Professional Documents
Culture Documents
Dian Rioputra
Analisa Perbaikan Sub Grade Runway Lapangan Terbang Dengan Metode Vertical Drain
MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
BMPTTSSI
ABSTRACT
Soil stabilization for the runway sub-grade in Tampuling Airport, Tembilahan, Riau
province is required as the existing soil is in the grouped of peat or soft soil. The
compressibility rate of this soil is very height, with the depth of the soft soil of more
than 30 meters from its surface. Based on the worst case scenario without any soil
stabilization treatment, it was estimated that the soil consolidation rate would be 1.7
metre within 20 years period of settlement. In order to speed up consolidation
process, the vertical drain method was applied. Design of pre loading technique as
well as the calculation of distance between vertical drains is then demonstrated in this
paper. It was estimated that the depth of vertical drain would be 18 metres, with the
distance between vertical drains is 1.2 metres each; height of pre loading is 4.5
metres. With these design parameters, it was expected that the settlement process
would be accelerated by 40 folds (235 months to become 6 months period).
Keywords: Vertical Drain, Pre-Loading, Settlement, Consolidation, Sub-Grade.
ABSTRAK
1
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Km .12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
email : ari@unri.ac.id
terburuk, setelmen konsolidasi tanpa ada perbaikan tanah (sub-grade) akan terjadi
sebesar 1,7 meter dalam 20 tahun (235 bulan). Upaya untuk mempercepat konsolidasi
dilakukan dengan memasang drainase vertikal (vertical drain). Perencanaan tinggi
pre-loading, dan spasi drainase vertikal berikut kedalamannya mempengaruhi proses
kecepatan konsolidasi dianalisa. Hasil perencanaan yang diusulkan adalah sebagai
berikut; (i) kedalaman drainase vertikal = 18 m;(ii) spasi antar drainase = 1,2 m; dan
(iii) tinggi preloading = 4,5 m. Setelmen yang direncanakan dapat dipercepat sebesar
40 kali dari semula 235 bulan menjadi sekitar 6 bulan.
Kata Kunci : Drainase Vertikal, Preloading, Setelmen, Konsolidasi, Tanah Dasar/Sub-
Rade
Kadar air dalam keadan jenuh antara pembebanan dapat dibagi dalam dua
90% - 120%, dan Berat spesifik (Gs) kelompok besar, yaitu:
berkisar antara 2,6 2,9. 1. Penurunan konsolidasi
(consolidation settlement ), yang
Sehingga apabila pembebanan
merupakan hasil dari perubahan
konstruksi di atas sub-grade melampaui
volume tanah jenuh air sebagai
daya dukung kritisnya, maka akan
akibat dari keluarnya air yang
terjadi kerusakan pada pondasi dan
menempati pori-pori tanah.
kontruksi tersebut. Namun apa bila
2. Penurunan segera (immediate
intensitas beban juga kurang dari daya
settlement), yang merupakan
dukung kritis sub grade, dalam jangka
akibat dari deformasi elastis tanah
waktu yang lama besarnya penurunan
kering, basah, dan jenuh air tanpa
(settlement) pada sub grade akan
adanya perubahan kadar air (Das,
meningkat.
1993).
Tanah Gambut
Penurunan Konsolidasi
Tanah gambut (PT = peat/humus) (Consolidation Settlement)
termasuk tanah organik, secara visuil
Bilamana suatu lapisan tanah lempung
dikenal sebagai massa berserat
jenuh air yang mampumampat
mengandung kekayuan, biasanya
(compressible) diberi penambahan
berwarna gelap dan berbau tumbuhan
tegangan, maka penurunan
membusuk. Adanya bahan-bahan
(settlement) akan terjadi dengan
organik pada suatu tanah cenderung
segera. Koefisien rembesan lempung
mengurangi kekuatan tanah tersebut.
adalah sangat kecil dibandingkan
Tanah ini mengandung bahan organik
dengan koefisien rembesan pasir
yang tinggi mempunyai kuat geser
sehingga penambahan tekanan air pori
rendah, mudah mampat, dan bersifat
yang disebabkan oleh pembebanan
asam yang dapat merusak material
akan berkurang secara lambat laun
bangunan (Hardiyatmo,1996).
