Professional Documents
Culture Documents
Denver II (DDST II) adalah revisi utama dari standarisasi ulang dari Denver developmental
screening Test (DDST) dan Revised Denver Developmental Screening Test (DDST-R). DDST
adalah salah satu metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak.1
Tujuan2
Tujuan dari DDST II adalah untuk mengetahui dan mengikuti proses perkembangan anak dan
untuk mengatasi secara dini bila ditemukan kelainan perkembangan.
Manfaat2
Manfaat dari DDST II adalah untuk mengetahui tahap perkembangan yang telah dicapai anak,
untuk menemukan adanya keterlambatan perkembangan anak sedini mungkin, dan untuk
meningkatkan kesadaran orang tua atau pengasuh anak untuk berusaha menciptakan kondisi
yang menguntungkan bagi perkembangan anak.2
Dilakukan2
- Tahap pertama : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia :
3 6 bulan
9 12 bulan
18 24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
- Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic yang lengkap.1
Ada 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokkan menjadi 4 sektor, yaitu :
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan.
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat. Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan,
menggunakan benda-benda kecil.
3. Sektor bahasa.
Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan.
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan biasanya memerlukan
tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnya duduk, melompat, berjalan, dll.
Persiapan2
1. Usahakan test perkembangan dilakukan pada tempat yang tenang / tidak bising, dan bersih.
3. Formulir Denver.
Sumber, images.google.com
7. Lingkungan diatur supaya anak merasa nyaman dan aman selama dilakukan test.
Alat yang digunakan2
2. Kismis/manik-manik
6. Bel/lonceng kecil
7. Bola tennis
8. Pensil merah
Prosedur2
1. Selama test berlangsung, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,
dibandingkan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua /
pengasuh anak, apakah perilaku tersebut merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki
anak tersebut.
2. bila test dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar dll, dapat memberikan perilaku yang
mengahambat test.
3. Mulai dengan menyuruh anak melakukan yang mudah untuk memberi rasa percaya diri
dan kepuasan orang tua.
4. Memberikan pujian walaupun gagal melakukan.
5. Jangan bertanya yang mengarah ke jawaban.
6. Intepretasi harus dipertimbangkan sebelum memberitahu orang tua bahwa test hasil
normal atau abnormal.
7. Tidak perlu membahas setiap item pada orang tua.
8. Pada akhir test, tanyalah orang tua apakah penampilan anak merupakan kemampuan atau
perilaku pada waktu lain.
Penilaian1,2
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu / pengasuh anak
memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya).
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau ibu /
pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan
baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba. Penolakan dapat
dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukan, jika tidak
menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu
/ pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak mempunyai
kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh
dipakai pada uji coba dengan tanda R.
Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu,
dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila
dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama dengan atau lebih
dari 15 hari dibulatkan ke atas.
Perhitungan umur adalah sebagai berikut:
Misalnya budi lahir pada tanggal 23 mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes
dilakukan pada tanggal 5 oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut:
-------------------------- -
2 4 12
Umur budi adalah 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari, maka
dibulatkan ke bawah sehingga umur budi adalah 2 tahun 4 bulan. Kemudian di tarik garis vertical
pada formulir DDST yang memotong kotak kotak tugas perkembangan pada ke 4 sektor.
Tugas tugas yang terletak di sebelah kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh
anak anak seusia budi. Apabila budi gagal mengerjakan beberapa tugas tugas tersebut (F),
amka berarti suatu keterlambatan pada tugas tersebut. Bila tugas tugas yang gagal dikerjakan
berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertical umur, maka ini bukan suatu keterlambatan,
karena pada control lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada
kotak kotak di sebelah kanan garis umur. Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode kode R
dan nomor. Kalau terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang
tuanya, sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan di tes sesuai petunjuk
dibaliknya formulir.
2. Normal
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan di sebelah kanan
garis umur di kategorikan sebagai normal
Sumber, http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas perkembangan
dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75 %, maka dikategorikan sebagai
normal.
Sumber, http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf
3. Caution / peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana garis umur
terletak pada atau anatara persentil 75 dan 90 %.
Sumber, http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf
4. Delay / keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang terletak lengkap
disebelah kiri garis umur.
Sumber, http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf
Hasil penilaian2
1. Normal
- Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
- Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2. Suspect / di duga
- Bila ada skor menolak pada 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umur atau menolak
pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 7590%.
- Lakukan uji ulang dalam 1 2 minggu.
Sumber
1. Soetjiningsih, Ranuh NG. Tumbuh kembang anak. 1th ed. Jakarta: EGC;1995.p