You are on page 1of 3

Campak atau measles atau rubeola atau yang sering disebut serampak, biji-biji panas

merupakan salah satu penyakit infeksi akut yang sering menyerang anak. Data pada tahun 2002,
di Indonesia angka kesakitan campak cukup tinggi, yaitu sekitar 1 juta anak per-tahun dan
diperkirakan sekitar 30.000 anak Indonesia meninggal tiap tahunnya disebabkan oleh komplikasi
campak, artinya 1 anak meninggal tiap 20 menit karena penyakit ini. Data yang cukup
mengejutkan. Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe paramiksovirus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak.

Penyakit ini sudah lama ditemukan, Antonini (165-180M) melaporkan sudah ada sejak jaman
dulu, menyerang pasukan Romawi dan menyerang banyak Negara-negara di Dunia. Campak
merupakan penyakit endemis, artinya penyakit ini telah terus-menerus ada dalam komunitas
manusia walaupun manusia telah membuat perlawanan dengan membuat vaksin untuk penyakit
ini. Pada kenyataannya, masih banyak angka kesakitan campak di Indonesia bahkan di Dunia.

Apa aja tanda-tanda campak dan apa bahaya penyakit ini ??

Tanda klinis awal campak biasanya demam tinggi, yang muncul 10-12 hari setelah terpapar virus
ini dan berlangsung selama 4-7 hari. Pilek, batuk, mata merah dan berair, dan munculnya bercak
putih pada sebelah dalam pipi atau yang disebut Kopliks Spot merupakan tanda awal penyakit
ini. Setelah beberapa hari, ruam mulai muncul yaitu bintik-bintik kecil kemerahan pada kulit,
biasanya pada muka dan leher atas. Setelah 3 hari, ruam ini menyebar, biasanya ke daerah tangan
dan kaki. Ruam ini muncul selama 5-6 hari lalu menghilang dengan sendiri. Biasanya, ruam ini
muncul 14 hari setelah terpapar virus ini (dengan batasan 7-18 hari).

Campak yang berat biasanya muncul pada anak-anak kurang gizi, terutama mereka yang
kekurangan vitamin A atau mengidap penyakit yang melemahkan imun tubuh seperti HIV/AIDS
dan penyakit lain. Selain itu campak juga dapat menyebabkan kematian, terutama akibat dari
komplikasi penyakit ini. Komplikasi yang sering kita jumpai pada anak dibawah 5 tahun, atau
orang dewasa diatas 20 tahun. Komplikasi yang paling serius termasuk diantaranya kebutaan,
radang otak (encephalitis), diare berat dan termasuk kekurangan cairan (dehidrasi), infeksi
telinga dan juga penyakit radang paru-paru seperti pneumonia. Tertinggi 10% kasus campak
berujung kepada kematian pada mereka yang kekurangan gizi dan kurangnya sarana kesehatan
yang memadai. Manusia yang sudah sembuh dari penyakit ini memiliki imun seumur hidup
mereka.

Siapa saja yang bisa terkena penyakit ini?

Setiap anak yang tidak divaksin beresiko tinggi terkena campak dan komplikasinya, bahkan
kematian. Setiap orang non-imun (mereka yang belum divaksin atau divaksin tapi tidak
membentuk imun) dapat terinfeksi. Campak masih sering
ditemukan dinegara berkembang seperti Afrika
dan Asia, termasuk Indonesia. Kejadian luar biasa (KLB) dapat mematikan pada suatu Negara
yang sedang terkena bencana atau konflik. Pelayanan kesehatan dan saranan kesehatan yang
tidak maksimal dapat mengganggu jadwal imunisasi rutin menyebabkan peningkatan resiko
infeksi.

Obat dan Pencegahan Campak

Pengobatan terhadap campak merupakan terapi supportif, karena penyakit ini bersifat sembuh
sendiri. Pengobatan yang penting berupa penggantian cairan yang baik karena banyak cairan
yang hilang karena demam, diare maupun muntah. Cairan infus juga penting apabila pasien
sudah kehilangan cairan berat. Pasien juga harus dirawat di Rumah Sakit jikalau telah ditemui
komplikasi dari campak. Suplemen vitamin A, terutama pada anak dan penderita yang
kekurangan vitamin A, harus diberikan segera. Juga peran dari obat anti-virus dapat diberikan
pada pasien campak berat.

Setelah kita lihat dari pembahasan diatas, kita tau bahwa campak merupakan salah satu penyakit
yang berbahaya. Pencegahan terhadap penyakit ini merupakan usaha yang paling utama dapat
kita lakukan. Vaksin campak merupakan aspek yang penting dalam mencegah campak dan
komplikasinya. Vaksin campak sudah ada sejak tahun 1963, berhasil menurunkan insiden
campak secara signifikan. Namun angka campak kembali meningkat karena angka rendah vaksin
campak pada Negara tertentu.

Di Indonesia, Departemen Kesehatan melalui Puskesmas telah menjalankan program untuk


mengimunisasi semua anak-anak Indonesia dengan vaksin campak secara gratis. Sesuai dengan
pedoman Depkes dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) vaksin campak merupakan imunisasi
wajib yang diberikan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 9 bulan, lalu pada umur 5-7 tahun. Juga di
sekolah-sekolah dengan program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dimana diberikan
vaksin campak dan vaksin lain (diphteri, tetanus dll). Selain itu, juga dikenal vaksin MMR
(Measles, Mumps, Rubella) yang isinya terdiri dari vaksin 3 penyakit yaitu Campak, Gondongan
dan Rubella. Sesuai dengan jadwal imunisasi IDAI vaksin MMR ini diberikan pada anak berusia
15 bulan lalu dilanjutkan lagi dengan imunisasi kedua pada umur 5-6 tahun. Jadi, kita tahu kapan
jadwal anak-anak kita untuk mendapatkan imunisasi campak ini.

Efek samping dan kontraindikasi vaksin campak?

Adapun efek samping dari penyuntikan campak dapat berupa demam ringan dan kemerahan
selama 3 hari yang terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian
Obat Paracetamol setelah penyuntikan vaksin campak. Adapun kontraindikasi pemberian vaksin
adalah bagi para balita yang alergi terhadap vaksin campak ini dan bayi yang menderita
gangguan respon imun. Untuk demam ringan, infeksi ringan saluran napas atau diare bukan
merupakan kontraindikasi diberikannya vaksin campak ini.

Kesimpulan

Dalam lingkup Kabupaten TTS khususnya, semua sarana kesehatan baik itu RS dan
Puskesmas sudah menyediakan vaksin campak ini. Untuk itu kita yang memiliki anak-anak
balita berumur 9 bulan jangan tunggu lagi untuk membawa anak kita diperiksa dan mendapatkan
vaksin campak sebelum terlambat mengingat bahayanya penyakit ini. Kegunaan vaksin campak
adalah mencegah terjadinya penyakit ini dan kalaupun anak nanti terkena campak gejalanya
tidak akan berat karena tubuh sudah mengenali penyakit campak karena sudah di vaksinasi.

Sebagai saran, penulis menyarankan agar semua orang tua dapat membawa anak-anak
mereka untuk mendapatkan berbagai imunisasi dasar di sarana kesehatan yang ada. Khususnya
imunisasi campak dapat diberikan pada saat balita berumur 9 bulan dan dosis kedua vaksin
campak saat anak umur 5-7 tahun. Segera beri vaksin campak pada bayi-bayi kita agar mereka
terbebas dari bahaya dan komplikasi penyakit campak.

You might also like