Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan
reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh
2. Penyebab
Sebagai pemicu timbulnya serangan-serangan dapat berupa infeksi (infeksi virus RSV),iklim
(perubahan mendadak suhu,tekanan udara),inhalan (debu,kapuk,tungau,sisa isa serangga
mati,bulu binatang,serbuk sari,bau asap,uap cat), makanan (putih telur,susu sapi,kacang
tanah,coklat,biji-bijian,tomat),obat (aspirin),kegiatan fisik (olahraga berat,kecapaian,tertawa
terbahak-bahak), dan emosi
3. Patogenesis
Ada 3 peristiwa yang terjadi pada saluran nafas penderita asma yaitu:
4. Manifestasi Klinis
a. Wheezing
c. Batuk kering karena sekret kental dan lumen jalan napas sempit
d. Tachypnea, orthopnea
e. Gelisah
g. Fatigue
h. Intoleransi aktivitas
Mengi menetap
6. Gejala asma
a. batuk
b. napas cepat
c. napas bunyi
d. gejala memburuk pada malam atau dini hari
e. sesak napas, sakit dada, gelisah
f. kebiruan didaerah mulut dan sekitarnya
8. Diagnosis
Diagnosis asma pada anak ditegakkan berdasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan penunjang mempunyai peran menunjukkan berat ringannya dan untuk
kepentingan terapi. Oleh karena gejala asma pada anak sangat bervariasi maka diagnosis
asma sulit ditegakkan. Pemeriksaan fisik waktu serangan dapat ditemui frekuensi napas
meningkat, amplitudo napas dangkal, sesak napas, napas cuping hidung, sianosis,
gerakan dinding dada berkurang, hipersonor, bunyi napas melemah, wheezing ekspirasi,
ronkhi kering, ronkhi basah dan suara lendir. Pemeriksaan laboratorium, darah tepi dan
sekret hidung. IgE total dapat meningkat. Analisa gas darah dapat menunjukkan asidosis,
CO2 meningkat, pada uji fungsi paru nilai PEFR atau FEV1 menurun.
9. Pemeriksaan diagnostik
a. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
b. Foto rontgen
c. Pemeriksaan fungsi paru: menurunnya tidal volume dan kapasitas vital
d. Pemeriksaan alergi (RAST)
e. Analisa gas darah
10. komplikasi
a. riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
b. bronchitis kronis
c. bronchitis
d. pneumonia
e. emphysema
11. Penatalaksanaan
Penderita asma dengan serangan ringan tidak perlu dirawat inap. Rawat inap diperlukan
bila serangan berat, dengan tindakan awal tidak teratasi dan ada tanda-tanda komplikasi.
d. Penanggulangan sumbatan lendir dengan banyak minum, mukolitik serta lendir encer
dan mudah dikeluarkan.
e. Menciptakan kondisi jasmani yang baik meliputi kebugaran dan ketahanan fisik dengan
latihan jasmani atau senam pernapasan.
albuterol
terbutalin
metaprotenol
bronkodilator
13. Pemantauan
a. keadaan umum
b. tanda vital
c. pemeriksaan fisik paru
d. keseimbangan cairan, analisa gas darah
e. uji fungsi paru
Discharge Planning