak dapat diterima.
setelah terjadi setelmen yang
diperkirakan digunakan untuk DAFTAR PUSTAKA
mendesain letak drainase horisontal di
permukaan. Hal ini dimaksudkan agar Bowles, (1997). Analisis dan Desain
penurunan yang terjadi tidak akan Pondasi, Jilid I, Erlangga, Jakarta.
mengakibatkan sulitnya air mengalir ke
luar dari drainase vertikal dan Das, (1993). Mekanika Tanah: Prinsip-
horisontal.
Prinsip Rekayasa Geoteknis, Jilid I,
Erlangga, Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN Hardiyatmo, (1992). Mekanika Tanah
1-2, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dari hasil pembahasan dapat disim-
Hausmann, (1990). Engineering
pulkan beberapa hal berikut.
Principles of Ground Modification, Mc
1. Penggunaan drainase vertikal yang
Graw Hill International, UK.
dibantu dengan preloading sangat
efektif digunakan dalam perbaikan

242 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL

You might also like