Professional Documents
Culture Documents
Intervensi keperawatan
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan interupsi jaringan vena. kriteria hasil:
a. Nadi perifer dapat di raba b. Pengisian kapiler adekuat c. Penurunan edema dan eritema
Intervensi a. Anjurkan tirah baring Rasional: meminimalkan kemungkinan perubahan posisi
thrombus dan menciptakan emboli b. Observasi ekstermitas terhadap warna. Inspeksi adanya
edema dari lipat paha sampai telapak kaki, ukur, dan catat lingkaran betis pada ke dua kaki. Rasional:
gejala yang membantu membedakan antara tromboflebitis superficial dengan thrombosis vena
dalam ialah kemerahan, panas, nyeri tekan, dan edema local merupakan karakteristik superficial.
Pucat dan dingin pada ekstermitas merupakan karakteristik TVD. c. Kaji pengisian kapiler dan periksa
tanda hodman. Rasional: penurunan pengisian kapiler dan tanda hodman positif menandakan TVD.
d. Anjurkan untuk meninggikan telapak kaki dan kaki bawah di atas ketinggian jantung. Rasional:
mengosongkan vena superficial dan tibia dengan cepat, mempertahankan vena tetap
kolaps,sehingga meningkatkan aliran balik vena. e. Instruksikan ibu untuk tidak memaksa
ekstermitas yang sakit. Rasional: untuk mencegah perubahan posisi trombus yang menimbulkan
embolisme. f. Anjurkan nafas dalam. Rasional: menghasilkan penekanan negative pada toraks yang
membantu pengosongan vena yang besar. g. Kaji kemungkinan pernafasan dan bunyi paru serta
catat keluhan-keluhan nyeri pada dada dan merasakan nyeri ansietas. Rasional: nyeri dada yang
tajam pada substernal, ketakutan tiba-tiba, dispnea, takipnea, dan hemoptisis. h. Lakukan ambulasi
progresif setelah fase akut. Rasional: melakukan aliran balik vena membantu mencegah stasis. i.
Berikan kompres hangat lembab pada ekstremitas yang sakit. Rasional:meningkatkan sirkulasi ke
area ekstermitas, meningkatkan vasodilatasi vena, dan resolusi edema. j. Kolaborasi dalam
pemberian antikoagulan menggunakan heparin. Rasional: heparin dapat mencegah pembentukan
thrombus dan mencegah pembekuan selanjutnya. k. Pantau pemeriksaan lab. Masa protrombin,
masa tromboplastin/Hb/Ht,AST (SGOT). Rasional: memantau efektifitas antikoagulaan,
hemokonsentrasi, dan dehidrasidapat mnimbulkan pembekuan. Nyeri berhubungan dengan proses
inflamasi spesme vascular. Criteria hasil: a. Nyeri hilang b. Ibu dapat rileks dan istirahat dengan tepat
Intervensi a. Kaji derajat ketidaknyamanan atau nyeri dengan melakukan palpasi pada kaki. Rasinal:
derajat nyeri berhubungan langsung dengan luas nyeri yang terlibat, derajat hipoksia, dan edema
berkenaan dengan terjadinya thrombus pada dinding vena terinflamasi. Ibu dapat melindungi
ekstremitas yang sakit untuk menurunkan nyeri berkenaan dengan gerakan akut. b. Perhatikan tirah
baring dengan cepat. Rasional; menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan kontraksi dan
gerakan otot, menimbulkan kemungkinan perubahan posisi thrombus. c. Pantau tanda-tanda vital
Rasional: dapat menandakan peningkatan nyeri, demam dapat memperberat ketidaknyamanan
umum. d. Tinggikan ekstremitas yang sakit Rasional: meningkatkan aliran balik vena memudahkan
sirkulasi. e. Anjurkan perubahan posisi yaitu mempertahankan ekstremitas tetap tinggi. Rasional:
menurunkan kelelahan, dan meningkatkan aliran balik vena. f. Jelaskan prosedur dan intervensi
Rasional:melibatkan ibu dalam asuhan keperawatan, meningkatkan control, dan penurunan rasa
cemas. g. Indikasikan nyeri dada yang tiba-tiba dan tajam, dispnea, takikardi, atau ketakutan.
Rasional: tanda dan gejala ini menunjukan emboli paru sebagai komplikasi TVD. h. Berikan obat-
obatan sesuai indikasi. Rasional: analgetik menurunkan demam dan inflamasi menghilangkan nyeri.
i. Berikan kompres panas yang lembap pada ekstremitas. Rasional: menyebkan asodilatasi yang
meningkatkan sirkulasi. j. Anjurkan tindakan untuk penurunan ketergantungan emosi seperti teknik
relaksasi dan pengungkapan masalah. Rasional: menurunkan derajat kecemasan mencegah
kelelahan otot. Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Criteria hasil: a.
Mengungkapkan tentang perasaan ansietas. b. Menunjukan penurunan perilaku seperti gelisah dan
iritabilitasi. Intervensi a. Jelaskan prosedur, tindakan, dan intervensi keperawatan. Rasional:
menurunkan rasa takut, meningkatkan pengetahuan ibu, dan libatkan dalam tindakan. b. Anjurkan
untuk tehnik relaksasi dan pengungkapan masalah. Rasional: mencegah kelelahan otot menurunkan
ansietas. c. Pantau tanda-tanda vital dan perilaku seperti kagelisahan peka rangsangan dan
menangis. Rasional: dapat menunjukan kemampuan ibu dalam mengatasi masalah. d. Bantu ibu
merawat diri sendiri dan bayi. Rasional: ansietas ibu dapat berkurang jika kebutuhanmya terpenuhi
serta bahwa ia mampu mengatasi dan terlibat dalam tugas-tugas keperawatan diri sendiri dan
bayinya. e. Anjurkan kontak melalui telepon atau bertemu dengan pasangan dan anak-anak bila ibu
dirawat di rumah sakit dianjurkan dengan bayinya. Rasional: membantu menurunkan perpisahan
dan isolasi. Implementasi keperawatan Implementasi merupakan tindakan sesuai dengan yang telah
direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan
keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga
kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain. Evaluasi keperawatan Merupakan
hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.
C. DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. (1995). Maternity nursing. (4th ed.), Mosby:
Years Book-Inc.
Pilliteri, A. (2003). Maternal & child health nursing care of the chilbearing & childrearing
family. (4 th ed.), Philadelphia: Williams & Wilkins.
Abdul Bari Saifudin,SpOG,MPH,dr,prof, Buku Acuan Nasional Pelayanan kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2000, JNPKKR-POGI,Jkarta
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., & Bobak, I.M.(2000). Maternity womens health care. (7 nd
ed. ),