dalam waktu yang sangat lama. Jadi
Kemampumampatan Tanah untuk tanah lempung-lembek
perubahan volume yang disebabkan
Penambahan beban di atas suatu oleh keluarnya air dari dalam pori (yaitu
permukaan tanah dapat menyebabkan konsolidasi) akan terjadi sesudah
lapisan tanah dibawahnya mengalami penurunan segera. Penurunan
pemampatan yang disebabkan oleh konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih
adanya deformasi partikel tanah, besar dan lebih lambat serta lama
relokasi partikel, keluarnya air atau dibandingkan dengan penurunan
udara dari dalam tanah. Beberapa atau segera (Das, 1993 dan Bowls, 1997).
semua faktor tersebut mempunyai
Dapat disimpulkan bahwa ada tiga
hubungan dengan keadaan tanah yang
tahapan pemampatan selama konso-
bersangkutan.
lidasi, yaitu:
Secara umum, penurunan (settlement)
Tahap I : Pemampatan awal (initial
pada tanah yang disebabkan oleh
compression), yang pada umumnya
Pc
OCR ...................................(1)
Po
Tahap I: Pemampatan awal dimana:
Pc = tekanan prakonsolidasi.
Po = tekanan vertikal efektif pada saat
Pemampatan
eo
Kurva pemampatan
asli, kemiringan = Cc
0,4 eo
Tekanan, P (skala log)
Po = P c
timbunan
Drainase
vertikal
H
s s
(a) (b)
Gambar 3. Dua kondisi tanah lunak yang mengalami konsolidasi (Hardiyatmo, 1992)
(a) Tanpa drainase vertikal, (b) Pakai drainase vertikal.
8.00
maka dengan asumsi bahwa tanah 7.50
pondasi itu dapat diganti dengan suatu 7.00
6.50
model silinder dan air pori mengalir -10.00
6.00
4.50
0 .1 1
-1 5 .0 0 0 .1 0
0 .0 9
0 .0 8
dipertahankan dan dijadikan sebagai
0 .0 7
0 .0 6
0 .0 5
dasar konstruksi perkerasan landas
-2 0 .0 0 0 .0 4
0 .0 3
0 .0 2
pacu. Elevasi permukaan timbunan
0 .0 1
0 .0 0
-0 .0 1
sekitar 2-8 3,25m tersebut adalah
-2 5 .0 0
sangat tinggi dibandingkan dengan
elevasi permukaan awal, sehingga
bagian tepi timbunan tentunya harus
0 .0 0 5 .0 0 1 0 .0 0
1 .7 0
1 .6 0
1 .5 0 pembangunan konstruksi landas pacu
(run way).
1 .4 0
- 1 0 .0 0
1 .3 0
1 .2 0
1 .1 0
1 .0 0 5
- 1 5 .0 0 0 .9 0
0 .8 0
kedalam an (m )
4
0 .7 0
0 .6 0
0 .5 0 3
- 2 0 .0 0 0 .4 0
0 .3 0
2
0 .2 0
0 .1 0
0 .0 0 1
- 2 5 .0 0
0 .0 0 5 .0 0 1 0 .0 0 -1
-2
Jika ketinggian elevasi timbunan setelah setelmen, dan jenis propertis drainase
tercapai setelmen yang diinginkan, yang digunakan.
maka timbunan di sini berfungsi
Hasil perhitungan menunjukan bahwa
sebagai surcharge atau beban timbunan
untuk, tinggi timbunan (H)=4,5m,
yang sifatnya sementara. Dalam hal ini
waktu percepatan terjadinya setelmen
yang perlu diperhatikan adalah efek
adalah 6 bulan dan tinggi drainase
pengembangan kembali tanah akibat
vertikal sebesar 18m, maka drainase
pelepasan beban (pengurangan tinggi
vertikal harus ditanam dengan spasi
timbunan).
1,2m.
Disain Drainase Vertikal Dari hasil perhitungan waktu terjadinya
80% konsolidasi tanpa menggunakan
Perhitungan setelmen awal menjadi
drainase vertikal yaitu sebesar (rata-
dasar dalam pendesaianan drainase
rata) 235 bulan, maka percepatan
vertikal, disamping beberapa tetapan
waktu yang dihasilkan dengan
lain yang diinginkan, seperti waktu
menggunakan drainase vertikal ini
terjadinya percepatan setelmen yang
adalah sebesar 40 kali, suatu angka
diinginkan. Dalam hal ini beberapa
yang sangat signifikan. Dengan
parameter perhitungan telah ditetapkan
demikian drainase untuk perbaikan sub-
untuk mengevaluasi dan menverifikasi
grade landas pacu di sini sangat efisien
desain yang telah direncanakan oleh
dipakai.
pihak konsultan, seperti tinggi
timbunan, waktu percepatan terjadinya
timbunan
23 m
4,5 m
geotekstil
18 m